Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUTIARA OCTAFIANI D.

KELAS : XI MIPA-2

NO. ABSEN : 27

EVALUASI BATIK ECOPRINT

Batik ecoprint yang telah dibuat secara berkelompok merupakan tugas dari mata pelajaran
Prakarya. Ecoprint adalah teknik memberi pola pada bahan atau kain menggunakan bahan alami.
Teknik ini mudah diterapkan di rumah masing-masing. Kegiatan ini bisa menjadi kegiatan akhir
pekan yang menghasilkan barang unik. Teknik ecoprint yang paling mudah, yaitu dengan mengetuk
daun atau bunga.

Setelah melakukan praktek membuat batik ecoprint, kelompok kami berhasil dalam
membuat batik ecoprint sesuai dengan teknik yang diberikan oleh guru kami. Akan tetapi, ada
beberapa teknik yang berbeda yang kelompok kami telah lakukan untuk meminimalisir kesalahan.

Teknik-teknik dalam membuat batik ecoprint tersebut diantaranya :

 Mencuci Kain Putih yang akan dibuat untuk batik ecoprint

1) Cuci terlebih dahulu kain putih yang telah diberikan dari sekolah untuk membuat batik
ecoprint menggunakan detergen khusus batik yang ringan
2) Kemudian direndam selama kurang lebih 30 menit
3) Setelah direndam maka kain dibilas hingga bersih dan diperas sampai kering
4) Kemudian rebus air menggunakan panci yang sedang di atas kompor yang panas
5) Air hasil dari rebusan tersebut digunakan untuk merebus kain yang telah dicuci kering
6) Selanjutnya, masukkan tawas sebanyak 5 sendok menggunakan sendok agar-agar ke dalam
air rebusan tersebut
7) Setelah itu, aduk secara berulang air rebusan yang telah dimasukkan tawas agar tawasnya
tercampur rata ke dalam air tersebut
8) Sesudah tawas tercampur rata, masukkan kain yang telah dicuci tersebut ke dalam air
rebusan tawas yang masih direbus di atas kompor panas
9) Pastikan bahwa kain tersebut sudah tercelup secara sempurna di dalam air rebusan tawas
sambil mengaduk kembali air rebusan tawas agar terserap dan tercampur merata ke dalam
kain
10) Setelah itu rebus kain dalam air rebusan tawas selama kurang lebih 30 menit
11) Kemudian, setelah kurang lebih 30 menit kain direbus maka matikan kompor dan biarkan
dinginkan kain. Jika masih ada sedikit air rebusan maka air tersebut dapat dibuang agar kain
menjadi cepat kering
12) Dinginkan selama kurang lebih 2 jam sebelum diangkat dari panci
13) Kain yang sudah didinginkan dalam panci akan dibilas terlebih dulu, lalu dijemur semalam
tentunya tidak dijemur di bawah sinar matahari agar kain tidak rusak
14) Setelah kain mengalami penjemuran semalam maka kain tersebut sudah bisa digunakan
untuk praktek membuat batik ecoprint
Kain putih yang telah mengalami penjemuran semalam sudah bisa digunakan untuk membuat
batik ecoprint. Kelompok kami tidak menggunakan zat warna alami yaitu secang yang sudah
kelompok kami pilih sebelumnya dan berencana akan digunakan sebagai zat warna kain batik.
Kelompok kami bekerja sama dengan kelompok lain yang menggunakan zat warna alami mahoni.
Kain dari kelompok kami dan kelompok lain yang bekerja sama dengan kelompok kami akan
digabung. Jadi, kain putih dari kelompok kami tidak perlu menggunakan zat warna alami secang
sehingga zwa tersebut tidak terpakai dan akan digunakan oleh kelompok lain yang membutuhkan
zwa yang sama.

 Pembuatan Batik Ecoprint

1) Kain Putih kelompok kami akan digabung dengan kain putih dari kelompok lain yang
menggunakan zwa mahoni
2) Kemudian, kain putih kelompok kami akan dicelup ke air tunjung
3) Air tunjung dibuat dengan air panas, kemudian dimasukkan setengah sendok agar-
agar ke dalam air panas yang ditaruh dalam ember.
4) Setelah air tunjung sudah tercampur merata dan diaduk terlebih dahulu dalam
ember maka celupkan kain ke dalam air tunjung dan rendam selama 5 menit
5) Bersamaan dengan itu daun dan bunga yang akan digunakan untuk ecoprint
direndam juga ke dalam air tunjung yang pembuatannya sama seperti air tunjung
yang digunakan untuk merendam kain putih
6) Daun dan bunga yang digunakan untuk ecoprint akan direndam selama 30 menit
7) Kemudian, kain putih yang direndam dalam air tunjung selama 5 menit diperas akan
tetapi jangan sampai kain putih tersebut kering karena diperas terlalu lama
8) Daun dan bunga yang direndam 30 menit setelahnya dikeringkan menggunakan lap
kain supaya daun dan bunga tersebut dalam keadaan tidak basah
9) Setelah itu, kain putih milik kelompok kami akan ditumpuk dengan kain putih
kelompok lain yang telah direndam zwa mahoni, urutannya yaitu kain yang
menggunakan tunjung, kemudian di atasnya daun dan bunga, kemudian di atasnya
kain yang menggunakan zwa mahoni
10) Kemudian kain yang ditumpuk tersebut diinjak-injak terlebih dulu
11) Sesudah diinjak maka akan digulung secara berulang supaya zwa mahoni di kain
paling luar serta daun dan bunga akan tercetak di kain paling bawah atau berada di
dalam dan kain yang paling luar
12) Setelah digulung maka kedua kain tersebut akan dilipat secara menggulung dan
diikat menggunakan tali rafia
13) Kain dilipat dalam bentuk gulungan sesuai bentuk bambu yang akan dimasukkan ke
dalam kain supaya kedua kain dapat terlipat sempurna
14) Lalu, gulungan kedua kain itu akan dikukus selama 2 jam usahakan untuk langsung
dikukus menggunakan panci yang besar karena kelompok kami menggunakan dua
kain yang satunya dari kelompok lain
15) Setelah dikukus selama 2 jam kemudian didinginkan selama kurang lebih 1 jam agar
kukusan kain menjadi hangat dan tidak panas lagi
16) Setelah itu gulungan kain dalam bambu dan rafia yang terikat tersebut dibuka dan
dibentangkan. Kain paling atas akan berwarna coklat mahoni dan kain paling bawah
yang menggunakan tunjung mendapat warna krem
17) Sesudah dibentangkan maka kedua kain tersebut dijemur semalam dan jangan
sampai terkena sinar matahari
18) Kain yang telah dijemur dan kering, kemudian dicuci menggunakan detergen khusus
batik atau bisa juga sampo, setelahnya dijemur hingga kering dan jangan sampai
terkena paparan sinar matahari
19) Seteleh kain yang dicuci menggunakan detergen kering sehabis dijemur maka
kemudian dikunci menggunakan air tawas yang dibuat dengan air panas dan
setengah sendok agar-agar tawas, lalu kedua kain tersebut dicuci di dalam air tawas
20) Jangan direndam tetapi dikucek dan dicuci
21) Setelah itu kedua kain tersebut dijemur kembali hingga kering dan jangan sampai
terkena paparan sinar matahari

Dengan demikian seperti itulah teknik dan cara pembuatan dari batik Ecoprint. Kelompok
kami dan kelompok lain yang bekerja sama dengan kami sangat bersyukur karena hasilnya berhasil,
meskipun menggunakan teknik yang sedikit berbeda dengan yang guru kami ajarkan untuk
menghemat dalam waktu proses pembuatan batik ecoprint. Evaluasi untuk pembuatan batik
ecoprint ini yaitu :

o Dengan membuat batik ecoprint dapat meningkatkan kreativitas dan kerja sama
antar kelompok sehingga batik yang dihasilkan dapat berhasil
o Kelompok kami bekerja sama semua untuk proses pembuatan batik ecoprint dan
tidak ada yang tidak bekerja
o Kelompok kami mengusahakan kebersihan dalam kerja kelompok ketika membuat
batik ecoprint sehingga tetap rapi dan bersih dalam proses pembuatan batik
ecoprint
o Kekurangan kelompok kami yaitu memiliki waktu yang sulit untuk bekerja kelompok
dalam mengurus kain putih sebelum mengalami proses pembatikan dan
kelebihannya kelompok kami bertoleransi dengan kelompok lain serta mau bekerja
sama menuangkan kreativitas dalam proses pembuatan batik ecoprint agar
menghemat waktu dan meminimalisir kesalahan dalam proses pembuatan

Anda mungkin juga menyukai