Anda di halaman 1dari 23

SEJARAH ISLAM INDONESIA

OLEH
Dra. Hj. MARYATIN, M.Pd
atinmaryatin@yahoo.com

TUJUAN PENGKAJIAN SEJARAH


Mendeskripsikan masa sebelum dan

lahirnya Islam;
Menyusun secara kronologis

perkembangan agama Islam di Asia


Barat;
Mendeskripsikan proses masuk dan

berkembangnya agama Islam di


wilayah Indonesia;
Mendeskripsikan saluran-saluran

dalam proses Islamisasi di Indonesia;


Membaca dan membuat peta

penyebaran dan perkembangan


agama Islam di Indonesia.

Tujuan Pengkajian Sejarah Politik, Tujuan


Pengkajian Sejarah Sosial-ekonomi

Tujuan Pengkajian Sejarah


Sejarah Politik :
Politik didefinisikan bermacam-macam
sesuai dengan sudut pandang pemberi
definisi. Definisi politik menyangkut
semua kegiatan berhubungan dengan
negara dan pemerintahan. Perhatian
politik pada gejala-gejala masyarakat.
Misal pengaruh dan kekuasaan,
kepentingan dan partai politik,
keputusan dan kebijakan, konflik dan
konsensus dst.
Mulanya politik adalah tulang punggung
sejarah (polities is the backbone of
history) seperti yang dikemukakan Sir
John Robert Seeley, sejarawan Inggris
1834-1895 (history is past polities,
polities is present history) menunjukkan
keterkaitan antara politik dengan
sejarah. Dominasi politik dalam
penulisan sejarah itu menjadi kewajaran
untuk waktu yang lama.

Dalam perkembangannya sejarah yang semula


hanya mempelajari masa yang lalu,
mempelajari juga masalah-masalah
kontemporer dengan obyek ilmu-ilmu sosial
(terjadi pada perubahan politik baru-baru ini)
maka agar tidak terjadi duplikasi ditekankan
pada aspek waktu, perubahan, perkembangan
dan kesinambungan.

Pendekatan sejarah politik dapat


menggunakan berbagai pendekatan antara
lain; sejarah intelektual, sejarah konstitusional,
sejarah institusional,

Tujuan Pengkajian sejarah Sosial-Ekonomi


Sejarah sosial mempunyai bahan

garapan yang sangat luas dan beraneka


ragam. Kebanyakan sejarah sosial juga
mempunyai hubungan yang erat dengan
sejarah ekonomi, sehingga menjadi
sejarah sosial ekonomi.
Contoh tulisan March Bloch (French

Rural History), Heather Sutherland


(The making of Bureaucratic Elite) dll
Dalam penulisan sejarah sosial-ekonomi

model sangat diperlukan dalam


merekrontruksikan masa lalu dengan
tujuan dapat mempunyai daya
menerangkan lebih kuat tanpa adanya
penyebarluasan.

Adapun model-model tersebut antara

lain: model evolusi, model lingkaran


sentral, model interval, model tingkat
perkembangan, model jangka panjangmenengah-pendek, model sistematik.

POLA-POLA PERUBAHAN SEJARAH


Pola Perubahan Sosial:
Merupakan perubahan yang sangat penting dalam
struktur masyarakat >menumbuhkan hal-hal
yang baru dalam nilai, arti dan interaksi
hubungan manusia-> ide, keyakinan, agama,
ideologi, materi.
1. Teori Linear oleh Herbert Spencer; perubahan
semakin menjadi baik dan mempunyai arah
tertentu yang ditentukan oleh kekuatan yang
tersembunyi dibalik rahasia alam. (homogin>heterogin, primitif-> modern)
2. Arnold J. Toynbee; perubahan peradaban
manusia bergerak melalui live cycle->periode
kegagalan-kehancuran- kehilangan. Bahwa
pertumbuhan manusia
terjadi sebagai jawaban yang tepat terhadap
tantangan (alam, perubahan manusia sendiri,
peperangan).

3. Ahli sosiologi tokohnya H.Burner & Lewis M.


Killion; bahwa perubahan sosial menjadi
culture diffusion teknological change dan sosial
movement -> collective behavior dari tingkah
laku kolektif.
4. Stage Theories tokohnya Adam Smith, Frederich
List, Karl bucher, & W.W. Rostow; bahwa suatu
negara mempunyai tahap perkembangan yang
berbeda new condition compating with an old
one -> suatu kondisi baru yang berkompetisi
dengan yang lampau.
5. Need of Achievment (Psikologi) tokoh David Mc
Cleland; bahwa sejarah itu sangat ditentukan
oleh suatu kebutuhan untuk berprestasi baik
dalam berafiliasi atau dalam mencapai
kekuasaan -> runtuh dan bangunnya bangsa
ditentukan oleh kebutuhan tersebut. (The need
of achievment, the need of affiliation the need
of power).

MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

Masuknya islam ke Indonesia dalam hal ini tidak membicarakan masuknya agama islam ke tiap pulau
yang meliputi hampir 2.000.000 Km, melainkan menitik beratkan pada tiga teori yaitu; teori
Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.

Ketiga teori ini akan mencoba menjawab permasalahan tentang 1) mengenai waktu masuknya islam
ke Indonesia, 2) tentang asal negara yang menjadi perantara atau sumber tempat pengambilan ajaran
agama Islam, 3) pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.

Teori yang lama menyatakan bahwa waktu penyebarannya terjadi pada abad ke -13, tempat asalnya
Gujarat, dan pelakunya pedagang India yang telah memeluk agama Islam. Sdang teori yang baru
cenderung menyatakan waktu penyebarannya terjadi pada abad ke-7, asal ajarannya terdapat dua
perbedaan pendapat yaitu berasal dari Gujarat dan Timur Tengah (Mesir/Makkah), pelakunya
pedagang Arab Islam. Dan teori yang terakhir menyatakan bahwa Islam berasal dari Persia singgah
ke Gujarat sedangkan waktunya sekitar abad ke- 13

Masuknya Islam ke Indonesia -> waktu, sumber, dan pelaku

TEORI-TEORI MASUKNYA ISLAM KE


INDONESIA
Teori Gujarat : Snouck Hurgronje dalam
bukunya LArabie et Les Indes
Neerlandaises atau Reveu de IHistoire
des Religious berpendapat;
1. Kurangnya fakta yang menjelaskan

peranan bangsa Arab dalam penyebaran


Islam ke Nusantara.

Teori Gujarat -> masuk abad ke- 13 melalui


Pedagang yang berasal dari India (B.J.
Boland) dan para tokohnya adalah: Snouk H,
W.F Stutterheim, j.c. Van Leur

Bukti-buktinya:

Abad 13 denga bukti batu nisan Sultan


pertama di kerajaan Samudra Pasai Malik AlSholeh wafat 1297. Bahwa relief batu nisan
tersebut bercorak hinduistis yang
mempunyai kesamaan dengan di Gujarat.

Menurut Van leur Islam masuk ke Indonesia


bukan abad ke-13 tetapi abad ke 7
sedangkan abad ke-13 merupakan
perkembangan islam di Indonesia.

2. Hubungan dagang Indonesia- India telah

lama terjalin.
3. Inkripsi tertua tentang Islam yang

terdapat di Sumatra memberikan


gambaran hubungan antara Sumatra
dengan Gujarat.

LANJUTAN !
Teori Makkah ; teori ini muncul
atas sanggahan bahwa islam
masuk ke Indonesia abad ke13 oleh HAMKA yang
menyatakan bahwa Islam
mauk ke Indonesia abad ke-7
dengan alasan bahwa bangsa
Arab berdagang di Asia sejak
abad ke -2 SM.

Pelaku pembawa agama Islam


adalah saudagar Arab; yang
diikuti oleh orang Persia dan
Gujarat ->orang Indonesia
mengambil inisiatif untuk
belajar dan berlayar ke luar
daerahnya al ke Cina,
Hindustan, Laut Merah,
pantai Jeddah dan
Malagasi(Madagaskar)

Teori Persia
Teori Persia ;Dikemukakan oleh P.A. Hoesein
Djajadiningrat bhw masuknya islam ke Indonesia berbeda
dengan teori Gujarat dan Mekah, tetapi menitikberatkan
tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan
masyarakat Islam indonesia yang dirasakan sama dengan
Persia al; 1) 10 Muharam:hari peringatan yiah syahidnya
Husein- bubur syura- Minangkabau peringatan husain
hasan. 2) kesamaan ajaran syekh Siti Jenar dengan Al
Hallaj. 3) Penggunaan bahasa iran dalam sistem mengeja
huruf Arab, untuk tanda-tanda bunyi harakat dalam
pengajian Quran tingkat awal.

Lanjutan

4) Nisan pada makam Malikus

Sholeh (1927) dan makam Malik


Ibrahim (1419) di Gresik dipesan
dari Gujarat, dalam teori ini ada
kesamaan mutlak dengan teori
Gujarat berbeda dengan pandangan
G.E.Morrison.
5) Pengakuan umat Islam Indonesia
terhadap mazab SyafiI sebagai
mazdab yang paling utama di daerah
Malabar. Bahwa G.E Morrison dan
P.A. Dajjadiningrat mempunyai
kesamaan dalam teori ini berbeda
dengan HAMKA.

Tetapi K.H Syaifudin Zuhri dan HAMKA

tidak sependapat dengan teori ini sebab


jika Islam masuk ke Indonesia pada abad
ke 7 -> pada masa kekuasaan Ummayah
(kekuasaan kepemimpinan Islam bidang
politik, ekonomi dan kebudayaan berada
di tangan bangsa Arab sedang pusat
pergerakan Islam berkisar di Makkah,
madinah, Damaskus, dan Bagdad, jadi
belum mungkin Persia menduduki
kepemimpinan dunia Islam. Demikian
pula bahwa masuknya agama Islam identik
dengan berdirinya kekuasaan politik Islam
di Indonesia (sekitar abad 13) antara
keduanya membutuhkan waktu yang
sangat panjang.

LANJUTAN
Persamaan dan perbedaan ketiga teori tentang masuknya Islam ke Indonesia:
Persamaannya bahwa masuknya agama Islam ke Nusantara berasal dari Gujarat

Perbedaanya: terletak pada teori Gujarat yang mmelihat ajaran agama Islam mempunyai

kesamaan dengan ajaran mistik di India, sedangkan teori Persia memandang adanya
kesamaan ajaran sufi di Indonesia dan di Persia. Gujarat dipandangnya sebagai daerah
yang dipengaruhi oleh Persia, dan menjadi tempat singgah ajaran Syiah ke Indonesia

PETA PENYEBARAN AGAMA ISLAM


DI INDONESIA

POROS ACEH, DEMAK & TERNATE

Kota-Kota Pesisir dan Dakwah Islam Kaum


Pedagang
Kota Pesisir Sumatra
Kota Pesisir daerah Jawa

Kota pesisir daerah Sulawesi Selatan

Tipologi Pembentukan Kerajaan Islam di


Indonesia
Samudra Pasai
Jawa
Sulawesi Selatan

KESULTANAN DI ASIA TENGGARA


SAMUDRA PASAI

1000-1400
MALAKA
1400-1511
DEMAK
1500-1546
ACEH
1514-1675
TERNATE/TIDORE
1511- 1735

PAJANG

1546-1575
BANTEN
1552-1692
MATARAM
1575-1765
MAKASSAR
1592-1667

Kerajaan Islam di Sumatra dan Jawa


Kerajaan berlangsung dari abad 13-16m
Kerajaan Islamdi Sumatra (Samudra Pasai, Perlak dan Aceh Darrussalam, Pagaruyung,

Malaka).
Kerajaan Islam di Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah , dan Jawa Timur)
Kerajaan Islam di Jawa Barat (1.Salakanagara 52 Saka/ 130-131 m tempat di Teluk Lada di
Padeglang, 2. Tarumanegara abad 4-7, 3. Kerajaan Sunda Galuh sekarang masuk provinsi
Lampung, 4.Kerajaan Banten 1724-1798/ 1552-1570 (Sultan Hasanudin), 5. Kerajaan
Cirebon abad 16, 6. Sumedanglarang abad 9-16, 7. Kerajaan Pasundan, 8. Kerajaan
Padjajaran)
Kerajaan Islam di Jawa Tengah (1. Mataram (kasultanan Surakarta-Pakubuwana, Pakualaman,
Pajang, Kasultanan Yogyakarta-Mangkubuwono, 2.Demak abad 15, 3.Pajang)
Kerajaan Hindu -Budha di Jawa Timur (Majapahit,Medang, Kahuripan, Kediri, Singasari).
Penyebaran Islam di Jawa Timur ( Sunan Gresik-Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Raden
Rahmat/sunan Ampel di Ampel Dentha, Sunan Giri/Syekh Maulana Ishak di Blambangan,
Raden Makdum ibrahim/Sunan Bonang di Tuban, Raden Qosim/Sunan Drajat di Lamongan
dengan gamelan, gending dan tembang- penyebaran islam dengan mendirikan pondok
pesantren)

Kerajaan Islam di Wilayah Sumatra

Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam


pertama di Indonesia, didirikan oleh Malik As-Saleh.
Kerajaan ini terletak di Lhok Seumawe Aceh Utara.
Wilayahnya sangat strategis karena berada di daerah
Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dan
pelayaran internasional. Pada masa pemerintahan
Malik As-Saleh, Kerajaan Samudra Pasai berkembang
menjadi bandar-bandar pelabuhan besar yang
banyak didatangi oleh pedagang dari berbagai
daerah, seperti India, Gujarat, Arab, dan Cina. Dalam
perkembangannya setelah Malik As-Saleh wafat pada
1927, kegiatan pemerintahan dilanjutkan oleh
putranya, yaitu Sultan Muhamad Malik Al-Taher
(1927), Sultan Ahmad, dan Sultan Zainul Abidin.

Kerajaan Perlak

Nama Kesultanan Perlak sebagai sejarah permulaan


masuknya Islam di Indonesia kurang begitu dikenal
dibandingkan dengan Kesultanan Samudera Pasai.
Namun demikian, nama Kesultanan Perlak justru
terkenal di Eropa karena kunjungan Marco Polo pada
tahun 1293.
Kesultanan Perlak berdiri pada tahun 840 dan
berakhir pada tahun 1292. Proses berdirinya tidak
terlepas dari pengaruh Islam di wilayah Sumatera.
Sebelum Kesultanan Perlak berdiri, di wilayah Perlak
sebenarnya sudah berdiri Negeri Perlak yang raja dan
rakyatnya merupakan keturunan dari Maharaja Pho
He La (Meurah Perlak Syahir Nuwi) serta keturunan
dari pasukan-pasukan pengikutnya.

Kesultanan Perlak berakhir setelah Sultan yang ke-18,


Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan
Berdaulat meninggal pada tahun 1292. Kesultanan Perlak
kemudian menyatu dengan Kerajaan Samudera Pasai di
bawah kekuasaan sultan Samudera Pasai yang
memerintah pada saat itu, Sultan Muhammad Malik Al
Zahir yang juga merupakan putera dari al-Malik al-Saleh.

Aceh Darussalam

Malaka

Kerajaan Malaka :

Pendiri Kerajaan Malaka adalah Paramisora atau


Iskandar Syah. Kerajaan ini letaknya berhadapan
dengan Selat Malaka sehingga sangat strategis
sebagai jalur perdagangan dan pelayaran. Karena
letaknya tersebut, kerajaan ini sering kali menjadi
tempat persinggahan para pedagang Islam yang
berasal dari berbagai negara. Selain Iskandar Syah,
terdapat beberapa raja yang sempat memimpin
Kerajaan Malaka, di antaranya sebagai berikut.

1. Muhammad Iskandar Syah yang berkuasa pada


1414-1424.

2. Sultan Mudzafat Syah dan Sultan Mansur Syah


yang berkuasa pada 1458-1477.

3. Sultan Alaudin Syah yang berkuasa pada 14771488.

4. Sultan Mahmud Syah yang berkuasa pada 14881511.

Kerajaan Malaka banyak dikunjungi oleh para


pedagang dari Gujarat, Cina, Arab, Persia, dan negara
lainnya sehingga kerajaan ini memanfaatkannya
untuk meningkatkan kegiatan ekonominya. Karena
kemajuannya dalam perdagangan, Kerajaan Malaka
mampu mengalahkan kemajuan Kerajaan Samudra
Pasai.

Kerajaan Pagaruyung

Kerajaan Pagaruyung adalah sebuah kerajaan yang


pernah berdiri, meliputi provinsi Sumatra Barat sekarang
dan daerah-daerah di sekitarnya. Kerajaan ini didirikan
oleh seorang pangeran dari Majapahit bernama
Adityawarman pada tahun 1347. Kerajaan Pagaruyung
menjadi Kesultanan Islam sekitar tahun 1600-an.
Walaupun Adityawarman merupakan pangeran dari
Majapahit, ia sebenarnya memiliki darah Melayu. Dalam
sejarahnya, pada tahun 1286, Raja Kertanegara
menghadiahkan arca Amogapacha untuk Kerajaan
Darmasraya di Minangkabau. Sebagai imbalan atas
pemberian itu, Raja Darmas Raya memperkenankan dua
putrinya, Dara Petak dan Dara Jingga untuk dibawa dan
dipersunting oleh bangsawan Singosari. Dari perkawinan
Dara Jingga inilah kemudian lahir Aditywarman.
Ketika Singosari runtuh, mucul Majapahit. Adityawarman
merupakan seorang pejabat di Majapahit. Suatu ketika, ia
dikirim ke Darmasraya sebagai penguasa daerah tersebut.
Tapi kemudian, Adityawarman justru melepaskan diri dari
Majapahit. Dalam sebuah prasasti bertahun 1347,
disebutkan bahwa Aditywarman menobatkan diri sebagai
raja atas daerah tersebut. Daerah kekuasaannya disebut
Pagaruyung, karena ia memagari daerah tersebut dengan
ruyung pohon kuamang, agar aman dari gangguan pihak
luar. Karena itulah, negeri itu kemudian disebut dengan
Pagaruyung.

Kerajaan Islam di Jawa


Di Jawa Tengah

1.

2.
3.

Mataram (kasultanan
Surakarta-Pakubuwana,
Pakualaman, Pajang,
Kasultanan YogyakartaMangkubuwon
Demak abad 15
Pajang

Di Jawa Timur

1.

2.

3.

4.

Sunan Gresik-Maulana Malik


Ibrahim di Gresik, Raden
Rahmat/sunan Ampel di
Ampel Dentha
Sunan Giri/Syekh Maulana
Ishak di Blambangan, Raden
Makdum ibrahim/Sunan
Bonang di Tuban
Raden Qosim/Sunan Drajat
di Lamongan dengan gamelan,
gending dan tembangpenyebaran islam dengan cara
mendirikan pondok pesantren
dan dimulai sekitar abad 12

Kerajaan Islam di Jawa Barat


1.Salakanagara 52 Saka/
130-131 m tempat di Teluk
Lada di Padeglang
2. Tarumanegara abad 4-7
3. Kerajaan Sunda Galuh
sekarang masuk provinsi
Lampung
4.Kerajaan Banten 17241798/ 1552-1570 (Sultan
Hasanudin),

5. Kerajaan Cirebon abad 16


6. Sumedanglarang abad 9-16
7. Kerajaan Pasundan
8. Kerajaan Padjajaran

Kerajaan Hindu

Kutai (Kalimantan Timur) 400m Kudungga


Mulawarman

Tarumanegara Jawa Barat 500m -Purnawarman

Kalingga Jepara jawa Tengah 640m Budha Ratu Shima

Kerajaan Mataram Hindu Jawa Tengah 732m Hindu


Sanjaya- Balitung

Sriwijaya di Palembang abad 7 Budha Sri Jaya NagaBala Putra Dewa

Kerajaan Medang di Jawa Timur Hindu abad 19


Empu Sendok

Kahuripan di Jawa Timur 1073 m Hindu- Airlangga.

Kediri Jawa Timur abad 12 Hindu Jaya Warsa- Jaya Baya

Singasari Jawa Timur Hindu 1222-1292m Sri Rajasa


(Ken Arok) yang terkenal adalah Kertanegara (Joko
Dolok)

Majapahit Jawa Timur 1293-1520m Hindu


Raden Wijaya yang terkenal Hayam Wuruk yang
terakhir Brawijaya
Kerajaan Islam
Padjajaran di Priyangan Jawa barat 1333m
Hindu Sri Baduga Maharaja yang terakhir Prabu
Sedah
Demak Jawa Tengah 1513-1546m raja yang
pertama Raden Patah dan yang terakhir Sultan
Trenggono
Pajang di Surakarta 1568-1586m yang 1 Joko
Tingkir yang terakhir Ario Pangiri
Mataram di kota Gede Yogyakarta abad 16 yang
1 Sutowijoyo (panembahan Senopati) yang
terakhir Sultan Agung
Banten di Jawa Barat 1556-1580 m raja yang
pertama Hasanudin raja yang terkenal Sultan
Agung dan raja yang terakhir Panembahan
Yusuf.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai