Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA INDONESIA

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pengampu:
Dra. Lisdewi Muliati, MM.

Disusun oleh:
Moh. Irfangi Muslih

1361201479

Meylinda Dwi L.

1261201043

Sugeng W.

1261201045

Riko Iskak P.

1261201082

Ayu Nurseha

1361201493

Rizky Andrea Praptiwi

1361201475

Putri Nurlailah

1361201402
Kelas: A/B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dalam bentuk makalah dengan pembahasan Pengaruh Bahasa
Gaul Terhadap Bahasa Indonesia.
Adapun bahasan yang penulis paparkan melalui makalah ini diperoleh dari
beberapa pembahasan secara teori yang dibandingkan dengan realita yang terjadi
pada masyarakat terhadap semakin cepatnya perkembangan bahasa gaul
dimasyarakat yang tentunya akan berpengaruh terhadap tata cara penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, penulis dalam menyusun ini makalah ini kencoba
mendeskripsikan tentang pengertian bahasa gaul, penyebab timbulnya bahasa
gaul, pengaruh bahasa gaul terhadap Bahasa Indonesia, serta berbagai upaya yang
harus dilakukan agar Bahasa Indonesia tidak hilang seiring dengan berkembang
pesatnya bahasa gaul.
Akhirnya, penulis menguicapkan terima kasih kepada Allah Swt., Dosen
Bahasa Indonesia, dan semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
mampu memahami betapa pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Tangerang, 3 Januari 2015

Tim Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa Gaul................................................................................3
B. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Semakin Berkembangnya Bahasa Gaul. 5
C. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia...................................10
D. Penanggulangan Berkembangnya Penggunaan Bahasa Gaul Dalam
Keseharian..........................................................................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan suatu anugerah
melimpah yang telah diberikan Allah Swt. Negara kita terbantang dari Sabang
sampai Merauke dengan beribu pulau dan berbagai keanekaragamannya
seperti suku, adat, dan budaya yang bergabung menjadi satu yaitu negara
Indonesia. Setiap suku di Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam.
Setiap suku memiliki budaya, adat istiadat, dan cara berbahasa yang berbeda
pula.
Dengan latar belakang keragaman itulah pada tanggal 28 Oktober 1928
masyarakat Indonesia menyatukan kebinekaan dan menyamakan tekad
kebahasaan nasional. Termasuk dalam salah satu butir Sumpah Pemuda yang
berbunyi, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan, hambatan komunikasi yang disebabkan berbeda latar belakang
sosial, budaya, dan bahasa daerah dapat teratasi dengan bahasa pemersatu
yaitu bahasa Indonesia.
Pada kitab UUD 1945 menerangkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan sangatlah kuat. Pasal 36 berbunyi, Bahasa negara adalah
bahasa Indonesia. Penjabaran pasal ini secara lebih luas dapat diartikan
bahwa penggunaan bahasa Indonesia menjadi kewajiban untuk setiap
kepentingan kenegaraan dan urusan tata pemerintahan. Konsekuensinya, usaha
pelestarian, pembinaan, dan mengembangan bahasa Indonesia menjadi
tanggung jawab setiap warga negara.
Namun seiring dengan berkembangnya waktu, penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar menjadi semakin pudar yang disebabkan oleh
semakin berkembangnya penggunaan bahasa gaul dimasyarakat khususnya
oleh kaum muda.

B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa permasalahan yang akan penulis bahas adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian bahasa gaul?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab berkembangnya bahasa gaul??
3. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia?
4. Bagaimana cara menanggulangi semakin berkembangnya penggunaan
bahasa gaul dalam keseharian?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar pembaca mengetahui pengertian bahasa gaul.
2. Agar pembaca dapat mengetahui faktor-faktor penyebab berkembangnya
bahasa gaul.
3. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami pengaruh bahasa gaul
terhadap bahasa Indonesia.
4. Pembaca dapat mengetahui dan memahami cara menanggulangi semakin
berkembangnya bahasa gaul dalam keseharian.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa Gaul
Bahasa gaul adalah variasi bahasa yang tidak terdapat di dalam KBBI dan
EYD yang senantiasa berkembang, bersifat sementara, dan biasanya berupa
singkatan dan kosa kata baru. Bahasa gaul pada awalnya digunakan oleh para
preman pada tahun 1970-an untuk merahasiakan pembicaraan antara mereka.
Bahasa ini disebut bahasa prokem. Kemudian para kaum waria ikut
menggunakan bahasa prokem ini. Bahasa gaul digunakan hanya untuk
komunitas dan golongan tertentu dengan tujuan setiap pembicaraan mereka
tidak diketahui oleh orang lain. Namun, seiring dengan berkembangnya waktu
bahasa gaul ini menyebar secara cepat bahkan sudah menjadi bahasa seharihari untuk masyarakat terutama para remaja. Selain untuk merahasiakan
pembicaraan, bahasa gaul telah menjadi bahasa yang digunakan untuk
menjaga gengsi dan merasa lebih percaya diri di depan teman-teman
sebayanya. Berikut ciri-ciri bahasa gaul yang berhasil penulis rangkum:
1. Kosakata khas: berkata bilang, berbicara ngomong, cantik kece,
dia doi, doski, kaya tajir, bahaya berabe, ayah bokap, ibu
nyokap, cinta cintrong, aku gua, gue, gwa, kamu lu, lo, elu, kita
kite dll.
2. Penghilangan huruf (fonem) awal: sudah udah, saja aja, sama
ama, memang emang, dll.
3. Penghilangan huruf h: habis abis, hitung itung, hujan ujan,
hilang ilang, hati ati, hangat anget, tahu tau, lihat liat, pahit
pait, tahun taon, bohong boong, dll.

4. Penggantian huruf "a" dengan "e": benar bener, cepat cepet,


teman temen, cakap cakep, sebal sebel, senang seneng, putar
puter, seram serem.
5. Penggantian diftong "au", "ai" dengan "o" dan "e": kalau kalo, sampai
sampe, satai sate, gulai gule, capai cape, kerbau kebo,
pakai pake, mau (bukan diftong) mo, dll.
6. Pemendekan kata atau kontraksi dari kata/frasa yang panjang: terima kasih
makasi/trims, bagaimana gimana, begini gini, begitu gitu, ini
nih, itu tuh.
Imbuhan
1. Peluluhan sufiks me-, pe- seperti: membaca baca, bermain main,
berbelanja belanja, membeli beli, membawa bawa, pekerjaan
kerjaan, permainan mainan, dst.
2. Penggunaan akhiran "-in" untuk menggantikan akhiran "-kan": bacakan
bacain,

mainkan

mainin,

belikan

beliin,

bawakan

bawain,hidupkan hidupin , dst.


3. Nasalisasi kata kerja dengan kata dasar berawalan 'c': mencuci nyuci,
mencari nyari, mencium nyium, menceletuk nyeletuk, mencolok
nyolok
4. Untuk membentuk kata kerja transitif, cenderung menggunakan proses
nasalisasi. Awalan "me-", akhiran "-kan" dan "-i" yang cukup rumit
dihindarkan.
a. Proses nasalisasi kata kerja aktif+ in untuk membentuk kata kerja
transitif aktif: memikirkan mikirin, menanyakan nanyain,
merepotkan ngerepotin, mengambilkan ngambilin

b. Bentuk pasif 1: di + kata dasar + in: diduakan diduain,


ditunggui ditungguin, diajari diajarin, ditinggalkan
ditinggalin
c. Bentuk pasif 2: ke + kata dasar yang merupakan padanan bentuk
pasif "ter-" dalam bahasa Indonesia baku: tergaet kegaet,
tertimpa ketimpa, terpeleset kepeleset, tercantol kecantol,
tertipu ketipu, tertabrak ketabrak.

B. Faktor-faktor

Yang

Menyebabkan

Semakin

Berkembangnya

Bahasa Gaul
Seiring berjalannya waktu, perkembangan bahasa gaul sangatlah pesat.
perkembangan yang sangat pesat ini tidaklah semata-mata hanya berkembang
begitu saja, tentunya ada faktor-faktor yang menyebabkan bahasa gaul dapat
berkembang secara cepat. Adapun faktor-faktor penyebab berkembangnya
bahasa gaul adalah sebagai berikut:
1. Faktor Media
Semakin berkembangnya bahasa gaul di kalangan masyarakat tidak
lepas dari besarnya peran media, baik itu media cetak maupun media
elektronik. Hal itu tidak dapat dapat dilepaskan karena kecenderungan
masyarakat Indonesia khususnya anak muda lebih menyukai program
acara atau redaksi hiburan.
a. Media elektronik.
Media elektronik sangatlah berpengaruh terhadap
penyebaran atau munculnya bahasa gaul dikalangan
masyarakat. Banyaknya publik figur atau artis yang

menggunakan bahasa gaul dalam setiap penyampaian atau


dialog

didalam

setiap

acara,

sinetron

atau

film.

Kecenderungan remaja untuk meniru setiap perilaku atau


perbuatan dari publik figur atau artis idolanya membuat
penyebaran bahasa gaul menjadi cepat. Berikut beberapa
bahasa gaul yang dipopulerkan oleh publik figur atau artis:

1) Lebay

Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata


berlebihan. Kata ini populer di tahun 2006an.
Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang
mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di
acara-acara di televisi yang mereka bawakan, dan
biasanya digunakan untuk mencela orang yang
berpenampilan norak.

2) Binggo

Binggo yang berarti sangat, dipopulerkan oleh


karakter Naomi atau Nom-nom gomes yang
diperankan oleh Audi Marisa pada sinetron Diamdiam Suka.
3) Ember
Kata ini merupakan plesetan dari kata Memang
Begitu. Pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ
yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat
menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini
sering digunakan di berbagai kesempatan.

4) Jablay
Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat
menyanyikan lagu berjudul sama dalam film
Mendadak Dangdut (2006). Merupakan singkatan
Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh
sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang
mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.
5) Prikitiw
Prikitiw adalah celutukan yang ditujukan pada
pasangan

yang

tertangkap

basah

melakukan

perselingkuhan. Sule, seorang komedian lokal yang


melontarkan celutukan nakal yang kini menjadi
bahasa pergaulan itu.
6) BT/Bete
Merupakan singkatan dari Boring Total. Awalnya
orang menduga kata ini dipopulerkan oleh Dewiq
saat merilis lagu Bete sekitar tahun 2008. Padahal
kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa
yang bosan dengan program perkuliahan mereka.
Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun
2000an.

umumnya anak muda telah memiliki handphone


baik handphone dengan harga tinggi sampai kepada harga
yang relatif murah, dan tentunya telah dilengkapi dengan
fasilitas internet. Dengan adanya fasilitas internet maka

mempermudah anak muda dalam berkomunikasi dengan


menggunakan media sosial seperti facebook, twitter,
instagram, path, line, dan lain-lain. Dengan menggunakan
media sosial seseorang dapat mengupdate status sesuai apa
yang dirasakan dan diinginnkannya. Dari status itu mereka
dapat membuat bahasa gaul baru atau menggunakannya,
dan pada saat yang bersamaan orang lain melihat status
yang

ia

buat

sehingga

orang

lain

tertarik

untuk

menggunakannya juga. Berikut contoh bahasa gaul yang


populer melalui media sosial:
1) Lol
Belakangan kata ini sering dipakai, terutama dalam
komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau
pun komunitas yang lain. Kata ini merupakan
singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti
Tertawa Terbahak-bahak.
2) Kepo
Kata ini merupakan singkatan dari Knowing
Everything Point. Kata ini sering digunakan anak
muda untuk kalangan atau orang lain yang memiliki
rasa selalu ingin tahu.

3) Kamsud

Merupakan pembalikan konsonan kata Maksud.


Kata ini mulai populer, terutama di kalangan para
cewek di ruang chatting dunia maya.
4) Bonyok
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap
(orang tua). Tidak jelas siapa yang mempopulerkan
kata ini, tetapi kata ini mulai sering digunakan
diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai
populer di kalangan remaja. Bokap (ayah) dan
Nyokap (ibu) sendiri merupakan istilah yang telah
populer sejak tahun 80an dan masih digunakan
hingga hari ini.

b. Media Cetak
Media

cetak

juga

turut

berperan

dalam

berkembangnya bahasa gaul. Hal ini dilihat dari banyaknya


surat kabar, majalah, dan karya tulis fiksi seperti novel dan
cerpen yang kebanyakan menggunakan bahasa gaul pada
percakapan antar tokoh. Hal tersebut dimaksudkan agar
suasana yang terjadi di dlam cerita fiksi tercebut lebih
terlihat hidup dan santai. Para pembaca yang umumnya
anak muda secara tidak langsung meniru setiap bahasa yang
telah ia baca. Perkembangan bahasa gaul juga ditandai
dengan munculnya buku Kamus Bahasa Gaul karya Deby
Suhertian pada tahun 1999. Dengan adanya buku tersebut
bahasa

gaul

pun

semakin

dikenal

dan

digunakan

masyarakat sampai saat ini. Munculnya buku tersebut juga

10

membuat bebrapa buku yang serupa menjadi bermunculan


di tahun-tahun berikutnya.

2. Faktor psikologis
Karakteristik psikologis khas remaja seringkali mendorong
remaja membangun dan memiliki bahasa relatif berbeda dan
bahkan khas untuk kalangan remaja sendiri, sampai-sampai
tidak

jarang

memahaminya.

orang
Dalam

di

luar

kalangan

perkembangan

remaja

kesulitan

masyarakat

modern

sekarang ini, di kota-kota besar bahkan berkembang pesat


bahasa khas remaja yang sering dikenal dengan bahasa gaul.
Bahkan karena pesatnya perkembangan bahasa gaul ini dan
untuk membantu kalangan diuluat remaja memahami bahasa
mereka

Sifat remaja yang mudah meniru segala hal berdasarkan yang telah
ditangkap oleh panca inderanya membuat para remaja lebih udah
menggunakan bahasa-bahasa gaul yang baru ia temui. Hal tersebut dapat
terjadi karena adanya rasa gengsi dan tidak ingin terlihat norak di depan
teman-teman seusianya. Bukan hanya sekedar gengsi atau tidak ingin
terlihat norak di depan teman seusianya, tetapi ada beberapa hal yang
dapat menyebabkan seorang remaja meniru dan menggunakan bahasa
gaul, seperti seorang remaja berpikir bahwa bahasa gaul dapat lebih santai,
simpel, dan bahkan lebih merasa percaya diri untuk memperakrab saat
berkomunikasi. Namun, ada juga remaja yang menggunakan bahasa gaul
hanya karena ikut-ikutan dan ingin terlihat lebih gaul dan modern.

3. Faktor Budaya

11

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa ternyata budaya dari


suatu daerah mempengaruhi terhadap perkembangan dan penyebaran
bahasa gaul. Semakin derasnya arus urbanisasi yang terjadi di kota-kota
besar di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung dan sekitarnya. Mereka
berinteraksi dan berkomunikasi dengan banyak orang baru dan berbagai
kelompok

atau

komunitas

tertentu

menyebabkan

semakin

menyebarluasnya bahasa gaul dikalangan remaja. Sepulangnya mereka


dari perantauan mereka menjadi juru bicara bahasa gaul di kampung
halamannya. Mereka akan memperkenalkan bahasa-bahasa gaul yang
mereka temui dan memperkenalkan berbagai macam hal yang ada di kota
perantauannya. Sehingga bahasa gaul mulai menyebar di daerah-daerah
pedesaan. Berikut contoh dari bahasa gaul yang muncul karena budaya
dari daerah tertentu:
a. Gue
Adalah bahasa resmi yang kini banyak digunakan oleh
kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi ) untuk
menyebutkan saya/aku. Kata ini merupakan bahasa Betawi
yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem
dikenal orang.
b. Loe / Lu
Sama seperti Gue kata ini pun sudah digunakan oleh Suku
Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk
menyebut Anda/Kamu.
c. Gandeng
Adalah bahasa yang digunakan oleh kebanyak orang teutama
oleh suku Sunda. Kata ini berarti Berisik.

12

d. Garing
Kata ini merupakan kata dari bahasa sunda yang berarti tidak
lucu. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan,
akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di
luar Jawa Barat.

C. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia


Perkembangan bahasa gaul yang sangat pesat tentu saja sangat
mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan semakin berkurangnya penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia:
1. Masyarakat tidak lagi mengenal bahasa baku
Semakin berkembangnya bahasa gaul dimasyarakat membuat
semakin menghilangnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya anak kecil yang
menggunakan bahasa gaul seperti memanggi
l ayah atau ibu dengan sebutan bokap dan nyokap. Bahasa gaul
telah menjadi bahasa sehari-hari di masyarakat. Sudah banyak remaja yang
tidak lagi mengetahui tatacara berbahasa baku sesuai dengan EYD. Hal ini
sangat riskan padahal sejak di bangku SD sampai SMA bahkan sampai di
bangku kuliah mereka telah di ajarkan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Namun, pada keseharian penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar telah tergantikan oleh bahasa gaul.

13

2. Masyarakat menganggap remeh bahasa Indonesia


Sungguh disayangkan ketika kita bangsa Indonesia justru
meremehkan bahasa negara persatuan itu sendiri. Sudah mulai hilangnya
pengamalan dari butir ketiga sumpah pemuda tahun 1928 yang
menyatakan bahwa Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia dan pasal 36 UUD 1945 yang berbunyi
Bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat
dari masyarakat yang cenderung menganggap remeh bahasa Indonesia dan
tidak mau mempelajari karena merasa telah menguasai bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Padahal bahasa yang mereka gunakan sehari-hari
merupakan bahasa yang tidak sesuai dengan EYD dan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia. Jika hal ini tetap dibiarkan bukan tidak mungkin suatu
saat nanti justru turis-turis asinglah yang dapat menggunakan bahasa
Indonesia secara baik dan benar dibandingkan dengan orang Indonesia
sendiri.

3. Penulisan bahasa Indonesia menjadi tidak benar


Penulisan bahasa Indonesia menjadi tidak benar dapat dilihat dari
banyaknya kata yang diperpendek, penggunaan awalalan e, adanya
penghilangan huruf, dan lain-lain. Bahkan ada pula penulisan yang
mengkombinasikan antara huruf, angka, dan berbagai tanda baca seperti
Gy p4!N? = sedang apa?. Tentunya berbagai macam cara seperti itu
sangatlah tidak sesuai dengan EYD dan dapat membingungkan bagi setiap
orang yang membacanya.

14

D. Penanggulangan Berkembangnya Penggunaan Bahasa Gaul Dalam


Keseharian
Untuk mengindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat
pada masa depan, perlu adanya usaha pada saat ini menanamkan dan
menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa
terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. Para orangtua, guru dan
pemerintah sangat dituntut kinerja mereka dalam menanamkan dan
menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan anak-anak Indonesia
terhadap Bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian Bahasa Indonesia
secara baik dan benar pada saat ini dan pada masa depan dapat meningkat.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang
digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia modern, perlu adanya tindakan
nyata dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang
merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan dan bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan. Berkaitan dengan pemakaian bahasa gaul dalam dunia nyata
dan fiksi yang menyebabkan interferensi ke dalam Bahasa Indonesia dan
pergeseran Bahasa Indonesia di atas, ada hal-hal yang perlu dilakukan. Antara
lain:
1. Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya berbahasa Indonesia
yang baik dan benar
menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus
bangsa ini, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus diutamakan
penggunaannya.

Dengan

demikian,

mereka

lebih

mengutamakan

penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar daripada bahasa gaul.
Penyadaran ini dapat dilakukan oleh para orang tua di rumah kepada anakanak mereka. Dapat pula dilakukan oleh para guru kepada para siswa
mereka. Selain itu, pihak pemerintah dapat bertindak secara bijak dalam

15

menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan penggunaan Bahasa


Indonesia di negara kita.

2. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan


menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi
bangsa dan juga masyarakat luas untuk memperkukuh Bangsa Indonesia
dengan penggunaan Bahasa Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, Bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan yang dapat kita gunakan untuk
merekatkan

persatuan

dan

kesatuan

Bangsa

Indonesia.

Dengan

menanamkan semangat, masyarakat Indonesia akan lebih mengutamakan


Bahasa

Indonesia

daripada

menggunakan

bahasa

gaul.

Cara

menanamkannya dapat dilakukan di rumah, sekolah dan di masyarakat.

3. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada industri


hiburan
pemerintah Indonesia harus menekankan penggunaan Bahasa
Indonesia dalam film-film produksi Indonesia. Baik film layar lebar
maupun sinetron. Dengan penggunaan Bahasa Indonesia secara benar oleh
para pelaku dalam film nasional yang diperankan aktor dan aktris idola
masyarakat, masyarakat luas juga akan mengunakan Bahasa Indonesia
seperti para idola mereka.

4. Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dan di


perguruan tinggi

16

Para siswa dan mahasiswa dapat diberikan tugas praktik berbahasa


Indonesia dalam bentuk dialog dan monolog pada kegiatan bermain
drama, dalam bentuk diskusi kelompok, penulisan artikel dan makalah dan
juga dalam bentuk penulisan sastra seperti cerita pendek dan puisi. Dengan
praktik-praktik berbahasa Indonesia, dapat mengembangkan kreativitas
berbahasa Indonesia mereka dan juga dapat membiasakan mereka
berbahasa Indonesia secar baik dan benar.

17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa gaul ialah variasi bahasa yang tidak terdapat di dalam KBBI dan
EYD yang senantiasa berkembang, bersifat sementara, dan biasanya berupa
singkatan dan kosa kata baru. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
semakin berkembangnya bahasa gaul dikalangan remaja seperti peran media,
psikologis remaja, dan budaya dari setiap daerah.
Perkembangan bahasa gaul yang sangat pesat tentu saja sangat
mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan semakin berkurangnya penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia:
1. Masyarakat tidak lagi mengenal bahasa baku.
2. Masyarakat menganggap remeh bahasa Indonesia.
3. Penulisan bahasa Indonesia menjadi tidak benar.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang
digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia modern, perlu adanya tindakan
nyata dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang
merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan dan bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan. Berkaitan dengan pemakaian bahasa gaul dalam dunia nyata
dan fiksi yang menyebabkan interferensi ke dalam Bahasa Indonesia dan
pergeseran Bahasa Indonesia di atas, ada hal-hal yang perlu dilakukan. Antara
lain:
1. Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya berbahasa Indonesia yang
baik dan benar.
2. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan.
3. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada industri hiburan.
4. Meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dan di perguruan
tinggi.

B. Saran
Saran dari penulis kepada pembaca adalah pembaca harus lebih mengetahui
maksud dari bahasa gaul itu sendiri dan menyadari bahwa betapa pentingnya
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada kehidupan sehari-

18

hari. Tentu tidak mudah mengembalikan bahasa Indonesia yang baik dan
benar sebagai bahasa keseharian. Namun, mari kita coba bersama-sama
mengembalikan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa
keseharian.

19

DAFTAR PUSTAKA
1. http://presentasi1030.blogspot.com/2013/04/bahasa-gaul_5546.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_gaul
3. http://sutiadwipurnasari.wordpress.com/2013/01/08/bahasa-gaul-vsbahasa-indonesia/
4. https://ekorizalsaputra.wordpress.com/2012/11/24/makalah-penggunaanbahasa-gaul-di-kalangan-remaja/
5. http://chompik.blogspot.com/2012/09/contoh-makalah-pengaruh-bahasagaul.html
6. http://lailalayla6.wordpress.com/2014/06/30/pengaruh-penggunaanbahasa-gaul-terhadap-penggunaan-bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benardikalangan-pelajar/
7. http://aniatih.blogspot.com/2013/11/pengaruh-bahasa-gaul-terhadap-

perilaku.htmlKamis, 21 November 2013

Anda mungkin juga menyukai