Anda di halaman 1dari 8

BATIK ECOPRINTING

Guru Pembimbing:
Ayu Wulandari, S.Pd., Gr.

Disusun Oleh:
1. Tria Ameza
2. Kansha Faya Hazariani
3. Figo Febrian
4. Al Maharani
5. Rindia Putri Utami
6. Tiara Heni Sapitri

SMA NEGERI 1 MARTAPURA


TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Martapura, Oktober 2023

Penyusun

2
LATAR BELAKANG

Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pembuatan motif saat
ini berkembang pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya teknik ecoprint sebagai
teknik baru dalam pembuatan motif. Teknik pembuatan motif yang sudah dikenal dan
telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia adalah batik yang berasal dari
Indonesia. Ecoprint sendiri di populerkan oleh India Flint seorang seniman yang tinggal
di Australia Selatan.
Ecoprint termasuk dalam produk fesyen ramah lingkungan, dimana pembuatannya
memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di alam. Lahirnya ecoprint sendiri dilatar
belakangi oleh adanya keresahan akan kelestarian alam. Hal tersebut yang kemudian
membuat sebagian orang memilih beralih pada produk ramah lingkungan, yang membuat
ecoprint kemudian istimewa adalah berkat adanya aspek penghargaan terhadap alam
Indonesia. Ecoprint lahir tidak hanya sebagai produk ramah lingkungan, tetapi juga
perwujudan menghargai kekayaan alam. Hal tersebut tercermin dari proses pembuatan
hingga produk yang dihasilkannya.
Ecoprint dalam fesyen merupakan teknik memberikan warna dan motif pada kain
dengan menggunakan bahan alami. Pada prosesnya, pembuatan kain ecoprint
membutuhkan media berupa tumbuhan, baik itu daun maupun bunga Tumbuhan tersebut
nantinya digunakan sebagai pewarna dan media membuat motif kain. Dalam membuat
motif, bagian dari tumbuhan tersebut ditempel pada kain hingga timbul motif.

Keunggulan dari produk ecoprint:


1. Ramah Lingkungan
2. Memiliki Motif Yang bervariasi
3. Memiliki motif yang unik dan eksklusif
4. Cocok digunakan diberbagi acara baik formal maupun non formal
5. Bisa di apilkasikan pada semua lini kain baik itu untuk pakaian/gaun, tas/pelengkapn
fashion, dan alas kaki.

3
1. Pengertian
Ecoprint yaitu teknik mencetak motif dan pewarnaan pada media kain, kertas, kulit
atau bahan lain yang mengandung bahan alam, dengan memanfaatkan getah. Pada
dedaunan atau bunga dan dengan menggunakan pewarna alam. Keunikan pada teknik
ecoprint ini yaitu hasilnya yang akan sangat bervariasi sesuai dengan jenis tanaman
yang digunakan, waktu pengolahan, kualitas air (air dari sumber alam lebih baik
seperti air sumur, air sungai dan air hujan), metode yang dipakai dan jenis serat kain.
Keunikan inilah yang menjadikan hasil akhir yang dibuat dengan menggunakan teknik
ecoprint ini akan sangat unik.
Teknik ecoprint dapat didefinisikan sebagai teknik pewarnaan kain yang cukup
sederhana namun dapat menciptakan visul yang unik dan menarik (Sedjati & Sari,
2019). Prinsip pembuatannya yakni melalui kontak langsung antara daun, bunga,
batang atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna bahan kain
tertentu. Karena dibuat dengan bahan alami, motif kain yang dihasilkan, biasanya akan
selalu berbeda meski masih menggunakan jenis daun yang daru tumbuhan yang sama,
warna dan motif yang tercetak pada bahan kainpun umumnya juga akan memiliki
karakteristik yang ekslusif bergantung pada letak geografis tanaman berasal
(Marianto, 2020; Saptutyningsih & Kamiel, 2020; Sedjati & Sari, 2019, Susanto et al.,
2021).

2. Teknik Pembuatan
 Ecoprint dengan teknik poundin.
Teknik pounding merupakan teknik yang paling sederhana dalam
pembuatan ecoprint karena dalam pembuatannya hanya memukulkan palu
keatas daun yang sudah ditata pada kain.
Meskipun demikian, pembuatan ecoprint menggunakan teknik pounding
memerlukan ketelitian dan ketelatenan agar menghasilkan produk yang
memiliki corak eksotis sesuai bahan yang digunakan.
 Ecoprint dengan teknik steaming.
Teknik steaming merupakan teknik pembuatan ecoprint dengan cara
dikukus. Teknik ini dapat dikatakan menjadi teknik yang paling rumit dalam

4
pembuatan ecoprint karena memerlukan bahan dan langkah-langkah yang
cukup banyak dan panjang.
 Ecoprint dengan teknik fermentasi daun
Fermentasi daun merupakan teknik pembuatan ecoprint yang dilakukan
dengan merendam daun ke dalam air cuka yang kemudian dipukul seperti
teknik pounding.

3. Daun Untuk Ecoprinting


Daun merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi kegiatan ecoprint.
Daun dapat memberi corak yang beraneka ragam pada kain. Bukan hanya corak tetapi
juga warna warni yang dihasilkan dari daun yang digunakan. Setiap daun memiliki
corak dan warna yang unik. Hal ini sangat menarik untuk dikembangkan karena cukup
diminati oleh masyarakat luas. Selain menghasilkan warna dan motif daun, ecoprint
juga bisa diterapkan dalam pembelajaran dendrologi.
Dendrologi mempelajari identifikasi jenis tanaman dengan mengenali dari
morfologi bagian tanaman (Darmawan, 2019). Jenis daun yang biasa dipakai untuk
ecoprint diantaranya adalah daun jati yang akan menghasilkan warna merah, daun
mengkudu menghasilkan warna kuning, daun kenikir menghasilkan warna hijau
kekuningan. Sedangkan bunga Mawar merah menghasilkan warna ungu, untuk bunga
kenikir menghasilkan warna kuning mendekati oranye.

4. Kain Untuk Ecoprinting


Karena warna dan motif yang dipakai dalam Eco Printing diambil dari tumbuh-
tumbuhan maka bahan lain yang digunakan untuk teknik ecoprint ini juga harus
menggunakan bahan kain yang terbuat dari material yang berasal daru serat alam.
Serat selulosa seperti katun dari rami serta serat protein seperti wol dan sutera
merupakan kain yang paling cocol diaplikasikan untuk ecoprint, kalaupun ingin
menggunakan kain satin sebenarnya juga bisa, namun motif daun yang tertempel
biasanya tidak akan terlalu tajam.
Jenis kain yang dapat digunakan untuk Ecoprint diantaranya adalah Kain Blacu,
merupakan nama salah satu kain yang terbuat dari kapas sehingga sangat aman untuk
digunakan; Kain Mori, merupakan sejenis kain berwarna putih polos yang memiliki

5
ketebalan, kehalusan dan kerapatan yang sempurna untuk digunakan dalam ecoprint;
Kain Dobby, bisa menjadi sebuah karya yang sangat menarik untuk membuat produk
Eco Printing; Kain Paris, termasuk ke dalam jenis kain yang sangat bagus untuk
membuat produk hijab Eco Printing. Karena warna dan motif yang dipakai dalam Eco
Printing diambil dari tumbuh- tumbuhan maka bahan lain yang digunakan untuk
teknik ecoprint ini juga harus menggunakan bahan kain yang terbuat dari material
yang berasal daru serat alam.
5. Manfaat
Dari berbagai teknik yang diterapkan dalam Eco Printing, pada prinsipnya terdapat
banyak sekali manfaat yang bisa di dapatkan. Beberapa manfaat praktis dari teknik
Eco Printing diantaranya adalah media yang dipakai dalam ecoprint tidak terbatas
pada kain saja, namun sebagai benda yang mampu menyerap warna alami dari
dedaunan dan bunga-bunga bisa dipakai, kemudian, dibandingkan dengan kain polos
atau yang bercorak dengan teknik digital produk kain yang dihasilkan dengan teknik
Eco Printing jauh lebih eksklusif.
Selanjutnya, selain desainnya tampak eksklusif, produk-produk ecoprinting juga
lebih terkesan good looking dan Nampak berkelas. Kemudian, Eco Printing bisa
dijadikan sebagai salah satu alternative cara untuk mengurangi kerusakan lingkungan
dan ekosistem akibat limbah kimia pabrik tekstil. Selanjutnya, karena belum digeluti
banyak orang Eco Printing justru menjadi peluang bisnis yang menjanjikan karena
competitor jadinya masih sedikit. Selanjutnya, modal yang dikeluarkan untuk
membuat produk ecoprinting tidak begitu banyak, sedangkan pewarnanya tinggal
ambil dari alam. Terakhir, inovasi desain di bidang Eco Printing sangatlah fleksibel,
bisa terus meningkatkan kualitas produk dengan mengembangkan tekniknya terus-
menerus.

6
KESIMPULAN

Ecoprint merupakan sumber daya manusia masyarakat mandiri, fungsi dari sumber daya
manusia, yaitu Tenaga Kerja, Yang pertama, sebagai tenaga kerja. Fungsi keberadaan SDM
sebagai tenaga kerja adalah untuk menghasilkan barang atau jasa dalam suatu perusahaan
atau organisasi, maupun secara individu. Keberadaan SDM dibantu dengan kemajuan
teknologi saat ini akan berperan penting dalam menjaga keunggulan dan menghasilkan
produk yang bermutu tinggi. Pemimpin, fungsi dari SDM sebagai pemimpin berfungsi untuk
mengatur jalannya usaha bisa berjalan dengan semestinya. Seorang harus memiliki
kemampuan untuk memimpin dan membimbing dirinya sendiri, individu atau tim yang
berada dalam kuasanya. Setiap usaha memerlukan kerja sama antarindividu dalam
menjalankan usahanya.
Seorang memimpin dirinya sendiri harus memiliki pengalaman intuisi dan kecakapan
praktis. Pengusaha, Sumber daya manusia sebagai pengusaha harus mampu bekerja dengan
baik secara mandiri untuk mengembangkan usaha atau bisnisnya. Produsen, Sumber daya
manusia sebagai produsen merupakan individu yang menghasilkan barang dalam memenuhi
kebutuhan manusia.
Produsen dapat menambah nilai atau manfaat suatu barang serta menciptakan barang baru
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak ada habisnya. Konsumen.
konsumen merupakan pemakai barang hasil produksi, penerima pesan iklan, dan pemakai
jasa. Jadi, sumber daya manusia sebagai konsumen adalah individu yang memakai barang
atau jasa yang tersedia dalam masyarakat. Sebagian besar konsumen adalah pengguna akhir
dari suatu barang atau jasa yang diproduksi.
Konsumen memakai barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam
menjalani hidup. Ecoprint merupakan sumber penghasilan pribadi, sehingga seseorang dapat

7
menjadi sumber daya manusia yang potensial untuk dapat memanag diri untuk membuat
sesuatu yang bernilai guna, bernilai manfaat, karena dirinya secara ekonomis dan kreatif
menjadi sumber daya manusia yang mandiri dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai