Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keadaan masyarakat sekarang sangat berbeda dengan masyarakat di masa

lampau. Terutama untuk budaya dan gaya hidup orang-orang Asia. Pada zaman

sekarang, yang orang menyebut sebagai zaman modern, budaya dan gaya hidup

orang Asia sudah tidak sama lagi. Rata-rata jawaban itulah yang dilontarkan oleh

beberapa orang Asia ketika penulis menanyakan kepada mereka mengenai

keadaan pengaruh budaya barat terhadap budaya Asia.

Ternyata tidak hanya orang Indonesia yang menganggap budaya barat

telah mempengaruhi Asia. Tapi juga beberapa negara di Asia seperti Malaysia,

China, Jepang, India, dan banyak negara Asia lainnya yang menjawab bahwa

budaya mereka telah bercampur dengan budaya barat. Terutama dalam gaya hidup

seperti pakaian, makanan, dan sebagainya. Tapi apakah masih ada orang Asia

yang beranggapan bahwa budaya negara mereka tidak terpengaruh oleh budaya

barat?

Budaya barat dalam sisi negatif yang masuk ke Asia sangatlah banyak.

Sebagian besar orang Asia juga tau hal itu. Budaya barat yang masuk ke Asia

seperti bersikap individualisme, berpakaian minim, dan pergaulan yang terlalu

bebas sebelumnya tidak ada di Asia. Tapi karena adanya era globalisasi yang

merupakan media dalam membawa budaya barat ke Asia.

1
Jika kita meneliti kembali mengenai budaya barat yang sudah berpengaruh

ke Asia mungkin orang-orang akan berpikir sisi negatif yang masuk. Tapi

ternyata, budaya barat yang masuk ke Asia itu tidak hanya dalam sisi negatif,

tetapi juga sisi positif. Mungkin memang sisi positif ini tertutup oleh sebagian

besar sisi negatif. Tapi perlu kita ingat bahwa budaya barat yang masuk ke Asia

juga memiliki sisi positif. Seperti sikap kerja keras dan disiplin mereka,

contohnya beberapa orang Asia sudah menerapkan sistem ke disiplinan budaya

barat. Contoh yang kedua adalah gaya hidup mereka yang sangat maju dalam hal

teknologi dan informasi. Gaya hidup mereka yang satu ini membawa pengaruh

yang sangat positif untuk orang Asia dalam berkomunikasi. Jadi, tidak hanya sisi

negatif saja dari budaya barat yang masuk Asia , melainkan juga sisi positif yang

masuk ke Asia

Penulis yang juga merupakan orang Asia juga beranggapan bahwa budaya

barat sudah sangat berpengaruh ke Asia. Terutama sisi negatifnya. Karena sebaian

besar orang-orang beranggapan bahwa budaya barat sudah sangat berpengaruh

dalam budaya Asia, dalam karya tulis ini penulis ingin membuktikan benarkah

semua orang Asia beranggapan bahwa budaya barat sudah sangat berpengaruh ke

Asia?

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas penulis dapat mengidentifikasikan bahwa

kebudayaan barat yang berkembang sekarang, banyak menimbulkan pengaruh

yang besar terhadap bangsa asia, terutama bangsa Indonesia. Di zaman yang

sangat modern ini juga merupakan factor utama yang memberikan kemudahan

jalan untuk berkembangannya budaya-budaya asing. Kita mengetahui bahwa

2
teknologi internet sekarang sangat disegani masyarakat, khususnya para remaja

yang hobi/suka dengan aplikasi internet, yaitu jejaring sosial yang sepenuhnya

jejaring sosial ini tidak hanya memberikan manfaat yang positif, melainkan juga

dampak negatif yang sangat erat hubungannya dengan kebudayaan kita. Jadi pada

kesempatan ini penulis akan mencoba menjeaskanya.

C. Pembatasan Masalah

Didalam penelitian ini penulis akan membahas mengenai pengaruh kebudayaan

bangsa barat terhadap kebudayaan di Indonesia. Budaya sendiri adalah suatu cara

hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan

diwariskan dari generasi ke generasi. Di sini Penulis akan membahas mengenai

beberapa masalah, yaitu :

Pengaruh budaya barat apa saja yang terlihat dikehidupan masyarakat asia.
Peran tekhnologi dalam perkembangan kebudayaan barat.

D. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah di kemukakan, maka beberapa

masalah yang dapat penulis rumuskan yang akan di bahas dalam karya tulis ilmiah

ini adalah, sebagai berikut :

1. Apakah menurut orang Asia budaya barat sudah berpengaruh dengan

budaya mereka?

2. Apakah budaya barat hanya membawa sisi negatif terhadap budaya Asia?

3
E. Tujuan Penelitian

Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk meneliti kembali bagaimana

besarnya pengaruh budaya barat terhadap budaya Asia serta mengetahui pengaruh

budaya barat baik disisi negative maupun positif. Secara terperinci, tujuan dari

penelitian dan penulisan karya ilmiah ini adalah:

1. Mengetahui sampai sejauh mana besarnya pengaruh budaya barat yang

mempengaruhi budaya Asia.

2. Mengetahui pengaruh budaya barat terhadap perilaku orang Asia.

3. Mengetahui bagaimana cara memfilter pengaruh budaya barat yang

membawa pengaruh negative.

4. Mengetahui apakah budaya barat hanya membawa sisi negatif saja.

5. Mengetahui apakah seluruh orang Asia, bukan Indonesia saja yang

beranggapan bahwa budaya mereka sudah terpengaruh budaya barat.

6. Mengetahui sampai sejauh mana orang-orang Indonesia mencintai

negaranya sendiri saat budaya barat sudah mempengaruhi mereka.

F. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :
a. Bagi siswa
Penelitian ini mampu memberikan pengetahuan kepada siswa untuk

menyesuaikan diri terhadap kemajuan kebudayaan barat saat ini, sehingga

tetap mengedepankan kebudayaan di Indonesia.

4
b. Bagi Sekolah
Penelitian ini akan meberikan informasi kepada sekolah untuk tetap

menjaga culture budaya timur, yaitu menjunjung tinggi kebersamaan baik

disekolah maupun di masyarakat, serta mengikuti perkembangan zaman

khususnya tekhnologi agar tidak buta terhadap tekhnologi dimasa

mendatang.

G. Hipotesis Tindakan

Penelitian ini dilakukan berawal dari keyakinan penulis setelah cukup

melakukan pengenelan masalah. Adapun keyakinan atau hipotesis tersebut adalah

Ada pengaruh faktor manusia, baik faktor dari dalam diri seseorang maupun

faktor yang berasal dari luar, dan faktor teknologi sebagai media yang membawa

budaya barat masuk ke Asia. Hal ini salah satunya yang menjadi faktor dominan

sebagai penyebab masuknya kebudayaan barat ke Asia. Dengan menjunjung

tinggi budaya Indonesia dan bersikap proaktif terhadap perkembangan zaman

dapat meminimalis pengaruh negative budaya barat terhadap kebudayaan

Indonesia selain itu juga menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang

dari luar sehingga terjadi keseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang

bersangkutan.

BAB II

5
KAJIAN TEORI

A. Penelaahan Kepustakaan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh

sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,

adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,

sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia

sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada

budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa

budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,

abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku

komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak

kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi

dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah

suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang

mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.Citra yang memaksa

itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti

individualisme kasar di Amerika, keselarasan individu dengan alam di

Jepang dan kepatuhan kolektif di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa

tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku

6
yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam

anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa

bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren

untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya

meramalkan perilaku orang lain.

B. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.

Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang

terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun

dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai

superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan

pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-

struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual

dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang

kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat

seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana

hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

7
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai

kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan

meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga

dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan

perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia

sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat

nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,

religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia

dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

C. Unsur Budaya

Menurut Koentjroningrat, unsure-unsur budaya terdiri atas:

a. Sistem religi dan upacara keagamaan


b. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
c. Sistem pengetahuan
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem mata pencaharian hidup
g. Sistem teknologi dan peralatan

D. Macam-macam Kebudayaan

a. Nilai Budaya Timur

Berbicara tentang nilai budaya timur yang pada intinya banyak bersumber

dari agama. Inti kepribadian manusia timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya

mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan.

8
Pemikiran timur lebih menekankan unsure terdalam dalam jiwa. Macam-

macam kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin

mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia. Sesuatu yang baik

menurut budaya timur tidak hanya dalam dunia benda, tidak dengan

memanipulasi alam, atau mengubah masyarakat mencari ksenangan dirinya.

Sesatu yang baik menurut budaya timur adalah sesuatu yang diperoleh melalui

pencarian zat yang satu, did lam diri kita atau di luarnya. Jalan untuk memperoleh

hikmah keselamatan dan kebebasan diri dari penderitaan dunia tidak terletak pada

akal budi, tetapi melalui meditasi, beribadah, atau tirakat.

Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan

timur, harus mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga

keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan

manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang dimiliki

indonesi memiliiki criteria tyang sama dengan nilai-nilai budaya timur.

Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat

yang mulai mengena. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan

hati-hati. Kemajuan barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita

tiru. Adapun bentuk budaya barat berupa sikap gaya idup mewah, individualism,

dan jauh dari kehidupan agamma tida patut untuk dicontoh.

b. Nilai Budaya Barat

9
Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung

merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai budya timur. Budaya barat lebih

menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil ola

pemikirannya membuahkan sains dan teknologi. Nilai budaya barat lebih

ditekankan pada pikiran. Barat hanya meyakini sesuatu yang masuk akal saja,

sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.

Kehidupan barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup

dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai

hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu. Nilai-nilai

seperti itu sebagian besar memang tampak pada macam-macamm kebudayaan

barat.

D. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena

adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan

sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh

tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan

masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan

terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana

masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang

dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang

bersangkutan.

10
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan

tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan

terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang

menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.Teknologi yang

berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya

dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya

asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki

dampak positif dan negatif.

1) Dampak Positif

Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus

berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai

tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut

dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin,

jasmani dan rohani.

2) Dampak Negatif

Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan

dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;

11
kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan

kenakalan remaja.

a) Kesenjangan Sosial Ekonomi

Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di

bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang

pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya

pembangunan. Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan

menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan

keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan

hal- hal berikut ini:

Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya

pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan

masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan

masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga terdapat

kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan

jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau

kriminalitas

b) Kerusakan Lingkungan Hidup

Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak

sebagai berikut:

12
Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata

kabur.

Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.

Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi

c) Masalah Kriminalitas

Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang

bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan,

pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena

adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku

sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan

variasi organisasi organisasi sosial dimana kejahatan tersebut

terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990:

367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena

apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan

perilaku yang jahat.

d) Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi

muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik

13
masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-

obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

faktor eksternal dan internal.

1. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi

remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan

yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat

disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang

dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang

mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya,

berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga,

pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam

keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang

baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat.

Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat

melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang

tuanya.

E. Kerangka Berpikir

Jika kita lihat contoh yang ada, maka kita bisa menyimpulkan bahwa

perkembangan zaman dan teknologi memiliki dampak positif jauh lebih besar

dari dampak negatifnya. Namun pada kenyataanya, dampak negatif yang

14
ditimbulkan pun sangat berbahaya bagi perkembangan budaya manusia. Salah

satu contoh konkret dari fenomena ini adalah berkembangnya kebudayaan

barat di Indonesia.

Teknologi informasi yang begitu pesat membuat komunikasi internasional

sangat mudah dilakukan. Dengan demikian, masuknya kebudayaan Negara

lain ke Indonesia pun terjadi secara signifikan, terutama yang paling mencolok

adalah kebudayaan barat. Saat ini, hampir semua aspek dalam kebudayaan

barat telah masuk ke Indonesia. Mulai dari fashion, makanan, bahasa, etika

pergaulan, sampai tata krama. Masyarakat Indonesia pun menerima masuknya

kebudayaan barat ini dengan tangan terbuka karena dengan demikian, itu

menandakan bahwa masyarakat kita bisa dikatakan mengikuti perkembangan

zaman. Namun penerimaan masuknya budaya barat ke Indonesia ini memiliki

dampak yang membahayakan. Masuknya kebudayaan barat ke Indonesia

membuat kebudayaan asli Indonesia sendiri menjadi pudar dalam diri

masyarakat Indonesia. Hal ini sangat berbahaya karena kebudayaan asli

Indonesia adalah jati diri bangsa Indonesia. Dengan membiarkannya pudar,

maka berarti juga membiarkan Negara Indonesia dijajah oleh bangsa barat

dalam arti tertentu.

Di samping memudarkan kebudayaan asli Indonesia dalam diri masyarakat

Indonesia, masuknya kebudayaan barat pun bisa merusak kebudayaan asli

Indonesia. Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak semuanya cocok

dengan kebudayaan asli Indonesia. Bahkan bisa dibilang kebudayaan barat

banyak bertentangan dan berbeda dengan kebudayaan Indonesia.

15
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yaitu salah satu jenis
penelitan yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan suatu kejadian. Dengan demikian, penulis beranggapan bahwa

16
metode penelitian deskriptif sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh
penulis. Karena dalam penelitian ini, penulis berusaha menjelaskan suatu
kejadian/fonemana mengenai pengaruh kebudayaan barat di Indonesia.

B. Setting Penelitian

Lokasi dalam melakukan penelitian ini adalah SMK N 2 Depok. Jangka waktu

penelitian adalah setengah bulan, dimulai pada awal November 2014 hingga

sampai pertengahan November 2014. Sumber data penulis adalah beberapa siswa

SMKN 2 Depok sleman, yang kira-kira penulis ambil sampel adalah 20 siswa.

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai

berikut :
1. Riset kepustakaan, adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara

melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah,

majalah, internet dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan

dengan masalah yang dibahas.


2. Riset lapangan, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di

lokasi (objek penelitian) secara langsung yang terdiri dari :

a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada

masyarakat, khususnya siswa siswi SMKN 2 Depok Sleman.

b. Angket, untuk mengetahui lebih jelas pemahaman masyarakat terhadap

pengaruh budaya barat yang tidak sesuai dengan kebudayaanya. Dengan

angket penulis dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang

menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden

yang menjawab dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang

sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.

17
C. Teknik Analisis Data
Cara penulis dalam menganalisis data yang penulis dapat yaitu dengan

pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang

diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu penulis mulai menghitung

jumlah data, setelah itu penulis mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari

tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang

memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian penulis,

penulis menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga

dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, penulis menuangkannya

dalam karya tulis ini.

DAFTAR PUSTAKA

Reese, W.L. 1980. Dictionary of Philosophy and Religion, Eastern and

Western Thought. New Jersey U.S., Sussex, U.K: Humanities Press.

Beginikah Gaya Hidup Remaja?, http://berita21.com/, 10 November 2014

Peran Pemuda Sebagai Agen Perubahan,

http://anggitsaputradwipramana.blogspot.com/,10 November 2014

Budaya,http://id.wikipedia.org/wiki/, 10 November 2014

18
Peran Pemuda Sebagai Agen

Perubahan,http://anggitsaputradwipramana.blogspot.com/2008/05/, 10

November 2014

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Lembar Angket


2. Lampiran 2 : Lembar Observasi

19
20

Anda mungkin juga menyukai