Anda di halaman 1dari 7

● LATAR BELAKANG

Ecoprint adalah teknik cetak yang menggunakan pewarna alami yang dilakukan
dengan memindahkan pola (bentuk) dedaunan dan bunga-bunga keatas
permukaan berbagai media yang sudah diolah untuk menghilangkan lapisan
lilindan kotoran halus pada kain agar warna tumbuhan mudah menyerap(teknik
mordan).Teknik ini diaplikasikan pada bahan berserat alami,seperti kain
kanvas/katun yang mampu menyerap warna dengan baik.
Pewarna tradisional/ecoprint telah memanfaatkan tanaman yang tidak dikenal
sebagai sumber pewarna.Hasil pencetakan ecoprint sangat berfariasi sesuai
dengan jenis tanaman,jenis serat,waktu pengolahan,metode pengolahan dan
lainnya.
Cara yang paling sederhana dilakukan untuk proses ecoprint adalah dengan
meletakkan bunga atau daun diatas kain. Kemudian memukulnya dengan
menggunakan palu. Daun atau bunga akan meninggalkan bekas warna pada
kain. Proses ini tidak membutuhkan waktu lama namun hasil pewarnaannya juga
akan tetap unik dan menarik.

● TEKNIK-TEKNIK ECOPRINT
1. Teknik Palu (Hammering)
Bahan dan alat :
❖ Kain yang sudah di mordan
❖ Daun dan bunga
❖ Palu karet/palu kayu
❖ Air cuka/air karat
❖ Bahan Fiksasi
❖ Selotip
❖ Plastik
Tahap-tahap pembuatan :
❖ Rendam sebentar daun-daun yang tebal dalam air cuka. Daun
yang tipis dan bunga tidak perlu direndam.
❖ Bentangkan kain dilantai/diatas meja. Tandahi bekas tengahnya.
❖ Tata daun dan bunga pada sisi sebelah kain. Boleh hanya daun
saja tidak ditumpuk.
❖ Selotip daun dan tutup dengan plastik.
❖ Mulai memukul daun yang terjibipit antara plastik dan kain. Pukul-
pukul perlahan satu persatu.
❖ Diamkan 1-2 hari
❖ Buat larutan fiksasi,rendam kain selama 30 menit.
❖ Bilas dan jemur hingga kering.

2. Teknik Gulung (bundhels)


Bahan dan alat :
❖ Kain yang sudah di mordan
❖ Daun (bersihkan dari semut dan binatang lainnya)
❖ Tali katun atau benang kenur
❖ Batang kayu/bambu/pipa besi
❖ Pengukus (steamer)
❖ Larutan untuk fiksasi,bisa dengan cuka biang/tawas
Tahap-tahap pembuatan:
❖ Bentangkan kain dilantai/meja besar
❖ Rendam sebenar daun-daun lalu tiriskan dan tata daun-daun
tersebut pada sebelah sisi kain
❖ Tata sedemikian rupa,bisa menyebar bisa saling menumpuk.
Boleh menggunakan berbagai macam daundan ranting-ranting
daun
❖ Tutup kain dengan sisi sebelahnya
❖ Letakkan batang kayu diujung kain yang sudah dilipat
❖ Gulung kain dengan memadatkannya pada batang kayu sampai
selesai
❖ Ikat gulungan dengan kencang
❖ Kukus gulungan kain (bundle) selama 2 jam.
❖ Dinginkan bundhelan dengan cara didiamkan
❖ Setelah 1-2 hari buka gulungan dan buang daun-daunnya
❖ Siapkan air fiksasi larutkan sekita 5 liter air bersih dan 30 gram
bubuk tawas/TRO/cuka biang/bahan fiksasi lain,rendam sekitar 30
menit
❖ Bilas kain lalu jemur.

3. Teknik Hapa Zome


Teknik ini cocok digunakan untuk priduk yang tidak perlu dicuci seperti
hiasan pigura, tas serbaguna, cup lampu, karu ucapan.
Bahan dan alat :
 Kain yang sudah dimordan
 Daun dan bunga
 Palu karet/palu kayu
 Selotip kertas
Tahap-tahap pembuatan :
 Bentang kain dilantai atau diatas meja
 Tata daun atau bunga dengan posisi yang dirancang sesuai
desain.
 Rekatkan selotip kertas menutupi bunga
 Bisa juga daun dan bunga diletakan pada satu sisi, lalu ditutup
dengan sisi kain yang polos.
 Mulai memalu perlahan-lahan setiao daun secara merata.
 Lepaskan selotip kertas atau buka lapisan kain.
 Angin-anginkan kain hingga daun dan bunga yang menempel
betul-betul kering. Sebbaiknya digantung ditempat teduh.
 Setelah kering buang sisa-sisa daun dan bunga yang masih
menempel.
Setrika karya dengan cara dibalik dan tekan detiap motif.

LAPORAN TUGAS PKWU


(ECOPRINT)

Nama Kelompok :
1. Ayrisa Trianida (06)
2. Hesti Kurniawati (12)
3. Ludfa Nur Prasetyo (13)
4. Nafsan Fatihah (18)

Berikut ini adalah contoh-contoh hasil dari ecoprint :


 Proses Mordan
Gunanya adalah untuk meluruhkan lapisan lilin atau pemutih yang melekat pada
permukaan kain supaya warna-warna tetumbuhan mudah diserap.
Bahan untuk mordan kain bisa dipilih yaitu larutan tawas, larutan kapur tohor, atau
larutan tunjung.
 Cara memordan kain :
1) Larutkan 3 liter air bersih dengan 30 gram bahan mordan. Aduk rata dan
rendam kain semalam.
2) Lakukan sore hari dan bilas pada pagi harinya.
3) Rebus kain dan air mordan tersebut sampai memdidih selama satu jam.
4) Biarkan dingin, bilas dengan air bersih dan jemur dengan bentangan
yang rata.
5) Kain siap digunakan. Bila terlalu kusut sebaiknya disetrika.
NB : khussus untuk kain sutra atau semi sutra tidak perlu direbus.
Tahapanya:
a. Melarutkkan bahan mordan
b. Merendam kain
c. Merebus kain

 Proses Fiksasi
Gunanya adalah agar warna dan motifnya tidak pudar atau untuk mengunci warna.
Setiap bahan akan memberikan efek yang berbeda.
 Cara fiksasi :
1) Buat larutan dari air yaang dicampur dengan bahan pembantu ecoprint
yang dipilih.Untuk 3 liter air cukup 1 sendok teh bubuk tawas atau
pilihan bahan lainya. Aduk rata hingga larut dan diamkan dulu hingga
mendapat larutan bening.
2) Buka bundelan kain dan masukan ke larutan fiksasi.
3) Aduk-aduk dan diamkan sekitar 30 menit. Perhatikan perubahan warna
yang muncul.
4) Bilas kain hingga benar-benar bersih.
5) Jemur kain, sebisa mungkin tidak kena cahaya matahari langsung.
Kesimpulan :
 Pada pembuatan ecoprint kali ini, kita mrnggunakan teknik palu dan kita
membuat totebag. Pada teknik palu ini kesulitanya adalah dalam mencari daun/
bunga karena saat ini sedang musim kemarau dan kemudahanya yaitu dalam
memalu dan pada saat proses fiksasi dan mordan. Daun yang kami gunakan
diantaranya adalah daun jati, daun katu, daun kelor, daun jarak, daun randu , dan
menggunakan bunga bougrnvil.

Anda mungkin juga menyukai