Anda di halaman 1dari 91

BAB 4

Masuknya Agama Islam


ke Indonesia
Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik dapat menganalisis berbagai teori tentang proses


masuknya agama dan kebudayaan Islam serta pengaruhnya terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia (ekonomi, sosial, pemerintahan, dan
budaya) dan mengolah informasi tentang proses masuk agama dan
kebudayaan Islam serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia di berbagai bidang tersebut

Indikator :
1. Memahami proses masuknya agama Islam dan teori-teori yang menjelaskannya
2. Memahami alasan Islam mudah diterima di Indonesia
3. Memahami saluran Islamisasi di Indonesia
4. Memahami peran para tokoh Islamisasi di Indonesia
5. Memahami kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
6. Memahami warisan budaya kesultanan-kesultanan di Indonesia
Proses masuknya agama Islam dan teori-
teori yang menjelaskannya
Kedatangan Islam ke Nusantara mempunyai sejarah yang panjang.
Satu di antaranya adalah tentang interaksi ajaran Islam dengan
masyarakat di Nusantara yang kemudian memeluk Islam. Islamisasi
adalah proses sejarah yang panjang yang bahkan sampai kini masih
terus berlanjut… Kalau para ahli sejarah mempersoalkan tentang asal
usul nasionalisme Indonesia, atau integrasi bangsa, mereka
menyebutkan Islam sebagai salah satu faktor utama maka hal itu bisa
diartikan pada sifat Islam yang universal dan pada jaringan ingatan
kolektif yaitu keterkaitan ulama di Nusantara dalam berbagai corak
jaringan sosial, guru-murid, murid sesama murid; penulis-dan-pembaca,
dan tak kurang pentingnya ulama-umara serta ulama dan umat.
(Taufik Abdullah, 1996)
Teori Kedatangan Islam di Indonesia
Teori Arab (Mekah)
Teori selanjutnya tentang masuknya Islam di Indonesia
diperkirakan berasal dari Timur Tengah, tepatnya Arab. Teori
Arab (Mekah) ini didukung oleh J.C. van Leur, Anthony H.
Johns, T.W. Arnold, hingga Abdul Malik Karim Amrullah
atau Buya Hamka. Menurut Buya Hamka, Islam sudah
menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Hamka dalam
bukunya berjudul Sejarah Umat Islam (1997) menjelaskan
salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Islam masuk ke
Nusantara dari orang-orang Arab. Bukti yang diajukan
Hamka adalah naskah kuno dari Cina yang menyebutkan
bahwa sekelompok bangsa Arab telah bermukim di kawasan
Pantai Barat Sumatera pada 625 M. Di kawasan yang pernah
dikuasai Kerajaan Sriwijaya itu juga ditemukan nisan kuno
bertuliskan nama Syekh Rukunuddin, wafat tahun 672 M.
Teori Persia (Iran)
Teori bahwa ajaran Islam masuk ke Nusantara dari bangsa
Persia (atau wilayah yang kemudian menjadi negara Iran)
pada abad ke-13 Masehi didukung oleh Umar Amir Husen
dan Husein Djajadiningrat.

Hal ini juga dipertegas oleh Morgan (1963:139-140) bahwa


masyarakat Islam Indonesia sama dengan Persia. Terbukti,
peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari
peringatan Syi'ah atas syahidnya Husein. Peringatan ini
berbentuk pembuatan bubur Syura.
Selanjutnya, teori ini juga didukung dengan kesamaan
ajaran Syaikh SIti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj.
Ketiga, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem
mengeja huruf Arab untuk tanda bunyi harakat dalam
pengajian Al-Quran tingkat awal.
Teori India (Gujarat)
Teori yang dicetuskan oleh G.W.J. Drewes yang lantas
dikembangkan oleh Snouck Hugronje, J. Pijnapel, W.F. Sutterheim,
J.P. Moquette, hingga Sucipto Wirjosuparto ini meyakini bahwa Islam
dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dari Gujarat, India, pada
abad ke-13 Masehi. Kaum saudagar Gujarat datang melalui Selat
Malaka dan menjalin kontak dengan orang-orang lokal di bagian barat
Nusantara yang kemudian melahirkan Kesultanan Samudera Pasai
sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia. Salah satu bukti yang
mendukung teori ini adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh
dengan angka 1297. Nama asli Malik As-Saleh sebelum masuk Islam
adalah Marah Silu. Selain itu, hubungan dagang antara Nusantara
dengan India telah lama terjalin Ditemukan pula batu nisan lain di
pesisir utara Sumatera bertanggal 17 Dzulhijjah 831 H atau 27
September 1428 M. Makam ini memiliki batu nisan serupa dari
Cambay, Gujarat, dan menjadi nisan pula untuk makam Maulana
Malik Ibrahim, salah satu Walisongo, yang wafat tahun 1419.
Teori Cina

Penyebaran Islam di Indonesia juga diperkirakan masuk dari Cina. Ajaran Islam
berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M), dibawa oleh panglima
muslim dari kekhalifahan di Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan,
yakni Saad bin Abi Waqqash. Kanton pernah menjadi pusatnya para pendakwah
muslim dari Cina. Jean A. Berlie (2004) dalam buku Islam in China menyebut
relasi pertama antara orang-orang Islam dari Arab dengan bangsa Cina terjadi
pada 713 M. Diyakini bahwa Islam memasuki Nusantara bersamaan migrasi
orang-orang Cina ke Asia Tenggara. Mereka memasuki wilayah Sumatera bagian
selatan Palembang pada 879 atau abad ke-9 M.
Bukti lain adalah banyak pendakwah Islam keturunan
Cina yang punya pengaruh besar di Kesultanan Demak,
kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring dengan
keruntuhan Kemaharajaan Majapahit pada perjalanan
abad ke-13 M. Sebagian dari mereka disebut Wali Songo.
Dalam buku Sejarah yang ditulis oleh Nana Supriatna
diungkapkan, Kesultanan Demak didirikan oleh Raden
Patah, putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan
asal Cina yang telah masuk Islam. Raden Patah yang
memiliki nama Cina, Jin Bun, memimpin Demak bersama
Wali Songo sejak 1500 M
Alasan agama Islam mudah diterima masyarakat Indonesia
1. Syarat masuk Islam sangat mudah karena seseorang dianggap telah masuk Islam jika
ia telah mengucapkan kalimah syahadat.
2. Pelaksanaan ibadah sederhana dan biayanya murah.
3. Agama Islam tidak mengenal pembagian kasta sehingga banyak kelompok masyarakat
yang masuk Islam karena ingin memperoleh derajat yang sama.
4. Aturan-aturan dalam Islam bersifat fleksibel dan tidak memaksa.
5. Agama Islam yang masuk dari Gujarat, India mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf
sehingga mudah dipahami.
6. Penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan secara damai tanpa kekerasan dan
disesuaikan dengan kondisi sosial budaya yang ada.
7. Runtuhnya kerajaan Majapahit pada akhir abad ke 15 yang memudahkan penyebaran
Islam tanpa ada pembatasan dari otoritas kerajaan Hindu-Budha.
Saluran Islamisasi
1. Saluran Perdagangan
Saluran yang digunakan dalam proses Islamisasi di Indonesia pada awalnya melalui
perdagangan dari para pedagang Arab, Persia, maupun Gujarat. Hal ini sesuai dengan
perkembangan lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke 7
sampai 16 masehi.
Tidak hanya melakukan transaksi niaga, para pedagang dari Arab, Persia dan Gujarat
mengenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada mitranya dari Indonesia lalu kepada
masyarakat sekitar. Sebagai pedagang, mereka bisa bergaul luwes dengan semua orang,
sehingga suasana pelabuhan yang ramai menjadi kesempatan baik untuk mengenalkan
ajaran Islam.
Selanjutnya, sejumlah pedagang memutuskan untuk menetapkan dan mendirikan
perkampungan yang tidak jauh dari pelabuhan maupun bandar perdagangan. Adanya
perkampungan itu membuat interaksi semakin intens dan membuka kesempatan
masyarakat sekitar untuk mengenal lebih jauh ajaran Islam, apalagi budi dan suri teladan
yang ditunjukan para pedagang semakin menarik banyak orang untuk memeluk agama
Islam.
2. Saluran Perkawinan
Saluran perkawinan adalah salah satu cara penyebaran Islam di Indonesia.
Pedagang muslim yang menetap ada yang menikah dengan putri raja atau putri
bangsawan setempat, karena kedudukan pedagang ini terhormat di mata
masyarakat. Pihak pedagang mensyaratkan pihak calon istri untuk mengucapkan
kalimat syahadat terlebih dahulu sehingga anak-anak hasil pernikahan mereka
pun menganut agama Islam yang dianut orang tuanya.
Perkawinan dengan putri kalangan bangsawan dan kerajaan juga membawa
pengaruh lebih kuat dalam penyebaran Islam karena perkawinan yang
membuahkan keluarga muslim yang saleh mempengaruhi istana untuk
mendukung penyebaran Islam. Bahkan, semakin banyak kalangan keluarga
istana memeluk Islam dan lambat laut kerajaan yang tadinya bercorak Hindu-
Budha perlahan menjadi bercorak Islam.
3. Saluran Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan
hal-hal magis. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia diperkirakan sejak abad
ke 13 yaitu masa perkembangan dan penyebaran ahli-ahli tasawuf dari Persia
dan India yang sudah beragama Islam, dan baru berkembang pesat sekitar
abad ke 17.
Pengaruh ajaran tasawuf banyak dijumpai dalam seni sastra berupa babad
dan hikayat. Ajaran ini terutama berkembang di Jawa karena ajaran Islam
melalui tasawuf disesuaikan dengan pola piker masyarakat yang masih
berorientasi pada agama Hindu. Adapun tokoh tasawuf nusantara yang
terkenal adalah Hamzah Fansuri, Syamsudin as-Sumatrani, Nurrudin ar-
Raniri, Sunan Bonang, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Panggung.
4. Saluran Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau
mubalig yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan
pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan tempat para pemuda dari
berbagai kalangan masyarakat untuk menimba ilmu agama Islam, setelah
tamat mereka akan menjadi juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerah
masing-masing.
Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren berperan melahirkan guru
agama, kiai, atau ulama. Maka dari pesantren inilah muncul tokoh ulama atau
mubalig yang menyebarkan Islam melalui dakwah dan pendidikan. Disamping
memberikan dakwah kepada masyarakat, banyak juga lulusan dari pondok
pesantren mendirikan pondok-pondok pesantren baru, sehingga saluran
pendidikan Islam di Indonesia semakin tersebar.
Saluran Seni Budaya

Berkembangnya agama Islam dapat


melalui seni budaya seperti seni bangunan
(masjid), seni pahat (ukir), seni tari, seni
musik, dan seni sastra. Melalui seni budaya
para kalangan ulama seperti Wali Sanga
mengajarkan Islam melalui pendekatan
budaya agar mudah diterima oleh
kalangan masyarakat.

Salah satunya Sunan Bonang yang


menciptakan Gending Durama dan kitab
Gending Sunan Bonang. Selain itu, ada
Sunan Giri yang dikenal sebagai seniman
yang menciptakan Gending
Asmarandana dan Pucung. Adapun
Sunan yang menonjol di antara Wali
Sanga adalah Sunan Kalijaga yang
memanfaatkan media wayang untuk
dakwahnya kepada masyarakat.
Peran Para Tokoh Islamisasi di Indonesia

Salah satu cara penyebaran agama islam ialah dengan cara


berda’wah. Di samping dengan cara berda’wah pedagang Islam juga
berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang datang bersama
pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini
berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah,
dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk
akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan
ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan
pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.
Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam
dilakukan oleh Wali songo (9 wali). Wali
ialah orang yang sudah mencapai tingkatan
tertentu dalam mendekatkan diri kepada
Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan
istana. Merekalah orang yang memberikan
pengesahan atas sah tidaknya seseorang
naik tahta. Mereka juga adalah penasihat
sultan.

Karena dekat dengan kalangan istana,


mereka kemudian diberi gelar sunan atau
susuhunan (yang dijunjung tinggi).
Kesembilan wali tersebut adalah seperti
berikut.
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim).
Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad
ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik.
Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.

2. Sunan Ampel (Raden Rahmat).


Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya - JawaTimur.
Beliau merupakan perancang pembangunan
Masjid Demak.

3. Sunan Derajad (Syarifudin).


Anak dari Sunan Ampel ini menyiarkan agama
Islam di sekitar Surabaya. Beliau seorang
sunan yang sangat berjiwa sosial.
4. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim).
Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam
di Tuban, Lasem, dan Rembang. Beliau seorang
sunan yang sangat bijaksana.
5. Sunan Kalijaga (Raden Abdurrahman)
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih
dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa
akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan
Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga
Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal
kehadiran Kerajaan Mataram di bawah pimpinan
Panembahan Senopati.
Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon
dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang
merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi
Sunan Kalijaga. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof.
Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan
lingkungan setempat

6. Sunan Giri (Raden Paku).


Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean,
NusaTenggara, dan Maluku.Menyiarkan agama dengan
metode bermain.
7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di
Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni
bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara
Kudus

8. Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan


Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara
Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat
dengan rakyat jelata

9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah).


Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan
Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.
WALI SONGO
Sunan Gresik Sunan Bonang Sunan Kudus

Sunan Ampel Sunan Kalijaga Sunan Muria

Sunan Derajad Sunan Giri Sunan Gunung Jati


1. Golongan mubalig atau guru agama Islam, golongan ini
sering disebut-sebut sebagai sufi. Orang yang masuk dalam
golongan ini adalah orang-orang yang memiliki orientasi
berdakwah. Mereka sudah melepaskan kehidupan
duniawinya dan mengabdikan hidupnya hanya untuk
menyebarkan ajaran islam di dunia. Golongan ini
diperkirakan masuk ke indonesia pada abad 13 M dan
berasal dari arab dan persia. Penyebaran yang dilakukan
oleh golongan ini menunjukan hasil yang luar biasa.
2.Golongan pedagang, golongan pedagang yang pertama
kali datang ke Indonesia yaitu golongan dari Arab, kemudian
disusul dari golongan Mesir, Persia, Gujarat. Sebelum
mereka datang ke Indonesia mereka sudah terlebih dahulu
hijrah di India dan Cina. Ketika orang-orang Cina dan India
melakukan perluasan daerah perdagangan sampai
Ke Asia Tenggara termasuk Indonesia para pedagang ini
mengikutinya dan kemudia menetap di Indonesia dengan
melakukan penyebaran menggunakan cara pendidikan
maupun perkawinan.
– Gujarat (India)
Pedagang Islam dari Gujarat, menyebarkan Islam
dengan bukti-bukti antara lain:
o Ukiran batu nisan gaya Gujarat.
o Adat istiadat dan budaya India Islam.

– Persia
Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan
beberapa bukti antara lain:
o Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.
o Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti Jenar).
o Pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen).
– Arab
Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-
pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara
lain:
o Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa
Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan
Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya,
sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka..
o Munculnya nama “kampong Arab” dan tradisi Arab di
lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan
Islam.
– China
Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan,
Laksamana Cheng Ho/Dampo awan ), mengenalkan Islam di
pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti
antar lain :

o Gedung Batu di Semarang (masjid gaya China).


o Beberapa makam China muslim.
o Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.

Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke


Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan
cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan
sosial yang penuh toleransi (Umar kayam:1989)
Kesultanan-kesultanan di Nusantara
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Perlak
SK / KD

INDIKATOR

MATERI • Merupakan kerajaan tertua


LATIHAN • Memiliki mata uang sendiri
UJI KOMPETENSI yang terbuat dari:
◊ emas (dirham),
REFERENSI
◊ perak (kupang)
PENYUSUN
◊ tembaga atau kuningan
SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA

SK / KD Raja-Raja Kerajaan Perlak


INDIKATOR

MATERI a. Sultan Alaidin Saiyid Maulana


Abdul Aziz Syah (225 – 249 H / 840
LATIHAN
– 964 M).
UJI KOMPETENSI b. Sultan Makhdum Alaidin Malik
Muhammad Amin Syah II Johan
REFERENSI Berdaulat (622-662 H/1225-1263
M).
PENYUSUN
c. Sultan Makhdum Alaidin Malik
SELESAI Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat
(662-692 H/1263-1292 M).
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Samudera Pasai
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA Peta Kerajaan Samudera Pasai
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN
Terletak di sebelah
UJI KOMPETENSI
utara Perlak di
daerah Lhok Semawe
REFERENSI
sekarang (pantai
PENYUSUN timur Aceh).
SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA Raja-Raja Samudera Pasai
SK / KD
• Sultan Malik al-Saleh/Marah Silu (1267-1297)
INDIKATOR • Sultan Malik az-Zahir I/Muhammad I (1297-1326)
• Sultan Ahmad I (Sejak 1326)
MATERI
• Sultan Al-Malik az-Zahir II (Hingga 1349)
LATIHAN • Sultan Zainal Abidin I (1349-1406)
UJI KOMPETENSI • …………………………………..
• Sultan Al-Kamil (1495-1495)
REFERENSI • Sultan Adlullah (1495-1506)
PENYUSUN • Sultan Muhammad Syah III (1506-1507)
• Sultan Abdullah (1507-1509) ……
SELESAI
• Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517)

Tahun 1522
Samudra Pasai diduduki oleh Portugis
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Silsilah raja-raja Pasai
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kesultanan Malaka
SK / KD

INDIKATOR
Pendiri :
MATERI Muhamad Iskandar Syah (1414 – 1424)
LATIHAN

UJI KOMPETENSI
Raja-Raja Kerajaan Malaka :
REFERENSI

PENYUSUN
• Sultan Mansur Syah (1458-1477)
SELESAI
• Sultan Alaudin Syah (1477-1488)
• Sultan Mahmud Syah (1488-1511),
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kesultanan Malaka
SK / KD

INDIKATOR • Wilayah Kesultanan Malaka: Pahang, Indragiri,


Kampar, Tumasik, Sumatera Utara, Aceh
MATERI
• Memiliki hubungan politik dan dagang dengan
LATIHAN Gujarat, Cina, Benggala serta pelabuhan-pelabuhan
UJI KOMPETENSI di Jawa. Sistem birokrasi dan feodalisme sultan,
pembesar dan golongan bangsawan melemahkan
REFERENSI
Malaka di bidang politik dan pertahanan.

PENYUSUN

Kesultanan Malaka mengalami keruntuhan karena :


SELESAI
serangan Bangsa Portugsi
dibawah pimpinan Alfonso d’Alberquerqe
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Struktur Pemerintahan Kesultanan Malaka
SK / KD
Sultan
INDIKATOR
Patih/Paduka Sultan
MATERI

LATIHAN Bendahara Laksamana

UJI KOMPETENSI

Tumenggung Tumenggung
REFERENSI

PENYUSUN Tumenggung

SELESAI
Syahbandar Syahbandar

Syahbandar
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Aceh
SK / KD
• Didirikan oleh Sultan Ibrahim
INDIKATOR
• yang bergelar Ali Mughayat Syah (1514-1528)
MATERI • Pusat pemerintahan Kerajaan Aceh ada di Kutaraja.
LATIHAN
• Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem:
kaum bangsawan, (golongan teuku) kaum ulama
UJI KOMPETENSI (golongan tengku atau teungku).

REFERENSI

PENYUSUN
Cap Sikeureung,
Lambang pemerintahan kerajaan
SELESAI
Aceh tempoe doeloe
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Peta wilayah Kerajaan Aceh
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Aceh
SK / KD

INDIKATOR • Aceh mengalami kemajuan pesat pada


MATERI
masa pemerintahan Sultan Iskandar
Muda (1607- 1636).
LATIHAN

UJI KOMPETENSI • Wilayah kekuasaan Kerajaan Aceh


meliputi :
REFERENSI Johor, Pahang, Kedah, Perak di
Semenanjung Melayu dan Indragiri,
PENYUSUN
Pulau Bintan, dan Nias.
SELESAI
• Iskandar Muda menyusun undang-
undang tata pemerintahan yang disebut
Adat Mahkota Alam.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Aceh
SK / KD

INDIKATOR
.
• AcehMATERI
mengalami kemunduran
di bawah pimpinan Sultan
LATIHAN
Iskandar Thani (1636- 1641).
• Dia kemudian digantikan oleh
UJI KOMPETENSI

permaisurinya, Putri Sri Alam


Permaisuri
REFERENSI (1641- 1675).

• Akhirnya,
PENYUSUN
Belanda berhasil
menguasai Aceh pada tahun
1904.SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Aceh
SK / KD
.
INDIKATOR • Pada sekitar abad ke-16 dan 17 terdapat
MATERI empat orang ahli tasawuf di Aceh, yaitu

LATIHAN
Hamzah Fansuri, Syamsuddin as-

UJI KOMPETENSI Sumtrani, Nuruddin ar-Raniri, dan


Abdurrauf dari Singkil.
REFERENSI

PENYUSUN • Aceh menjadi kerajaan yang kaya akan


SELESAI sumber daya alam seperti beras, emas,
perak dan timah serta rempah-rempah.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Demak
SK / KD

INDIKATOR • Didirikan oleh Raden Patah (1500-1518)


MATERI • bergelar Sultan Alam Akhbar al Fatah
LATIHAN • Kekuasaannya meliputi:
UJI KOMPETENSI Demak, Semarang, Tegal, Jepara dan
sekitarnya, dan cukup berpengaruh di
REFERENSI Palembang dan Jambi, serta beberapa
PENYUSUN wilayah di Kalimantan.
SELESAI
• Karena memiliki bandar-bandar penting
seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Gresik,
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Demak
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN
Kekuasaannya meliputi:
SELESAI
Demak, Semarang, Tegal, Jepara dan sekitarnya, dan
cukup berpengaruh di Palembang dan Jambi, serta
beberapa wilayah di Kalimantan.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA Silsilah Raja-Raja Demak
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA

SK / KD • Raja Pertama Kerajaan Demak


adalah Raden Patah
INDIKATOR
• Raden Patah digantikan oleh
MATERI
Adipati Unus (1518-1521).
LATIHAN panglima perang yang berani.
UJI KOMPETENSI Ia berusaha membendung
pengaruh Portugis jangan sampai
REFERENSI meluas ke Jawa.
PENYUSUN • Adipati Unus digantikan adiknya,
SELESAI
Sultan Trenggono (1521-1546),
Demak mengalami masa kejayaan
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Serangan Demak ke Jawa Barat
SK / KD
• Tahun 1522, pasukan Demak
INDIKATOR pimpinan Fatahillah menyerang
Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.
MATERI
• Tahun 1527, Sunda Kelapa berhasil
LATIHAN direbut. Dalam penyerangan ke
Pasuruan pada tahun 1546, Sultan
UJI KOMPETENSI
Trenggono gugur.
• Terjadi perebutan kekuasaan antara
REFERENSI
Pangeran Sekar Sedolepen, saudara
PENYUSUN Sultan Trenggono yang seharusnya
menjadi raja dan Sunan Prawoto,
SELESAI putra sulung Sultan Trenggono. Sunan
Prawoto kemudian dikalahkan oleh
Arya Penangsang, anak Pengeran
Sekar Sedolepen.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Penguasaan Demak atas Banten
SK / KD
• Terjadi perebutan kekuasaan antara
INDIKATOR Pangeran Sekar Sedolepen, saudara Sultan
Trenggono yang seharusnya menjadi raja dan
MATERI Sunan Prawoto, putra sulung Sultan
LATIHAN
Trenggono.
• Sunan Prawoto kemudian dikalahkan oleh
UJI KOMPETENSI
Arya Penangsang, anak Pengeran Sekar
Sedolepen.
REFERENSI
• Arya Penangsang kemudian dibunuh oleh
PENYUSUN Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang
menjadi Adipati di Pajang. Joko Tingkir
SELESAI bergelar Sultan Hadiwijaya (1549-1587)
memindahkan pusat Kerajaan Demak ke
Pajang.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
Peninggalan Kerajaan Demak
BERANDA

SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI

Masjid Agung Demak


Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Pajang
SK / KD

INDIKATOR
• Didirikan oleh Joko Tingkir bergelar
MATERI
Sultan Hadiwijaya (1549-1587)
• Setelah Sultan Hadiwijaya meninggal, ia
LATIHAN digantikan oleh putranya Sultan
UJI KOMPETENSI Benowo.
• Pada masa pemerintahannya anak Arya
REFERENSI Panggiri (anak Sultan Prawoto)
melakukan pemberontakan
PENYUSUN
• Atas bantuan anak angkatnya
SELESAI Sutawijaya, pemberontakan tersebut
berhasil ditumpas
• Sutawijaya memindahkan pusat
kerajaan ke Mataram
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kerajaan Mataram
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI
• Didirikan Sutawijaya dengan gelar Panembahan
Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama (1586-1601)
PENYUSUN • Setelah Senopati wafat, putranya Mas Jolang (1601-
1613) naik tahta dan bergelar Sultan Anyakrawati.
SELESAI
Dia berhasil menguasai Kertosono, Kediri, dan
Mojoagung. Ia wafat dalam pertempuran di daerah
Krapyak kemudian dikenal dengan Pangeran Sedo
Krapyak.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Raja-Raja Mataram Islam Sejarah
BERANDA

SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA

SK / KD
• Mas Jolang kemudian digantikan oleh Mas
INDIKATOR
Rangsang (1613-1645) bergelar Sultan Agung
MATERI Senopati ing Alogo Ngabdurracham atau
Sultan Agung.
LATIHAN • Pada masa pemerintahannya, Mataram
UJI KOMPETENSI mencapai masa keemasan. Pusat
pemerintahan dipindahkan ke Plered.
REFERENSI Wilayah kekuasaannya meliputi Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa
PENYUSUN Barat.
SELESAI
• Sultan Agung kemudian berniat untuk
merebut Banten.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA

SK / KD • Namun, niatnya itu terhambat karena ada VOC yang


menguasai Sunda Kelapa.
INDIKATOR
• VOC juga tidak menyukai Mataram. A
MATERI
• kibatnya, Sultan Agung harus berhadapan dulu
dengan VOC.
LATIHAN • Sultan Agung dua kali berusaha menyerang VOC:
UJI KOMPETENSI
tahun 1628 dan 1629.

REFERENSI Penyerangan tersebut tidak berhasil,


tetapi dapat membendung pengaruh VOC di Jawa.
PENYUSUN digantikan oleh Amangkurat I (1645-1677).
SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA

SK / KD
Raja-raja Mataram
INDIKATOR
1. Sultan Agung wafat tahun
MATERI 1645
LATIHAN 2. Amangkurat I (1645-1677).
UJI KOMPETENSI 3. Amangkurat II (1677-1703).
wilayah Kerajaan Mataram
REFERENSI makin menyempit karena
PENYUSUN diambil oleh Belanda.
SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Perjanjian Giyanti
SK / KD

INDIKATOR
• Terjadi Tahun 1755,
MATERI • Mataram terpecah menjadi dua :
LATIHAN
1. Ngayogyakarta Hadiningrat
(Kesultanan Yogyakarta) yang
UJI KOMPETENSI
berpusat di Yogyakarta dengan raja
REFERENSI
Mangkubumi yang bergelar
Hamengku Buwono I dan
PENYUSUN
2. Kesuhunan Surakarta yang berpusat
SELESAI di Surakarta dengan raja Susuhunan
Pakubuwono III. Dengan demikian,
berakhirlah Kerajaan Mataram.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Perjanjian Salatiga
SK / KD

INDIKATOR
• Terjadi Tahun 1757
MATERI • Mataram terpecah menjadi empat yaitu :
LATIHAN 1. Kesultanan Yogyakarta
UJI KOMPETENSI
2. Kasultanan Surakarta
3. Pakualaman
REFERENSI 4. Mangkunegara
PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA

Peta Wilayah Kerajaan Mataram


SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Pemecahan wilayah Kerajaan Mataram Islam

SK / KD

INDIKATOR Mataram Islam

MATERI Perjanjian
Giyanti (1755 )
LATIHAN
Kesultanan Kesunanan
UJI KOMPETENSI Ngayogyakarta Surakarta
Hadiningrat Hadiningrat
Perjanjian
Salatiga 1757
REFERENSI 1813 Kesunanan
Surakarta Mangkunegaran
Hadiningrat
PENYUSUN
Kesultanan
SELESAI Pakualaman Ngayogyakarta
Hadiningrat
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
Kesultanan Cirebon
BERANDA

SK / KD

INDIKATOR
• Didirikan oleh salah seorang anggota
MATERI Walisongo, Sunan Gunung Jati dengan gelar
Syarif Hidayatullah.
LATIHAN

UJI KOMPETENSI
• Raja-raja Cirebon:
a. Pangeran Ratu (Panembahan Yusuf)
REFERENSI b. Panembahan Girilaya (1650-1662)
PENYUSUN c. Martawijaya (Panembahan Sepuh)
SELESAI d. Kartawijaya (Panembahan Anom)
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA

SK / KD

INDIKATOR • Pada tahun 1679, Cirebon terpaksa


dibagi dua, yaitu Kasepuhan dan
MATERI Kanoman.
• Kasultanan Kanoman dibagi dua
LATIHAN menjadi Kasultanan Kanoman dan
UJI KOMPETENSI
Kacirebonan. Dengan demikian,
kekuasaan Cirebon terbagi menjadi 3,
yakni Kasepuhan, Kanoman, dan
REFERENSI Kacirebonan.
• Cirebon berhasil dikuasai VOC pada
PENYUSUN
akhir abad ke-17 berdasarkan
SELESAI
Perjanjian Kartasura 1705.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
Silsilah Raja-Raja Cirebon
BERANDA

SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kesultanan Banten
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI

Lokasi kerajaan Banten


Pelabuhan Banten
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
Banten Abad Ke-18
BERANDA

SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA Raja-raja Banten

SK / KD Sultan Hasanudin (1522-1527)


Pengaruh Banten sampai ke Lampung
INDIKATOR
Pangeran Yusuf (1570-1580)
MATERI Berhasil merebut Pajajaran dan Pakuan

LATIHAN Maulana Muhammad


1595 menyerang Palembang dan gugur
UJI KOMPETENSI

Abu’lmufakir
REFERENSI

PENYUSUN Abu’ma’ali Ahmad Rahmatullah

SELESAI
Sultan Ageng Titayasa
Kerajaa Banten maju pesat

Sultan Abdul Kahar (Sultan Haji)


Memihak VOC
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Salah Peninggalan Kerajaan Banten

SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA

Kerajaan Gowa-Tallo
(Kesultanan Makassar)
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN
Sultan Hasanuddin Tumenanga
UJI KOMPETENSI Ri Balla Pangkana (1653-1669)
raja terkenal dari Kerajaan
Gowa-Tallo yang dijuluki Ayam
Jantan dari Timur (De Hantjes
REFERENSI van Het Oosten)

PENYUSUN Sultan Hasanuddin lahir tahun


1631 dengan nama I Mallombesi
Muhammad Bakir Daeng
SELESAI Mattawang Karaeng Bonto
Mangape dan wafat tanggal 12
Juni 1670.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
Kerajaan Gowa-Tallo
BERANDA

SK / KD

1605, Sultan Gowa-Tallo 1639, Sultan Alaudin


INDIKATOR Sultan Hasanuddin
Memeluk Islam, Bergelar wafat, dan digantikan
menjadi raja (1653-
Sultan Alaudin Awwalul Sultan Muhammad Said
1669)
MATERI Islam (1639-1653)

LATIHAN

UJI KOMPETENSI
Perang 12 April 1668 Belanda menyerang Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin Makassar dan terjadi memperluas wilayah
menyerahkan tahta Perjanjian Bongaya sampai ke Sumbawa
REFERENSI kepada Amir Hamzah 1667 dan Ternate

PENYUSUN

SELESAI
Perang 12 April 1668
Sultan Hasanuddin
menyerahkan tahta
kepada Amir Hamzah
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Perjanjian Bongaya
SK / KD 18 November 1667
INDIKATOR

Belanda boleh
MATERI Makassar harus
mendirikan
melepaskan
benteng di
jajahannya
LATIHAN Makassar

UJI KOMPETENSI
Belanda
Aru Palaka harus
mendapat
REFERENSI diakui sebagai
monopoli dagang
Raja Bone
di Makassar
PENYUSUN Perjanjian
Bongaya
SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Peta wilayah Kerajaan Gowa-Tallo
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Peta kerajaan Ternate dan Tidore
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kesultanan Ternate
SK / KD
• Ternate berdiri abad ke-13 dengan
raja Zainal Abidin (1486-1500).
INDIKATOR
• Portugis yang masuk Maluku pada
tahun 1512
MATERI • Portugis dan Belanda bukan hanya
berdagang tetapi juga berusaha
LATIHAN menyebarkan ajaran agama mereka.
Penyebaran agama ini mendapat
UJI KOMPETENSI tantangan dari Raja Ternate, Sultan
Khairun (1550-1570). Ketika diajak
berunding oleh Belanda di benteng
REFERENSI Sao Paulo, Sultan Khairun dibunuh
oleh Portugis.
• Sultan Khairun kemudian digantikan
PENYUSUN
oleh Sultan Baabullah (1570-1583).
Pada masa pemerintahannya,
SELESAI Portugis berhasil diusir dari Ternate.
Keberhasilan itu tidak terlepas dari
bantuan Sultan Tidore.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kesultanan Tidore
SK / KD

INDIKATOR
• Kerajaan Tidore berdiri di pulau lainnya dengan Sultan Mansur
MATERI
sebagai raja.
LATIHAN • Kerajaan Tidore mengalami kemajuan pada masa pemerintahan
Sultan Nuku. Sultan Nuku berhasil memperluas pengaruh Tidore
UJI KOMPETENSI sampai ke Halmahera, Seram, bahkan Kai di selatan dan Misol di
Irian.
REFERENSI • Dengan masuknya Spanyol dan Portugis ke Maluku, kehidupan
beragama dan bermasyarakat di Maluku jadi beragam: ada
PENYUSUN Katolik, Protestan, dan Islam. Pengaruh Islam sangat terasa di
Ternate dan Tidore. Pengaruh Protestan sangat terasa di Maluku
SELESAI
bagian tengah dan pengaruh Katolik sangat terasa di sekitar Maluku
bagian selatan.
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Kesultanan Banjar

SK / KD • Didirikan oleh Pangeran Samudra


INDIKATOR
• Pada saat Islam masuk ke Kerajaan Banjar ia
memakai gelar Sultan Suryanullah atau Suryansyah.
MATERI • Pada abad ke-16 kota-kota pelabuhan Banjarmasin
mengalami perkembangan pesat sebab banyak
LATIHAN
didatangi oleh para pedagang.
UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Keraton Kesultanan Banjar

Pangeran Hidayatullah
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Lokasi Kesultanan Banjar
SK / KD

INDIKATOR

MATERI

LATIHAN

UJI KOMPETENSI

REFERENSI

PENYUSUN

SELESAI
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
Raja-Raja Kerajaan Banjar
SK / KD

1. Pangeran Samudra (Sultan Suriansyah, Raja pertama) - 1526 - 1545


INDIKATOR
2. Sultan Rahmatullah - 1545 – 1570
3. Sultan Hidayatullah - 1570 - 1595
MATERI 4. Sultan Mustain Billah - 1595 – 1620
5. Ratu Agung bin Marhum Penembahan yang bergelar Sultan Inayatullah - 1620 - 1637
LATIHAN 6. Ratu Anum bergelar Sultan Saidullah - 1637 – 1642
7. Adipati Halid sebagai Wali Sultan, karena Amirullah Bagus Kesuma belum dewasa - 1642 – 1660
UJI KOMPETENSI 8. Amirullah Bagus Kesuma - 1660 - 1663
9. Pangeran Adipati Anum (Pangeran Suriansyah) - 1663 – 1679
10. Sultan Tahlilullah - 1679 – 1700
REFERENSI 11. Sultan Tahmidullah bergelar Sultan Kuning - 1700 – 1734
12. Pangeran Tamjid bin Sultan Agung, yang bergelar Sultan Tamjidillah - 1734 - 1759
13. Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah - 1759 - 1761 :
PENYUSUN
14. Pangeran Nata Dilaga sebagai wali putera Sultan Muhammad Aliuddin - 1761 - 1801:
15. Sultan Suleman Al Mutamidullah bin Sultan Tahmidullah - 1801 - 1825 :
SELESAI 16. Sultan Adam Al Wasik Billah bin Sultan Suleman - 1825 - 1857 :
17 . Pangeran Tamjidillah - 1857 - 1859 :
18. Pangeran Antasari yang bergelar Panembahan Amir Oeddin Khalifatul Mu'mina - 1859 - 1862 :
19. Sultan Muhammad Seman yang merupakan Raja terakhir dari Kerajaan Banjar - 1862 - 1905
ANTARA AKULTURASI DAN
PERKEM BANGA N BUDAYA I SLAM

Berkembangnya kebudayaan Islam di kepulauan Indonesia telah menambah


khasanah budaya nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan menentukan
corak kebudayaan bangsa Indonesia. Hasil Akulturasi antara kebudayaan pra
Islam dan ketika Islam masuk tidak hanya berbentu fisik kebendaan seperti seni
bangunan, seni ukir/pahat, dan karya sastra tetapi juga menyangkut pola
hidup dan kebudayaan nonfisik lainnya.
1. Seni
Bangunan
A. Masjid dan menara
Ciri-ciri bangunan Masjid kuno di
Indonesia adalah :
- Atap nya berupa atap Tumpang
-Tidak ada menara yang berfungsi
sebagai tempat mengumandangkan
adzan.
-Masjid umunya didirikan di ibu kota
atau dekat istana kerajaan.

B. Makam
Makam yang terletak di tempat tinggi
atau atas bukit menunjukkan
kesinambungan tradisi yang
mengandung unsur kepercayaan pada
roh nenek moyang yang sudah dikenal
dengan Punden Berundak pada masa
Megalitikum.
2. Seni Ukir
Pada masa perkembangan Islam di
zaman Madiyah berkembang ajaran
bahwa seni ukir, patung, dan melukis
makhluk hidup apalagi manusia
secara nyata tidak diperbolehkan.
Sehingga banyak banguna Islam
yang dihias dengan motif ukir-
ukiran.
3. Aksara dan Seni Sastra

Tersebarnya Islam di Indonesia membawa pengaruh


dalam bidang aksara atau tulisan. Di samping
pengaruh sastra Islam dan Persia berkembang sastra
yang tidak terlepas, contohnya :
-Hikayat, yaitu karya sastra yang bercerita sejarah
ataupun dongeng.
-babad, adalah tulisan sejarah tetapi tidak selalu
fakta.
-Syair, adalah karya sastra berupa sajak-sajak.
-Suluk, adalah karya sastra berupa kitab-kitab.
4. Kesenian

-Permainan Debus, yaitu tarian


yang pada pucaknya penari
menusukkan benda tajam
ketubuhnya tapi tidak luka.
-Seudati, adalah sebuah bentuk
tarian dari Aceh.
-Wayang, adalah pertunjukkan
yang menggukan boneka asli
Jawa.
ISLAM DAN PROSES
INTEGRASI
1. Peranan para ulama
2. Peran pedagang antar pulau
3. Peran bahasa
KESIMPULAN

Perkembangan Islam di Nusantara tidak terlepas dari dinamika


Islam di kawasan lain. Salah satu faktor pemersatu terpenting di antara
berbagai suku bangsa di Nusantara adalah Islam. Islam mengatasi
perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara berbagai suku bangsa dan
menjadi identitas yang mengatasi batas-batas geografis, sentimen etnis,
identitas kesukuan, adat istiadat dan tradisi lokal lainnya. Warisan terbaik
dari sejarah zaman Islam adanya pengintegrasian Nusantara lewat
Nasionalisme keagamaan dan jaringan perdagangan antar pulau. Karena itu
kita sebagai anak bangsa Indonesia, generasi muda wajib merawat kehidupan
berdasarkan ajaran Islam yang penuh toleransi dengan situasi keberagaman
Nusantara, agar tercapai Tata Kehidupan Islami di Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
BERANDA
VIDEO ISLAMISASI NUSANTARA
SK / KD

INDIKATOR https://youtu.be/WsNuj_7x8f8

MATERI
https://youtu.be/ttv2gn93QFM
LATIHAN

UJI KOMPETENSI https://youtu.be/OpMP--0g4rw

REFERENSI
https://youtu.be/zcanZZuH6eo
PENYUSUN

SELESAI
SUMBER
 https://www.nu.or.id/post/read/78382/ihwal-islamisasi-nusantara
 https://news.detik.com/berita/d-5103389/3-teori-masuknya-islam-ke-indonesia-
lengkap
 https://tirto.id/penjelasan-4-teori-sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia-f8pm
 https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/saluran-penyebaran-islam-di-
indonesia-8838/
 https://sejarahindonesiadahulu.blogspot.com/2017/03/sejarah-masuknya-islam-
ke-indonesia_7.html
 https://tirto.id/sejarah-kerajaan-samudera-pasai-pendiri-masa-jaya-
peninggalan-f9R4
 https://sejarahkita.com/6-saluran-islamisasi-di-indonesia/
Rela Berbagi Ikhlas Memberi Sejarah
Referensi
BERANDA

SK / KD

INDIKATOR
• Ricklefs, M.C. 1998. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah
MATERI Mada University Press.
• I Wayan Badrika. Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas XI Program IPA.
LATIHAN
Jakarta: Erlangga
UJI KOMPETENSI • Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. 1993.
Jakarta: Balai Pustaka.
REFERENSI • Sartono Kartodirdjo. 1993. Pengantar Sejarah Indonesia Baru. Jilid 1-2.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
PENYUSUN • Nana Supriatna. 2007. Sejarah Untuk SMA Program IPA. Jakarta:
Grafindo Media Pratama.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai