Anda di halaman 1dari 47

Pemerintah NKRI

masa Demokrasi
Liberal
dan Demokrasi
Terpimpin
Susi Agustini, S.Sos, M.Pd
INDONESIA PADA MASA
DEMOKRASI LIBERAL (1949 – 1959)

a. Dalam bidang politik


b. Dalam bidang ekonomi
c. Dalam bidang sosial budaya
a. Dalam bidang Politik

Sistem Pemerintahan Parlementer


Menteri – menteri bertanggungjawab
kepada Perdana Menteri
Memiliki partai oposisi
UUDS 1950
KABINET NATSIR
(6 September 1950 – 21 Maret 1951)

Dipimpin Oleh : Muhammad Natsir


Program :
1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan
pemerintahan.
3. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang.
4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
5. Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat.
Kabinet Natsir

Kabinet koalisi
Prokernya : penanggulangan masalah
keamanan,penyempurnaan susunan
pemerintahan dan angkatan
perang,penyelesaian masalah Irian Barat,
memperkuat ekonomi
Diganti krn gagal dlm perjuangan Irba,
mosi tidak percaya dari Hadikusumo
mengenai PP No. 39
KABINET SUKIMAN
(27 April 1951 – 3 April 1952)

Dipimpin oleh: Sukiman Wiryosanjoyo


Program :
1. Menjamin keamanan dan ketentraman
2. Mengusahakan kemakmuran rakyat dan
memperbaharui hukum agraria agar sesuai
dengan kepentingan petani.
3. Mempercepat persiapan pemilihan umum.
4. Menjalankan politik luar negeri secara bebas
aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam
wilayah RI secepatnya.
Kabinet Sukiman
* nasionalisasi de javasche Bank
* menjaga keamanan,kemakmuran
rakyat,penyelenggaraan Pemilu
secepatnya,politik bebas
aktif,penyelesaian Irian Barat
* pelepasan 950 tapol
* penumpasan PKI dan faham komunis
* diganti krn :
- Penandatanganan MSA
- gagal dlm pembebasan Irba
Kabinet Wilopo
Prokernya : politik luar negeri
Bebas Aktif
Diganti karena :
Gerakan separatis
Peristiwa 17 Oktober 1952
Peristiwa Tanjung Morawa
KABINET WILOPO
(3 April 1952 – 3 Juni 1953)

dipimpin oleh : Mr. Wilopo


Program :
Program dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum
(konstituante, DPR, dan DPRD), meningkatkan kemakmuran
rakyat, meningkatkan pendidikan rakyat, dan pemulihan
keamanan.
Program luar negeri : Penyelesaian masalah hubungan
Indonesia-Belanda, Pengembalian Irian Barat ke pangkuan
Indonesia, serta menjalankan politik luar negeri yang Bebas-
Aktif.
KABINET ALI SASTROAMIJOYO I
(31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)

Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU.


Dipimpin oleh : Mr. Ali Sastroamijoyo
Program :
Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera
menyelenggarakan Pemilu.
Pembebasan Irian Barat secepatnya.
Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali
persetujuan KMB.
Penyelesaian Pertikaian politik
Kabinet Koalisi
Pembentukan Panitia Pemilu Pusat
Menetapkan tgl pelaksanaan pemilu
Pelaksanaan KAA
Pengangkatan menhan Iwa
Kusumasumantri
Pertentangan sipil dan militer
KABINET BURHANUDDIN HARAHAP
(12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)

Dipimpin oleh : Burhanuddin Harahap


Program :
Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan
kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.
Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah
ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru
Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi
Perjuangan pengembalian Irian Barat
Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas
aktif.
Pepenyelenggaraan pemilu I untuk
DPR dan Konstituante

Pengendalian inflasi

Bubar karena menyerahkan


mandatnya kepada pemerintah
KABINET ALI SASTROAMIJOYO II
(20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)
Dipimpin oleh : Ali Sastroamijoyo
Program :
Perjuangan pengembalian Irian Barat
Pembentukan daerah-daerah otonomi dan
mempercepat terbentuknya anggota-anggota DPRD.
Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan
pegawai.
Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi
ekonomi nasional berdasarkan kepentingan rakyat.
Perjuangan Irba
Pembentukan daerah otonom
Memperbaiki perekonomian negara
Politik Bebas Aktif
Pembatalan KMB
Bubar karena gerakan separis
didaerah,perbedaan pendapat antara
TNI dgn Masyumi
KABINET DJUANDA
( 9 April 1957- 5 Juli 1959)
Dipimpin oleh : Ir. Juanda
Program :
Programnya disebut Panca Karya sehingga
sering juga disebut sebagai Kabinet Karya,
programnya yaitu :
Membentuk Dewan Nasional
Normalisasi keadaan Republik Indonesia
Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB
Perjuangan pengembalian Irian Jaya
Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan
Panca Karya/kerja
Pembentukan dewan Nasional
Normalisasi hubungan dengan
Malaysia
Pembatalan KMB
Pengembalian Irba
Mempercepat pembangunan
Bubar karena dikeluarkannya
Dekrit/Konsepsi Presiden
PERDANA MENTERI

Ali Sastroamidjoyo
M. Natsir
Perdana menteri

Burhanuddin Harahap Djuanda Kartawidjaya


Perdana menteri

Sukiman Wilopo
PEMILU 1955
Dilaksanakan 2 x
Pemilu I memilih anggota DPR
Pemilu II memilih anggota Konstituante
Hasil : PNI, Masyumi, NU, PKI
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Kegagalan konstituante menyusun
UUD

Isi : dibubarkan konstituante,berlaku


kembali UUD ‘45,tidak berlaku UUDS,
pembentukan DPAS dan MPRS

Akibat : peralihan dari Demokrasi


Liberal ke Demokrasi Terpimpin
b.Bidang Ekonomi
UU No. 19 tahun 1945
mengenai nilai tukar mata uang ORI
• 1 Oktober 1946
Uang kertas baru ORI
• Perpu No. 2 tahun 1946
Pendirian BNI sebagai bank sirkulasi
• Sistem ekonomi Gerakan
Benteng/Soemitro Djoyohadikusumo
• Sistem ekonomi Ali Baba/Iskaq
Cokrohadisuryo
Ekonom Indonesia dan
programnya
Plan Kasimo
– Pemberian bantuan
bagi para petani dan
pemilik tanah.

– Perbaikan dalam
bidang pertanian

I .J. Kasimo
EKONOM INDONESIA DAN
PROGRAMNYA

GUNTING
SYAFRUDIN
– Pemotongan nilai tukar
rupiah, hingga nilai
tukarnya ½

SYAFRUDIN
PRAWIRANEGARA
Ekonom Indonesia dan
programnya
Ekonomi Ali Baba
– Kerjasama ekonomi
dan perdagangan
antara pengusaha
pribumi dengan
pengusaha Cina
Ekonom Indonesia dan
programnya
Gerakan Benteng
– Bantuan
kredit/pinjaman bagi
pengusaha

– Masyarakat/golongan
pengusaha/pedagang

Soemitro Djoyohadikusumo
Sosial budaya pada masa
Demokrasi liberal

Masuknya budaya Eropa dan USA


(musik,makanan dan busana)

Kebebasan berpolitik dan berkreasi


KABINET NATSIR
KABINET SUKIMAN
KABINET WILOPO
KABINET ALI SASTROAMIDJOYO I
(ALI – WONGSO)
KABINET ALI
SASTROAMIDJOYO II
KABINET DJUANDA/KARYA/ZAKEN
KABINET
Dampak Poleksosbud
pada Demokrasi Liberal

PROKER TDK DPT DIJALANKAN DGN


BAIK

MASUKNYA BUDAYA ASING

BANYAKNYA PENGANGGURAN
Demokrasi Terpimpin
(1959 – 1967)
Sentralisasi kekuasaan
Keppres No.2/1959, Tugas MPRS
menyusun GBHN
Pembentukan kabinet kerja
Semboyan Nasakom untuk
mempersatukan bangsa yang berbeda
faham
Mempererat persatuan dan kesatuan
bangsa dibentuk Resopim
Ciri

Dasar negara USDEK


Penyatuan TNI & kepolisian dalam ABRI
Parpol dominan => PKI
Gelar presiden Paduka YM,Pemimpin
besar revolusi
Pembubaran beberapa parpol spt
Masyumi,PSI,Murba,BPS
Pembentukan Front Nasional
POLITIK
Sistem pemerintahan presidensial
Pembentukan kabinet kerja
Kedudukan lembaga tinggi dan tertinggi
negara berada dibawah presiden
Partai terkuat : PKI
Bergabung dalam NEFO
Hubungan diplomatik 5 negara, poros
Jakarta – Peking – Phnompenh – Hanoi
Pyongyang (IND – RRC – Vietnam Utara –
Kamboja – KORUT)
Politik
Melaksanakan politik mercusuar
/mendirikan bangunan/gedung yg
berukuran besar/spektakuler
Melaksanakan politik konfrontasi dengan
Malaysia (Dwikora)
Politik luar negeri lebih cenderung pada
blok kiri/timur (NEFO/New Emerging
Force/persekutuan negara – negara yg
berfaham sosialis komunis)
EKONOMI
Ekonomi terpimpin,komando,terpusat
Sanering = pemotongan nilai tukar mata
uang kertas
Pembekuan simpanan nasabah bank
mulai Rp 25.000 keatas
Deklarasi ekonomi
Membentuk DEPERNAS yang bertugas
menyusun rancangan pembangunan
semesta dengan pola 8 tahun
DAMPAK POLEKSOSBUD
PD DEMOKRASI TERPIMPIN
KRISIS EKONOMI

STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN


NEGARA TERGANGGU

PERISTIWA G 30 S

BUDAYA EROPA /USA DILARANG


Dampak Poleksosbud
pada Demokrasi Terpimpin
Budaya Nasional/Daerah
Berkembang Pesat
Produksi Barang /Senjata
dari China dan Rusia
Banyak Masuk ke Indonesia
Perdana Menteri ketika
demokrasi terpimpin

Ali Sastroamidjoyo
Burhanuddin Harahap
Chaerul Saleh
Perdana Menteri ketika
demokrasi terpimpin

Johannes Leimena
Dr. Johannes Leimena
Perdana Menteri ketika
demokrasi terpimpin

Dr. Soebandrio Dr. Soebandrio


Link-link Video Terkait
https://youtu.be/toDnZI-lyN0 (pidato Bung Karno, dari pengasingan)

https://youtu.be/sdJgUSwWD_c (demokrasi terpimpin-part1)

https://youtu.be/0RihiaRhdsk (demokrasi terpimpin part 2)

https://youtu.be/im4BTOIZERE (demokrasi terpimpin)

https://youtu.be/wKTIcoS2Llc (pidato Soekarno di sidang umum PBB)

https://youtu.be/EExBGT-wBjc (Trikora di Yogjakarta)

https://youtu.be/mKw5scOQbh0 (Bung Karno dan Presiden Seumur Hidup)

https://youtu.be/GCgrvnVaCiI (biografi Presiden Soekarno)

https://youtu.be/YF-YfBnlQP8 (Pidato Presiden Soekarno, 17-08-1963)


Never forget the History

Anda mungkin juga menyukai