Anda di halaman 1dari 12

SARIKAT ISLAM DALAM PERGERAKAN

NASIONAL INDONESIA (1912-1927)

Oleh: Yasmis
Dosen Jurusan Sejarah FIS UNJ

Abstrak
Pergerakan nasional Indonesia dimulai pada awal abad ke-20 dengan munculnya
beberapa organisasi modern. Salah satunya adalah Sarekat Islam. Organisasi ini
bermula dari sebuah perkumpulan para pedagang batik untuk mengimbangi
kemajuan para pedagang batik Cina. Keanggotaannya terus berkembang hingga
tidak terhadap para pedagang batik saja, tetapi seluruh bangsa Indonesia yang
beragama Islam sehingga Sarekat Islam berkembang menjadi sebuah organisasi
modern yang paling banyak anggotanya. Tulisan ini mengulas tentang keberadaan
Sarekat Islam dalam pergerakan nasional Indonesia.

Pendahuluan digolong-golongkan menjadi beberapa


Penjajahan mempunyai dua sisi, golongan dan penduduk asli (Indonesia)
yaitu kesengsaraan pada pihak yang ditempatkan sebagai ras terbawah
terjajah dan kemakmuran pad pihak dalam status sosial masyarakat.2
yang menjajah. Kedua pihak tersebut Pemerintah Hindia Belanda
berhadap-hadapan sebagai lawan. Pihak semakin memperluas kekuasaannya
yang pertama berusaha inigin mencakup berbagai segi kehidupan baik
membebaskan diri ditandai dengan politik, ekonomi dan sosial budaya.
munculnya sekelompok orang yang Dalam bidang politik, pemerintah Hindia
mempelopori usaha untuk melenyapkan Belanda ikut campur secara intensif
penjajahan sedangkan pihak kedua dalam persoalan-persoalan intern
berusaha untuk mempertahankan Indonesia seperti ikut menentukan
koloninya sebagai sumber devisa.1 kebijaksanaan-kebijaksanaan politik
Pemerintah Hindia Belanda rakyat. Dalam bidang ekonomi
memasuki daerah Indonesia pemerintah Belanda membuat suatu
berlangsung mulai abad ke-17 sampai kebijakan “memeri kebebasan
dengan abad ke-19. Pelakuan berdagang bagi orang-orang Cina”.3
diskriminatif pada bangsa-bangsa India, Kedudukan Cina dalam struktur
Arab dan Cina terhadap pribumi juga ekonomi pada waktu itu adalah sebagai
berlangsung pada masa ini. Politik
“rasionalisme” menyebabkan manusia
2
Abu Hanifah, Renungan Perjuangan Bangsa
Dulu dan Sekarang (Jakarta: Yayasan Idayu,
1978), hal. 8, 9, 10.
1
Sartono Kartodirdjo, Sejarah Pergerakan
Nasional dan Kolonialisme sampai Nasionalisme 3
Poespoprodjo W, Jejak-jejak Sejarah 1908-
Jilid 2 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1928. Terbentuknya Suatu Pola (Bandung:
1993), hal. 6. Remaja Karya, 1986), hal. 8
pedagang perantara antara Belanda dan messa rakyat yang pertama di
Pribumi dengan fasilitas istimewa, Indonesia. Pergerakan Sarekat Islam
sehingga tidak mengherankan jika Cina lebih mementingkan rakyat banyak dari
berhasil menguasai hampir seluruh pada kepentingan golongan. Sarekat
ekomoni rakyat, seperti memonopoli Islam dalam pergerakannya senantiasa
bahan-bahan batik. Posisi ini membuat menentang imperialisme dan
Cina dirasuki kesombongan luar biasa. kapitalisme dalam segala bentuk,
Kesombongan ini bertambah menjadi- karena itu Sarekat Islam berusaha
jadi setelah revolusi Cina. 4 Melihat mencegah timbulnya kapitalisme dan
keadaan tersebut akhirnya imperialisme. Untuk mempercepat
menimbulkan perlawanan melenyapkan tercapainya tujuan Indonesia merdeka,
penjajahan dari bumi Indonesia. Sarekat Islam bergabung dengan partai-
Perlawanan-perlawanan itu sifatnya partai politik lainnya. Dengan kondisi
sporadis dan berakhir dengan kegagalan. yang demikian itu, Sarekat Islam turut
Belajar dari kegagalan-kegagalan ambil bagian dalam percaturan politik,
itulah muncul kesadaran di antara para ekomoni dan sosial budaya yang sangat
pejuang Indonesia, bahwa dengan besar di dalam pergerakan nasional
mengandalkan fisik belaka, kebebasan Indonesia.
tidak mungkin dapat dicapai. Maka,
muncullah perkumpulan-perkumpulan Lahirnya Sarekat Islam
atau organisasi-organisasi untuk Kolonial Belanda beserta sistem
melawan penjajahan baik secara politik, eksploitasinya telah menimbulkan
ekonomi maupun sosial budaya. Salah keresahan. Ketimpangan yang diraskan
satu perkumpulan tersebut adalah sangat menyinggung rasa harga diri
Sarekat Islam (SI) bermula dari Sarekat pribumi. Pribumi tidak boleh memakai
Dagang Islam (SDI). Sarekat Islam lahir bahasa tinggi terhadap atasan, pribumi
tahun 1912 di Solo yang dipelopori oleh dilarang memakai pakaian modern
H. Samanhudi, bergerak di bidang sosial (Barat), pribumi diharuskan bersial di
ekonomi rakya, dan juga pada bidang lantai. 5 Sikap diskriminatif yang
politik. dilaksanakan kolonial Belanda terhadap
Sarekat Islam bertujuan untuk pribumi akhirnya menimbulkan
memajukan perdagangan, memberikan pergolakan dalam masyakat.
pertolongan kepada anggota-anggota Ketidakadilan yang diterima oleh
yang kesusahan, baik jasmani maupun pribumi telah membangkitkan
rohani, memajukan kehidupan agama kesadaran yang akhirnya menimbulkan
Islam, dan berjuang menuntut pergerakan nasional.
pemerintahan sendiri. Dalam Pergerakan nasional adalah usaha-
perjuangannya, Sarekat Islam usaha yang dilakukan oleh rakyat untuk
mendapat tempat di hati rakyat. melepaskan diri dari penjajah. Salah satu
Anggota Sarekat Islam telah meluas pergerakan nasional itu adalah Sarekat
sampai ke pelosok tanah air, sehingga Islam. Sarekat Islam didirikan atas
Sarekat Islam dinamakan organisasi pertimbangan komersil ekonomis
dengan azas nasionalisme yang
4
A. K. Pringgodigdo, Sejarah Pergerakan
Rakyat Indonesia (Jakarta: Dian Rakyat,
1980), hal. 4. 5
Sartono Kartodirdjo. Op. Cit., hal. 108.
sepenuhnya merupakan haluan politik Dalam situasi ekonomi rakyat yang
Sarekat Islam. semakin merosot pada awal abad 20
Guna memperoleh gambaran awal orang-orang Cina telah dapat menguasai
dirasa perlu mengemukakan kondisi hampir seluruh ekonomi masyarakat
perdagangan yang berkembang pada Jawa.
awal abad 20 yang mana keadaan sosial “Adapun beberapa hal yang
ekonomi masyarakat Indonesia mendorong keberhasilan orang-
memperlihatkan gambaran yang orang Cina tersebut yakni selain
kebijakan yang diberikan
menyedihkan. Prinsip ekonomi liberal pemerintah Hindia Belanda juga
yang dijalankan mulai tahun 1870 dan karena kelebihan orang-orang Cina
berlangsung selama lebih kurang 20 tersebut sebelum berimigrasi ke
tahun, telah memberikan keuntungan Indonesia atau ke luar jangkauan
yang besar kepada para pengusaha daerahnya, orang-orang Cina
swasta Belanda dan Eropa lainnya. kompak dan memiliki satu kerjasama
Sistem ekonomi liberal yang telah secara gotong-royong dalam bidang
ekonomi, serta kegiatan dagang
memberikan keuntungan kepada mereka didasarkan kepada
pengusaha-pengusaha swasta kelompok-kelompok kekerabatan
mengalami kehancuran. Hal ini juga bahasa”.7
disebabkan dalam tahun 1885 terjadi
krisis ekonomi yang disebabkan Dalam pemerintah Hindia Belanda
menurunnya harga tanaman di pasaran perdagangan yang berskala besar
dunia. Akibatnya pada awal abad 19 ditangani oelh pemerintah Belanda
terjadi kebijakan baru dalam sendiri, sedangkan yang berskala
pengaturan ekonomi Hindia Belanda, menengah ada di tangan para pedagang
yaitu liberal yang mengutamakan usaha Cina. Mereka mendapat kepercayaan
swasta dan persaingvan bebas akhirnya dari pemerintah Belanda untk
ditinggalkan dan diganti dengan tata “menangani” segala kebutuhan
ekonomi baru yang lebih bersifat pemerintah Hindia Belanda, karena itu
terpimpin.6 perlu kiranya diadakan identifikasi
Perubahan tata ekonomi tersebut unsur Cina yang terbukti talah sanggup
tetap tidak membawa perbaikan merangsang kekuatan-kekuatan
terhadap soaial ekonomi penduduk tersembunyi pada awal abad 20 itu.8
Indonesia bahkan sebaliknya semakin Orang Cina merupakan kelompok
merosot dan perusahaan pribumi pedagang menengah, dan pedagang
semakin mundur, kepentingan pribumi Jawa tergolong pedagang kecil tetapi
baik materil maupun spiritual tidak berada dalam kelompok besar yang
diperhatikan pemerintah Belanda. tersebar sampai di pelosok daerah Jawa.
Keadaan bertambah buruk ketika awal Orang Cina adalah pedagang migran,
abad 20 panen gagal akhirnya kerena itu meskipun mereka jauh dari
menyebabkan paceklik. Kenyataan ini tanah airnya, namun mereka tidak
terlihat dari penurunan jumlah barang- pernah melepaskan hubungan dari
barang import, seperti tekstil, bahan
makanan dan sebagainya.
7
Leirissa, R. Z. Terwujudnya Suatu Gagasan
Sejarah Masyarakat Indonesia 1990-1950.
6
Nugroho Notosusanto, Djoned Poespoprodjo,
(Jakarta: Akademi Presindo, 1985), hal. 37
Marwari. Sejarah nasional Indonesia Jilid V
(Jakarta: Balai Pustaka, 1966), hal.90. 8
Abu Hanifah, Op. Cit., hal.17.
tempat asalnya. Kejadian-kejadian di Belanda dan Eropa lain. Dari mereka,
Tiongkok merangsang reaksi Cina di barang-barang itu kemudian disalurkan
Indonesia. Mereka mendirikan kepada rakyat melalui bangsa Timur
perkumpulan nasionalisme Cina di Asing (vreemde Oosterligen) yakni Cina
Belanda pada tahun 1990 yang dan Arab, tetapi sebagian besar
bertujuan untuk menyatukan orang pedagang-pedagang perantara ini
Cina yang masih provinsialistis. adalah orang-orang Cina. Mereka
Pada mulanya kegiatan orang- berhasil mempengaruhi harga dan
orang Cina agak terbatas, mereka tidak pemasaran pada tingkat terakhir yakni
diizinkan berdagang di kampung- penyaluran. Selain sebagai penyalur
kampung tanpa seizin pemerintah bahan-bahan dari pedagang-pedagang
Belanda. Oleh karena orang-orang Cina Eropa, pedagang-pedagang Cina juga
sangat dibutuhkan dalam perdagangan mempunyai perusahaan pembatikan.
hasil-hasil industri Belanda di daerah- Karena posisi dagangnya inilah mereka
daerah pedalaman maka, pemerintah dapat membeli bahan-bahan langsung
Belanda kembali memberi izin bebas dari importir dengan harga yang
berdagang bagi pedagang-pedagang murah.10
Cina menanamkan modalnya di desa- Sebaliknya pengusaha-pengusaha
desa. Ekspansi orang-orang Cina Indonesia yang harus memikirkan
bertambah besar dengan cara mereka pemasaran juga hasil produksinya, harus
ikut menanamkan modalnya di industri- membeli bahan dari pedagang-pedagang
industri lokal.9 Timur Asing, khususnya Cina dengan
Kebijakan-kebijakan yang harga yang sangat mahal. Akibatnya
diberikan oleh pemerintah Belanda, harga pembuatan batik mlik pengusaha-
dipergunakan dengan sebaik-baiknya pengusaha Jawa ini lebih tinggi daripada
oleh para pedagang Cina, sehingga harga batik dikuasai oleh kelas
membuat orang-orang Cina bersikap pemasran menengah yakni Cina. 11
demonstratif. Mereka praktis menguasai Sehingga dengan sendirinya pedagang
perekonomian bangsa Indonesia. Cina dapat menekan harga batik milik
Perluasan perdagangan yang perusahan-perusahaan Indonesia/
dilakukan oleh orang-orang Cina pribumi.
dirasakan juga oleh pedagang batik di Ternyata memang sebagian besar
Indonesia, khususnya di kota Solo perusahaan batik Indonesia telah
(Surakarta), mereka juga merasakan banyak yang jatuh ke tangan-tangan
tekanan ekonomi dari pihak orang- orang-orang Cina. Di kota-kota besar
orang Cina. Hal ini sangat dirasakan oleh seperti Bandung, Jakarta dan Semarang
orang-orang pribumi yang mempunyai tidak lagi dikerjakan batik halus atau
perusahaan batik, karena bahan batik tulis tetapi batik cap atau batik
batiknya harus dibeli dari pedagang- kasar. Melihat kondisi yang tidak
pedagang Cina. Seperti kita ketahui menguntungkan ini, maka H. Samanhudi
bahwa impor bahan-bahan batik seorang pengusaha dan pedagang batik
dilakukan oleh pedagang-pedagang
10
Slamet Mulyana. Nasionalisme Sebagai
Modal Perjuangan Bangsa Indonesia. (Jakarta:
9
Robert van Neil. Munculnya Elit Modern
Balai Pustaka, 1968), hal. 200.
Indonesia. (Jakarta: Pustaka Jaya, 1984),
hal. 121. 11
Poespoprodjo. Op. Cit., hal. 42-45

Jurnal Sejarah Lontar 24 Vol. 6 No. 1 Januari - Juni 2009


dari Surakarta, menyadari bahaya yang yang mana kedua organisasi
semakin mengacam yaitu semakin tersebut memiliki satu tujuan yang
besarnya pengaruh Cina di bidang sama yakni untuk membantu
pedagang-pedagang Indonesia
perekonomian ditambah dengan dalam menghadapi persaingan
besarnya peluang-peluang yang dengan orang-orang Cina”.13
diberikan pemerintah Belanda kepada
pedagang Cina berupa keringanan- H. Samanhudi dan R. M.
keringanan, dibanding kepada Tirtoadisuryo menjalin kerja sama
pedagang-pedagang Indonesia sendiri. dalam persuratkabaran, kerja sama ini
Hal ini dirasakan sangat tidak adil, dan tidak berlangsung lama karena terjadi
sangat menghambat kemajuan pertikaian, yang menyebabkan aktifitas
perdagangan pribumi pada umumnya SDI menurun. Pertikaian ini terjadi
dan pedagang batik khususnya. akibat penyalahgunaan dana dan
H. Samanhudi berusaha ketidaksesuaian harga surat kabar yang
memperbaiki keadaan untuk itu ia terlalu mahal dari persetujuan semula.
mendirikan sebuah organisasi yang Pertikaian antara R. M.
dinamakan Sarekat Dagang Islam (SDI). Tirtoadisuryo dengan H. Samanhudi
Mengenai pendirian SDI, banyak menyebabkan hubungan mereka mulai
pendapat tentang tahun pendiriannya, renggang, sehingga mempengaruhi
tetapi H. Samanhudi memberikan keberadaan organisasi yang akhirnya
keterangannya. hubungan tersebut benar-benar
“Dengan ikhlas, untuk kemurnian pecah.14 Untuk melanjutkan jalannya
sejarah pergerakan Indonesia,
dengan ini saya terangkan bahwa
organisasi agar disahkan oleh
SDI dilahirkan pada tanggal 16 Pemerintah Belanda, maka H.
Oktober 1905, di rumah saya di Samanhudi mencari orang yang dapat
kampung Sandokan, Solo, dengan mengorganisir organisasi dagang
delapan orang teman, yaitu: tersebut.
Saudara Sumawardoyo, Wiryotirto, H. Samanhudi meminta agar H. O.
Suwandi, Suporanoto, Jarmani, S. Tjokroaminoto untuk bertindak
Zhardjosuwarto, Sukir dan
sebagai penyusun organisasi kelompok
Martodikono”.12
dagangnya.15 H. O. S. Tjokroaminoto pun
menyetujui, kemudian ia melakukan
Tujuan berdirinya adalah untuk
membuatan akta hukum organisasi baru
menggalang kerjasama di antara
yang dinamakan Sarekat Islam. Akta
pedagang-pedagang Islam demi
hukum tersebut dibuat atas namanya
memajukan perdagangan dan
sendiri pada tanggal 10 September 1912.
menyaingi pedagang-pedagang Cina.
Dengan demikian SI secara resmi telah
Serekat Dagang Islam
dibentuk, Sarekat Islam adalah
dikembangkan di Jakarta pada tahun
1909 oleh R. M. Tirtoadisryo kemudian
di Bogor pada tahun 1911. 13
M. C. Ricklefs. Sejarah IndonesiaModern.
“Pada tahun 1911, beliau mendirikan (Yogyakarta: Gadjah Mada University, 1992),
pula organisasi yang sama di Bogor, hal. 252
Robert van Neil. Munculnya Elit Politik
14
12
M. Mansyur Amin. Sarikat Islam Obor
Modern Indonesia. (Jakarta: 1984), hal. 127.
Kebangkitan Nasional 1905-1944. (Yogyakarta:
Kelompok IAIN Sunan Kalijaga, 1996), hal. 15
Deliar Noer. Gerakan Modern Islam di
29. Indonesia 1900-1942. LP3ES. (Jakarta: 1988).

Jurnal Sejarah Lontar 25 Vol. 6 No. 1 Januari - Juni 2009


merupakan salah satu organisasi yang merupakan organisasi yang terkenal
gemilang di Indonesia pada awal dengan gerakan nasionalis, demokratis,
kebangkitan nasional. religius dan ekonomis. Dalam waktu
Perubahan nama dari Sarekat singkat perkembangan Sarekat Islam
Dagang Islam menjadi Sarekat Islam telah menyebar ke seluruh lapisan
dimaksud agar supaya keanggotaan masyarakat.
perkumpulan tidak hanya terbatas pada
golongan pedangng, tetapi diperluas Sarekat Islam Sebagai
mencakup seluruh kegiatan Organisasi Massa di Indonesia
masyarakat. Pembentukan Sarekat Dalam suasana mulai
Islam dapat diketahui melalui bangkitnya nasionalisme, Sarekat
pengakuan pemerintah Hindia Belanda Islampun terus berkembang, tidak di
yang mengatakan bahwa: pulau Jawa saja, tetapi telah
“Sarekat Islam sebagai organisasi menyebar ke berbagai pulau. Sarekat
berbadan hukum setelah H. O. S. Islam didirikan dengan maksud
Tjokroaminoto menghadap notaris B. untuk membela kepentingan
Tert Kuile di Solo dan ditetapkan
pada tanggal 10 November 1912,
pedagang-pedagang Indonesia dari
berdasarkan anggaran dasar Sarekat ancaman pedagang Cina. Akan tetapi
Islam yang baru, meskipun demikian kenyataannya menunjukkan bahwa
sebenarnya pengakuan pemerintah kegiatannya lebih luas dari maksud
Belanda terhadap organisasi tersebut semula. Ia seolah-olah merupakan
telah berjalan tanggal 14 September isyatrat bagi rakyat untuk memuali
1912.”16 suatu gerakan melawan semua
kepincangan dan ketidakadilan yang
Pengakuan inilah yang menimpa rakyat Indonesia, baik
memberikan peluang pada Sarekat yang datangnya dari pemerintah
Islam untuk mulai mengembangkan Belanda, saudagar-saudagar Cina,
sayapnya bergerak tidak hanya dalam maupun dari kalangan bangsa sendiri
bidang perekonomian, tetapi juga yang bekerja sebagai pegawai
bergeraak di bidang politik dan sosial pemerintah Belanda.
budaya yang didasari oleh ajaran Islam. Melihat tujuan Sarekat Islam
Kegiatan organisasi ini selalu yang tercantum dalam anggaran
berorientasi untuk kepentingan bangsa, dasarnya, tidak terlihat adanya
negara dan agama. kegiatan politik, akan tetapi kegiatan
organisasi jelas terlihat
Perkembangan Sarekat Islam memperjuangkan hak-hak yang
Asal usul petumbuhan gerakan sesungguhnya di bidang politik.
politik di kalangan muslim di Indonesia Tidak bisa dipungkiri bahwa Sarekat
dapat dikatakan identik dengan asal usul Islam adalah organisasi yang
dan pertumbuhan Sarekat Islam. memperjuangkan keadilan dengan
Sarekat Islam yang tumbuh dari gigih serta menekan adanya
organisasi yang mendahuluinya yang penindasan dan pemerasan oleh
bernama Sarekat Dagang Islam pemerintah Belanda. Menghadapi
situasi yang sedemikian hidup dan
16
Amelz. H. O. S. Tjokroaminoto. Hidup dan mengandung unsur-unsur
Perjuangan. (Jakarta: Bulan Bintang), hal.96-
97.
revolusioner, pemerintah Belanda

Jurnal Sejarah Lontar 26 Vol. 6 No. 1 Januari - Juni 2009


mulai bersikap waspada dan memonitoring setiap kegiatan yang
mengawasi setiap langkah Sarekat dapat merongrong pemerintah
Islam dengan cermat. Belanda. Jadi setiap cabang Sarekat
Kehadiran Sarekat Islam sangat Islam mempunyai badan hukum
dinanti oleh masyarakat, karena sendiri-sendiri.
situasi di dalam masyarakat sendiri Oleh sebab itu perlu kiranya
waktu itu memenag mengharapkan segera mencari jalan keluar bagi para
sekali kehadiran suatu organisasi pemimpin Sarekat Islam dalam
massa yang tidak bersifat elite untuk memecahkan masalah yang sedang
menyalurkan aspirasi rakyat dihadapi di samping itu juga
Indonesia. Dalam kongres Sarekat mengusahakan kerja sama yang erat
Islam pertama diadakan pada bulan antara Sarekat Islam setempat
Januari 1913 di Surabaya ditegaskan dengan daerah lain. Dalam suatu
bahwa Sarekat Islam bukan partai pertemuan di Yogyakarta (18
politik. Pada kongres di Solo Februari 1914) mereka memutuskan
diputuskan pula bahwa Sarekat Islam untuk membentuk suatu pengurus
terbuka untuk bangsa Indonesia. pusat yang terdiri dari H. Samanhudi
Utnuk menjaga agar Sarekat Islam sebagai ketua kehormatan sebagai
tetap menjadi organisasi rakyat, ketua kehormatan, H. O. S.
dilakukan pembatasan terhadap Tjokroaminoto sebagai ketua dan
masuknya pegawai negeri sebagai Gunawa sebagai wakil ketua. Tanggal
anggota. “Walaupun begitu karena 14 sampai 27 Juni 1916 diadakan
agama Islam sebagai lembaga kongres yang ketiga di Bandung yang
persatuan dan bertujuan dinamakan Kongres Sarekat Islam
mempertinggi derajat rakyat, Nasional yang pertama.
menyebabkan Sarekat Islam Kongres Sarekat Islam Nasional
tersebar di seluruh Jawa dan pulau dipimpin oleh H. O. S. Tjokroaminoto.
lainnya.17 Kata nasional dimaksudkan bahwa
Kekuatan yang terhimpun Sarekat Islam menuju ke arah
dalam lingkungan Sarekat Islam dan persatuan yang teguh dari semua
keberaniannya bergerak golongan bangsa Indonesia. Dalam
mengkhawatirkan pemerintah kongres ini mulailah menyusun
Belanda. Kekhawatiran ini muncul konsep mengenai parlemen baik di
karena sering terjadinya kerusuhan- tingkat pusat maupun ditingkat
kerusauhan anti Cina. Di samping itu daerah. Kenyataan ini
juga timbul keributan-keributan memperlihatkan bahwa Sarekat
yang ditimbulkan oleh agitasi yang Islam mulai melangkah ke bidang
dipimpin oleh Sarekat Islam. politik.
Karena kekhawatiran itulah Pendukung Kongres Sarekat
maka tahun 1913 pemerintah Islam Nasional terdiri dari berbagai
mengeluarkan suatu peraturan yang lapisan masyarakat yang berbeda
menetapkan bahwa cabang-cabang latar belakangnya. Perkembangan
Sarekat Islam harus berdiri sendiri, Sarekat Islam yang semakin
hal ini bertujuan untuk memudahkan memasyarakat menjadi pandu dalam
jiwa para anggota dan mendapat
17
A. K. Pringgodigdo. Op. Cit., hal. 20
tempat di hati semua rakyat dan

Jurnal Sejarah Lontar 27 Vol. 6 No. 1 Januari - Juni 2009


menjadikan Sarekat Islam sebagai pembentukan. Sikap lunak Sarekat
organisasi massa pertama di Islam terhadap pemerintah Belanda
Indonesia. ini dikenal dengan sikap nasionalisme
kooperatif.
Masuknya Pengaruh Komunis Samaun tidak setuju bahwa
dalam Sarekat Islam Sarekat Islam mengirimkan wakilnya
Di Indonesia komunis dalam Volksraad. Samaun mulai
diperkenalkan oleh Hendrio Joshepus melancarkan kritikan-kritikan tajam
Maria Sheevliet, seorang Belanda kepada pemerintah, akan tetapi
yang datang ke Indonesia tahun 1913. Sarekat Islam masih tetap menjalin
Ia mulanya bekerja sebagai hubungan dengan pemerintah
pemimpin redaksi Hendelsblad Belanda meskipun harus diakui
Surabaya selama dua bulan kemudian bahwa sudah masuk pengaruh aliran
berhenti dan menjadi sekertaris revolusioner sosialistis dalam tubuh
kamar dagang Semarang. Pada tahun Sarekat Islam. Hal ini terlihat dalam
1914 Sheevliet bersama temannya perumusan sebagai berikut:
bangsa Belanda yang sepaham di 1. Sarekat Islam dalam azas
antaranya Adolf Baars mendirikan perjuangan politiknya menuju
Indische Social Democratische pemerintahan sendiri (Zelf
Vereenihing (ISDV) di Semarang Bestuur), kata mereka belum
yang bertujuan menybarkan paham- berani diperjuangkan.
paham Marxis. Anggota ISDV tidak 2. Perjuangan menentang
banyak tapi kemudian ISDV penjajahan dan kapitalisme yang
berusaha mempengarhui rakyat agar jahat (inilah pengaruh aliran
menjadi pengikutnya tetapi tidak revolusioner sosialistis).
mendapat sambutan yang baik
karena ISDV tidak terlalu dekat Pengaruh Samaun makin lama
dengan rakyat. Oleh sebab itu makin besar dalam tubuh Sarekat
mereka mencoba memasuki Sarekat Islam, pada kongres Sarekat Islam ke
Islam Semarang yang dipimpin oleh III (1918) ditegskan dlam kongres
Samaun.18 bahwa:
Pada kongres Sarekat Islam “Pertentangan yang besar tidak
yang kedua (1917) di Jakarta, hanya mengenai pertentangan
Sarekat Islam menegaskan antara kaum penjajah kontra
kaum dijajah saja, akan tetapi
tujuannya yakni akan menuju
juga ditegaskan bahwa di Hindi
kemerdekaan. Namun, perumusan Belanda pertentangan yang besar
tersebut belum dipertegas dan juga terdapat antara kapitalis
diperjelas sehingga dikhawatirkan kontra kaum buruh”.19
akan membawa dampak terhadap
Sarekat Islam. Dalam kongres kedua Sebagai akibat daripada adanya
ini juga disinggung masalah penegasan ini, maka Sarekat Islam
Volksraad (Dewan Perwakilan mulai mengorganisasikan kaum
Rakyat) yang sedang dalam
19
M. Sidky Daeng Materu. Sejarah Pergerakan
18
M. Dimyati. Sejarah Pergerakan Rakyat Nasional Bangsa Indonesia. (Jakarta: Gunung
Indonesia. (Jakarta: Wijaya, 1951), hal. 16 Agung, 1996), hal. 25

Jurnal Sejarah Lontar 28 Vol. 6 No. 1 Januari - Juni 2009


buruh dan serikat-serikat pekerja. dengan kebijaksanaan dalam
Pembentukan kaum buruh dan kongres, dengan cara semacam
serikat-serikat pekerja di serahakn kompromi dari aliran-aliran dalam
kepada Sosrokardono, bertepatan tubuh central Sarekat Islam,
dengan kongres ke IV Sarekat Islam. kemudian mengambil suatu
Kongres ke IV Sarekat Islam sangat keputusan bahwa aliran keagamaan
lesu akibat adanya dua peristiwa yang diwakili golongan H. O. S.
perlawanan nasional dari anggota Tjokroaminoto dan aliran komunis
Sarekat Islam, masing-masing di yang diwakili golongan Samaun.21
Toli-toli dan Tjimareme dan Garut
pada tahun 1919. Pada kongres ini Timbulnya Perpecahan dalam
Setia Budi (Dr. Dauwes Dekker) Sarekat Islam
menyampaikan prasarannya dan Suasana kehidupan politik
menyatakan bahwa: sesudah 1929 berbeda dengan
“Jangan menekankan kehidupan politik pada saat Sarekat
pertentangan ekonomi antar Islam mulai berdiri. Pengalaman
kelas, tetapi hendaklah lebih kehidupan berpolitik sepuluh tahun
dahulu ditekankan lebih memberi pandangan yang lebih
pertentangan antar bangsa, luas. Pengaruh gerakan politik dari
teristimewa antara bangsa
luar pun telah masuk. Demikian sikap
yang dijajah dan bangsa yang
menjajah”.20
Partai Sarekat Islam terhadap
kerjasama dengan pemerintah
Prasaran ini merupakan suatu Belanda perlu ditinjau kembali.
injeksi yang bermanfaat bagi Sarekat Namun sesudah timbul perpecahan
Islam, tetapi pengaruh golongan dalam tubuh Sarekat Islam akibat
Samaun teristimewa pada Sarekat keluarnya golongan revolusioner
Sekerja mulai terasa sehingga sosialistis, yang dipimpin oleh
mengakibatkan perpecahan menjadi Samaun dan penggabungan pelbagai
dua macam Sarekat Sekerja, yaitu: Sarekat Islam lokal dengan partai
Sarekat Sekerja yang menamakan Komunis Indonesia. Tetapi
dirinya revolusioner vakcentral, yang keuntungan ialah bahwa azas dan
berkedudukan di Semarang, dengan tujuan Sarekat Islam dapat
pimpinan Samaun, dan Sarekat diselamatkan dari penyelewengan
Sekerja yang berkedudukan di Samaun yang jelas menganut paham
Yogyakarta dengan pimpinan komunis internasional.
Suryoprawoto dan Haji Agus Salim. Sarekat Islam berusaha
Perpecahan tersebut tidak saja memulihkan kekuatannya. Haji Agus
pada Sarekat Pekerja akan tetapi Salim melancarkan gerakan Pan-
juga sudah dirasakan dalam tubuh Islamisme, maksudnya ialah unutk
Central Sarekat Islam akibat dari mencari hubungan dengan
adanya kritikan-kritikan yang sangat menghimpun kembali kekuatan
pedas dari Samaun dalam kongres ke Islam yang ada di Indonesia. Dengan
V (1921). Perpecahan dapat diatasi
21
Haji Agus Salim. Kelompok Politik Dalam
Sarekat Islam. (Jakarta: Pustaka Sinar
20
Ibid, hal. 22 Harapan, 1997), hal. 27.

Jurnal Sejarah Lontar 29 Vol. 6 No. 1 Januari - Juni 2009


melancarkan gerakan ini, maka menimbulkan pertentangan.
Sarekat Islam mempunyai watak Perentangan ini terletak hanya pada
internasional. Kongras Al-Islam yang rencara tujuannya. Bila golongan H.
pertama diadakan di kota Cirebon O. S. Tjokroaminoto-Agus Salim lebih
dipimpin oleh Tjokroaminoto dan menekankan pada azas keagamaan,
Agus Salim. Dalam kongres ini sementara golongan Sukiman-
membahas masalah-masalah cabang Suryopronoto yang merupakan
dan perbeddaan-perbedaannya, yang anggota Sarekat Islam lainnya lebih
lebih dikenal dengan sebutan Fu’ru menekankan pada azas kebangsaan.
dan Chilafijah. Dalam kongres Konflik ini menjadi sangat hebat yang
tersebut dibicarakan pula masalah mengakibatkan Dr. Sukiman dan
bagaimana mewujudkan kerjasama kawan-kawannya mendirikan partai
yang baik antara kaum muslimin. baru yang diberi nama Partai Islam
Pada kongres Al-Islam yang Indonesia pada tahun 1923.22 dan
kedua diadakan di Garut pada tahun tahun 1938 Dr. Sukiman yang diikuti
1922. Kongres ini dipimpin oleh Agus oleh teman-temannya antara lain:
Salim membahas fungsi agama dan Wibowo, Kasman, Singodimejo, Farid
ilmu pengetahuan serta hubungan Ma’ruf, Abdul Kahar Muzakar dan K.
Islam dengan sosialisme, tidak lupa H. Mas Mansyur keluar dari Partai
ia mengecam kapitalisme. Ia Sarekat Islam.23
menyerukan betapa penting Perpecahan-perpecahan yang
perstuan Islam dan fungsi majelis timbul dalam Partai Sarekat Islam ini
ulama. Kemudian beliau memimpin erat kaitannya dengan soal
kongres Al-Islam luar biasa kepemimpinannya. Yang mana
diselenggarakan di Surabaya yang kepemimpinan dalam Partai Sarekat
dihadiri oleh para anggota Sarekat Islam sangat rawan sebagai suatu
Islam, Muhammadiyah, dan golongan organisasi politik. Perbedaan
Islam lainnya. Agus Salim pendapat, perbedaan kepentingan
menguraikan nasionalisme berdasa dan ambisi pribadi lebih jelas apabila
Islam, memajukan nusa dan bangsa dibandingkan organisasi sosial
berdasar cita-cita Islam. Pada tahun pendidikan.24
1925 diadakan kongres bersama
antara Al-Islam dan Sarekat Islam di
Yogyakarta. Tjokroaminoto Daftar Pustaka
menyarankan agar mulai diatur
kehidupan rakyat di lapangan Sartono Kartodirdjo, Sejarah
ekonomi, sosial dan kebudayaan Pergerakan Nasional dan
menurut azas-azas Islam. Kemudian Kolonialisme sampai
pada tahun 1926 diadakan lagi Nasionalisme Jilid 2 (Jakarta:
kongres Al-Islam yang keempat di Gramedia Pustaka Utama, 1993),
Surabaya. Dalam kongres ini hal. 6.
memutuskan untuk membentuk 22
Abu Hanifah. Renungan Perjuangan Bangsa
Muktamar Alam Islamy Fa’rus Dulu dan Sekarang (Jakarta: Idayu, 1978),
Hindis Sjariqah (M. A. I. H. S.) hal. 79
Keputusan hasil kongres bersama 23
Ibid, hal. 80.
pada tahun 1925 di Yogyakarta 24
Ibid, hal. 82.

Jurnal Sejarah Lontar 30 Vol. 6 No. 1 Januari - Juni 2009


Abu Hanifah, Renungan Perjuangan Bangsa Dulu dan Sekarang (Jakarta:
Yayasan Idayu, 1978), hal. 8, 9, 10.
Poespoprodjo W, Jejak-jejak Sejarah
1908-1928. Terbentuknya Suatu
Pola (Bandung: Remaja Karya,
1986), hal. 8
A. K. Pringgodigdo, Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia (Jakarta: Dian Rakyat,
1980), hal. 4.
Nugroho Notosusanto, Djoned Poespoprodjo, Marwari. Sejarah nasional
Indonesia Jilid V (Jakarta: Balai Pustaka, 1966), hal.90.
Leirissa, R. Z. Terwujudnya Suatu Gagasan Sejarah Masyarakat Indonesia
1990-1950. (Jakarta: Akademi Presindo, 1985), hal. 37
Robert van Neil. Munculnya Elit Modern Indonesia. (Jakarta: Pustaka Jaya,
1984), hal. 121.
Slamet Mulyana. Nasionalisme Sebagai ModalPerjuangan Bangsa Indonesia.
(Jakarta: BalaiPustaka, 1968), hal. 200.
M. Mansyur Amin. Sarikat Islam Obor
Kebangkitan Nasional 1905-
1944. (Yogyakarta: Kelompok
IAIN Sunan Kalijaga, 1996), hal.
29.
M. C. Ricklefs. Sejarah Indonesia Modern . (Yogyakarta: Gadjah Mada
University, 1992), hal. 252
Robert van Neil. Munculnya Elit Politik
Modern Indonesia. (Jakarta:
1984), hal. 127.
Deliar Noer. Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. LP3ES. (Jakarta:
1988).

Jurnal Sejarah Lontar 31 Vol. 6 No. 1 Januari - Juni 2009


Amelz. H. O. S. Tjokroaminoto. Hidup dan Perjuangan. (Jakarta: Bulan Bintang),
hal.96-97.
M. Dimyati. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. (Jakarta: Wijaya, 1951), hal.
16
M. Sidky Daeng Materu. Sejarah Pergerakan Nasional Bangsa Indonesia.
(Jakarta: GunungAgung, 1996), hal. 25
Haji Agus Salim. Kelompok Politik Dalam Sarekat Islam. (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1997), hal.
27.
Abu Hanifah. Renungan Perjuangan Bangsa Dulu dan Sekarang (Jakarta: Idayu,
1978), hal. 79

Jurnal Sejarah Lontar 32 Vol. 6 No. 1 Januari - Juni 2009

Anda mungkin juga menyukai