Ragam hias adalah bentuk-bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun secara berulang-ulang
sesuai pola tertentu, diterapkan pada karya seni atau kerajinan dengan tujuan untuk memperindah
atau menghias.
Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenun, tatah sungging, anyaman,
tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Teknik penggubahan motif ragam hias adalah secara realis,
stilasi, dan deformasi. Ragam hias tersebut muncul dengan bentuk-bentuk yang bervariasi. Ragam
hias yang terdapat dalam karya kerajinan atau seni tradisional sering kali terdapat makna spiritual dan
harapan tertentu.
Ragam hias asli Nusantara biasanya berbentuk realis atau hasil stilasi/penggayaan dan deformasi
flora, fauna, figuratif, benda. Ada pula ragam hias bermotif abstrak dan hasil adaptasi pengaruh
budaya luar, misalnya dari Tiongkok, India, dan Persia.
Ragam hias tidak hanya digunakan untuk memperindah karya-karya seni kerajinan tradisional,
namun sampai saat ini sangat mudah ditemukan pada banyak karya seni ataupun benda lain. Salah
satunya adalah tekstil. Tekstil dalam kehidupan sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain.
Namun sebenarnya terdapat sedikit perbedaan antara kedua istilah tersebut, tekstil dapat digunakan
untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil
jadinya, yang sudah bisa digunakan.
Tekstil merupakan material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang yang dapat dikerjakan
dengan cara penyuIaman, penjahitan, dan pengikatan. Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara
lungsi dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan
rajutan benang. Proses pembuatan bahan tekstil dapat menggunakan alat tenun tradisional maupun
modern.
Perkembangan ragam hias pada tekstil sangat pesat karena mengikuti mode dan trend fashion
yang sentiasa berkembang. Ragam hias pada tekstil banyak diterapkan pada pakaian-pakaian adat
yang ada di Indonesia. Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak
dijumpai pada produk kerajinan tekstil di berbagai daerah.
Bahan tekstil pada kehidupan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari kebutuhan upacara adat
terutama kain tradisional. Kain tradisional merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan upacara-upacara yang dilaksanakan di berbagai daerah Nusantara. Setiap adat memiliki kain
tradisional sebagai bagian dari upacara. Pengertian ragam hias tekstil adalah bentuk dasar hiasan
yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu, diterapkan pada kain yang
tujuannya untuk memperindah atau menghias.
Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda, misalnya
batik, sulam, bordir, songket, sablon, tenun ikat, dan lukis. Salah satu penerapan ragam hias adalah
teknik lukis yang diterapkan pada tas kain. Tas kain atau totebag terbuat dari bahan kain yang
menyerap cat. Menggunakan pewarna misalnya cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas.
Berikut ini contoh penerapan ragam hias pada tas kain atau totebag, dengan teknik menggambar.
1. Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas.
2. Siapkan tas kain atau totebag yang akan dihias dan berilah alas dari bahan karton atau tripleks
di dalamnya agar pengecatan tidak akan tembus ke belakang
3. Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan tas kain dengan pensil
4. Selanjutnya memberikan warna-warna yang menarik pada gambar rancangan dipermukaan
kaos dengan menggunakan alat kuas
5. Setelah selesai pewarnaan, lanjutkan dengan finishing, lalu keringkan hasil gambar ragam hias
dengan hair dryer atau dijemur
Bentuk ragam hias dapat diaplikasikan pada media tekstil, salah satunya adalah dengan
menggunakan teknik menggambar. Menggambar pada bahan tekstil kaos menjadi pilihan yang bisa
dilakukan. Pewarnaan bisa dilakukan dengan menggunakan cat tekstil atau cat kuas dapat
menggunakan sablon. Proses pembuatannya dan diberi campuran beraneka warna.
Menggambar dengan bahan tekstil (kaos) meliputi beberapa tahapan berikut.
1. Buatlah sketsa ragam hias yang sudah dipilih.
2. Gunakan kayu triplek atau karton tebal sebagai alas kaos dan letakkan di dalamnya agar tidak
tembus ke belakang.
3. Berilah warna pada ragam hias.
4. Keringkan hasil gambar pada sinar matahari atau gunakan pengering rambut (hair dryer).
BAB 10
( Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Kayu)
Mengukir adalah membentuk tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada
permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat dan pemukul. Mata pahat Ada 2 jenis, yaitu mata
pahat mendatar dan melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias
yang akan diukir.
Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu meskipun ada
juga yang menggunakan palu besi dan batu.
a) palu besi
b) palu kayu
c) batu
Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan. Kayu banyak
jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan ada yang kasar. Mengukir kayu harus
memperlihatkan alur seratnya. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam
hiasnya.
Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan aktivitas
dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya kamu harus mengetahui terlebih dahulu alat, bahan
dan prosedur kerjanya.
Kayu dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, misalnya cat minyak atau cat akrilik.
Oleh karena itu, produk dari bahan kayu dapat diberi hiasan ragam hias dengan teknik melukis.
Ragam hias pada kayu dengan menggunakan teknik ukir menghasilkan bahan kayu yang memiliki
tekstur jelas, sedangkan dengan teknik gambar/lukis menghasilkan tekstur halus.