Satuan Pendidikan :
Penyusun : Team P5
PROFIL MODUL
Tema : GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
Topik : Alam Mendidik Kita Kreatif
Judul : Pemanfaatan Daun untuk Ecoprint
FASE : E
• Tanaman beraroma tajam dapat menjadi salah satu indikasi bahwa tanama tersebut dapat
digunakan sebagai pewarna alami.
• Jika tanaman digosokan kesebuah kain dan meninggalkan noda maka daun tersebut
potensial untuk dijadikan pewarna alami.
• Apabila daun direndam pada air panas selama 10 menit dan merubah warna pada air
tersebut maka tanaman ini juga berpotensi menjadi pewarna alami.
• Ciri-ciri tersebut terdapat pada daun jati, eucalyptus, stroberi, jambu, pare, pohon Nangka,
tanaman bougenfile, daun papaya, daun kelor, daun pakis dan sebagainnya.
TEKNIK PEMILIHAN DAUN untuk Ecoprint
1. Bagian tumbuhan berupa daun, ranting, dan bunga, paling sering digunakan untuk menghasilkan
motif ecoprint. Namun demikian, tidak semua tanaman bisa dipakai untuk membuat ecoprint. Tekstur
daun yang bagus biasanya lembut. Kalau ada bulu biasanya tidak bisa, tetapi balik lagi eksperimen.
2. Selain memastikan daun itu menghasilkan warna yang tajam, dalam memilih daun untuk batik
Ecoprint juga ada kriteria khusus yang perlu dijadikan pertimbangan diantaranya daun yang dipakai
memiliki ketebalan tertentu tidak terlalu tipis ataupun terlalu tebal, serta daun tanaman tersebut
memiliki bentuk permukaan daun yang tidak licin
3. Jenis daun yang biasa dipakai untuk ecoprint diantaranya adalah daun jati yang akan menghasilkan warna
merah, daun mengkudu menghasilkan warna kuning, daun kenikir menghasilkan warna hijau kekuningan.
Sedangkan bunga Mawar merah menghasilkan warna ungu, untuk bunga kenikir menghasilkan warna
kuning mendekati oranye
4. Dalam penyimpanannya pun jangan sembarangan. Salah satu hal yang jangan
sampai anda lakukan adalah menyimpan dedaunan di dalam plastik. Karena hal
itu akan menyebabkan kondisi daun jamuran. Ketika daun memiliki jamur di
permukaan maka hal ini adalah sesuatu yang fatal, karena artinya daun sudah
expired atau sudah tidak bisa dipakai untuk ecoprint dan tentunya mengurangi
kualitas daun tersebut. Maka rekomendasi dalam menyimpan daun untuk batik
ecoprint akan lebih baik jika anda simpan dalam freezer. Dengan dibersihkan
terlebih dahulu lalu masukkan dalam freezer. Langkah ini akan meningkatkan
keawetan daun hingga waktu yang cukup lama.
Contoh beberapa daun untuk ecoprint:
1. Daun jarak 16. Daun Ketapang
2. Daun pepaya jepang 17. Daun Singkong
3. Daun kayu afrika 18. Daun ketepeng
4. Daun pongporang atau daun lanang 19. Daun Lanang
5. Daun jati 20. Daun Lengkeng
6. Daun jambu biji 21. Daun Matoa
7. Daun kersen 22. Daun Miana
8. Daun belimbing 23. Daun Mindi
9. Daun tinta atau daun mangsi 24. Daun Yodium
10.Daun ungu 25. Daun Sirih
11.Daun arbei atau daun murbei 26. Bunga Mawar, Bougenville, Kamboja, dan Ruellia
12.Eucalyptus deglupta
13.Daun johar
14.Daun Kalpataru
15. Daun kenikir
Contoh Hasil Ecoprint
Contoh Gambar Dedaunan
untuk Ecoprint
Daun KALPATARU
Daun AFRIKA
Daun KERSEN
Bunga RUELLIA
Daun JARAK
Daun MATOA
Cara membuat
Lakukan terlebih dahulu treatment pd daun dengan merendam pada larutan cuka
secukupnya selama 1 malam (ini berfungsi untuk menghilangkan lapisan minyak
pada daun, sehingga warna dan tekstur pada daun mudah tercetak pada kain.
1. Bentangkan kain di atas lantai
2. Kita tata daun-daunan di atas kain
3. Kita tutup dengan plastik bening (agar bekas pukulan dari palu tidak mengotori kain)
4. Kita mulai pukul kain yang terdapat daun-daunan agar warna daun bisa tercetak di
atas kain (hati2 dalam memukul, karena jika tidak hati2 kain akan berlubang)
5. Setelah selesai memukul kita bersihkan kain dari daun-daun yang masih
6. Kita jemur kain tersebut hingga kering kurang lebih 1-5 hari
7. Rendam dengan air tawas selama kurang lebih 10 sampai 30 menit (untuk