Anda di halaman 1dari 4

Ecoprint

Definisi :
Ecoprint merupakan proses menciptakan sebuah kain bermotif tumbuhan, di
mana motif tersebut berasal dari tanaman asli.

Syarat kain :
Hanya kain serat alam yang bisa digunakan. Karena hal itu bertujuan untuk
memudahkan penyerapan warna dari daun ke serat-serat benang. Beberapa serat alami
yang bisa digunakan antara lain adalah serat kapas (serat yang berasal dari biji
tanaman ordo Malvales), serat linen (serat yang berasal dari tumbuhan rami), dan serat
sutra (serat yang bersumber dari larva ulat sutra murbei (Bombyx mori).

Jenis kain :
 Kain Blacu
Kain blacu merupakan jenis kain mentah atau greige yang belum
melalui proses finishing dan bisa digunakan untuk ecoprint karena dibuat dari
100% katun.
 Kain Mori
Moi adalah kain blacu yang sudah melalui proses finishing dan
pemutihan, sehingga oasa disebut dengan kain putihan. Contohnya yaitu kain
mori batu, mori biru, mori prima dan mori primis.
 Kain Dobby
Kain dobby merupakan kain tenunan yang memiliki motif, sehingga
hasil ecoprint nampak semakin hidup. Contohnya yaitu dobby full katun, dobby
katun rayon dan dobby rayon.
 Kain Paris
Kain paris berciri khas kain yang tidak terlalu tebal dan biasanya hasil
ecoprint menggunakan kain ini akan dijadikan produk jilbab.
 Katun Sari
Jenis kain ini memiliki karakter penenunan yang berbeda dan sedikit
lebih tipis, hasil ecoprint menggunakan katun sari ini bisa dijadikan scarf
maupun aksesoris fashion lainnya.
 Kain Sutra
Kain sutra akan memberikan kesan yang mewah karena kemampuan
baiknya dalam menyerap warna dan menghasilkan warna yang sangat tajam.
Contoh jenis kain sutra yaitu kain sutra super 56, 54, sutra kringkel, habutal,
thai silk, argandi dan masih banyak lagi.

Teknik pewarnaan :
 Iron Blanket
Teknik iron blanket dilakukan dengan cara meletakkan dedaunan di atas
permukaan kain. Kain tersebut harus sudah bersih dan kering, lalu dilapis
plastik, digulung, dan diikat ke bambu atau paralon. Setelah itu dikukus selama
2 jam. Setelahnya dibutuhkan proses fiksasi yaitu untuk mengikat warna agar
tidak luntur. Caranya dengan merendam kain ecoprint yang sudah kering di air
tawas.
 Pounding
Teknik pounding dilakukan dengan cara meletakkan dedaunan segar ke
permukaan kain. Setelahnya, kain dilapisi plastik lalu dipukul-pukul
menggunakan palu agar warna dari daun dapat menyerap ke kai. Setelah itu
jemur kain di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Sedangkan
untuk proses fiksasinya sama seperti teknik iron blanket yaitu direndam dengan
air tawas.

Ciri bahan pewarna :


 Tanaman beraroma tajam
 Jika tanaman digosokan kesebuah kain dan meninggalkan noda
 Apabila daun direndam pada air panas selama 10 menit dan merubah warna
pada air tersebut

Bahan pewarna :
 Daun jati
 Eucalyptus
 Strawberry
 Jambu
 Pare
 Pohon nangka
 Bougenfile
 Daun papaya

Teknik ecoprint
 Pounding (Dipukul)
1) Siapkan kain yang akan diwarnai, kertas untuk alas, palu, tawas serta
beberapa bagian tumbuhan yang mengandung pigmen-pigmen pewarna.
2) Bentangkan kertas diatas permukaan lantai untuk melindungi kain agar
tidak kotor, kemudian letakkan kain diatasnya.
3) Letakkan bagian tumbuhan yang telah disiapkan di atas kain dan di tata
sedemikian rupa supaya menghasilkan motif yang indah. Tutup dengan
sisa kain tersebut atau bisa dengan kain lain.
4) Selanjutnya pukul-pukul dibagian kain yang terdapat bunga atau daun
supaya mengeluarkan warna secara maksimal.
5) Setelah selesai memukul, biarkan selama 15 menit kemudian kain baru
bisa dibuka dan dibersihkan dari daun atau bunga yang menempel.
Diamkan kain tersebut selama 2-3 hari supaya warna meresap dengan
sempurna.
6) Selanjutnya dibilas pada air yang telah dicampur tawas tanpa perlu
diperas langsung dijemur.
7) Setelah kering, kain direndam lagi dengan air tawas selama satu jam
agar warna tidak luntur saat dicuci. Sampai disini produk ecoprint sudah
siap digunakan.

 Steaming (Dikukus)
1) Siapkan kain polos yang akan di warnai, kemudian celupkan kedalam
air yang sudah dicampur cuka dengan perbandingan 3:1.
2) Bentangkan kain tersebut ke permukaan yang rata, lalu letakkan
beberapa helai daun atau bunga di atas potongan bahan kain tersebut
secara acak.
3) Setelah yakin dengan motif yang akan dibuat, kemudian lipat kain
menjadi dua bagian sama besar.
4) Tempatkan sepotong pipa kecil dibagian bawah kain kemudian gulung
secara perlahan supaya desain yang dibuat tidak rusak. Lilitkan benang
atau tali di sepanjang gulungan kain untuk menahan posisinya agar tidak
terlepas.
5) Kukus gulungan kain tersebut selama dua jam agar pigmen pada
tumbuhan keluar secara sempurna dan menghasilkan warna yang
menarik.
6) Angkat kain yang telah dikukus dan lepas ikatan tali atau benang yang
terdapat pada kain tersebut. Bahan kain yang telah diwarnai tersebut siap
digunakan.

 Fermentasi Daun
1) Kumpulkan daun, bunga atau bagian tumbuhan lainnya yang
mengandung pigmen pewarna alami kemudian rendam di air cuka
supaya warna dari bagian tumbuhan tersebut bisa terlihat dengan jelas.
2) Setelah direndam beberapa saat, daun atau bunga ditata diatas
permukaan kain yang telah dibentangkan dipermukaan yang rata
kemudian ditutup dan dipukul dengan palu atau benda lainnya.
3) Kemudian lihat hasilnya dan kain ecoprint pun siap digunakan.

Anda mungkin juga menyukai