Pengertian Historiografi
Penulisan sejarah merupakan representasi kesadaran penulis
sejarah dalam masanya ( Sartono Kartodirdjo, 1982: XIV ). Secara
umum dalam metode sejarah, penulisan sejarah (historiografi)
merupakan fase atau langkah akhir dari beberapa fase yang biasanya
harus dilakukan oleh peneliti sejarah. Penulisan sejarah
(historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau
pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan (Dudung
Abdurrahman,1999:67).
Historiografi adalah kajian mengenai metode sejarawan dalam
pengembangan sejarah sebagai disiplin akademis, dan secara luas
merupakan setiap karya sejarah mengenai topik tertentu.
Historiografi tentang topik khusus melingkupi tentang bagaimana
sejarawan mengkaji topik tersebut dengan menggunakan sumber,
teknik, dan pendekatan teoretis tertentu.
Historiografi Kolonial
Historiografi colonial sering di sebut sebagai Eropa Sentris, Berbeda
dengan historiografi tradisional, historiografi kolonial merupakan
penulisan sejarah yang membahas masalah penjajahan Belanda atas
Bangsa Indonesia. Penulisan tersebut dilakukan oleh orang-orang
Belanda dan banyak di antara penulisnya yang tidak pernah melihat
Indonesia. Sumber-sumber yang dipergunakan berasal dari arsip
negara di negeri Belanda dan di Jakarta (Batavia);
pada umumnya tidak menggunakan atau mengabaikan sumber-
sumber Indonesia. Sesuai dengan namanya, yaitu historiografi
kolonial, maka sebenarnya kuranglah tepat bila disebut penulisan
sejarah Indonesia. Lebih tepat disebut sejarah Bangsa Belanda di
Hindia Belanda (Indonesia). Mengapa demikian? Hal ini tidaklah
mengherankan, sebab fokus pembicaraan adalah Bangsa Belanda,
bukanlah kehidupan rakyat atau kiprah Bangsa Indonesia di masa
penjajahan Belanda.
Historiografi Nasional
Sesudah Bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tahun
1945, maka sejak saat itu ada kegiatan untuk mengubah penulisan
sejarah Indonesia sentris. Artinya, Bangsa Indonesia dan rakyat
Indonesia menjadi fokus perhatian, sasaran yang harus diungkap,
sesuai dengan kondisi yang ada, sebab yang dimaksud dengan
sejarah Indonesia adalah sejarah yang mengungkapkan kehidupan
bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala aktivitasnya, baik politik,
ekonomi, sosial maupun budaya
Ciri Historiografi Nasional
Historiografi Sejarah
Pendekatan ilmu-ilmu sosial dalam kajian sejarah dikaitkan dengan
ketidakpuasan para sejarawan sendiri dengan bentuk-bentuk
historiografi lama yang ruang lingkupnya terbatas. Historiografi
baru membuka ruang cakupan yang lebih luas. Untuk itu, diperlukan
penyempurnaan metodologi, yaitu penggunaan konsep-konsep ilmu
sosial dalam analisis-analisisnya. Sehubungan dengan ini, maka
lebih jelas dibedakan antara sejarah lama (the old history) dan
sejarah baru (the new history),
6. Pemaparan analitis-kritis.
7. Menggunakan pendekatan interdisiplin ilmu sosial
(politikologi, ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi,
demografi, psikologi).
Ciri dan Karakteristik Historiografi
Karakteristik Historiografi Kolonial
Karya sejarah yang ditulis pada masa pemerintahan kolonial
berkuasa di Nusantara Indonesia, yaitu sejak zaman VOC (1600)
sampai masa Pemeritahan Hindia Belanda yang berakhir ketika
tentara pendudukan Jepang datang di Indonesia (1942).
Historiografi kolonial adalah karya tulis sejarah yang ditulis oleh
para sejarawan kolonial ketika pemerintahan kolonial berkuasa di
Nusantara Indonesia.
Karakteristik Kolonial :
Karakteristik Modern :
Fungsi Historiografi
• Fungsi Genetis – fungsi Genetis untuk mengungkapkan
bagaimana asal usul dari sebuah peristiwa. Fungsi ini terlihat
pada sejumlah penulisan sejarah seperti Babad Tanah Jawi,
Sejarah Melayu, dan Prasasti Kutai.
• Fungsi Didaktis – Fungsi Didaktis merupakan fungsi yang
mendidik artinya dalam karya-karya sejarah banyak
memuatpelajaran, hikmah dan suri teladan yang penting bagi
para pembacanya.
• Fungsi Pragmatis – fungsi yang berkaitan dengan upaya
untuk melegitimasi suatu kekuasaan agar terlihat kuat dan
berwibawa.
Prinsip Historiografi
• Kejadian diceritakan secara kronologis, dari awal sampai akhir.
• Ada penentuan fakta kausal (penyebab dan akibat)
• Perlu adanya periodisasi berdasarkan kriteria tertentu.
• Perlu adanya seleksi terhadap peristiwa sejarah.
• Memerlukan episode-episode tertentu.
• Bila bersifat deskriptif maka perlu proses mengurutkan
peristiwa.
• Bersifat deskriptif analitis.
Kelemahan Historiografi
Adapun dalam penyusunan historiografi mengalami hambatan-
hambatan yang disebabkan oleh kelemahan dalam penulisan sejarah
(historiografi) yaitu:
Contoh Historiografi
Orang Belanda menyebut ”pemberontakan” bagi setiap perlawanan
yang dilakukan oleh daerah untuk melawan kekuasaan Belanda/
kekuasaan asing yang menduduki tanah airnya. Oleh Belanda itu
dianggap sebagai ”perlawanan terhadap kekuasaannya yang sah
sebagai pemilik Indonesia”. Seperti Perlawanan yang dilakukan oleh
Diponegoro, Belanda menganggap itu sebagai ”Pemberontakan
Diponegoro”.
Hal ini berarti bahwa bangsa Indonesia dijajah sejak tahun 1595
sewaktu Cornelis de Houtman berangkat dari negeri Belanda untuk
mencari pulau penghasil rempah-rempah di dunia Timur. Dia
sampai di Indonesia tahun 1596.
Laporan itu ditulis dengan sudut pandang Eropa, bukan Asia. Semua
itu merupakan keberatan yang meyakinkan, namun jawabannya
dapat ditemukan. Pertama-tama, seluruh sumber Belanda saja, yang
bersifat naskah dalam tulisan tangan maupun cetakan harus
ditekankan artinya. Berjilid-jilid buku bersampul kulit dari berita-
berita VOC yang dijajarkan dalam almari arsip negara di Den Haag
saja sudah berjumlah lebih dari dua belas ribu buah.