Anda di halaman 1dari 13

KLIPING

TENTANG
KERAJINAN TEKSTIL

Disusun Oleh :
DWI MULYANINGSIH

SMK AL FAJAR KASUI


KECAMATAN KASUI KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2020
BAB I
KERAJINAN TEKSTIL

A. Pengertian Kerajinan Tekstil


Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai
bahan utama. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau
kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari
pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi
produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat.
Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut:

1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi
(pakaian / produk kerajinan dll)
2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran
3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar
4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir.

B. Sejarah Tekstil
Benang, kain, dan alat untuk memintal dan menenun telah ditemukandi antara peninggalan
awal dari pemukiman manusia. kain linen yangberasal dari 5000 SM telah ditemukan di Mesir.
tekstil Woolen dariZaman Perunggu awal di Skandinavia dan Swiss juga telahditemukan. Kapas
telah berputar dan tenunan di India sejak3000 SM, dan telah tenunan sutra di Cina setidaknya
sejak1000SM Tentang sen 4. AD Konstantinopel mulai menenun sutramentah diimpor dari
China. Satu abad kemudian sutra budayamenyebar ke negara-negara Barat, dan tekstil
membuat berkembang pesat. Dengan 14 persen. kain tenunan indah sedang di tangan
tenundari negara-negara Mediterania di hampir semua struktur dasar dikenal seniman
modern, dan tidak ada perubahan mendasar dalamproses sejak saat itu, meskipun metode dan
peralatan telah secara radikal diubah. Penjualan tekstil diKarachi,Pakistan.
Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan
cara penyulaman,penjahitan, pengikatan, dan carapressing. Istilah tekstil dalam pemakaiannya
sehari-hari seringdisamakan dengan istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan antara dua
istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapunyang terbuat dari tenunan
benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, makaperkembangan bahan tekstil
pun semakin pesat sesuai dengankebutuhan para konsumen. Bahan tekstil untuk busana
tersebut berasal dari bermacam-macam serat.

1. Jenis-jenis serat
Pada dasarnya serat tekstil berasal dari tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal dari
alam(tumbuh-tumbuhan dan hewan), serat buatan(sintetis) dan galian (asbes, logam).
a.Serat alam
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain:kapas, lenan, rayon, nenas, pisang. Serat alam
yang berasal darihewan yakni: dari bulu beri-beri, adapun bahan yang berasal dariserat
tersebut adalah bahan wol.sedangkan serat dari ulat sutramenghasilkan bahan tekstil sutra.
b.Serat buatan
(termoplastik)bahan tekstil yang berasal dari seratbuatan ini adalah berupa Dacron, polyester,
nylon.
c.Serat galian
Serat galian adalah yang berasal dari dalam tanah.contoh asbes danlogam, benang
logam.bahan asbes banyak digunakan untuk sumbukompor minyak tanah, untuk mengisi aneka
bunga yang berasal daribermacam-macam bahan tekstil seperti: stoking, nylon, tula danbahan
rajutan.Serat logam lebih banyak digunakan untuk membuatbermacammacam jenis benang,
seperti, benang emas, benang perak,tembaga, aluminium, selain itu ada pula benang logam
yang dilapisidengan plastik.Apabila benang logam tersebut akan di tenun, sebaiknya di
gabungdengan benang dari bahan lain. Hal ini disebabkan benang logamtersebut memiliki sifat
kaku dan sukar dipelihara.Benang logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil
seperti:borkat,lame, tenunan songket yang ditemukan diseluruh daerah Indonesiaantara lain:
songket pandai sikek, songket silungkang, songketkubang, songket palembang, songket
Kalimantan, songket jambi dll.
2. Sifat bahan tekstil
Untuk dapat melakukan pemeliharan bahan tekstil (bahan busana)dengan tepat dan benar,
terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifat daribahan tersebut:
a. Katun
Sifat-sifat bahan katun adalah bersifat hidroskopis atau menyerap air,mudah kusut, kenyal,
dalam keadaan basah kekutannya bertambah lebih kurang 25%, dapat disetrika dalam
temperatur panas yang tinggi, katun lenan tersebut mengandung lilin, oleh sebab itu tidak
perlu dikanji. Katun lenan ini tidak tahan chloor. Sementara rayonlebih licin dan mengkilap,
tidak menghisap debu dan kotoran, karnakotoran itu melekat hanya pada permukaan bahan
saja. Sedangkan sintetis sifatnya tidak jauh berbeda dengan katun lainnya
b.wol
Bahan wol memiliki sifat sangat kenyal hingga tidak mudah kusut, bila wol dipanaskan ia akan
menjadi lunak karena kenyalnya berkurang. Wol mengikat, panas, karena serabut wol keriting.
Udara dalam pori-pori wol bertahan, bila dipakai dapat mengantarkan panas, wol tidak tahan
akan nyengat
c.Sutera
Bahan sutera memiliki sifat lembut, licin dan berkilap, kenyal dan kuat. Dalam keadaan basah
sutera berkurang kekuatannya 15%. Bahan sutera tahan ngenyat, banyak menghisap air dan
bila dipergunakan memberi rasa sejuk.
d.Dacron, polyester dan nylon
Bahan tekstil ini apabila dicuci cepat menjadi kering, tidak kusut jaditidak perlu di setrika, kuat
dan tahan lama dipergunakan, lebih tahanpanas.
e. Brokat, lame dan songket
Bahan tekstil/busanayang berasal dari brokat, lame dan songket ini mudah berubah warna,
tidak mudah kusut, kurang menyerap air, tidak tahan temperatur setrika yang tinggi.
Perbedaan jenis tekstil:
1)Kapas
2)Wol
3)Silk
4)Nylon
5)Poliestertekstil adalah kain, yang baik ditenun dengan tangan ataumesin. "Tekstil" secara
tradisional berarti, "kain tenunan".Istilah iniberasal dari kata texere Latin, yang berarti
menenun.
Serat adalah bahan baku untuk semuakain. Beberapa seratterjadi di alam sebagai alurhalus
yang dapat memutar ke dalam benang. iniserat alami berasal dari tanaman, hewan,dan
mineral. Untuk sebagian besar sejarah, orang hanya serat alami untuk digunakan dalam
pembuatan kain. Tetapi ilmu pengetahuan modern telah belajar bagaimana
untukmenghasilkan serat oleh bahan kimia dan sarana teknis.Saat ini, seratini diproduksi
account selama lebih dari dua pertiga dari serat yangdiproses oleh pabrik tekstil AS.
Tanaman menyediakan serat tekstil lebih daripada hewan atau mineral.Kapas menghasilkan
serat yang lembut, kain penyerap yangbanyak digunakan untuk pakaian, seprai, dan
handuk.Serat tanaman rami dibuat menjadi linen. Kekuatan dan keindahan linen
telahmembuat kain halus populer untuk taplak meja, serbet, dansaputangan.Serat hewan
utama yang digunakan untuk tekstil adalah wol,. hewanlain serat sutra, memproduksi salah
satu kain yang paling mewah. Domba memasok sebagian besar wol, tetapi anggota keluarga
unta danbeberapa ekor kambing juga memberikan wol.Wol menyediakan hangat, kain nyaman
untuk gaun, jas, dan sweater.
Silk berasal dari kepompong berputar oleh ulat sutera. Pekerja Ulurkan kepomponguntuk
mendapatkan panjang, fila menalam. Kain yang terbuat dari sutera serat memiliki keharuman
dan kelembutan yang besar dan dapat dicat warna-warna cerah. Sutera sangat populer untuk
syal dan dasi. Sebagian besar serat diproduksi terbuat dari pulpkayu, linter kapas, atau
petrokimia. Petrokimia bahan kimia yang terbuat dari minyak mentah dan alam gas.The kepala
serat dibuat dari petrokimia termasuk nilon,poliester, akrilik, dan olefin.Nylon memiliki
kekuatan yang luar biasa,memakai baik, dan mudahuntuk mencuci.
Ini adalah populer untuk kaus kaki dan pakaian lain dan untuk karpet dan upholstery selang.
Seperti produk konveyor sebagai sabuk api dan juga terbuat dari nilon. Kebanyakan tekstil yang
dihasilkan oleh memuntir serat dalam benang dan kemudian merajut atau menenun benang
menjadi kain. Metode pembuatan kain telah digunakan selama ribuan tahun. Tapi di sebagian
besar waktu itu, pekerja tidak berputar-putar, merajut, atau menenun sebagian besar dengan
tangan. Dengan mesin modern hari ini, pabrik-pabrik tekstil dapat memproduksi sebagai kain
banyak dalam beberapa detik seperti yang pernah mengambil pekerja Minggu untuk
memproduksi dengan tangan.


BAB II
JENIS KERAJINAN TEKSTIL

Kerajinan Tekstil Modern dan Tradisional


Kerajinan dari tekstil dibagi menjadi 2 jenis kerajinan yaitu modern dan tradisional. Kerajinan
tekstil modern biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan juga berdasar
fungsionalnya, seperti baju kondangan atau tshirt. Produsen kerajinan dari tekstil untuk
kegunaan sehari-hari ada dibanyak tempat salah satunya adalah Pekalongan.
Sementara itu kerajinan tekstil tradisional lebih banyak digunakan sebagai bagian dari kegiatan
simbolik atau pun acara adat, misalnya pernikahan. Produksi kerajinan ini hanya dilakukan oleh
tempat-tempat khusus yang perlahan juga semakin sedikit kebutuhannya, sehingga semakin
sulit ditemukan.
Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai
bahan utama. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau
kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari
pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi
produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat.
Jenis Kerajinan Tekstil
Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut:
1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi
(pakaian/produk kerajinan dll)
2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran
3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar
4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa, benang tunggal, benang gintir.
Macam-macam Kerajinan Tekstil
1. Kerajinan Batik
Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan
menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan di
atas selembar kain. Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup. Karya seni batik ini
merupakan salah satu seni terapan Nusantara yang menjadi ciri khas kebanggaan bangsa
Indonesia.

2. Kerajinan Sulam
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan
jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan
bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:
• Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain
• Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja
dan pinggiran kebaya
• Sulam timbul: hasil sulaman membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk gambar
Jenis bordiran dan sulaman:
A. Sulam bebas atau sulam benang
Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan mengabaikan pola tenun kain. Teknik
sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol seperti bordir tradisional Cina dan Jepang.
B. Sulam hitung jahitan
Sulaman dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di atas kain
tenunan sejajar seperti kain kanvas,kain aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis sulaman yang
termasuk sulam hitung jahitan adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint, dan blackwork.

3. Kerajinan Kain Perca

Pengertian jahit perca


Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya kerajinan
tekstil lainnya. Jahit perca/tambal seribu/patchwork adalah proses pembuatan suatu produk
kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain / perca yang digabungkan dengan
cara dijahit sesuai dengan rencana. Jahit perca pada dasarnya dipelajari keteknikannya bukan
pada bahannya.

4. Kerajinan Jahit Tindas

Jahit tindas (quilting) adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara melapisi atau
mengisi kain dengan bahan pelapis atau pengisi kemudian dijahit tindas pada permukaan kain
sesuai dengan rencana.
Jahit tindas adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara mengisi atau
melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian atas kain sesuai dengan
desain.
5. Kerajinan Cetak Saring

Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan
kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar nilon atau sutra. Layar ini kemudian diberi
pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan
kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari,
akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak. Salah satu contoh kerajinan
cetak saring adalah sablon.
6. Kerajinan Tenun

Tenunan yang dikembangkan oleh setiap suku/ etnis di Nusa Tenggara Timur merupakan seni
kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan kepada anak cucu demi kelestarian seni tenun
tersebut. Motif tenunan yang dipakai seseorang akan dikenal atau sebagai ciri khas dari suku
atau pulau mana orang itu berasal, setiap orang akan senang dan bangga mengenakan tenunan
asal sukunya.
Pada suku atau daerah tertentu, corak/motif binatang atau orang-orang lebih banyak
ditonjolkan seperti Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-
orangan, pohon tengkorak dan lain-lain, sedangkan Timor Tengah Selatan banyak menonjolkan
corak motif burung, cecak, buaya dan motif kaif. Bagi daerah-daerah lain corak motif bunga-
bunga atau daun-daun lebih ditonjolkan sedangkan corak motif binatang hanya sebagai
pemanisnya saja.
7. Kerajinan Tapestri

Tapestri adalah sebuah bentuk seni tekstil berupa tenun tradisional yang biasa dilakukan pada
alat tenun vertikal. Namun, juga dapat dilakukan di lantai juga. Proses tenun ini terdiri dari dua
arah benang yang bersilangan, yang sejajar dengan panjang disebut “warp” / benang lungsin
dan sejajar dengan lebar disebut “weft” / benang pakan.
Kebanyakan penenun tapestri menggunakan benang lungsin berbahan alami seperti benang
linen atau benang katun. Benang pakan yang dipakai berupa benang wol atau benang katun,
namun bisa pula benang sutra, benang emas, benang perak, atau alternatif media lain.
Tapestri telah diproduksi dan digunakan sejak zaman Helenis. Contoh kerajinan tapestri Yunani
yang pernah ditemukan berasal dari abad ke-3 SM dalam kondisi terawetkan di gurun Tarim
Basin. Kerajinan tapestry mencapai tahap baru produksi massal di Eropa pada awal abad ke-14
Masehi. Gelombang pertama produksi berasal dari Jerman dan Swiss. Seiring waktu, kerajinan
diperluas ke Prancis dan Belanda.
Konotasi istilah tapestri ini juga digunakan untuk menggambarkan hasil kerajinan tekstil yang
dibuat pada alat tenun Jacquard. Sebelum tahun 1990-an, tapestry yang terkenal Abad
Pertengahan telah diproduksi dengan menggunakan teknik Jacquard. Namun pada abad
modernisasi, artis seperti Chuck Close dan Magnolia Editions telah mengadaptasi proses
Jacquard yang terkomputerisasi untuk menghasilkan karya seni rupa yang indah memukau.
8. Kerajinan Makrame

Makrame adalah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian benang
awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang
tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai Dalam membuat makrame, ada
beberapa teknik yang digunakan antara lain teknik pilin,simpul,anyam, atau rajut.

BAB III
ALAT DAN BAHAN KERAJINAN TEKSTIL
1. bahan utama
Secara umum bahan utama yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil
adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain
tenun, rajut, kempa ataupun berupa benang/tali. Contoh bahan-bahan tekstil yang dapat
dipergunakan dalam pembuatan produk kriya adalah kain katun, kain satin, benang katun,
benang nilon, tali koor, kain flanel dan pita.
2. bahan pelengkap
Pada pembuat produk kerajinan tekstil, bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau
menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama
dengan bahan utama, yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat, fungsi benda
serta teknik pembutan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah
bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester, seperti kain pelapis/pengeras,
busa pelapus, dakron, kain furing, renda, pita dan resleting.
Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan menjadi
dua baguan, yaitu alat utama dan alat penunjang.
1. alat utama, terdiri dari: mesun jahit, alat-alat mesin jahit gunting, pita ukur, papan landasan,
dan lain-lain.
2. alat penunjang, terdiri dari: mata itik, lilin bakar, pemidangan, jarum T, dan lain-lain.

BAB IV
CONTOH  KERAJINAN TEKSTIL
Membuat Tas Mungil nan Cantik dari Kain Flanel
Tas berukuran mini dari kain flanel ini cocok dijadikan hadiah untuk anak-anak yang menyukai
warna-warna cerah. Cara membuatnya pun mudah, sama seperti memjahit kreasi dari flanel
lainnya. Berikut cara membuatnya yang diambil dari salah satu buku anak (lupa nama
bukunya).

1. Guntinglah bentuk persegi dari kain flanel. Guntinglah secarik kain flanel yang sama
panjangnya dengan panjang tadi. Lalu, guntinglah bentuk bujur sangkar di satu ujung
carikan
2. Guntinglah bentuk hati dari sehelai kain dan jepitlah pada salah satu ujung persegi
panjang. Jahitlah di sekeliling tepinya dengan tusuk jelujur.

3. Ikatlah simpul dari sehelai pita. Jahitlah pada bentuk hati menggunakan beberapa
jahitan kecil di bagian tengah simpul

4. Lipatlah carikan panjang menjadi dua dan guntinglah sepanjang lipatannya. Lalu,
tumpuklah persegi panjang di atas satu sisi carikan. seperti ini, lalu jepitlah.

5. Satukan tepi persegi panjang dan carikan dengan tusuk feston. Saat mencapai ujung
carikan, lekukkan persegi panjang di sepanjang bagian ujung dan jepitlah.

6. Jahitlah tepi-tepinya menjadi satu, Lalu, letakkan persegi panjang di sepanjang carikan
lagi dan jahit menjadi satu. Jahitlah sepanjang tepi dan tutuplah jahitnya.

7. Letakkan carikan yang lain di sisi persegi panjang dan jepitlah seperti yang kamu
lakukan pada tahap 4. Lalu ikuti tahap 5 dan 6 lagi.

8. Guntinglah dua carik kain flanel berukuran sama untuk pegangan tas. Lipatlah setiap
carikan menjadi dua dan jepitlah. Satukan tepinya dengan tusuk festoon

9. Bukalah bagian ujung pegangan sehingga menjadi datar. Lalu, jahitlah ujungnya pada
tas dengan tusuk silang, tutuplah jahitan di bagian dalam tas.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajinan tekstil sudah menjadi sebuah bidang yang mampu menjadi bisnis maupun
pemberdayaan sumber daya ekonomi. Di bidang bisnis, kerajinan berbahan dasar tekstil sudah
berhasil menjadi sebuah segmen yang masuk ke industri busana berikut dengan ragam model
dan coraknya.
Dengan berkembangnya tekstil dalam bidang bisnis maka otomatis mengangkat lebih banyak
sumber daya manusia dan memperbesar peluang ekonomi untuk banyak orang.
Dalam keseharian, bisa dengan mudah dijumpai kerajinan dari tekstil yang digunakan seperti
batik, rajutan maupun sulaman. Penggunaan kerajinan tekstil lebih banyak digunakan sebagai
bagian dari kebutuhan sandang seperti baju, celana, sarung, bantal, sprei dan sejenisnya.
Kerajinan ini tentu saja membutuhkan banyak sumber daya dari mulai sumber daya bahan
hingga sumber daya manusianya untuk merancang maupun mendesain dan mengolahnya
menjadi sebuah produk.

B. Saran
Kami menyadari bahwa tiada yang sempurna kecuali yang Maha Kuasa makalah  ini masih
banyak kekurangan, untuk itu kami mengahrapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna lebih baiknya penyusunan makalah  kami. Akhir dari penulisan makalah  ini kami ucapkan
terima kasih  kepada semua pihak telah ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan makalah 
kami berharap agar kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar seperti harapan kami.

DAFTAR PUSTAKA

http://allaboutourhistory.blogspot.com/2014/09/sejarah-tekstil.html
http://nafsurrokhman.blogspot.com/2014/09/desain-kerajinan-tekstil.html
http://www.kerajinan.id/2068/kerajinan-tekstil.html
http://walpaperhd99.blogspot.com/2017/09/contoh-proses-pembuatan-kerajinan.html
http://blogprsekolah.blogspot.com/2016/08/
http://prakaryawirausahaan.blogspot.com/2015/08/sejarah-perkembangan-tekstil.html

Anda mungkin juga menyukai