Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Hak dan Kewajiban Warga Negara”

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Naely Eva Malichah M.PD

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7

1. Ade Rima Rahmawati (NIM. 2008102018)


2. Ana Yusfiana Ansaufy Putri (NIM. 2008102024)
3. Muhammad Ridwan (NIM. 2008102068)

Kelas : PBA B

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
2020 M/ 1441 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr, wb

Puji syukur atas kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam pembuatan tugas ini
banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan
sumber-sumber info yang masih terbilang terbatas. Kami ucapkan kepada dosen Pendidikan
Kewarganegaan, yang telah memberikan tugas ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Begitu pula dengan tugas yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami memohon maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan. Kritik dan saran
sangat diharapkan agar tugas ini menjadi lebih baik serta berguna dimasa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum wr, wb

Cirebon, 4 Oktober 2020

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan penulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Makna Warga Negara, Hak Warga Negara, dan Kewajiban


Warga Negara ......................................................................................
2. Penyebab Timbul dan Hapusnya Hak dan Kewajiban Seorang...........
3. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
4. Identifikasi Hak dan Kewajiban di berbagai Konstitusi
(UUD 1945, UU, Pergub, Perda dll) ....................................................
5. Sistem Pendidikan di Indonesia khususnya Mata Pelajaran
Bahasa Arab di Sekolah .......................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Rekomendasi ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

LAMPIRAN .....................................................................................................

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak dan Kewajiban warga negara merupakan dia hal yang saling berkaitan.
Keduanya memiliki hubungan kausalitas dan hubungan sebab akibat. Hak merupakan
kekuasaan untuk melakukan sesuatu, namun kekuasaan tersebut harus dibatasi oleh
undang-undang. Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Seseorang mendapatkan hak nya, di
karenakan dipenuhinya kewajiban yang dimilikinya.
Pelaksanaan hak dan kewajiban yang tidak seimbang, berimbang, dan berat
sebelah menimbulkan pertikaian, konflik, permusuhan, dan kekerasan. Agar hak dan
kewajiban dapat berjalan dengan seimbang kita harus berpedoman pada sila-sila
pancasila yang mengandung nilai-nilai yang luhur.
Sejak Reformasi telah ada peraturan perundang-undangan yang memberikan
jaminan dan petunjuk dalam penyelesaian masalah yang sehubungan dengan HAM
ataupun hak warga negara, antara lain UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM. Upaya perlindungan hak
warga negara dilakukan dengan membentuk lembaga yang mengurus hak warga
negara dan pelanggarannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana makna warga negara, hak warga negara, dan kewajiban warga negara
2. Apa penyebab timbul dan hapusnya hak dan kewajiban seoarang
3. Bagaimana pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
4. Bagaimana Identifikasi hak dan kewajiban di berbagai konstitusi (HUD 1945, UU,
Pergub, Perda dll)
5. Bagaimana Sistem Pendidikan di Indonesia khususnya mata pelajaran bahasa
Arab di sekolah

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui makna warga negara, hak warga negara, dan kewajiban warga negara
2. Mengetahui penyebab timbul dan hapusnya hak dan kewajiban seorang
3. Mengetahui pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara

1
4. Mengetahui Identifikasi hak dan kewajiban di berbagai konstitusi (UUD 1945,
UU, Pergub, Perda dll)
5. Mengetahui Sistem Pendidikan di Indonesi khususnya mata pelajaran bahasa Arab
di sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Warga Negara, Hak Warga Negara, dan Kewajiban Warga Negara
1. Makna Warga Negara
Secara umum, pengertian warga negara adalah semua penduduk di suatu
negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya, serta memiliki hak dan kewajiban penuh sebagai seorang warga
negara di negara tesebut. Pengartian lain warga negara adalah semua orang yang
secara hukum merupakan anggota resmi dari suatu negara tertentu. Artinya,
seorang warga negara memiliki hubungan kuat dengan tanah air dan undang-
undang negaranya, meskipun orang tersebut berada di luar negeri dan terikat
dengan ketentuan hukum Internasional.
Pada dasarnya, seorang warga negara suatu negara tidak selalu menjadi
penduduk negara tersebut, tetapi berdomisili di luar negeri. Penduduk suatu
negara tidak selalu merupakan warga negara dimana ia tinggal, tetapi bisa juga
orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
1) 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗲𝗿𝘁𝗶𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗿𝗴𝗮𝗻𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗿𝘂𝘁 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵
Berikut pengertian warga negara menurut para tokoh
a. A.S. Hukum berpendapat bahwa pengertian warga negara adalah anggota
dari suatu komunitas atau kelompok yang membentuk suatu negara.
b. Undang-undang No. 12 Tahun 2006 menyatakan bahwa pengertian warga
negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara
Indonesia.
2) 𝗦𝘆𝗮𝗿𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝘄𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗻𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮
Mengacu pada undang-undang No. 12 Tahun 2006 Tentang kewarganegaraan
Republik Indonesia. Berikut ini adalah beberapa syarat menjadi warga negara
Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Semua orang yang berdasarkan undang-undang Pemerintah RI dengan
negara lain sudah menjadi warga negara Indonesia sebelum Undang-
undang ini berlaku.

3
b. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah antara ayah dan ibu berstatus
warga negara Indonesia.
c. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah antara ayah warga negara asing
dan ibu warga negara Indonesia.
d. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah antara ibu berstatus warga
negara Indonesia dengan ayah yang tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anaknya.
e. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah dalam tenggat waktu 300 hari
sejak ayahnya yang warga negara Indonesia meninggal dunia.
f. Anak yang lahir tanpa adanya pernikahan sah dari ibu berwarga negara
Indonesia.
g. Anak yang lahir tanpa adanya pernikahan sah dari ibu berwarga negara
asing dimana pengakuan kewarganegaraan dilakukan sebelum anak
berusia 18 tahun atau belum menikah.
h. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya tidak
memiliki status kewarganegaraan yang jelas.
i. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya tidak
diketahui.
j. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya tidak
punya kewarganegaraan.
k. Anak yang lahir diluar wilayah Indonesia dimana ayah dan ibunya
merupakan warga negara Indonesia dan negara tempat ia lahir tidak
memberikan kewarganegaraan pada anak tersebut,
l. Anak dari orang tua yang permohonan kewarganegaraannya dikabulkan,
namun orang tuanya tersebut meninggal dunia sebelum sempat
mengucapkan sumpah dan janji setia.
2. Makna Hak Warga Negara
Hak adalah semua hal yang harus diperoleh dan didapatkan. Hak dapat
berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak yang
diperoleh merupakan akibat dari dilaksanakannya kewajiban. Dengan demikian,
hak dapat diperoleh apabila kewajiban sudah dilakukan, misalnya, seorang
pegawai berhak mendapatkan upah apabila sudah melaksanakan tugas atau
pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

4
Beberapa macam jenis hak yang berkembang dalam kehidupan
masyarakat yaitu sebagai barikut.
a. Hak legal
Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu
bentuk hukum yang ada. Hak legal berasal dari undang-undang atau peraturan
hukum yang ada di negara tersebut. Contoh: jika negara mengeluarkan aturan
bahwa setlap warganya berhak mendapatkan pendidikan dan belajar.
sebaiknya setiap warganya berhak belajar di sekolah tersebut tanpa ada
penolakan dengan alasan yang tidak masuk akal.
b. Hak moral
Hak moral adalah hak yang didasarkan atas aturan etis dan prinsip saja
dan berfungsi dalam sistem moral. Hak moral tidak sama dengan hak legal
walau banyak yang menganggap sama. Contoh: jika suami istri mengikat janji
akan setia. itu hak moral, bukan hak legal. Hak moral akan menjadi kuat jika
dilindungi oleh status hukum.
c. Hak konvensiaonal
Hak konvensional adalah hak yang bersifat legal dan moral. Hak ini
dikemukakan oleh T. L Beauchamp. Contoh: hak ini adalah jika dua orang
bermain catur, seorang yang memiliki bidak berwarna putih berhak jalan
terlebih dahulu atau jika seorang masuk organisasi, orang tersebut memiliki
hak-hak dalam organisasi tersebut.
d. Hak khusus
Hak khusus adalah hak yang hanya dimiliki oleh orang tertentu saja
karena adanya kondisi atau hubungan tertentu. Contoh: adalah saat si A
meminjam uang kepada si B berarti hanya si B yang punya hak menuntut
uangnya kembali dari si A, bukan orang lain. Relasi atau kondisi tersebutlah
yang membuat hanya si B yang punya hak dalam menuntut uangnya kembali.
e. Hak umum
Hak umum adalah hak yang berlaku secara masal dan dimliki semua
orang tanpa harus membeda-bedakan apapun. Contoh: adalah hak asasi
manusia yang terdiri dari hak hidup dan hak-hak lainnya.
Soerjono Soekanto membedakan hak menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Hak searah atau relatif merupakan hak yang muncul dalam hukum perikatan
atau perjanjian. Misalnya, hak menagih atau melunasi prestasi.

5
b. Hak jamak arah atau absolut terdiri atas berikut ini.
1) Hak dalam hukum tata negara yang ada pada penguasa untuk menagih
pajak.
2) Hak kepribadian, misalnya. hak atas kehidupan. hak tubuh, hak
kehormatan dan kebebasan.
3) Hak kekeluargaan. misalnya. hak suami istri. hak orang tua. hak anak.
4) Hak atas objek imateriil, hak cipta. merek. dan paten.
Contoh hak bagi warga negara Indonesia. di antaranya sebagai berikut.
a. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
b. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
c. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum dan di
dalam pemerintahan.
d. Setiap warga negara bebas untuk momilih. memeluk. dan menjalankan agama
dan kepercayaan masing-masing.
e. Setiap warga negara berhak mempeloleh pendidikan dan pengajaran.
f. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau NKRI dari serangan musuh.
g. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.
3. Makna Kewajiban Warga Negara
Kewajiban memiliki makna sebagai segala sesuatu yang dianggap sebagai
suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warganegara
guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat. Kewajiban berarti memberikan
atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan bangsa ke arah yang
lebih baik.

Menurut Prof. Dr. Notonagoro mengemukakan wajib adalah beban untuk


memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan ata diberikan semata-mata (an
sich) oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain mana pun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

Inilah yang menyebabkan perbedaan di dalam kewajiban, apa yang wajib


bagi seorang hakim lain wajib bagi seorang rakyat. Tiap-tiap manusia
sebagaimana keadaannya harus menunaikan kewajibannya.

6
Kewajiban yang didasarkan menurut hubungan dalam kehidupan, dapat
dibagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.

a. 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻 𝗶𝗻𝗱𝗶𝘃𝗶𝗱𝘂
Individu mempunyai kewajiban terhadap diri pribadinya sendiri.
Contohnya adalah manusia sebagai individu perlu kesehatan untuk
memperoleh kesehatan individu berkewajiban bergaya hidup sehat.
b. 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻 𝘀𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹
Keterikatan manusia sebagai makhluk individu dan sosial menjadikan
individu harus berkewajiban sebagai anggota masyarakat. Contoh: kewajiban
tolong-menolong antar sesama manusia. Perasaan orang sehat apabila ditolong
oleh orang lain yang mempunyai niat baik, tentu senang dan Terima kasih.
Kewajiban tolong-menolong merupakan perbuatan yang diharapkan semua
makhluk.
c. 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗸𝗵𝗹𝘂𝗸 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗧𝘂𝗵𝗮𝗻
Individu ternyata tidak hanya hidup bersama sebagai pribadi dan
makhluk sosial saja, tetapi individu tidak terlepas dari penciptanya yaitu tuhan.
Oleh karena dia menciptakan dan memelihara alam (termasuk manusia) ini
sehingga kewajiban sebagai hamba adalah beribadah dan menjaga alam
semesta. Arti sempit adalah sebagai umat islam adalah salat. Namun, dalam
arti luas ibadah adalah semua aktivitas kita niat ikhlas, baik, dan benar dan
semata-mata mencari rida Allah.

Ada beberapa jenis kewajiban yang berkembang di masyarakat. John


Stuart Mill menyebutkan ada dua kewajiban yaitu sebagai berikut.

a. 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗺𝗽𝘂𝗿𝗻𝗮
Kewajiban sempurna adalah kewajiban yang terikat dengan hak orang
lain sehingga mutlak sifatnya untuk dilakukan. Contoh jika seorang meminjam
uang dan berjanji Mengembalikan merupakan kewajiban yang mutlak untuk
dilakukan.
b. 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘀𝗲𝗺𝗽𝘂𝗿𝗻𝗮
Kewajiban tidak sempurna adalah kewajiban yang tidak terikat dengan
orang lain sehingga hanya didasari pada alasan moral saja pelaksanaannya.
Contoh: seorang dapat berbuat baik dan membantu pengemis meski tidak ada

7
keterkaitan yang mutlak antara pengemis dan orang itu sehingga itu hanya
didasari alasan moral.

Bagian yang kedua lebih tinggi nilainya dari yang pertama karena yang
pertama dilaksanakan oleh undang-undang dan yang kedua dilaksanakannya oleh
suara hati, seperti adil dan kebajikan adil adalah dari bagian pertama dan
kepadanya masyarakat menggantungkan dirinya. Kebajikan adalah bagian kedua
sehingga keadilan itu ada. Adil adalah landasan dan kebajikan didirikan di
atasnya.

Contoh kewajiban warga negara Indonesia, di antaranya sebagai berikut.

a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela
dan mempertahankan kedaulatan negara Indonesia dari serangan musuh.
b. Setiap warganegara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
c. Setiap warga negara wajib menaati dan menjunjung tinggi dasar negara.
hukum. dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya.
d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap semua
hukum yang berlaku di wilayah Negara Indonesia.
e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun
bangsa agar nmbangsa kita berkembang dan maju kearah yang lebih baik.

B. Penyebab Timbul dan Hapusnya Hak dan Kewajiban Seorang


1. Penyebab timbulnya hak seorang
Timbulnya hak disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
1) Adanya subjek hukum baru baik berupa orang maupun badan hukum.
2) Adanya perjanjian yang telah disepakati oleh para pihak yang mengadakan
perjanjian.
3) Adanya kerugian yang diderita oleh seorang akibat kesalahan orang lain.
4) Seorang telah melakukan hak dan kewajiban yang merupakan syarat untuk
memperoleh hak itu.

8
5) Kadaluwarsa (verjaring) biasanya acquisitief verjaring yang dapat melahirkan
hak bagi seseorang. Sebaliknya, extintief verjaring justru menghapuskan hak
atau kewajiban seorang.
2. Penyebab hapusnya hak seorang
Adapun penyebab lenyapnya atau hapusnya hak yaitu sebagai berikut.
1) Pemegang hak yang bersangkutan meninggal dunia dan tidak ada pengganti
atau ahli waris yang ditunjuk baik oleh pemegang hak yang bersangkutan atau
oleh hukum.
2) Masa berlakunya hak telah habis dan tidak dapat diperpanjang lagi.
3) Telah diterimanya suatu benda yang menjadi objek hak.
4) Kewajiban yang merupakan syarat untuk memperoleh hak sudah dipenuhi.
5) Kadaluwarsa (verjaring) dapat menghapuskan hak, misalnya seorang yang
mempunyai sebidang tanah dan tidak pernah diurus selama 30 tahun dan telah
dikuasai orang lain, hak atas tanah tersebut menjadi milik orang yang
menguasai tanah tersebut selama 30 tahun.
3. Penyebab timbulnya kewajiban seorang
Kewajiban seorang timbul disebabkan karena hal berikut.
1) Diperolehnya suatu hak dengan syarat memenuhi kewajiban tertentu.
2) Adanya suatu perjanjian yang telah disepakati bersama.
3) Kesalahan seoranh sehingga menimbulkan kerugian pada orang lain.
4) Telah menikmati hak tertentu yang harus diimbangi dengan kewajiban
tertentu.
5) Kadaluwarsa tertentu yang telah ditentukan menurut hukum atau perjanjian
tertentu bahwa kadaluwarsa dapat menimbulkan kewajiban baru, misalnya,
kewajiban membayar denda atas pajak kendaraan bermotor yang sudah lewat
batas waktu.
4. Penyebab Hapusnya Kewajiban Seorang
Hapusnya kewajiban bisa juga disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1) Meninggalnya orang yang mempunyai kewajiban dan tanpa adanya
penggantinyapenggantinya, baik ahli waris maupun orang lain atau badan
hukum yang ditunjuk oleh hukum.
2) Masa berlakunya telah habis dan tidak diperpanjang.
3) Kewajiban sudah dipenuhi oleh orang yang bersangkutan.
4) Hak yang melahirkan kewajiban telah hilang

9
5) Kadaluwarsa
6) Karena ketentuan undang-undang.
7) Kewajiban telah beralih atau dialihkan kepada pihak lain.
8) Adanya sebab yang diluar kemampuan manusiamanusia, sehingga ia tidak
dapat memenuhi kewajiban.1

C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat
menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh
undang-undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya
pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah
maupun oleh warga negara sendiri. Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa
sebagian masyarakat Indonesia, penyebabnya dapat berasal dari pemerintah ketika
program pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau dapat juga
disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang malas untuk bekerja atau tidak
mempunyai keterampilan sehingga mereka hidup di garis kemiskinan.
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya
disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
1. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap
seperti ini akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun
caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.
2. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku
tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap
tidak mau tahu ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan
terhadap hak dan kewajiban warga negara.
3. Sikap tidak toleran
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai
dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada
akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.

1
Dwi Winamo, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Jl. Diponegoro No. 118, Kartasura, Solo: RK
PUTRA KERATON), hal 2-6.

10
c. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di
sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk
kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah
kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak
buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan
kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.
d. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran
hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran
lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi
munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka
tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat
penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk
pelanggaran hak warga negara dan menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat
mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
e. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat
juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian
tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari
pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan
teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan
menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan
teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif,
misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia.2

2
Kementrian Pendidikan dan Kebudaayaan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015), hal 126-128.

11
D. Identifikasi Hak dan Kewajiban di berbagai Konstitusi (UUD 1945, UU, Pergub,
Perda dll)
1. Hak Warga Negara
a. Hak Warga Negara menurut UUD 1945
1) Hak untuk hidup
2) Hak berkeluarga
3) Hak mengembangkan diri
4) Hak memperoleh keadilan
5) Hak atas kebebasan pribadi
6) Hak atas rasa aman3
b. Hak Warga Negara menurut peraturan Perundang-undangan
1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
2) Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan
3) Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
4) Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
5) Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional
Indonesia
6) Hak ekonomi untuk mendapatkan kesejahteraan sosial
7) Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial
8) Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
9) Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan
10) Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari serangan
musuh.
2. Kewajiban Warga Negari
a. Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945
1) Turut kepada hukum dan pemerintahan

3
Nuryadi, S.Pd & Tolib, S.Pd. M.M, Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Kelas 10 SMA/SMK (Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan), hal 22-23.

12
2) Ikut serta dalam upaya pembelaan negara
3) Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
4) Mengikuti pendidikan dasar4
b. Kewajiban Warga Negara menurut peraturan Perundang-undangan
1) Membayar pajak;
2) Menghargai warga negara;
3) Memenuhi panggilan aparat penegak hukum;
4) Memelihara kelestarian lingkungan;
5) Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa;
6) Ikut memelihara fasilitas kepentingan umum;
7) Wajib untuk patuh peraturan perundang-undangan.

Hak dan kewajiban warga negara sebagaimana tertuang dalam


berbagai peraturan perundang-undangan sudah tentu perlu dilaksanakan dan
ditegakkan . Tetapi bagaimana realitasnya akan tergantung kepada beberapa
faktor berikut :

1) Peraturan perundang-undangan itu sendiri


2) Penyelenggara Negara
3) Kesadaran hukum warga negara

Apabila salah satu diantara ketiga faktor tadi mengandung kelemahan


maka kemungkinan perwujudan hak dan kewajiban tersebut tidak dapat
tercapai dengan optimal.

4
Purnama Syaepurohman, PKN SD Unit 2, hal 34-35 & 38.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak warga negara merupakan semua penduduk disuatu negara yang


berdasarkan keturunan, tempat kelahiran dan sebagainya. Sedangkan kewajiban
merupakan suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh individu guna mendapatkan
hak yang pantas untuk di dapat. Jadi, hak dan kewajiban warga negara merupakan
dua hal yang saling berkaitan.

Pasal 27 Ayat (2) menegaskan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hak untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak penting untuk dijamin perlindungannya
karena setiap orang berhak atas kesejahteraan karena kesejahteraan masyarakat
merupakan tolok ukur maju tidaknya suatu negara.

B. Rekomendasi

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, agar penulis dapat memperbaiki pembuatan makalah di waktu yang akan
datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku :
Dwi Winamo, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Jl. Diponegoro No.
118, Kartasura, Solo: RK PUTRA KERATON), hal 2-6.
Kementrian Pendidikan dan Kebudaayaan, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015), hal 126-
128.
Nuryadi, S.Pd & Tolib, S.Pd. M.M, Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
Kelas 10 SMA/SMK (Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan), hal 22-23.
Purnama Syaepurohman, PKN SD Unit 2, hal 34-35 & 38.

15
LAMPIRAN

1. Nama : Ade Rima Rahmawati


Ttl : Majalengka, 15 Oktober 2001
Asal Sekolah : MAN 1 Majalengka
Alamat Rumah : Desa Mekarwangi Kecamatan Lemahsugih
Kabupaten Majalengka
No.hp : 083824245339

2. Nama : Ana Yusfiana Ansaufy Putri


Ttl : Cirebon, 25 Agustus 2002
Asal Sekolah : MAN 1 Kab Cirebon
Alamat Rumah : JL. Fatahillah Kel. Perbutulan Gg. Pesindangan Kec. Sumber
Kab. Cirebon
No HP : 0895606479518

3. Nama : Muhamad Ridwan


Ttl : Kuningan, 10 Januari 2001
Asal sekolah : MANU ASSYUKURIAH
Alamat Rumah : Blok. Pahing, Rt/Rw 003/001, Desa Kalimati, Kec. Japara,
Kab. Kuningan
No.hp : 085316346164

16

Anda mungkin juga menyukai