Anda di halaman 1dari 32

DEBAT BAHASA INDONESIA

Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa


nasionalisme seseorang.
Pro/afirmasi :
Definisi:
Bahasa asing menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu bahasa milik bangsa lain yang
dikuasai ,biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak dianggap
sebagai bahasa sendiri.
Rasa nasionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu paham (ajaran ) untuk
mencintai bangsa dan Negara sendiri .
Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa
nasionalisme seseorang maksudnya penggunaan bahasa milik bangsa lain yang dikuasai dan
tidak dianggap sebagai bahasa sendiri dalam komunikasi sehari hari / non verbal/non formal
menunjukkan kurangya rasa untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri.
Menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang dikarenakan menggunakan bahasa asing
dalam kehidupan sehari hari yang seharusnya dalam kehidupan sehari hari harus menggunakan
bahasa persatuan / bahasa indonesia .
Secara formal sampai saat ini bahasa Indonesia mempunyai 4 kedudukan , yaitu sebagai bahasa
persatuan,bahasa nasional ,bahasa Negara , dan bahasaa resmi . dalam perkembangannya yang
lebih lanjut bahasa indoensia berhasil mendudukkan diri sebagai bahasa budaya dan bahasa
ilmu. Bahasa indonesia dikenal secara luas sejak “sumpah pemuda” 28 oktober 1928, yang
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan . pada saat itu pemuda sepakat untuk
mengangkat bahasa melayu _ riau sebagai bahasa Indonesia . para pemuda melihat bahwa bahasa
indonesialah yang dapat memprsatukan bangsa Indonesia yang terdiri atas ratusan suku bangsa
dan etnik . pengangkatan status ini ternyata bukan hanya isapan jempol . bahasa Indonesia
bisa menjalankan fungsi sebagai pemersatu bangsa.
Dalam sumpah pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai bangsa
Indonesia, telah mengakui berbahasa satu bahasa Indonesia . namun kini tampaknya amanat itu
tidak terlalu dihormati seperti pada massanya . kini banyak anak muda yang berkomunikasi
dengan bahasa campuran , seperti bahasa jepang , cina , inggris dan lainnya.
Kami setuju jika Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan
kurangnya rasa nasionalisme seseorang. Digunakannya bahasa asing dalam komunikasi sehari
hari dianggap menghilangkan jati diri bangsa . melemahkan semangat kebangsaan dan dianggap
sebagai pengkhianatan terhadap semangat sumpah pemuda, tidak menghargai jasa pahlawan
yang dulunya memperjuangkan bahasa indonesia sehingga diikrarkan pada sumpah pemuda
tanggal 28 oktober 1928 ikrar ke 3”kami putra dan putri indonesia menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
Jadi kami tegaskan sekali lagi bahwa kami tetap setuju jika Penggunaan bahasa asing dalam
komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang
Analisis :
pengaruh bahasa asing sangat berdampak dalam perkembangan bahasa Indonesia ,contohnya
anak – anak mulai menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia, rakyat Indonesia semakin
lama – kelamaan akan lupa bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan , anak anak
mulai menganggap rendah bacaan indonesia , lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit
mengutarakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan mampu melunturkan semangat
nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiiri .
Bahasa Indonesia sekarang ini sudah mulai kehilangan identitasnya ,mulai dipandang sebelah
mata dan diremehkan oleh berbagai kalangan . bahkan ada yang mengakui bahwa dengan
berbahasa Indonesia ,dirinya dianggap tidak gaul. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa
bahasa Indonesia termasuk kedalam aspek kebudayaan . dan kebudayaan itu mencirikan
nsionalisme suatu Negara.
Presiden kita sendiri pernah menyampaikan ,janganlah bahasa Indonesia luntur dari jiwa kita .
apalagi dengan berkembangnya bahasa asing di Indonesia,karena bahasa Indonesia merupakan
symbol nasionalisme kita dan identitas kebudayaan bangsa Indonesia.
Coba kita bayangkan jika kita menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari itu
artinya bahasa indonesia yang merupakan symbol nasionalisme pada jiwa kita akan luntur.
Argumentasi :
kini banyak anak muda yang berkomunikasi dengan bahasa ya g di cmapur campur , entah itu
bahasa jepang , cina , inggris dan macam macam lagi. Apalagi dengan banyaknya artis dari luar
negeri yang mengambil peruntungan di Negara kita, hal ini justru membuat bahasa Indonesia
tidak terlihat menantang lagi untuk dimanfaatkan . contohnya, trend cinta laura yang heboh ,
banyak wrga Negara Indonesia yang meniru dengan selipan canda ala inggris seperti artis
tersebut. Kini arti kalimat “berbahasa satu, bahasa Indonesia “ tampaknya tidak begitu penting
lagi , masyarakat terlihat tidak menghargai bahasanya sendiri , ini merupakan tanda dari
menurunnya sikap nasionalisme bangsa .
Bahasa indonesia lama kelamaan akan tergeser karena orang-orang lebih mengutamakan
penggunaan bahasa asing salah satunya bahasa inggris .dewasa ini masyarakat lebih
mengutamakan bahasa inggris , terlebih lagi para pelajar lebih banyak ikut kursus bahasa inggris
daripada bahasa Indonesia , membuktikan bahwa masyarakat tidak bangga menggunakan bahasa
idonesia sehingga menunjukkan berkurangnya rasa nasionalisme
Bahasa asing dapat menghilangkan identitas bahasa indonesia sebagai bahasa negara dan juga
bahasa kesatuan republic Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang perlahan akan dilupakan
oleh masyarakat Indonesia .masyarakat menyepelekan dan mengagungkan bahasa – bahasa asing
seperti bahasa inggris , spanyol , jepang, arab,perancis, mandarin.
Bahkan sekarang , orang-orang kelas menengah ke atas sibuk untuk mencarikan anak anknya
bimbingn bahasa inggris . bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang
menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang
ia kenal pertama kali dalam kehidupannya .
Saat masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa asing salah satunya bahasa inggris , maka
secara langsung maupun tidak langsung sikap nasionalisme terhadap baahasa Indonesia sedikit
demi sedikit akan berkurang .
Dengan kita mulai mempelajari bahasa asing, kita mencoba mempraktekannya di kehidupan
sehari-hari ,karena kita ingin menunjukkan bahwa kita mampu untuk berbicara bahasa asing .
kita merasa bangga dengan dapat berbahasa asing sehingga kita melalaikan bahasa Indonesia dan
kita menghilangkan kecintaan kita sendiri terhadap begeri kita sendiri ,sehingga nasionalisme
yang seharusnya ada pada diri kita malah kita abaikan begitu saja .
Oposisi :
Kami tidak setuju jika Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan
kurangnya rasa nasionalisme seseorang Karena justru dengan mencoba berbahasa lain , banyak
warga Negara Indonesia ditambah pengetahuannya ,bertambah kosakatanya, dan itu jelas tidak
akan menghilangkan rasa cinta seseorang terhadap Negara aslinya . sekarang coba bayangkan
apabila tidak ada rakyat Indonesia yang menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari
hari demi membuktikan kalau mereka sangat cinta tanah air , maka rakyat Indonesia akan
dipandang bodoh oleh dunia, karena tidak ada satupun rakyatnya yang menguasai bahasa dari
Negara lain
menurut menteri pendidikan dan kebudayaan mohammad nuh mengatakan nasionalisme tidak
ada kaitannya dengan penggunaan bahasa asing dalam pergaulan sehari- hari . dalam seminar
nasional strategi pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di universitas terbuka,
tangerang selatan pada sabtu (12 januari 2013 ) muh.nuh mengatakan bahwa “ salah satu
pertimbangan mahkamah konstitusi (mk) menghapuskan RSBI adalah penggunaan bahasa asing .
padahal menurut saya tidak ada kaitannya dengan nasionalisme “.
Para pendiri bangsa seperti soekarno dan hatta , mempunyai kemampuan menguasai bahasa
asing yang mumpuni . “Tapi jangan ragukan nasionalisme mereka , semua tergntung komitmen
mereka akan Negara “, tambah dia
Menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari hari bukan berarti mengurangi rasa
nasionalisme , dengan menggunakan bahasa asing salah satunya adalah bahasa inggris dapat
lebih mudah mengikuti perkembangan di dunia karena bahasa inggris merupakan bahasa
internasional , perkembangan bahasa Indonesia yang akan mengikuti saluran perdagangan
internasioanl menjadi lancar.
Apalagi sekarang dengan adanya MEA maka rakyat indonesia sudah seharusnya lebih giat untuk
mempelajari bahasa asing dengan menerapkannya dalam komunikasi sehari hari . menggunakan
bahasa asing bukan berarti tidak mencintai bahasa nasional tapi di era globalisasi seperti
sekarang maka akan sangat penting jika kita mampu menguasai bahasa asing sehingga
meminimalisir kesalahpahaman tentang budaya lain yang masuk ke indonesia contohnya ,
Negara Filipina selain memiliki bahasa nasional katalog , disana bahasa inggris juga
diberlakukan sebagai bahasa nasional kedua , sehingga masyarakat di filliphina lebih mudah
untuk bersaing dengan bangsa lain karena kehidupan sehari hari mereka sudah diterapkan di
salah satu bahasa internasional yakni bahasa inggris. Penggunaan bahasa asing(inggris) tidak
berpengaruh apapun dalam bahasa Indonesia karena bahasa inggris merupakan bahsa
iinternasional ,menggunakan bahasa inggris seperti memang sudah tuntutan perkembangan
zamaan saat ini .
menyalahkan bahasa asing sebagai pemicu penurunan rasa nasionalisme saya tidak setuju sebab,
berkurangnya tergantung dari individunya . bila dia memiliki rasa nasionalisme yang tinggi tentu
tidak akan terkikis rasa nasionalismenya hanya Karena menggunakan bahasa asing dalam
kesehariannya . jaman sekarang kita harus berpikiran terbuka jangan hanya menyalahnkan 1
faktor saja , jika di teliti lebih dalam pasti akan muncul factor factor lain yang mengurangi rasa
nasionalisme tersebut. jadi, saya tegaskan sekali lagi bahwa saya tetap tidak setuju jika
Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa
nasionalisme seseorang
netral :
gunakanlah bahasa Indonesia dalaam kehidupan sehari hari karena kita berkomunikasi dengan
orang indonesia agar rasa nasionalisme terhadap bahasa indonesia tidak berkurang, dan kuasai
bahasa asing agar tidak ketinggalan zaman . untuk menjaga bahasa Indonesia agar tidak ada
pengaruh terhadap bahasa asing maka diperlukan :
1 sikap kesetiaan berbahasa indonesia
2 sikap kebanggaan berbahasa Indonesia .
Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia terungkap jika bangsa indonesia lebih suka memakai bahasa
Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia menjaga pengaruh asing tidak terlalu
berlebihan.Selama kita dapat menempatkan bahasa asing pada tempatnya bahasa itu tidak akan
melemahkan bahasa nasional kita,apalagi sampai menghilangkan jati diri dan melemahkan
nasionalisme .
belum ada bukti ilmiah bahwa menggunakan bahasa asing bias melemaahkan bahasa nasional.
Bahasa asing bukan seperti tuba yang merusak susu sebelanga karena bahasa asing itu bukan
racun. Selama kita bisa menempatkan bahasa itu pada tempatnya masing masing , maka tidak
akan ada bahasa yang dilemahkan oleh bahasa yang lainnya.

Dunia saat ini telah berbeda dengan dunia tahun 1928 ketika sumpah pemuda
dikumandangkan .dunia sekarang adalah dunia yang sudah dipersempit oleh berbagai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi . dunia yang tidak terkotak kotak oleh daerah
territorial, tetapi seakan territorial yang dipersatukan oleh kerjasama dan kepentingan global.
Kembali harus diakui bahwa bahasa inggris digunakan dalam semua bentuk komunikasi
internasional . Dengan mengenal bahasa asing salah satunya bahasa inggris ada dampak
positifnya bagi kita sendiri misalnya kita mengenal dan bisa berbahasa inggris meskipun tidak
sefasih orang aslinya,kesempatan kerja bertambah karenaa sekarang banyak perusahaan yang
mensyaratkan untuk bias berbahasa inggris,kita tidak dibodohi oleh orang asing ketika kita
berada di negeri orang karena kita mengerti bahasa mereka meskipun sedikit. Jadi, kami sebagai
tim netral menegaskan bahwa kita perlu menguasai bahasa inggris dan tetap menggunakan
bahasa Indonesia membuktikan kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berkomunikasi ataupun dalam berinteraksi dengan
orang lain kita menggunakan bahasa Indonesia. Sehingga dapat dikatakan bahwa kita tidak
pernah terlepas dari penggunaan bahasa Indonesia karena segala aspek dalam kehidupan kita
selalu berhubungan dengan penggunaan bahasa Indonesia, baik dalam situasi formal dan tidak
formal.

Tetapi pada era globalisasi sekarang ini, penggunan bahasa Indonesia semakin menurun.
Masyarakat lebih suka menyisipkan istilah-istilah asing kedalam bahasa Indonesia daripada
menggunakan bahasa Indonesia seutuhnya. Bahkan banyak juga masyarakat yang lebih suka
menggunakan bahasa asing. Tidak hanya masyarakat, para pejabat atau para petinggi negara pun
sering memasukkan bahasa asing dalam menggunakan bahasa Indonesia.

Menurut devinisinya, bahasa asing menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu bahasa milik
bangsa lain yang biasanya dikuasai melalui pendidikan normal dan secara sosiokultural tidak
dianggap sebagai bahasa sendiri. Rasa nasionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu
paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.

Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa


nasionalisme seseorang. Dikatakan menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang
dikarenakan menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari yang seharusnya dalam
kehidupan sehari-hari kita harus menggunakan bahasa Indonesia.

Secara formal saat ini bahasa Indonesia memiliki 4 kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan,
bahasa nasional, bahasa negara dan bahasa resmi. Bahasa Indonesia mulai dikenal secara luas
yaitu sejak Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan. Dalam sumpah pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita sebagai
bangsa Indonesia mengakui berbahasa yang satu, bahasa Indonesia. Pada saat itu pemuda sepakat
mengangkat bahasa melayu-riau menjadi bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan karena melihat
peluang bahwa bahasa Indonesia dapat mepersatukan bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai
macam suku dan etnik.

Dalam hal ini digunakannya bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari dianggap
menghilangkan jati diri bangsa, melemahkan semangat kebangsaan dan dianggap sebagai
penghiatan terhadap sumpah pemuda, tidak menghargai jasa pahlawan yang memperjuangkan
bahasa Indonesia pada sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
Pengaruh bahasa asing sangat berdampak dalam perkembangan bahasa Indonesia, contohnya
saja anak-anak mulai menggampang belajar bahasa Indonesia, rakyat Indonesia lama-kelamaan
akan lupa bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan mampu melunturkan
semangat nasionalisme dan bangga pada bahasa dan budaya sendiri.

Bahasa Indonesia lama-kelamaan akan tergeser karena orang-orang lebih mengutamakan


penggunaan bahasa asing, salah satunya adalah bahasa Inggris. Bahasa asing dapat
menghilangkan identitas bangsa sebagai bahasa negara dan juga bahasa kesatuan republik
Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang perlahan akan dilupakan oleh masyarakat
Indonesia.

Saat masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa asing, maka secara langsung maupun tidak
langsung sikap nasionalisme terhadap bahasa Indoneasi sedikti demi sedikit akan berkurang.

Namun disisi lain, dengan mencoba berbahasa asing dalam komunikasi sehari-hari justru
menambah pengetahuan warga negara Indonesia dan itu jelas tidak akan menghilangkan rasa
cinta seseorang terhadap negara aslinya.

Menurut mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan nasionalisme
tidak ada kaitannya dengan penggunaan bahasa asing dalam pergaulan sehari-hari.

Para pendiri bangsa seperti Soekarno dan Hatta, mempunyai kemampuan menguasai bahasa
asing yang mumpuni. Tapi jangan ragukan nasionalisme mereka, semua tergantung komitmen
mereka akan negara. Contoh nyata lainnya adalah artis Cinta Laura yang sering menambahkan
aksen bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia dan bahkan menggunakan bahasa Inggris dalam
kehidupan sehari-hari tetap menjadi warga negara Indonesia meskipun ia berkarir di luar negeri.
Tentunya ini merupakan rasa nasionalismenya terhadap negara Indonesia. Berbeda dengan
penyanyi Anggun C. Sasmi yang sejak kecil menggunakan bahasa Indonesia,tumbuh dengan
kebudayaan Indonesia dan berkarir di Indonesia, ketika menginjak usia dewasa ia memindahkan
kewarganegaraannya menjadi warga negara asing.

Menggunakan bahasa asing bukan berarti tidak mencintai bahasa nasional, tapi di era globalisasi
seperti sekarang maka akan sangat penting jika kita mampu menguasai bahasa asing sehingga
meminimalisir kesalahpahaman tentang budaya lain yang masuk ke Indonesia.
Dengan mengembangkan dua bahasa yaitu bahasa asing dan bahasa Indonesia memiliki nilai
positif bagi anak. Karena mampu meningkatkan pengetahuan anak. Memiliki kemampuan dalam
berbahasa asing juga mampu menciptakan peluang kerja bagi masyarakat. Dengan kemampuan
tersebut, masyarakat dapat bekerja sebagai penerjemah bahasa bagi wisatawan asing yang
berwisata di Indonesia. Kemudian, menguasai bahasa asing juga membantut masyarakat
berkomunikasi dengan wisatawan asing. Hal inilah yang dapat menjaga keutuhan negara
Indonesia. Selain itu, kemampuan berbahasa asing kita dapat mepermudah kita untuk berkuliah
di luar negeri sekaligus dapat memperkenakan budaya Indonesia.

Dengan demikian, gunakanlah bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari karena kita lebih
sering berkomunikasi dengan orang Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia rasa
nasionalisme terhadap bahasa Indonesia tidak berkurang, dan dengan menguasai bahasa asing
tidak membuat kita ketinggalan zaman di era globalisasi sekarang.

Selama kita dapat menempatkan bahasa asing pada tempatnya, bahasa itu tidak akan
melemahkan bahasa nasional kita. Hal ini juga berlaku untuk bahasa lainnya. Pada dasarnya
selama kita bisa menempatkan bahasa itu pada tempatnya masing-masing, maka tidak akan ada
bahasa yang dilemahkan oleh bahasa lainnya.
Di era globalisasi ini semakin banyak generasi muda yang fasih berbahasa asing. Bahkan, tak
jarang mereka lebih sering menggunakan bahasa asing, seperti bahasa Inggris ketimbang bahasa
Indonesia atau daerah.
Menanggapi fenomena tersebut, sosiolog Imam B Prasodjo menilai bahwa penggunaan bahasa
asing di era sekarang memang tak bisa dihindari. Sebab, bahasa muncul karena konteksnya
masing-masing.
"Seperti dalam kehidupan sehari-hari. Komputer itu ada mouse, kalau diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia jadi tikus itu kan aneh, jadi mau tidak mau menggunakan istilah asing,"
ucapnya belum lama ini.
Imam mengatakan, identitas bangsa bukan hanya sekadar yang ada di kulit. Misalnya, memakai
celana jeans yang kebarat-baratan belum tentu dianggap mengkhianati bangsa. Justru, bisa jadi
orang yang memakai jeans lebih nasionalis daripada orang yang memakai kebaya yang asli
Indonesia.
"Nah, sama halnya bahasa. Jangan hanya mempersoalkan masalah yang sifatnya simbolis,"
ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, nasionalisme merupakan komitmen sesama bangsa yang
menderita. Saat ini, menurut dia, orang Indonesia justru lebih berpihak kepada orang-orang yang
sudah beruntung.
Bahasa, kata Imam, muncul karena adanya perkembangan temuan-temuan. Sehingga, jika mau
membawa istilah menggunakan bahasa Indonesia, maka hal yang diperlukan adalah penemuan
dan pengembangan ilmu. Sebaliknya, tanpa penemuan, mau tidak mau Indonesia akan terus
mengikuti penggunaan istilah dari asing.
"Seperti penemuan dari makanan asli Indonesia, ada karedok, gado-gado, kopi luwak. Tapi kalau
kita tersaruk dalam penemuan otomatis kita mengikuti, ada tablet, template, mouse, dan lain
sebagainya," imbuhnya.
Dia berharap, ke depan orang Indonesia bisa lebih kreatif dan mampu menumbuhkan
produktivitas sehingga bisa mengembangkan ilmu dan temuan yang bisa bermanfaat bagi semua
orang. Sehingga, penamaan dari temuan tersebut bisa dibuat dengan kata-kata Indonesia atau
bahasa lokal yang kemudian memengaruhi dunia.
alam hal ini semakin berkembang nya alat komunikasi di dunia semakin berkembang juga
bahasa untuk berkomunikasi di kehidupan sehari - hari . Di Indonesia mempunyai bahasa yang di
gunakan untuk mempersatu satu sama lain yaitu Bahasa Indonesia , tetapi semakin kesini banyak
masyarakat yang mulai lupa dengan bahasa indonesia dengan hal itu bahasa asing akan
membuat turun nya nasionalisme . Tetapi dengan hal itu juga kita tidak bisa menyalahkan bahasa
asing karena bahasa asing sudah di ajarkan sejak sekolah dasar sampai kini agar kita bisa
berkomunikasi juga dengan orang asing .

Bahasa asing merupakan bahasa yang tidak digunakan oleh orang yang tinggal di sebuah
tempat yang tertentu: misalnya, bahasa Indonesia dianggap sebagai sebuah bahasa yang asing di
Australia. Dan sebaliknya Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai
bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia
diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari
sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi . Dari hal itu keduanya sama sama
untuk alat komunikasi tetapi berbeda penggunaan nya saat di depan umum , seperti kita tidak
mungkin berbahasa indonesia dengan orang luar negri maka dari perlu nya memperhatikan
lingkungan sekitar .

Apakah dengan Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan


kurangnya rasa nasionalisme seseorang?

Hal ini sangat menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat.

Pengaruh bahasa asing sangat berdampak dalam perkembangan bahasa Indonesia , contohnya
anak – anak mulai menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia, rakyat Indonesia semakin
lama – kelamaan akan lupa bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan , anak anak
mulai menganggap rendah bacaan indonesia , lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit
mengutarakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan mampu melunturkan semangat
nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri .

Bahasa Indonesia sekarang ini sudah mulai kehilangan identitasnya , mulai dipandang sebelah
mata dan diremehkan oleh berbagai kalangan . bahkan ada yang mengakui bahwa dengan
berbahasa Indonesia , dirinya dianggap tidak gaul. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa
bahasa Indonesia termasuk kedalam aspek kebudayaan . dan kebudayaan itu mencirikan
nasionalisme suatu Negara.

Presiden kita sendiri pernah menyampaikan , janganlah bahasa Indonesia luntur dari jiwa kita .
apalagi dengan berkembangnya bahasa asing di Indonesia , karena bahasa Indonesia merupakan
symbol nasionalisme kita dan identitas kebudayaan bangsa Indonesia.

Coba kita bayangkan jika kita menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari itu
artinya bahasa indonesia yang merupakan symbol nasionalisme pada jiwa kita akan luntur.
Kini banyak anak muda yang berkomunikasi dengan bahasa yang di campur campur , entah itu
bahasa jepang , cina , inggris dan macam macam lagi. Apalagi dengan banyaknya artis dari luar
negeri yang mengambil peruntungan di Negara kita , hal ini justru membuat bahasa Indonesia
tidak terlihat menantang lagi untuk dimanfaatkan . contohnya , trend cinta laura yang heboh ,
banyak warga Negara Indonesia yang meniru dengan selipan canda ala inggris seperti artis
tersebut. Kini arti kalimat “berbahasa satu , bahasa Indonesia “ tampaknya tidak begitu penting
lagi , masyarakat terlihat tidak menghargai bahasanya sendiri , ini merupakan tanda dari
menurunnya sikap nasionalisme bangsa .

Bahasa indonesia lama kelamaan akan tergeser karena orang-orang lebih mengutamakan
penggunaan bahasa asing salah satunya bahasa inggris. dewasa ini masyarakat lebih
mengutamakan bahasa inggris , terlebih lagi para pelajar lebih banyak ikut kursus bahasa inggris
daripada bahasa Indonesia , membuktikan bahwa masyarakat tidak bangga menggunakan bahasa
idonesia sehingga menunjukkan berkurangnya rasa nasionalisme.

Bahasa asing dapat menghilangkan identitas bahasa indonesia sebagai bahasa negara dan juga
bahasa kesatuan republik Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang perlahan akan dilupakan
oleh masyarakat Indonesia. masyarakat menyepelekan dan mengagungkan bahasa – bahasa asing
seperti bahasa inggris , spanyol , jepang , arab , perancis , mandarin.

Bahkan sekarang , orang-orang kelas menengah ke atas sibuk untuk mencarikan anak-anaknya
bimbingn bahasa inggris . bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang
menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang
ia kenal pertama kali dalam kehidupannya .

Saat masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa asing salah satunya bahasa inggris , maka
secara langsung maupun tidak langsung sikap nasionalisme terhadap bahasa Indonesia sedikit
demi sedikit akan berkurang .
Dengan kita mulai mempelajari bahasa asing , kita mencoba mempraktekannya di kehidupan
sehari-hari , karena kita ingin menunjukkan bahwa kita mampu untuk berbicara bahasa asing .
kita merasa bangga dengan dapat berbahasa asing sehingga kita melalaikan bahasa Indonesia dan
kita menghilangkan kecintaan kita sendiri terhadap begeri kita sendiri , sehingga nasionalisme
yang seharusnya ada pada diri kita malah kita abaikan begitu saja .Namun dengan pengunaan
bahasa asing dalam kontek kehidupan sehari-hari juga memiliki banyak dampak positif yaitu
pelajaran bahasa inggris di pelajari dari SD,SMP, dan SMA sampai perguruan tinggi.Hal ini
sangat membantu bagi pelajar indonesia yang mungkin melanjutkan pendidikan di luar negeri.
dengan kuliah di luar negeri justru bisa memperkenalkan bahwa anak-anak indonesia juga bisa
bersaing di dunia pendidikan internasional.
Dan juga indonesia memiliki banyak tempat wisata sehingga menarik sehingga banyak
wisatawan asing datang ke indonesia untuk mengunjungi dan menjelajahi indonesia , nah dari hal
ini lah orang -orang yang tinggal di daerah dekat dengan tempat wisata tersebut memiliki sebuah
peluang untuk membukan lapangan pekerjaan sendiri yaitu menjadi seorang pemandu wisata dari
hal ini lah yang membuat bahasa asing perlukan dari hal ini lah kita dapat memperkenal kan
budaya indonesia oleh para wisatawan.
PRO: Dalam Sumpah Pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai
bangsa Indonesia, telah mengakui berbahasa satu, bahasa Indonesia. Namun kini tampaknya
amanat itu tidak terlalu dihormati seperti pada masanya. Kini banyak anak muda yang
berkomunikasi dengan bahasa yang dicampur-campur, entah itu dicampur bahasa Jepang, Cina,
Inggris, dan macam-macam lagi.

KONTRA: Sangat tidak bisa diterima apabila penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-
hari di Indonesia di-cap sebagai tanda menurunnya nasionalisme bangsa. Karena justru dengan
mencoba berbahasa lain, banyak warga kita yang ditambah pengetahuannya, bertambah kosa
katanya, dan itu jelas tidak akan menghilangkan rasa cinta orang tersebut terhadap negaranya
yang asli.

Tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan belajar bahasa asing sejak dini. Kekhawatiran bahwa
hal itu bisa meluruhkan rasa nasionalisme anak tampak terlalu berlebihan. Mengutip hasil riset J
Cummins dalam buku Language, Power, and Pedagogy: Bilingual Children in The Crossfire,
Manajer English First (EF) Indonesia Arleta Darusalam mengatakan, anak yang mengembangkan
dua kemampuan bahasa semasa sekolah akan mendapat pemahaman mendalam mengenai bahasa
dan cara penggunaannya secara efektif. Hasil riset tersebut membuktikan bahwa kemampuan
bilingual membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan untuk anak. "Riset ini
menyimpulkan bahwa anak-anak dengan kemampuan bilingual akan memiliki fleksibilitas
berpikir yang lebih baik sebagai hasil dari pemrosesan informasi dari dua bahasa yang berbeda,"
ungkapnya di sela-sela Kompetisi Nasional EF English First Spelling Bee Tahun 2012 di Jakarta,
Minggu (4/11/2012). Dia menyadari bahwa pentingnya penggunaan bahasa Inggris yang baik
dan benar sejak dini diharapkan mampu menja
dikan generasi muda Indonesia berkualitas, kompeten, dan menjadi pemimpin andal, serta
mampu bersaing di ajang internasional. Selain itu, kompetisi ini diharapkan dapat menjadi
kesempatan emas bagi anak-anak dari penjuru daerah untuk berinteraksi. "Penting kiranya sedini
mungkin anak-anak diperkenalkan dengan budaya lain karena dari situ mereka akan tumbuh
sikap saling menghargai dan menghormati orang lain di luar dirinya. Sebab belajar bahasa berarti
juga belajar kebudayaan," ungkapnya. Dengan saling menghormati satu sama lain dari latar
belakang daerah dan budaya yang berbeda itu, maka akan tertanam sikap nasionalisme di hati
mereka. Ini bisa dimengerti karena nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara dalam mewujudkan satu konsep identitas bersama
untuk sekelompok manusia. "Jadi, walaupun berbeda-beda, tetapi datang dari negara yang satu,
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat," ujarnya lagi. Orangtua peserta, Harman,
ayah dari Jeane Naila Anstyadi, salah satu peserta Kompetisi Nasional EF English First Spelling
Bee Tahun 2012 mengakui, rasa nasionalisme ini tertanam pada anak yang belajar bahasa
Inggris. Ia mengatakan, semakin seseorang mahir dalam bahasa Inggris, semakin ada peluang
menjadi seorang nasionalis. "Melalui bahasa Inggris, anak kita bisa memperkenalkan Indonesia
yang sangat beragam suku dan budaya kepada orang asing, yang kebanyakan dari mereka bisa
berbahasa Inggris. Semakin menguasai bahasa asing, semakin luas wawasan dan pergaulannya,
maka semakin besar pula peluang memperkenalkan Indonesia ke masyarakat luas, internasional,"
tandasnya.
Menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari tentunya memberikan banyak sekali
dampak atau pengaruh, diantaranya adalah :
Meningkatkan perkembangan intelektual dan menjadi lebih pintar
Orang yang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari
terlihat lebih pintar dan hal ini telah dibuktikan secara ilmiah. Berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa asing dapat meningkatkan keterampilan tidak hanya keterampilan
berbahasa melainkan keterampilan lainnya seperti misalnya mengambil keputusan yang tepat.
Dibandingkan dengan orang yang hanya memiliki kemampuan satu bahasa, orang dengan
dwibahasa cenderung untuk selalu berpikir dan memiliki kesadaran yang lebih baik untuk
memahami lingkungan. Hal ini dikupas secara lengkap dalam teori kognitivisme.
Memperbaiki kesempatan untuk memasuki perguruan tinggi
Jaman sekarang, tidak sedikit perguruan tinggi (utamanya bagi mereka yang ingin melanjutkan
kuliah di luar negeri) yang mensyaratkan kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris
bagi calon mahasiswa baru. Hal ini berkaitan erat dengan besarnya pengaruh bahasa asing dalam
berbagai bidang studi seperti seni, teologi, literasi, ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu pasti.
Tidak sedikit hasil penelitian yang dipublikasikan dengan menggunakan bahasa asing.
Kemampuan berbahasa asing merupakan aspek penting bagi keberhasilan pendidikan di
perguruan tinggi.
Meningkatkan karir di dunia kerja
Setelah lulus kuliah tentunya kita ingin segera bekerja. Seiring dengan kemajuan jaman, kini
semakin banyak perusahaan baik lokal terlebih lagi perusahaan asing yang mensyaratkan
kemampuan berbahasa asing termasuk menjadi abdi negara alias PNS. Semakin sering kita
menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari maka akan semakin mengasah
keterampilan berbahasa asing dan kesempatan untuk meningkatkan karir pun menjadi semakin
besar. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang menjadi manajer bisnis internasional. Seorang
manajer bisnis internasional dituntut memiliki kemampuan berbahasa asing sebagai bagian yang
penting dalam melakukan manajemen komunikasi lintas budaya mengingat perannya sebagai
pemimin, negosiator, dan pengambil keputusan.
Memperbaiki keterampilan berbahasa asing
Menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari dapat mengasah keterampilan
berbahasa asing. Keterampilan berbahasa asing mencakup kemampuan mendengar, kemampuan
menulis, kemampuan membaca, dan kemampuan berbicara. Selain itu, ketika kita berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa asing, sejatinya kita secara aktif berpikir tentang apa yang ingin
kita katakan bagaimana kita mengatakannya. Kita juga dapat memahami lebih jauh terkait
dengan struktur, tata bahasa, dan kosa kata dalam bahasa asing.
Memperluas pergaulan
Tidak perlu ke luar negeri untuk bisa berteman dengan orang dari negeri seberang. Pertukaran
pelajar, atau jika teman kuliah kita ada yang berasal dari luar negeri adalah salah satu sarana kita
bisa berteman dengan mereka. Kuliah atau jalan-jalan ke luar negeri secara tidak langsung dapat
membangun hubungan dengan mereka yang tinggal di negara yang bersangkutan. Kini dengan
kehadiran internet sebagai media komunikasi dan semakin menjamurnya berbagai media
komunikasi modern maka semakin memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mereka yang
berasal dari negeri seberang.
Meningkatkan daya ingat
Menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari dapat meningkatkan daya ingat. Hal
ini dikarenakan berbahasa melibatkan pengingatan akan aturan-aturan tata bahasa serta kosa
kata. Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari merupakan salah satu bentuk
melatih keterampilan berbahasa yang dapat meningkatkan daya ingat. Hasil studi menunjukkan
bahwa orang dengan dwibahasa lebih baik dalam hal mengingat arah, nama, dan daftar belanja
serta dapat mencegah demensia di masa tua. Untuk memahami bagaimana proses mengingat
dapat baca kembali artikel bertajuk teori pengolahan informasi yang dalam psikologi
komunikasi dinamakan komunikasi intrapersonal.
Membangun rasa percaya diri
Menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari dapat membangun rasa percaya diri
karena rasa percaya diri akan terbentuk seiring dengan semakin meningkatnya keterampilan
berbahasa asing. Orang yang memiliki rasa percaya diri akan terlihat menarik di mata orang lain
sehingga tidak akan malu ketika bertemu dengan orang-orang baru dan menjalin pertemanan.
Semakin banyak bertemu dengan orang-orang baru akan semakin memperluas cakrawala
berpikir dan menambah pengalaman hidup. Dengan memahami cara berkomunikasi dengan
baik dan bersedia membuka diri terhadap orang lain maka tidak sulit untuk menjalin pertemanan
baru dengan orang-orang baru.
Meningkatkan keterampilan dalam mengambil keputusan
Hasil studi menunjukkan bahwa orang yang memiliki kemampuan berbahasa asing cenderung
untuk dapat membuat keputusan secara lebih rasional. Beberapa bahasa memiliki nuansa dan
berimplikasi dalam kosa kata yang berpengaruh pada penilaian yang kita berikan. Orang yang
mampu berkomunikasi bahasa asing akan menjadi lebih percaya diri dengan pilihan yang dibuat
setelah memikirkannya dengan matang.
Meningkatkan kreativitas
Hasil studi menunjukkan bahwa orang berkomunikasi dengan bahasa asing akan lebih kreatif
dibandingkan dengan mereka yang hanya menguasai satu bahasa. Menggunakan bahasa asing
dalam berkomunikasi tidak hanya memperbaiki kemampuan kita untuk mengatasi masalah dan
berpikir secara logis melainkan juga memberikan kita pengalaman terkait dengan kata-kata atau
frasa baru atau kosa kata baru.
Meningkatkan kesadaran dan kompetensi komunikasi antar budaya
Di era globalisasi seperti sekarang ini, menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari
merupakan sarana untuk meningkatkan kesadaran dan kompetensi komunikasi antar budaya.
Kesadaran akan komunitas global dapat meningkatkan kesempatan menimba pengalaman untuk
terlibat dalam budaya lain melalui bahasa asing. Selain itu, dengan menggunakan bahasa asing
dalam komunikasi sehari-hari dapat merubah pandangan bahwa perbedaan budaya menjadi salah
satu faktor penyebab gangguan komunikasi namun justru memandang perebdaan budaya sebagai
salah satu faktor terjalinnya komunikasi yang efektif. Namun perlu diingat pula bahwa
komunikasi antar budaya ataupun komunikasi lintas budaya yang efektif hanya dapat tercapai
jika kita juga menjunjung etika komunikasi antar budaya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh memastikan bahwa mata pelajaran
bahasa Inggris untuk siswa Sekolah Dasar (SD) tidak akan pernah mengurangi rasa nasionalisme
bagi para generasi muda penerus bangsa. Menurutnya, bahasa Inggris justru dapat menjadi bahan
dasar untuk bersaing di dunia global.

Hal tersebut diungkapkan dalam menanggapi desakan bahwa pelajaran bahasa inggris untuk
siswa setingkat Sekolah Dasar (SD) dapat mengurangi nilai-nilai nasionalisme jika mata
pelajaran bahasa Indonesia tidak dikuatkan secara dini.

"Masa bahasa Inggris gak boleh, kok itu dilarang. Apa karena mengurangi rasa nasionalisme?
Jadi bahasa Inggris itu untuk menghadapi dunia," kata Nuh saat berpidato di hadapan Ketua
Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dalam acara Seminar IKA UII di Hotel Bidakara, Jakarta
Selatan, Minggu (13/1/2013).

Dalam argumennya tersebut, Nuh mencontohkan para pemimpin bangsa Indonesia yang mahir
dalam berbahasa Inggris dalam merajut hubungan Internasional dengan negara-negara di dunia
seperti Presiden pertama Indonesia Soekarno.

"Bung karno kurang apa coba bahasa Inggrisnya. Pendidikan di SMA ada bahasa Inggris. Di
SMP ada bahasa inggris. Jadi kenapa ini mau dihapus," tuturnya.

Sebab, lanjut Nuh, pembentukan kreativitas anak dalam sebuah penelitian menujukan bahwa
kreativitas itu terbentuk atas dasar pendidikan dan sebagian lagi terbentuk atas dasar faktor
genetik. Karenanya, untuk menyelesaikan polemik tersebut, pihaknya akan membuat alternatif-
alternatif kebijakan agar cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud dengan baik.

"Berdasarkan penelitian, kreativitas itu bisa dibangun berdasarkan dua per tiga melalui
pendidikan dan sepertiga dari faktor genetik. Jadi pemimpin yang cerdas itu yang mampu
memberiian alternatif," ujarnya.

Seperti diketahui, mata pelajaran bahasa Inggris tidak akan lagi dimuat dalam kurikulum wajib
untuk siswa sekolah dasar (SD) yang akan diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan pada tahun ajaran 2013-2014.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, mata pelajaran ini
ditiadakan untuk siswa SD karena untuk memberi waktu kepada para siswa dalam memperkuat
kemampuan bahasa Indonesia sebelum mempelajari bahasa asing.

"SD tidak ada pendidikan bahasa Inggris, karena bahasa Indonesia saja belum ngerti. Sekarang
ada anak TK saja les bahasa Inggris. Kalau bahasa kasarnya, itu haram hukumnya. Kasihan anak-
anak," kata Musliar, di Park Hotel, Jakarta, Rabu 10 Januari 2013 lalu.

Dia menegaskan bahwa aturan ini harus diikuti oleh semua sekolah. Namun, jika ada sekolah
yang menjadikan mata pelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran tambahan, itu merupakan
persoalan lain dan akan dipertimbangkan lagi.

Untuk sekolah internasional yang umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar, pihaknya belum melakukan kajian mendalam. Namun, kurikulum baru ini tetap akan
dirumuskan dan untuk sekolah internasional akan diatur belakangan.

Kurikulum untuk siswa SD akan dipadatkan hanya 6 mata pelajaran, yaitu Pendidikan Agama,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, dan
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Namun, ini baru disepakati untuk siswa kelas 1-3 saja,
sedangkan kelas 4-6 masih didiskusikan lagi. (Riz)
enggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa
nasionalisme seseorang.

Bahasa digunakan sebagai alat interaksi terhadap sesama untuk saling memahami apa yang
disampaikan, untuk itu bahasa sangatlah diperlukan dalam kehidupan sehari hari, dalam
kehidupan sehari hari bahasa selalu mengalami perkembangan baik itu dipengaruhi oleh bahasa
itu sendiri maupun bahasa asing

Bahasa asing menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu bahasa milik bangsa lain yang
dikuasai ,biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak dianggap
sebagai bahasa sendiri.
Rasa nasionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu paham (ajaran ) untuk mencintai
bangsa dan Negara sendiri .
Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa
nasionalisme seseorang maksudnya penggunaan bahasa milik bangsa lain yang dikuasai dan
tidak dianggap sebagai bahasa sendiri dalam komunikasi sehari hari / non verbal/non formal
menunjukkan kurangya rasa untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri.

Menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang dikarenakan menggunakan bahasa asing


dalam kehidupan sehari hari yang seharusnya dalam kehidupan sehari hari harus menggunakan
bahasa persatuan / bahasa indonesia .
Secara formal sampai saat ini bahasa Indonesia mempunyai 4 kedudukan , yaitu sebagai bahasa
persatuan,bahasa nasional ,bahasa Negara , dan bahasaa resmi . dalam perkembangannya yang
lebih lanjut bahasa indonesia berhasil mendudukkan diri sebagai bahasa budaya dan bahasa
ilmu. Bahasa indonesia dikenal secara luas sejak “sumpah pemuda” 28 oktober 1928, yang
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan . pada saat itu pemuda sepakat untuk
mengangkat bahasa melayu _ riau sebagai bahasa Indonesia . para pemuda melihat bahwa bahasa
indonesialah yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia ini yang terdiri atas ratusan suku
bangsa dan etnik . pengangkatan status ini ternyata ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap menyatu nya daerah daerah di indonesia disaat zaman penjajahan, bahasa Indonesia
bisa menjalankan fungsi sebagai pemersatu bangsa.
Dalam sumpah pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai bangsa
Indonesia, telah mengakui berbahasa satu bahasa Indonesia . namun kini tampaknya amanat itu
tidak terlalu dihormati seperti pada massanya . kini banyak anak muda yang berkomunikasi
dengan bahasa campuran , seperti bahasa jepang , cina ,korea, inggris dan lainnya.

Digunakannya bahasa asing dalam komunikasi sehari hari dianggap menghilangkan jati diri
bangsa . melemahkan semangat kebangsaan dan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap
semangat sumpah pemuda, tidak menghargai jasa pahlawan yang dulunya memperjuangkan
bahasa indonesia sehingga diikrarkan pada sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 ikrar ke
3”kami putra dan putri indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

pengaruh bahasa asing sangat berdampak dalam perkembangan bahasa Indonesia ,contohnya
anak – anak mulai tidak serius untuk belajar bahasa Indonesia dan merendahkannya, rakyat
Indonesia semakin lama – kelamaan akan tidak menyadari bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan yang telah mengangkat kemerdekaan bagi bangsa indonesia , anak anak mulai
menganggap rendah bacaan indonesia dan aturan dalam berbahasa indonesia , lama kelamaan
rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan mampu
melunturkan semangat nasionalisme, patriotisme, dan sikap bangga pada bahasa dan budaya
sendiri .
Bahasa Indonesia sekarang ini sudah mulai kehilangan identitasnya ,mulai dipandang sebelah
mata dan diremehkan oleh berbagai kalangan . bahkan ada yang mengakui bahwa dengan
berbahasa Indonesia ,dirinya dianggap tidak gaul. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa
bahasa Indonesia termasuk kedalam aspek kebudayaan . dan kebudayaan itu mencirikan
nsionalisme suatu Negara.
Presiden kita sendiri pernah menyampaikan ,janganlah bahasa Indonesia luntur dari jiwa kita .
apalagi dengan berkembangnya bahasa asing di Indonesia,karena bahasa Indonesia merupakan
symbol nasionalisme kita dan identitas kebudayaan bangsa Indonesia.
Coba kita bayangkan jika kita menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari itu
artinya bahasa indonesia yang merupakan symbol nasionalisme pada jiwa kita akan luntur.
Argumentasi :
kini banyak anak muda yang berkomunikasi dengan bahasa ya g di cmapur campur , entah itu
bahasa jepang , cina , inggris dan macam macam lagi. Apalagi dengan banyaknya artis dari luar
negeri yang mengambil peruntungan di Negara kita, hal ini justru membuat bahasa Indonesia
tidak terlihat menantang lagi untuk dimanfaatkan . contohnya, trend cinta laura yang heboh ,
banyak wrga Negara Indonesia yang meniru dengan selipan canda ala inggris seperti artis
tersebut. Kini arti kalimat “berbahasa satu, bahasa Indonesia “ tampaknya tidak begitu penting
lagi , masyarakat terlihat tidak menghargai bahasanya sendiri , ini merupakan tanda dari
menurunnya sikap nasionalisme bangsa .
Bahasa indonesia lama kelamaan akan tergeser karena orang-orang lebih mengutamakan
penggunaan bahasa asing salah satunya bahasa inggris .dewasa ini masyarakat lebih
mengutamakan bahasa inggris , terlebih lagi para pelajar lebih banyak ikut kursus bahasa inggris
daripada bahasa Indonesia , membuktikan bahwa masyarakat tidak bangga menggunakan bahasa
idonesia sehingga menunjukkan berkurangnya rasa nasionalisme
Bahasa asing dapat menghilangkan identitas bahasa indonesia sebagai bahasa negara dan juga
bahasa kesatuan republic Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang perlahan akan dilupakan
oleh masyarakat Indonesia .masyarakat menyepelekan dan mengagungkan bahasa – bahasa asing
seperti bahasa inggris , spanyol , jepang, arab,perancis, mandarin.
Bahkan sekarang , orang-orang kelas menengah ke atas sibuk untuk mencarikan anak anknya
bimbingn bahasa inggris . bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang
menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang
ia kenal pertama kali dalam kehidupannya .
Saat masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa asing salah satunya bahasa inggris , maka
secara langsung maupun tidak langsung sikap nasionalisme terhadap baahasa Indonesia sedikit
demi sedikit akan berkurang .
Dengan kita mulai mempelajari bahasa asing, kita mencoba mempraktekannya di kehidupan
sehari-hari ,karena kita inginmenunjukkan bahwa kita mampu untuk berbicara bahasa asing .
kita merasa bangga dengan dapat berbahasa asing sehingga kita melalaikan bahasa Indonesia dan
kita menghilangkan kecintaan kita sendiri terhadap begeri kita sendiri ,sehingga nasionalisme
yang seharusnya ada pada diri kita malah kita abaikan begitu saja .

Dipihak lain ada yang mengatakan bahwa Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-
hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang Karena justru dengan mencoba
berbahasa lain , banyak warga Negara Indonesia ditambah pengetahuannya ,bertambah
kosakatanya, dan itu jelas tidak akan menghilangkan rasa cinta seseorang terhadap Negara
aslinya, dan bahkan ketika ia bisa berbahasa asing kemudian di bersekolah di luar negeri, ia akan
dapat memperkenalkan budaya,dan apapun yang ada di indonesia, termasuk bahasa indonesia

apabila tidak ada rakyat Indonesia yang menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari
hari demi membuktikan kalau mereka sangat cinta tanah air , maka rakyat Indonesia akan
dipandang rendah oleh dunia, karena tidak ada satupun rakyatnya yang menguasai bahasa dari
Negara lain, sehingga rakyat indonesia tidak dapat diajak bersosialisasi

menurut menteri pendidikan dan kebudayaan mohammad nuh mengatakan nasionalisme tidak
ada kaitannya dengan penggunaan bahasa asing dalam pergaulan sehari- hari . dalam seminar
nasional strategi pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di universitas terbuka,
tangerang selatan pada sabtu (12 januari 2013 ) muh.nuh mengatakan bahwa “ salah satu
pertimbangan mahkamah konstitusi (mk) menghapuskan RSBI adalah penggunaan bahasa asing .
padahal menurut saya tidak ada kaitannya dengan nasionalisme “.
Para pendiri bangsa seperti soekarno dan hatta , mempunyai kemampuan menguasai bahasa
asing yang mumpuni . “Tapi jangan ragukan nasionalisme mereka , semua tergantung komitmen
mereka akan Negara “, tambah dia
Mereka menggunakan bahasa asing bukan karena mereka ingin menjadikan bahasa asing
tersebut menjadi bahasa hati/bahasa sehari hari mereka tapi mereka menggunakan bahasa untuk
alat komunikasi untuk berinteraksi dengan penjajah untuk kemerdekaan indonesia,

Menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari hari bukan berarti mengurangi rasa
nasionalisme tapi malah meningkatkan pemahaman dalam bahasa asing disamping berbahasa
dalam kondisi yang tidak formal, dengan menggunakan bahasa asing, salah satunya adalah
bahasa inggris dapat lebih mudah mengikuti perkembangan di dunia karena bahasa inggris
merupakan bahasa internasional , perkembangan bahasa Indonesia yang akan mengikuti saluran
perdagangan internasioanl menjadi lancar.
Apalagi sekarang dengan adanya MEA maka rakyat indonesia sudah seharusnya lebih giat untuk
mempelajari bahasa asing dengan menerapkannya dalam komunikasi sehari hari . menggunakan
bahasa asing bukan berarti tidak mencintai bahasa nasional tapi di era globalisasi seperti
sekarang maka akan sangat penting jika kita mampu menguasai bahasa asing sehingga
meminimalisir kesalahpahaman tentang budaya lain yang masuk ke indonesia contohnya ,
Negara Filipina selain memiliki bahasa nasional katalog , disana bahasa inggris juga
diberlakukan sebagai bahasa nasional kedua , sehingga masyarakat di filliphina lebih mudah
untuk bersaing dengan bangsa lain karena kehidupan sehari hari mereka sudah diterapkan di
salah satu bahasa internasional yakni bahasa inggris.Penggunaan bahasa asing(inggris) tidak
berpengaruh apapun dalam bahasa Indonesia karena bahasa inggris merupakan bahsa
iinternasional ,menggunakan bahasa inggris seperti memang sudah tuntutan perkembangan
zamaan saat ini .
menyalahkan bahasa asing sebagai pemicu penurunan rasa nasionalisme saya tidak setuju sebab,
berkurangnya tergantung dari individunya . bila dia memiliki rasa nasionalisme yang tinggi tentu
tidak akan terkikis rasa nasionalismenya hanya Karenamenggunakan bahasa asing dalam
kesehariannya . jaman sekarang kita harus berpikiran terbuka jangan hanya menyalahnkan 1
faktor saja , jika di teliti lebih dalam pasti akan muncul faktor faktor lain yang mengurangi rasa
nasionalisme tersebut.
zaman sekarang, hanya bisa menggunakan satu bahasa saja sangatlah sulit untuk bisa masuk
dalam global competition. apalagi posisi negara kita yaitu sebagai negara berkembang yang
masih memerlukan bantuan dan kontribusi dari negara lain khususnya negara maju. Dan dengan
apakah agar kontribusi itu bisa diterima ??? apalagi kalau bukan BAHASA . setiap individu
setidaknya bisa menggunakan bahasa asing atau bahasa internasional. kita tahu bahwa bahasa
internasional Bahasa Inggris. Untuk bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang dari
negara lain, orang tersebut pasti menggunakan bahasa inggris. tidak terkecuali orang indonesia.
Bahasa inggris, dimana merupakan bahasa asing di negara indonesia, mempunyai peranan besar
bagi indonesia itu sendiri. pengaruh yang diberi pun beraneka ragam. ada yang memberikan
pengaruh positif dan tidak jarang juga ada yang meberikan pengaruh negatif. Dengan keberadaan
bahsasa inggris ( bahasa asing ) sebagai bahasa internasional, pendidikan indonesia mulai dari
taman bermain sampai dengan universitas memiliki kurikulum dan pelajaran tentang bahasa
inggris. ini dilakukan agar sumber daya manusia indonesia dapat ikut andil dalam globalisasi
dunia. pengaruh yang cukup positif bukan.
pengaruh negatif dari bahasa asing itu sendiri ada. belakangan ini, pengaruh negatif dari bahasa
asing tersebut sudah terlihat. seperti pada perkembangan anak. cara pemakaian bahasa belakang
ini yang sedang populer di semua kalangan adalah penggunaan bahasa campur aduk. bahasa
indonesia dikombinasikan dengan bahasa asing. banyak anak – anak sekarang yang merasa lebih
percaya diri dan gaul jika menggunakan bahasa campur aduk tersebut. Selain itu banyak sekali
perusahaan – perusahaan memberikan nama usahanya menggunakan bahasa asing seperti yang
ada di Bangka Belitung yaitu Bangka Trade Center (BTC), Grand Bangka City ( GBC) dan
masih banyak lagi penggunaan bahasa asing yang ada disekitaran kita. Dalam memberi
petunjukpun sering kita lihat masih banyak menggunakan bahasa asing contohnya OPEN DAN
CLOSE. Kita boleh menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari hari, namun ada
aturannya. Untuk memberi petunjuk misalnya kita harus menuliskan bahasa Indonesia terlebih
dahulu baru dituliskan bahasa asing dibawahnya. Namun tidak sedikit kita temukan hal yang
berlawanan dengan aturan tersbut. ini jelas mengurangi kekaedahan dan keabsahan akan bahasa
indonesia yang menjadi bahasa persatuan itu sendiri. Sejarah juga mencatat, bahwa presiden
pertama republik indonesia, soekarno pernah menggunakan tiga bahasa sekaligus dalam
pidatonya. dalam pidatonya tersebut, beliau menggunakan bahasa indonesia, yang
dicampuradukan dengan bahasa sunda dan bahasa belanda. Tidak hanya soekarno, aktivis
nasional soe hok gie, dalam bukunya catatan demostran, biasa mencampur bahasa indonesia
dengan bahasa inggris. Itu pun berlangsung pada buku – buku lain sampai sekarang bukan ???
jadi, ada dua pengaruh bahasa asing terhadap bahasa indonesia itu sendiri, yaitu pengaruh positif
dan pengaruh negatif. pengaruh negatif itu sendiri terlihat pada perkembangan anak yang tidak
lagi memperdulikan keabsahan bahasa indonesia.
Contoh-contoh dampak negative masuknya bahasa asing selain diatas antara lain:
1. Anak-anak mulai mengentengkan/menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia.
2. Rakyat Indonesia semakinlama kelamaan akan lupa kalau bahasa Indonesia merupakan bahasa
persatuan.
3. Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.
4. Lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
5. mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya
sendiri.
Contoh-Contoh pengaruh positif bahasa asing bagi perkembangan anak antara lain :
1. mampu meningkatkan pemerolehan bahasa anak.
2. semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin
cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan
3. menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, sekolah).
4. anak dapat memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik apabila terdapat pola sosial yang
konsisten dalam komunikasi, seperti dengan siapa berbahasa apa, di mana berbahasa apa, atau
kapan berbahasa apa.
5. anak akan melalui tahap perkembangan bahasa yang relatif sama meskipun setiap anak dapat
mencapai tahap-tahap tersebut pada usia yang berbeda.
6. sangat baik untuk kondisi fisik dan kemampuan kerja otak.
Berbagai penyebab pergeseran pemakaian bahasa Indonesia tidak hanya disebabkan oleh
masuknya berbagai bahasa Asing, tetapi juga disebabkan oleh adanya berbagai permasalahan
dalam bahasa daerah dan pengaruh bahasa gaul. Sekarang ini bahasa Asing hampir disemua
sektor kehidupan sering digunakan daripada bahasa Indonesia. Menggunakan bahasa Asing di
zaman modern seperti sekarang ini memang sangat diperlukan khususnya untuk para generasi
muda. Sebab bahasa Asing menjadi model utama dalam mencapai cita-cita yang telah
diimpikannya.
Akan tetapi, jangan sampai ketika kita berusaha menguasai bahasa Asing khususnya bahasa
Inggris yang saat ini sangat diminati, menjadikan kita lupa akan bahasa Daerah atau bahasa
Indonesia sendiri. Untuk menyemarakkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
pemerintah telah menempuh berbagai cara diantaranya dengan politik kebahasaan, dengan
menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa. Oleh karena itu, sebagai generasi muda sudah
seharusnya kita bangga menggunakan bahasa persatuan Indonesia.
BAHASA Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah
maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya
kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam
bahasa Indonesia.
Penyerapan di sini dapat diartikan sebagai pengambilan unsur bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia untuk dibakukan dan digunakan secara resmi oleh pemakai bahasa Indonesia. Fungsi
penyerapan bahasa asing sendiri adalah untuk memperkaya khazanah kosakata bahasa Indonesia
menjadi lebih beragam.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat dilepaskan dari pengaruh dunia luar, khususnya
dunia barat, baik dari segi gaya hidup, style, sampai pada penggunaan bahasanya. Oleh karena
itu, tidak jarang ditemukan sebuah fenomena di mana seseorang cenderung menggunakan
kosakata-kosakata bahasa asing daripada bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa asing dalam masyarakat ada dua macam. Pertama adalah bahasa asing yang
telah dibakukan oleh Pusat Bahasa, dan kedua adalah bahasa asing yang belum dibakukan.
Apabila sesorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom,
vitamin, unit dsb., tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi
padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan
bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini.
Dalam kenyataannya pengguna bahasa Indonesia yang menggunakan bahasa asing dalam
kegiatan berbahasanya disebabkan dari beberapa faktor, antara lain gengsi, kebiasaan, pergaulan,
gaya berbahasa agar terkesan “wah”, dsb. Jelas, alasan ini merupakan dampak yang negatif dan
menjadi suatu ancaman bagi bahasa Indonesia, tetapi di sisi lain ada dampak positif dalam
penggunaan bahasa asing yang belum dibakukan ini terhadap kegiatan berbahasa secara umum.
Dampak positif itu berupa kemudahan dalam berkomunikasi antarsesama karena timbulnya suatu
keadaan di mana kosakata bahasa asing dirasa lebih mudah dimengerti dan digunakan dalam
komunikasi dibandingkan dengan padanan dalam bahasa Indonesianya. Kenyataan yang timbul
di lapangan terkait dengan penggunaan istilah asing ini adalah sebagai berikut.
Sering kita jumpai ujaran seperti ini: “Bu, adik ingin membeli snack yang rasa kentang itu.”
Dalam ujaran itu terdapat kata asing, yaitu kata snack, kata itu merupakan istilah asing yang
seolah-olah sudah menjadi bahasa Indonesia yang cenderung dipakai untuk merujuk kepada
“makanan ringan”, padahal secara aturan kebahasaan ada padanan lain dalam bahasa Indonesia
yang artinya semakna dengan kata snack tersebut. Kata itu adalah kudapan.
Namun, kata kudapan dalam kenyataannya lebih asing apabila dibandingkan dengan
kata snack di telinga para pemakai bahasa Indonesia dan penggunaan kata snack dirasa cukup
efektif dalam berkomunikasi daripada menggunakan kata kudapan. Masih banyak padanan
kosakata bahasa Indonesia lainnya yang statusnya lebih asing di telinga dibandingkan kosakata
dari bahasa asing.
Kesimpulannya, penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan
dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan
berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa
lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar
identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing sehingga
diharapkan kelak tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga
para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri.
Pemerintah percaya penggunaan bahasa asing dalam sehari-hari dapat
mengurangi rasa Nasionalisme
Bahasa asing adalah bahasa yang tidak di gunakan oleh orang yang tinggal disebuah tempat
tertentu. Sedangkan nasionalisme berarti rasa cinta pada tanah air. Fokus kami dalam mosi ini
adalahpenggunaan bahasa asing bagi usia dalam komunikasi pada 3-5 tahun. Di Jakarta
khususnya, banyak dari anak-anak usia 3 hingga 5 tahun yang belum mencapai usia sekolah
dasar sudah belajar bahasa inggris lebih cepat dari pada usia-usia seharusnya. Mereka
mempelajari bahasa inggris terlebih dahulu sehingga mereka lebih lancar menggunakan bahasa
inggris ketimbang Bahasa Indonesia. Bahasa asing yang di maksudkan disini ialah semua bahasa
kecuali bahasa Indonesia. Seharusnya daripada mempelajari bahasa asing sejak usia mereka 3-5
tahun lebih baik mereka belajar untuk berbahasa Indonesia secara terlebih dahulu baik tau
mempelajari bahasa daerah dari ortu mereka masing masing. Bahasa bahasa asing bisa di pelajari
lebih lanjut karena bahasa asing seperti Bahasa Inggris telah dimasukkan kedalam pelajaran
pokok sekolah dari sejak sekolah dasar yang saya ketahui sejak kelas 3 SD Bahasa Inggris sudah
dimasukkan di dalam pelajaran Indonesia. Di SMA pun sekolah memasukkan pelajaran lintas
minat bahasa asing yaitu Jepang dan Jerman itu juga dapat membuat kita belajar bahasa asing
juga ga perlu belajar sejak dini. Itu bisa menanamkan rasa cinta tanah air atau nasionalisme
dalam diri mereka atau mengenali lingkungan sosial mereka. Seperti mengenali kebudayaan
kedua orang tua mereka terlebih dahulu ketimbang belajar bahasa asing.
Hal ini di bantah oleh tim kontra, karena dengan mencoba mempelajari berbahasa asing kita
dapat mengenal bahasa-bahasa dari luar tak hanya mempelajari Bahasa Indonesia saja. Dengan
menggunakan Bahasa Indonesia secara sehari-hari mungkin kita dianggap cinta tanah air tapi
bagaimana pandangan jika kita tidak mengetahui bahasa asing dari luar negara pasti negara kita
akan dianggap remeh karena tidak tau tentang negara lain. Dengan kita mencoba berbahasa asing
kita akan menambah pengetahuan kita. Dalam pendidikan, bahasa inggris wajib dalam pelajaran
tetapi bahasa asing selain bahasa inggris itu tidak wajib. Dan lagi, mereka mempelajari ini diluar
pelajaran sekolah itu akan membantu mereka dalam melanjukan pendidikannya ketingkat lebih
lanjut. emelajari bahasa asing akan menurunkan rasa nasionalisme kita lihat sendiri sekarang
contonya Soekarno menguasai beberapa bahasa asing tetapi didalam jiwa Soekarno terdapat jiwa
nasionalisme yang tinggi.
Tim pro melontarkan terima kasih kepada tim kontra yang telah mendukung argumen dari tim
pro. Anak 3-5 tahun jika sudah diperkenalkan dan menggunakan bahasa asing dalam sehari-hari
akan mengurani rasa nasionalisme mereka dan juga rasa cinta mereka pada tanah air. Hal ini pun
berhubungan dengan psikologi mereka, dimana anak usia dini akan mengenal dan mencintai hal
apa yang telah mereka ketahui sejak kecil yang kemudian itu akan berdampang hingga mereka
dewasa nanti. Dimana jika mereka menjadi remaja atau pemuda, mereka akan kehilangan rasa
cinta tanah air yang salah satu nya telah diikatkan pada sumah pemuda yang berbunya kami
pemuda pemudi Indonesia menjunjung bahasa yang satu bahasa Indonesia pada alinea ke 3
sumpah pemuda. Sudah selayaknya masyarakat Indonesia di tanamkan rasa cinta tanah air
menggunakan bahasa Indonesia sehari hari. Kemudian dampak dari mereka yang telah
menggunakan bahasa asing dari kecil ialah kelak jika mereka tumbuh menjadi pemuda lalu
mereka lanjut ke tahap dewasa.
Jika balita telah diajarkan sejak dini itu justru dapat menambah ilmu pengetahuan dari anak itu
sendir. Di SD, SMP, dan SMA selalu mempelajari PPKN yang selalu menjelaskan bagaimana
negara kita, bagaimana kita bersikap kepada Negara kita sendir. Lalu, faktor yang ang
mengurangi rasa nasionalisme bukan dari bahasa asing itu sendiri. Kalian mengatakan bahwa
saat kiranya tumbuh menjadi remaja kita bisa saja tidak mencintai Negara kita. Saat dewasa bisa
saja mereka dapat berkerja sama dengan negara lain. Dengan bisa menggunakan bahasa asing
kita bisa mengenalkan kepada Negara lain kebudayaan Indonesia. Lalu dengan mempelajari
bahasa asing, kita tidak akan dipandang sebelah mata oleh Negara lain. Mereka tidak akan
memandang negara ini sebagai Negara yang bodoh. Kita bisa bekerjasama dengan mereka
melalui bahasa asing tersebut.
Orang-orang yang berasal dari pedalaman indonesia akan mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dengan orang-orang ketika mereka keluar dari lingkungan mereka. Denga adanya
bahasa indonesia adalah sebagai alat pemersatu bangsa dan pembangkit dari rasa nasionalisme
selain melalui kebudayaan daerah seperti tari tradisional, musik tradisional, dan masih banyak
lagi.
Perdebatan kali ini di menangkan oleh tim pro tetapi karena limitasi tim pro sangat sempit
sebenarnya tim kontra dapat dengan mudah mematahkan argumen dari tim pro, tetapi tim kontra
tidak menangkap apa yang di katakan oleh tim pro dan hanya terus berputar mengikuti jalan alur
yang dimainkan oleh tim pro yang menyebabkan tim mereka kalah dan mosi tidak berkembang.
Contoh-contoh dampak negative masuknya bahasa asing selain diatas antara lain:
1. Anak-anak mulai mengentengkan/menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia.
2. Rakyat Indonesia semakinlama kelamaan akan lupa kalau bahasa Indonesia merupakan bahasa
persatuan.
3. Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.
4. Lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
5. mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya
sendiri.
Contoh-Contoh pengaruh positif bahasa asing bagi perkembangan anak antara lain :
1. mampu meningkatkan pemerolehan bahasa anak.
2. semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin
cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan
3. menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, sekolah).
4. anak dapat memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik apabila terdapat pola sosial yang
konsisten dalam komunikasi, seperti dengan siapa berbahasa apa, di mana berbahasa apa, atau
kapan berbahasa apa.
5. anak akan melalui tahap perkembangan bahasa yang relatif sama meskipun setiap anak dapat
mencapai tahap-tahap tersebut pada usia yang berbeda.
6. sangat baik untuk kondisi fisik dan kemampuan kerja otak.
Menurut Pasal 33 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, bahasa Indonesia wajib
digunakan dalam komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah dan swasta.

Lingkungan kerja swasta yang dimaksud di sini adalah mencakup perusahaan yang berbadan
hukum Indonesia dan perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.

Lalu dalam penjelasan selanjutnya dalam ayat (2) dijelaskan bahwa bagi pegawai di lingkungan
kerja lembaga pemerintah dan swasta yang belum mampu berbahasa Indonesia wajib
mengikuti atau diikutsertakan dalam pembelajaran untuk meraih kemampuan berbahasa
Indonesia.

Selain itu dalam Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi
Bahasa Indonesia (PP 57/2004), dijelaskan:

Bila ada pekerja asing yang tidak bisa bahasa Indonesia, menurut Peraturan Presiden
Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing mewajibkan pemberi
kerja TKA untuk memenuhi tiga syarat:

1. Menunjuk tenaga kerja Indonesia sebagai Tenaga Kerja Pendamping.


2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia sesuai dengan
kualifikasi jabatan yang diduduki oleh TKA.
3. Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan Bahasa Indonesia kepada TKA.

Dari uraian di atas, maka sebaiknya penggunaan bahasa Inggris tidaklah dipaksakan dan juga
sebaiknya penggunaan bahasa Indonesia tetap jadi bahasa wajib dalam lingkungan kerja. Namun
tidak ada salahnya bagi Anda untuk belajar dan menguasai bahasa Inggris.

Anda mungkin juga menyukai