Anda di halaman 1dari 31

ISLAMISASI NUSANTARA

KONSEP ISLAMISASI

 Semua usaha untuk


menjadikan orang di luar
Islam agar memeluk
Islam, dan untuk
meningkatkan kualitas
keislaman orang-orang
yang telah memeluk
Islam.
 Istilah yang lain adalah
“usaha membangun
kemapanan Islam" (the
establishment of Islam)
َ ‫َوما َأرْ َس ْل‬
‫ناك ِإالَّ َرحْ َم ًة‬
َ ‫لِ ْلعا َل ِم‬
‫ين‬
“Kami tidak mengutus engkau,
Wahai Muhammad, melainkan
sebagai rahmat bagi seluruh
manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
1. TEORI GUJARAT
 Teori Gujarat merupakan teori
tertua yang menjelaskan tentang
masuknya Islam di Nusantara.
 Dinamakan teori Gujarat karena
bertolak dari pandangan yang
mengatakan, bahwa Islam masuk
ke nusantara berasal dari
Gujarat pada abad ke-13 M.
 Pelakunya adalah pedagang India
Muslim.
 Snouck Hurgronje diduga
sebagai peletak dasar teori ini.
ALASAN TEORI GUJARAT
 Pendapat tentang teori masuknya Islam ke Indonesia yang
pertama datang dari teori Gujarat. Dalam teori ini, diceritakan
Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M dari pedagang
India Muslim.

 Teori ini berkembang dari Pijnappel dari Universitas Leiden


yang mengatakan bahwa asal muasal Islam dari Gujarat dan
Malabar. Kemudian, orang Arab bermazhab Syafi'i bermigrasi ke
India dan orang India lah yang membawanya ke Indonesia.

 Pendapat ini juga ditegaskan oleh Snouck Hurgronje dalam buku


'L'Arabie et Les Indes Neelandaises atau Reveu de I'Histoire des
Religious bahwa hubungan dagang Indonesia dan India telah
lama terjalin, kemudian inskripsi tertua tentang Islam terdapat di
Sumatera memberikan gambaran hubungan antara Sumatera
dengan Gujarat.

 Selain itu, ada juga teori Gujarat dari Moquette di mana ia


mengatakan bahwa agama Islam di Tanah Air berasal dari
Gujarat berdasarkan bukti peninggalan artefak berupa batu nisan
di Pasai, kawasan utara Sumatera pada 1428 M.

 Adapun, batu nisan itu memiliki kemiripan dengan batu nisan di


makam Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur, yakni memiliki
bentuk dengan batu nisan di Cambay, Gujarat, India.
2. TEORI MAKKAH
Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Hamka dalam Dies Natalis
PTAIN ke-8 di Yogyakarta sebagai koreksi dari teori Gujarat.
Dalam teori masuknya Islam ke Indonesia ini diterangkan
bahwa Arab Saudi memegang peranan yang besar.

Pasalnya, menurut Hamka, bangsa Arab pertama kali ke Indonesia


membawa agama Islam dan diikuti Persia dan Gujarat. Adapun,
disebutkan masuknya Islam terjadi sebelum abad ke-13 M,
yakni 7 Masehi atau abad pertama hijriyah.

Hal ini dibuktikan setelah wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 632
M, di mana kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifa. Di
bawah kepemimpinan itu, agama Islam disebarkan lebih luas
hingga ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol.

Kemudian, di masa Dinasti Umayyah pengaruh semakin meluas hingga


ke Nusantara. Menurut Arnold (Morrison 1951) bukti
masuknya Islam ke Indonesia dari para pedagang Arab
menyebarkan Islam ketika mereka berdagang hal ini juga
sesuai dengan fakta pedagang Arab menjadi pemimpin
pemukiman di pesisir pantai Sumatera. Para pedagang Arab
tersebut juga melakukan pernikahan dengan penduduk lokal
sehingga agama Islam semakin menyebar di Nusantara.
ALASAN TEORI MAKKAH
Alasan-alasan:
 Peranan bangsa Arab Sebagai pembawa Agama
Islam ke Indonesia, kemudian diikuti oleh orang
Persia dan Gujarat. Gujarat dinyatakan sebagai
tempat singgah semata, dan Makkah sebagai
pusat, atau Mesir sebagai tempat pengambilan
ajaran islam
 Berdirinya suatu kekuatan politik Islam di
nusantara pada abad ke-7M atau abad pertama
Hijriyah
 Pengamatan tentang madzhab Syafi’i sebagai
madzhab istimewa di Makkah yang mempunyai
pengaruh terbesar di Indonesia
3. TEORI PERSIA
Teori masuknya Islam ke Indonesia terakhir adalah Persia yang dicetuskan oleh
Hoesein Djajadiningrat. Dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia
singgah di Gujarat pada abad ke-13. Hal ini terbukti dari kebudayaan Indonesia
yang memiliki persamaan dengan Persia.
Hal ini juga dipertegas oleh Morgan (1963:139-140) bahwa masyarakat Islam
Indonesia sama dengan Persia. Terbukti, peringatan 10 Muharram atau Asyura
sebagai hari peringatan Syi'ah atas syahidnya Husein. Peringatan ini berbentuk
pembuatan bubur Syura.
Selain itu, di Minangkabau bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan-bulan
Husein. Lalu di Sumatera Tengah diperingati dengan mengarak keranda Husein
untuk dilemparkan ke sungai.
Selanjutnya, teori ini juga didukung dengan kesamaan ajaran Syaikh SIti Jenar
dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj. Ketiga, penggunaan istilah bahasa Iran dalam
sistem mengeja huruf Arab untuk tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Quran
tingkat awal.
ALASAN TEORI PERSIA

 Peringatan 10 Muharam atau Asyura’ sebagai


peringatan syi’ah atas syahidnya Husain di
Minang kabau disebut baluan Hasan-Husein
serta upacara tabut yang diperingati di
Sumatera tengah
 Persamaan ajaran Syaikh Siti Jenar dengan
ajaran aliran su Al Hallaj
 Penggunaan istilah bahasa Iran dalam
mengeja huruf arab
 Nisan makam Malik Saleh (1297) dan Malik
Ibrahim (1419) di pesan dari Gujarat (sama
dengan Teori Gujarat)
 Pengakuan umat Islam Indonesia terhadap
Madzhab Syafi’i
Tahap-tahap Perkembagan Islam

• Kehadiran pedagang Muslim (7-12 M)


Terjadi kontak budaya antara
pedagang Muslim dengan penduduk
setempat
• Terbentuknya kerajaan Islam (13-16)
Dua kekuasaan Islam yang terbentuk
pada periode ini yaitu Samudera Pasai
dan Demak
• Pelembagaan Islam 17- dst)
Faktor-faktor yang mempercepat
proses peyebaran Islam di Nusantara
• Karena Ajaran islam melaksanakan prinsip
ketauhidan
• Islam tidak terdapat kasta.
• Karena daya lentur (flesibilitas) ajaran
Islam
• Islam adalah agama damai
• Islam dianggap sebagai institusi yang
sangat dominan untuk menghadapi dan
melawan ekspansi pengaruh barat yang
mengobarkan penjajahan dan
menyebarkan agama kristen
KEBUDAYAAN
ISLAM
NUSANTARA
Islamisasi Jawa: Kasus Walisongo

• Wali Songo (Wali Sembilan) adalah nama


organisasi yang bergerak dalam
pengislaman masyarakat Jawa.
• Sebagai organisasi dakwah Wali Songo
lima rapa kali mengalami perubahan nama
tim.
• Untuk memudahkan dalam berdakwah
Wali Songo mengatur strategi 5:3:1
SLUKU SLUKU BATHOK

Sluku sluku bathok (ghuslu ghuslu batinu)


Bathoke ela elo (batinu La Illaha Illalloh)
Sirama menyang sala (sirama (mandi/bersuci) nyang / ndang shalat)
Leh olehe payung motha (La Illaha Illalloh hayyun Mauta)
Mak jenthit lolo obah (kematian itu hanya sak jenthit (dekat
sekali dan bisa kapan saja, dimana saja, situasi apa saja)

Wong mati ora obah


Nek obah medeni Bocah
Nek urip goleka dhuwit
Masuk dan Berkembanganya
Islam ke Indonesia
ADA 2 MASALAH UTAMA YANG MENARIK
WAKTU
Abad XIII
Abad XI
Abad VII-VIII

ASAL
India (Gujarat)
Cina
Persia
Arab Langsung
Masuk dan Berkembanganya Islam
ke Indonesia
Waktu
Abad XIII
Tokoh: Snouck Hurgronje, Nj. Kroom, Van Den
Bergh, R. Soekmono
Dasar: Nisan S. Malik AL Shaleh 689 H (1297 M)

Abad XI
Dasar: Nisan Fatimah binti Maemon 475 H (1082 M)
• Abad VII-VIII (I H)
• TW Arnold (The Preaching of Islam)
 Riwayat Cina (674 ada imigran Arab di Pantai Timur Sumatra)
 Ramainya Kegiatan Pelayaran & Perdagangan[1]

• DGE Hall (The History of Shouth East Asia)


 Abad VII Para pedagang Arab Muslim banyak berdagang dengan kerajaan-
kerjaan Nusantara

• [1]Jauh sebelum Islam disampaikan Nabi Muhammad, wilayah Nusantara sudah


dikenal bangsa luar. Abad 1-2 M orang-orang Greek (Yunani) telah mengenal
Nusantara. Abad 3 orang Persia (Sasa) telah mengenal wilayah nusantara. Bahkan
Ptolomeus dalam petanya (catatannya) pernah menyebutkan nama Tabih, Argue,
Posi Lam Wuli, Rommi, Lameri. Termasuk juga para pedagang dan pelayar dari
wilayah Arab, India, dan juga kawasan Cina, mereka telah terbiasa berdagang,
berlayar dan lalu lalang di wilayah Nusantara. Pertemuan berbagai bangsa telah
membawa pengaruh (saling pengaruhi) agama dan Budaya. Jaman Hindu dan
Budha (sekitar abad 4 M) masuklah pengaruh Hindu dan Budha. Pada jaman muncul
dan perkembangan Islam pun terjadi hal yang demikian.

• H Agus Salim
 Masuknya islam ke Nusantara bersamaan dengan masuknya Islam
ke Tiongkok (Cina-Nusantara sudah ramai terjalin hub dagang)

• Zainal Arifin Abbas


 Orang orang Arab muslim telah menjalin hubungan dengan
Nusantara

• Hamka
 Orang-orang Arab telah memegang peranan penting di Selat Malaka
 Adanya Catatan Cina: tentang Ta-Cheh/Ta-Chi/Ta-jih (674 ada
utusan ke Holing – di Cho-Pho (Jawa). Jarak Cho Pho - Ta Che : 5
hr berlayar. Di Kawasan Aceh ada nama wilayah Ta Jihan

• A Hasjmy
 Berdasar keterangan Dr. Ilyas Ismail (Imam Masjid Besar Filipina)
Islam masuk Aceh pada masa Ustam bin Affan (Dr. Ilyas
mendasarkan catatan pada pedagang Arab dlm naskah tua di
Manila)
Tambahan
Tahun 100 H (718) Raja Sriwijaya Jambi (Srindravarman)
mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz: “Dari
Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang istrinya
juga seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya
terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua
sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu
wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya
hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang
tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Tuhan. Saya
telah mengirim kepada anda hadiah, yang sebenarnya
merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar
tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan
kepada saya seorang yang dapat mengajarkan
Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya
tentang hukum-hukumnya”.
PETA DAGANG
Ilustrasi gbr Perdagangan Kuno
di Pelabuhan Banten
Asal
INDIA: (Gujarat, Malabar, Decan)  mayoritas bermazhab Hanafi

Moquete  didukung Van den Bergh dan Kraemer


 Islam dari Gujarat: Bentuk Nisan Pasai berlanggam Gujarat

Windstet
 Islam dari Gujarat: Bentuk nisan Pasai, Gresik dan malaya berlanggam Gujarat

Pijnapel
 Orang-orang bermazhab Syafii menetap dulu di di Gujarat batu kemudian membawa
Islam ke Nusantara

Snouck Hurgronje  mengembangkan teori Moquete


 Mula-mula penyebar Islam di Nusantara dari Decan, baru kemudian orang-orang Arab
(Keturunan Sayyid dan Syarif)
 Mudah diterima karena telah mengalami Hinduisasi
 Mubaligh muncul sebagai Priest dan Priest Princes

Coromandel
Morrison
 Menentang teori Moquete: (Ketika di Nusantara telah berkembang Kasultanan
Islam, Gujarat masih Hindu)
 Gujarat dikuasai Islam baru tahun 699/1298
Persia
PA Hoesein Djayadiningrat
 Adanya pengaruh ejaan Parsi
 Huruf Sin tak bergigi

Mucas
 Pasai dari kata Parsi
 Abad ke 3 - 5 M, orang Parsi jaman sasa telah ramai di Nusantara

Moens
 Ketika Ibn Batutah sampai di Aceh (1345) ditemui dua ulama Parsi: Sajjudin
Asj Syirazi dan Sayyid Syarif al Asbahani

Cina
Emanuel Godinho de Eradie (Spanyol, 1613)
 Aqidah Muhammad diterima di Patani dan Pam (1411) di pantai Timur
kemudian disebarkan oleh Permaicuri (Parameswara)
Arab Langsung
TW Arnold
Catatan Cina: Abad VII sekelompok masyarakat Arab telah membentuk;
* pemukiman Arab di pantai pesisir Sumatra
* Kawin (nikah) dengan penduduk lokal
* Melakukan penyebaran Islam

Keijzer
Mazhab Syafii merupakan mazhab umum masyarakat Mesir

Naquib Al Alatas
Menentang teori Moquete, nisan dari Gujarat berdasar kedekatan
Literatur keagamaan Islam / historiografi lokal sebelum abad XVII tidak mencatat satu orang pun
pengarang atau karya dari India, yang muncul justru nama nama Arab dan Parsi
Historigrafi lokal: Hikayat Raja Raja Pasai; bahkan menyebut utusan Makkah, Syaikh Ismail (yang
berhasil membuat Marah Silu/S. Malik Al Shaleh, masuk Islam)
Riwayat Aceh: Islam diperkenalkan oleh Syaikh Abdullah Arif (orang Arab)

Hamka
Gelar Sultan Pasai Sultan Malik Al Shaleh, dekat dengan Mesir. Malikush Shaleh Ayub adalah
pendiri dinasti Mameluk Mesir. Raja raja Mameluk memakai gelar Al Malik.
Mazhab Syafii yang merupakan maszhab mayoritas muslim Nusantara adalah Mazhab umum
masyarakat Mesir dan Syarif Mekkah
Malabar berasal dari kata Ma’bar, mu’tabar, yang berarti tempat/pantai yang disediakan bagi para
penyeberang, bukan nama suatu temapt khusus/wilayah.
Simpulan ?
Waktu; dibagi dalam 3 babakan ?
 Kedatangan : VII – VIII M
 Penyebaran : VIII (Perlak !)
 Perkembangan dan membentuk
kekuatan politik: IX
Asal : ada dari Arab, Cina, Persia,
Gujarat
MANA YANG BENAR ?

???
Cara Masuknya Islam

• Perdagangan
• Perkawinan
• Pendidikan (pesantren)
• Tasawuf
• Dakwah
• Kesenian dan Budaya
MENGAPA MUDAH DITERIMA
 Situasi sosial politik Indonesia waktu itu
 Pacific penetration .> .> .> .>
 Mubaligh selaraskan diri pd lingkungan
 Setiap muslim pendakwah
 Cara masuk dan peribadatan yang mudah
 Islam demokratis
 KeTuhanan yg sublim
 Nabi Muhammad sbg manusia sempurna
 Ajaran Islam sempurna
Bahan diskusi
• Cara masuknya Islam
• Pembawa Islam
• Faktor yang
mempermudah Islam
Masuk

Anda mungkin juga menyukai