NIM : 4201418053
Rombel : 47
A. Abstrak
Pada masa ini, teknologi berkembang begitu pesat. Ditandai dengan kemudahan
dalam berkomunikasi tanpa memandang waktu dan jarak yang memisahkan.
Kemudahan ini dapat berdampak ositif dan negative bergantung pada pemakai
deknologi iini. Sayangnya saat ini masih banyak orang Indonesia yang
menggunakannya untuk hal negative. Seperti penyebaran berita hoax. Hal ini
sangat berdampak pada pada lingkungan disekitar. Dampak inilah yang
menyebabkan dapat tetrjadinya perpecahan bangsa Indonesia. Hal ini dapat
dikurangi dengan berbagai cara, salah satunya dengan penyaringan berita
sebelum memnyebarluaskannya. Untuk pengedukaisian mengenai cara
penyaringan ini, dapat dilakukan dari berbagai bidang. Seperti pada bidang
agama dan pendidikan.
B. Pendahuluan
Pada masa yang sangat berkembang dalam dunia teknologi per juga
diiringi dengan perkembangan pola piker masyarakat. Hal ini untuk
menjadiakan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Perpecahan tidak akan
pernah terelakan jika pola pikir tidak kritis mendarah daging pada otak
masyarakat.
Pada saat ini memang belum terasa secara besar untuk negri ini, akan
tetapi jika berita bohong tetap menjadi minat kebanykan masyarakat, maka entah
apa yang akan terjadi pada bangsa Indonesia kedepannya nanti. Pemasalahan-
permasalahan yang timbul dari berita hoax juga akan berpengaruh pada tiap
bidang dalam bangsa ini. Mulai dari kebencian terhadap saudara(lingkungan
keluarga), kebencian antar teman atau sahabat, kebencian terhadap orang yang
diberitakan, kebencian antar suku di Indonesia, dan masih banyak lagi kebencian
yang tersebar, sehingga akan menimbulkan suatu perpecahan bangsa. Hal ini
tentu tidak baik untuk bangsa manapun. Oleh karnanya, pemerintah juga sudah
mengupayan pencegahan penyebaran berita hoax dengan menetapkan Undang-
undang Nomer 11 tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi elektronik.
Dimana terdapat dalam pasal 28 ayat 1 dan 2. Serta Undang-undang Nomer 1
tahun1946 tentang peraturan hokum pidana. Dimana didalamnya tertuang
hukupan bagi para penyebar berita hoax dan pembuat berita hoax.
1. Memfilter dari judul berita, hal iini dapat dirasakan dengan melihat
seberapa fanatic judul berita tersebut. Biasanya sesuatu yang hanya
melihat dari satu sudut pandang bisa jadi itu berita hoax. Karna berita
yang baik harus mencakup banyak sudut pandang.
2. Memfilter konten yang diberikan, hali ini perlu diperhatikan karna
jika suatu berita menyudutkan suatu masalah saat masalah tersebut
sedang tranding dan konten berita tersebut teridikasi memperparah
masalah, bisa jadi berita tersebut merupakan berita hoax mengenai
ujaran kebencian ataupun memprofoksi salah satu pihak. Contohnya
film documenter Sexy Killers. Dimana film ini mengambil konten
yang bagus, akan tetapi akun youtube pembuat film mengunggah
pada saat beberapa hari sebelum pemilu. Hal ini banyak yang
mengira bahwa film tersebuat bermaksud untuk menyampaikan
pesan untk golput. Karna flm tersebut hanya diambil dari satu sudut
pandang dan menghubungkan masalah yang terjadi dengan para
calon presiden 2019. Hal ini juga perlu di waspadai dan harus ada
pola piker kritis terhadap suatu berita. Karna bisa jadi berita yang di
tampilkan memiliki pesan tersirat yang kita tidak tau apa tujuannya.
3. Memfilter dari kefalidan sumber, hal ini sangat perlu dilakukan,
karna banyak diluarsana terdapat akun-akun media social yang belum
dilegalkan atau belum dapat dipercaya ke akuratan beritanya.jika hal
ini ditemukan pada suatu berita, alangkah lebih baiknya dicek
kembali pada sumber yang lebih terpercaya.
4. Memfilter keaslian foto. Dalam berita biasanya terdapat foto sebagai
bukti dari berita yang di tulis. Kita sebagai orang awam mungkin
akan sulit menggunakan teknik keaslian foto. Oleh karenanya cara
memfilter ini jarang digunakan oleh orang awam.
Keyakinan tiap warga Negara harus terus dijaga untuk tetap percaya
kepada berita-berita yang akurat dan menanamkan sikap anti hoax pada anak
cucu mereka di masa yang akan dating, sehingga generasi Indonesia akan terus
lebih baik dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju tanpa
hentinya.
E. Penutup
1. Kesimpulan
Dari uraian artikel diatas dapat ditarik suatu kesimpulan dimana
kemajuan teknologi dapat berdampak positif dan juga negative. Kemudahan
penyebaran informasi membuat semua orang dapat menyebarkan informasi
kapanpun dan dimanapun. Penyebaran informasi ini akan berdapak negative
apabila tidak dilakukannya penyaringan terhadp suatu informasi tersebut.
Mungkin akan menimbulkanmasalah yang kecil untuk informasi yang
sederhana, akan tetapi jiaka informasi ini mencakup banyak orang yang
dirugikan pasti akan menyebabkan dampak yang besar pula. Oleh karenanya
diperlukan adanya perubahan pola pikir terhadap informasi yang akan
disebarkannya itu. Berubahan pola pikir yang dimaksud adalah berpikir
kritis terhadap suatu berita. Hal ini akan memudahkan seseorang untuk
menyaring berita mana yang layak disebar luaskan dan mana yang tidak
pantas disebar luaskan.
Untuk perubahan pola pikir ini, diperlukan banyak waktu. Sulit rasanya
jika merubah polapikir manusia tanpa usaha yang lebih. Usaha usaha ini
dapat dilakukan denga banyak cara. Misalnya dengan pembuatan peraturan
pemerintahan mengenai hukupan para penyebar berita hoax, bekerja sama
dengan para ulama dengan menanampkan nilai agama pada masyarakat
dengan menghubungkan kebaikan kebaikan penyebaran informasi yang
bermanfaat, serta dapat juga dilakuakan dengan media pembelajaran.
2. Saran
Dari penuslis sendiri banyak hal yang harus diperbaharui mengenai
realisasi pada kehiduapn sehari hari. Bahwanynya memang sulit untuck
merubah pemikiran masyarakat. Saran penulis kedepannya adlah adanya
implemetasi pada kehidupan sehari hari yang dilakukan untuk
keberlangsungan bangsa Indonesia. Kurangnya proses penelitian
keefektifan perubahan pola berfikir disarankan diperbaiki pada artikel
selanjutnya. Danjuga pengembangan cara efektif dalam perubahan pola
pikir juga harus dikembangkan orang para kaum cendekia, khususnya
para mahasiswa yang masih belajar dan yang nantinya akan menjadi
generasi pengganti para generasi sebelumnya.
F. Daftar Pustaka
Arnus, S.H.2017. LITERASI MEDIA: CERDAS DAN BIJAK MENIKMATI
KONTEN MEDIA BARU. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI.
Fatkhurahman.2018. KEMAMPUAN MAHASISWA TEMPATAN MENILAI
BERITA PALSU ATAU “HOAX” DALAM MEDIA SOSIAL DALAM
UPAYA PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN. Jurnal Benefita.