Anda di halaman 1dari 11

CERMAT DALAM MENYARING BERITA HOAX PADA MEDIA SOSIAL

SEBAGAI UPAYA MENCEGAH PERPECAHAN BANGSA

Nama : Arinta Briliana Prabawanti

NIM : 4201418053

Rombel : 47

A. Abstrak
Pada masa ini, teknologi berkembang begitu pesat. Ditandai dengan kemudahan
dalam berkomunikasi tanpa memandang waktu dan jarak yang memisahkan.
Kemudahan ini dapat berdampak ositif dan negative bergantung pada pemakai
deknologi iini. Sayangnya saat ini masih banyak orang Indonesia yang
menggunakannya untuk hal negative. Seperti penyebaran berita hoax. Hal ini
sangat berdampak pada pada lingkungan disekitar. Dampak inilah yang
menyebabkan dapat tetrjadinya perpecahan bangsa Indonesia. Hal ini dapat
dikurangi dengan berbagai cara, salah satunya dengan penyaringan berita
sebelum memnyebarluaskannya. Untuk pengedukaisian mengenai cara
penyaringan ini, dapat dilakukan dari berbagai bidang. Seperti pada bidang
agama dan pendidikan.

Kata Kunci : Berita, Hoax, Perpecahan.

B. Pendahuluan

Pada masa yang sangat berkembang dalam dunia teknologi per juga
diiringi dengan perkembangan pola piker masyarakat. Hal ini untuk
menjadiakan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Perpecahan tidak akan
pernah terelakan jika pola pikir tidak kritis mendarah daging pada otak
masyarakat.

Perpecahan bangsa dapat terjadi karna banyak factor, salah satunya


penggunaan media social yang tidak cerdas. Salah satu perulaku menggunakan
media social yang tidak cerdas adalah pengambilan sebuah berita tanpa mencari
fakta pada sumber yang terpercaya.Berita-berita hoax ini menjadi salah satu pr
penting yang harus segera ditanggulangi baik dari pemerintah ataupun
masyarakat. Berita hoax yang menyebabkan perbedaan antar dua atau lebih
kelompok dalam masyarakat apa lagi dalam skala yang besar, sangat berbahaya
bagi persatuan bangsa.
Contohnya saja saat pada saat terselenggarakannya pemilu 2019. Banyak
penyebaran berita hoax yang saling menjelekan tiap calon presiden. Dan lebih
mengejutkan lagi banyak orang yang menyebarkan berita-berita hoax tersebut,
hal ini tentu saja dapat memicu perpecahan bangsa Indonesia.
Berita-berita hoax ini begitu meresahkan dalam momen-momen tertentu.
Momen-momen besar yang sangat riskan akan terjadinya perpecahan ini lah
yang menjadi momok dalam pemicu berita hoax yang dapat memecahkan suatu
bangsa. Dalam hal tersebut, tentunya diperlukan peran serta pemerintah dan
masyarakat agar tidak terjadi perpecahan bangsa hanya karna sebuah berita
hoax.
Mencermati suatu berita tentu saja diperlukan dalam menangani masalah
berita hoax ini. Mulai dari mencermati isi berita, sumber berita, kebermanfaatan
berita, serta hal-hal lain sehingga dapat dipastikan berita tersebuat buakan berita
hoax.
Sayangnya, masyarakat saat ini masih banyak yang belum cermat dalam
menyaring berita hoax. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya berita berita hoax
yang telah disebarkan oleh masyarakat di social media dan menjadi tranding
topic dalam suatu bahasan diskusi online, baik itu whatsapp, kolom komentar
instagram, facebook, twiter, dan masih banyak lagi. Rasa senang akan ketenaran
yang didapat saat menyebarkan berita hoax dan menjadi perbincangan banyak
orang, memicu rasa senang. Karna dengan beredarnya berita yang menjadi topic
perbincangan banyak orang membuat orang yang menyebarkan ikkut merasakan
rasanya di perhatikan oleh orang banyak. Karna memang nyatanya kebayakan
berita hoax menjadi target para masyarakat untuk dijadikan topic perbincangan
yang menarik.
Contoh kecil yang dapat kita lihat adalah konflik yang sedang tranding di
youtube sepekan yang lalu, konflik anatar lucita luna dan dady coubuzer.
Konflik diantara 2 publik figure ini terpicu oleh adanya berita hoax. Dalam skala
kecil mungkin tidak akan jadi masalah yang besar antar dua pihak tersebut. Lalu
bagaimana jika berita hoax itu menimbukalan konflik antar suku, ras yang ada di
Indonesia? Tentu saja, perpecahan tidak terhindarkan lagi.
Sebuah berita tidak akan dilihat oleh banyak orang jika sedikit yang
menyebarkan. Itu artinya, berita berita yang banyak disebarkan akan menjadi
berita yang berpengaruh pada masyarakat. Penyebaran berita ini juga harus
diperhatikan oleh masyarakat. Banyaknya berita hoax yang menjadi topic paling
banyak diperbincangkan menjadi hal yang membuktikan bahawa masyarakat
belum teredukasi mengenai berita hoax yang dapat menyebanakan dampak yang
sangat fatal jika dalam skala besar. Jika budaya menyebarkan berita hoax
terberlanjut, lalu bagaimana nasib bangsa ini.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui sebuah berita
dikatakan hoax atau tidak. Banyak cara juga merubah maindset polapikir
masyarakat mengenai penyebaran berita hoax yang dapat menimbulkan konflik
antar dua atau lebih pihak yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Bahkan
konflik yang ditimbulkan atas rasa ketidak percayaan terhadap pemerintah,
polisi, TNI, dan berakibat ketidaknyamanan hidup di Negara Indonesia.Itu hal
yang sangat mengerikan untuk hal perpecahan bangsa. Tak bisa dibayangkan
jika itu terjadi di Negara Indonesia. Banyak fenomena yang akan kisruh dari
berbagai kelompok di Indonesia. Dan pelunag untuk pihak asing dalam merebut
Negara Indonesia yang sangat kaya ini. Karna sesungguhnya, berita hoax itu
juga termasuk dalam perang dingin antanra Negara. Dimana saat ini sebenarnya
masih terjadi perang dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan.
Banyak kesulitan yang harus dihadapi untuk dapat merubah maindset
polapikir bangsa Indonesia. Perlu waktu lama dan usaha yang lebih untuk dapat
merubahnya. Usaha inilah yang harus digencarkan oleh pemerintah, kelompok
masyarakat peduli penyalahgunaan media social, kelompok mahasiswa peduli
gerkan anti hoax dan peran seluruh masyarakat yang mau lebih pintar dalam
memilih mana berita yang benar dan baik dan juga mana berita yang hoax dan
tidak baik. Baik tidaknya berita dapat dilihat dari dampak yang nantinya akan
ditimbulkan setelah berita tersebut tersebar. Itu seharusnya menjadi objek
pengkritisan dalam menyebaran suatu berita kepada khalayakramai.
Oleh karenanya, dalam artikel ini, akan dibahas mengenai kecermatan
masyarakat dalam menyarik sebuah berita, melihat usaha-usaha apa yang telah
di lakukan baik dari pemerintah ataupun kelompok masyarakat, serta melihat
dampak yang lebih jauh jika penyevaran berita hoax tetap banyak dilakukan oleh
masyarakat, terutama penyebaran berita hoax dalam situasi yang sedang
memanas di kalangan masyarakat.
C. Kajian Pustaka
Pada masa refolusi industry 4.0 saat ini, sudah tidak asing lagi dengan
jaringan internet yang menyebar di seluruh penjuru negeri kita ini. Sudah jarang
melihat orang berkomunikasi melewati kantor post, membaca berita di Koran,
atau bahkan sudah jarang orang menggunakan pulsa untuk SMS ataupun telfon.
Saat ini sudah jamannya jaringan internet dimana-mana, semua sudah berada
pada smartphone kita masing-masing. Informasi dapat menyebar begitu cepat
dari segala penjuru dunia. Komunikasi dan penyebaran berita sudah tak terbatas
jarak dan waktu. Semua serba cepat tanpa membutuhkan biaya yang lebih mahal
dari sebelumnya.
Kemudahan teknologi saat inilah dapat berdampak positif dan juga
berdampak negative. Contoh hal kecil yang sering dijumpai adalah kurangnya
komunikasi secara langsung karna masing-masing telah memiliki dunianya
sendiri didalam smartphone.
Dunia teknologi ini harus dibina secara benar agar tidak menimbulkan
permasalahan seperti penyebaran berita bohong atau hoax. Pada dasarnya
pemanfaatan yang tidak baik inilah yang harus masyarakat saring. Karna
dampak dari berita hoax ini berbagai macam. Seperti yang di tuliskan oleh Henri
dalam jurnalnya, bahawa banyak motif dari berita hoax tersebut salah satunya
adalah ujaran kebencian. Mulai dari ujaran kebencian inilah akan berdampak
pada hal yang lebih besar lagi, yaitu konflik antar kelompok masyarakat. Hal ini
harus ditangani baik dari pemerintah ataupun dari masyarakat sendiri agar
mampu menyaring informasi dan berfikir lebih kritis lagi dalam mencerna
sebuah berita. Peran pendidikan juga sangan penting guna mendunkung
pengetahuan generasi muda mengenai bahaya yang ditimbulkan dari berita hoax
tersebut.
Mahasiswa juga harus ikut andil dalam pengedukasian berita hoax
tersebut. Sebelum nya tentu harus dimulai dari diri sendiri. Menurut
Fatkhurahman, kemampuan mahasiswa dalam menilai suatu berita hoax masuk
dalam kategori sedang. Tentu saja menyaring berita hoax juga memerlukan
waktu yang lebih karna tentu, dalam menyaring berita perlu dilakukan beberapa
reset kecil untuk enentukan kebenaran suatu berita. Akan tetapi, sebagai
mahasiswa, seharusnya harus lebih dapat meningkatkan kualitas dalam berfikir
kritis terhadap sebuah berita yang sedang beredar.
Pengajaran mengenai berita hoax harus dilakukan saat masih dini. Dalam
perkembangannya masyarakat perlu melek akan kemajuan teknologi dengan
diadakannya literasi terhadap media social pada tempat pendidikan formal
ataupun nonformal dengan bantuan orang tua, tenaga pendidik, tokoh agama dan
orang orang yang mau melakukan gerkan literasi media social seperti yang
dituliskan oleh Sri Hadijah dalam kurnalnya. Melalu gerakan ini, di sisipkan
pula mengenai dampak positif dan negated dari kemajuan teknologi saat ini,
serta pentingnya menyaring sebuah berita sebelum disebar luaskan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fatkhurahman tahun 2018,
factor yang dijadikan penilaian dalam menyaring sebuah berita adalah judul
berita, kontens berita, sumber berita, dan foto dari berita tersebut.
Dari factor tersebut dapat dilakukan berbagai cara dalam proses
pengedukasian kepada masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh
sukirman(2017) mengenai media game sebagai media mengajarkan perilaku
santun di media social. Dengan cara meningkatkan kesantunan di social media,
membuat masyarakat lebih berfikir dua kali dalam penyebaran suatu berita.
Salain itu juga dapat didekatkan dengan nilai-nilai keagamaan.( Farid
Khoeroni.2017) pendekatan ini tentu dapat dilakukan dengan maksimal dengan
perbaikan akhlak yang baik dari masyarakat sesuai dengan agamnya masing-
masing. Sengga didapat pemahaman lebih mengenai penyebaran berita hoax dan
penyaringan sebuah berita sebelum di sebar luaskan.
Berfikir kritis sebelum bertindak lebih lanjur merupakan hal yang sangat
penting dalam pencegahan beredarnya berita hoax lebih luas lagi. Dengan
pencegahan dimulai dari diri sendiri merupakan hal sederhana yang dapat
dilakuakn dari pada hanya ikut berkomentar buruk dan malah membuat semakin
trending sebuah berita hoax dikalangan masyarakat.
Sebagai orang yang berpendidikan, seharunya harus lebih berperan aktif
dalam penangann penyebaran berita hoax ini. Melakukan berbagai penyuluhan,
mengenai bagaimana cara mengetahui berita itu falid atau tidak serta dampak
yang akan ditimbulkan jika berita hoax tersebar luas.
D. Pembahasan

Pada saat ini memang belum terasa secara besar untuk negri ini, akan
tetapi jika berita bohong tetap menjadi minat kebanykan masyarakat, maka entah
apa yang akan terjadi pada bangsa Indonesia kedepannya nanti. Pemasalahan-
permasalahan yang timbul dari berita hoax juga akan berpengaruh pada tiap
bidang dalam bangsa ini. Mulai dari kebencian terhadap saudara(lingkungan
keluarga), kebencian antar teman atau sahabat, kebencian terhadap orang yang
diberitakan, kebencian antar suku di Indonesia, dan masih banyak lagi kebencian
yang tersebar, sehingga akan menimbulkan suatu perpecahan bangsa. Hal ini
tentu tidak baik untuk bangsa manapun. Oleh karnanya, pemerintah juga sudah
mengupayan pencegahan penyebaran berita hoax dengan menetapkan Undang-
undang Nomer 11 tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi elektronik.
Dimana terdapat dalam pasal 28 ayat 1 dan 2. Serta Undang-undang Nomer 1
tahun1946 tentang peraturan hokum pidana. Dimana didalamnya tertuang
hukupan bagi para penyebar berita hoax dan pembuat berita hoax.

Pemerintah sudah mengupayakan dalam bentuk peraturan perundang-


undangan. Upaya ini diharapkan masyarakat lebih berhati hati dalam penyebaran
suatu berita.Dengan adanya keinginan untuk memverifikasi sebuah berita
sebelum menyebarkannya akan timbul suatu sikap anti hoax pada dirinya.
Pembentukan sikap anti hoax harus ditanamkan sekar sekolah dasar, diberi
pengertian mengenai berita hoax yang dapat merugian banyak orang dan yang
lebih parah lagi dapan memecahkan persatuan bangsa Indonesia. Untuk
kalangan orang dewasa yang baru menggunakan smartphone juga harus diberi
sosialisasi mengenai bahaya penyebaran berita bohong. Hal ini harus dilakukan
karna, para orang dewasa atau orang tua yang berumengenal social media
biasanya banyak menyebarkan berbagai berita yang menurut mereka bagus dan
sangat menarik. Padahal, berita itu belum tentu benar. Oleh karenanya
diperluakan pengetahuan pengenai penyarikan infomasi berita. Hal yang dapt
dilakukan adalah

1. Memfilter dari judul berita, hal iini dapat dirasakan dengan melihat
seberapa fanatic judul berita tersebut. Biasanya sesuatu yang hanya
melihat dari satu sudut pandang bisa jadi itu berita hoax. Karna berita
yang baik harus mencakup banyak sudut pandang.
2. Memfilter konten yang diberikan, hali ini perlu diperhatikan karna
jika suatu berita menyudutkan suatu masalah saat masalah tersebut
sedang tranding dan konten berita tersebut teridikasi memperparah
masalah, bisa jadi berita tersebut merupakan berita hoax mengenai
ujaran kebencian ataupun memprofoksi salah satu pihak. Contohnya
film documenter Sexy Killers. Dimana film ini mengambil konten
yang bagus, akan tetapi akun youtube pembuat film mengunggah
pada saat beberapa hari sebelum pemilu. Hal ini banyak yang
mengira bahwa film tersebuat bermaksud untuk menyampaikan
pesan untk golput. Karna flm tersebut hanya diambil dari satu sudut
pandang dan menghubungkan masalah yang terjadi dengan para
calon presiden 2019. Hal ini juga perlu di waspadai dan harus ada
pola piker kritis terhadap suatu berita. Karna bisa jadi berita yang di
tampilkan memiliki pesan tersirat yang kita tidak tau apa tujuannya.
3. Memfilter dari kefalidan sumber, hal ini sangat perlu dilakukan,
karna banyak diluarsana terdapat akun-akun media social yang belum
dilegalkan atau belum dapat dipercaya ke akuratan beritanya.jika hal
ini ditemukan pada suatu berita, alangkah lebih baiknya dicek
kembali pada sumber yang lebih terpercaya.
4. Memfilter keaslian foto. Dalam berita biasanya terdapat foto sebagai
bukti dari berita yang di tulis. Kita sebagai orang awam mungkin
akan sulit menggunakan teknik keaslian foto. Oleh karenanya cara
memfilter ini jarang digunakan oleh orang awam.

Perlu dilakukan beberapa penyaringann yang setidaknya dilakukan


sebelum membagiakn suatu berita. Selain itu, kebermanfaatan berita juga harus
dipertimbangkan. Apabila berita tersebut sudikiranya tidak pantas untuk di
sebarkan maka lebih baik jangan disebar luaskan.

Untuk meningkatkan sikap kritis terhadap penyringan suatu berita, maka


diperlukan suatu usaha oleh pemerintah dan masyarakat. Usaha-usaha ini dapat
ditempuh melewati berbagai bidang kajian. Seperti halnya penanaman ilmu
agama sejak dini apa anak-anak ataupun dapat juga kepada orang dewasa. Hal
ini dapat berkaitan karna dengan memiliki akhlak yang baik, maka masyarakat
juga akan berfikir lebih kritis terhadap dampak berita yang disebarkan terhadap
pihak yang dirasa dirugikan. Hal ini perlu berkerja sama dengan para pemimpin
ulama dan para guru pendidik supaya menyampaikan pentingnya penyaringan
suatu berita yang dapat dikaitkan dengan konteks agama yang mereka percayai.
Hal ini dirasa cukupefektif jaika dilakukan secara sungguh sungguh dan
memiliki makna tersendiri di hati masyarakat.

Selain tiu dapat juga dilakukan pengembangan media pembelajaran pada


system pembelajaran di sekolah maupun diluar sekolah. Contohnya melalui
game. Hal ini bisa tejadi melalui ketertarikan psiswa untuk bermain. Dan
didalam permainan tersebut dapat disisipkan pesan kepada siswa untuk
meningkatkan pemahaman mengenai penyaringan berita hoax sebelum tersebar
luaskan.

Banyak upaya upaya kreatif yang dapat dilakukan, seperti penyebaran


gerakan anti hoax, dapat juga berupa komunitas anti hoax, informasi berita hoax,
dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilakukan demi terciptanya suatu kondisi yang
linier dengan prkembangan teknologi.

Pemanfaatan teknologi yang benar tentu akan berdampak pada kemajuan


pemikiran bangsa Indonesia menjadi orang yang lebih kreatif, kritis, kompetitif
dan inovatif dalam pola pokir kemajuan teknologi.

Pola piker positif ini akan mempengaruhi penggunaan teknologi secara


tepat guna. Demi keberlangsungan bangsa yang bersatu tanpa adanya
perpecahan karana hal yang seharusnya tidak menggoyahkan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang telah dada sejak nenekmoyang dan sekarang
telah tercantum dalam pancasila.

Usaha-usaha ini harus terus dilakukan demi keberlangsungan Negara


Indonesia menjadi yang lebih baik lagi dengan adanya kemajuan teknologi.
Sangat disayangkan jika teknologi yang seharusnya mempermudah dan
bermanfaat bagi manusia malah menadikan manusia menjadi terpecah belah.

Keyakinan tiap warga Negara harus terus dijaga untuk tetap percaya
kepada berita-berita yang akurat dan menanamkan sikap anti hoax pada anak
cucu mereka di masa yang akan dating, sehingga generasi Indonesia akan terus
lebih baik dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju tanpa
hentinya.

E. Penutup
1. Kesimpulan
Dari uraian artikel diatas dapat ditarik suatu kesimpulan dimana
kemajuan teknologi dapat berdampak positif dan juga negative. Kemudahan
penyebaran informasi membuat semua orang dapat menyebarkan informasi
kapanpun dan dimanapun. Penyebaran informasi ini akan berdapak negative
apabila tidak dilakukannya penyaringan terhadp suatu informasi tersebut.
Mungkin akan menimbulkanmasalah yang kecil untuk informasi yang
sederhana, akan tetapi jiaka informasi ini mencakup banyak orang yang
dirugikan pasti akan menyebabkan dampak yang besar pula. Oleh karenanya
diperlukan adanya perubahan pola pikir terhadap informasi yang akan
disebarkannya itu. Berubahan pola pikir yang dimaksud adalah berpikir
kritis terhadap suatu berita. Hal ini akan memudahkan seseorang untuk
menyaring berita mana yang layak disebar luaskan dan mana yang tidak
pantas disebar luaskan.
Untuk perubahan pola pikir ini, diperlukan banyak waktu. Sulit rasanya
jika merubah polapikir manusia tanpa usaha yang lebih. Usaha usaha ini
dapat dilakukan denga banyak cara. Misalnya dengan pembuatan peraturan
pemerintahan mengenai hukupan para penyebar berita hoax, bekerja sama
dengan para ulama dengan menanampkan nilai agama pada masyarakat
dengan menghubungkan kebaikan kebaikan penyebaran informasi yang
bermanfaat, serta dapat juga dilakuakan dengan media pembelajaran.
2. Saran
Dari penuslis sendiri banyak hal yang harus diperbaharui mengenai
realisasi pada kehiduapn sehari hari. Bahwanynya memang sulit untuck
merubah pemikiran masyarakat. Saran penulis kedepannya adlah adanya
implemetasi pada kehidupan sehari hari yang dilakukan untuk
keberlangsungan bangsa Indonesia. Kurangnya proses penelitian
keefektifan perubahan pola berfikir disarankan diperbaiki pada artikel
selanjutnya. Danjuga pengembangan cara efektif dalam perubahan pola
pikir juga harus dikembangkan orang para kaum cendekia, khususnya
para mahasiswa yang masih belajar dan yang nantinya akan menjadi
generasi pengganti para generasi sebelumnya.
F. Daftar Pustaka
Arnus, S.H.2017. LITERASI MEDIA: CERDAS DAN BIJAK MENIKMATI
KONTEN MEDIA BARU. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI.
Fatkhurahman.2018. KEMAMPUAN MAHASISWA TEMPATAN MENILAI
BERITA PALSU ATAU “HOAX” DALAM MEDIA SOSIAL DALAM
UPAYA PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN. Jurnal Benefita.

Khoeroni,F. 2017. MENGCOUNTER HOAX MELALUI INTERNALISASI NILAI


NILAI PENDIDIKAN ISLAM. QUALITY.
Septanto, H. 2018. Pengaruh HOAX dan Ujaran Kebencian Sebuah Cyber
Crime

Dengan Teknologi Sederhana di Kehidupan Sosial Masyarakat.


Kalbiscentia

Sukiman. 2017. INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA

PEMBELAJARAN BERBASIS GAME UNTUK MENGAJARKAN


PERILAKU SANTUN DI MEDIA SOSIAL. Jurnal Pendidikan Ilmu
Sosial.

Anda mungkin juga menyukai