Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PEMBUATAN BATIK ECOPRINT

Disusun oleh :
1. AMALIA RIZQY KURNIASIH 04/XI MIPA 5
2. TARISA NAJWA ANJANI 28/XI MIPA 5

SMA NEGERI 1 TEMANGGUNG


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar
Salam sejahtera untuk kita semua

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rhamat-Nya schingga kami dapat menyelesaikan Praktik ini tanpa ada halangan suatu apapun.
Dikesempatan kali ini, kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Oni Susan
Indriani yang telah membimbing kami dalam membuat laporan ini. Juga kepada orang tua kami
yang telah mendukung kami, baik secara fisik maupun mental.

Yang terakhir, saya juga berterimakasih untuk kelompok saya yang sudah berkerja
keras dan totalitas untuk menyelesaikan laporan ini. Kepada kelompok saya yang juga sudah
berpikir dengan keras dan meluangkan waktu untuk membuat laporan praktik ini.

Kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan praktik ini agar para
pembaca dapat memahami dengan baik dan tahu cara membuat praktik ini dengan jelas dan
detail. Namun, jika ada kekurangan dalam laporan ini dan hal-hal yang tidak berkenan lainnya,
kiranya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tetapi, diatas segala hal, kami selalu
berharap praktik sederhana kami ini dapat berguna untuk acuan membuat suatu barang dengan
langkah-langkah yang sudah ada di dalamnya agar mudah untuk dipraktikkan

Saat ini kami sedang berproses, maka kritik dan saran yang baik akan sangat kami
butuhkan. Jadi, jangan ragu untuk memberi kritik dan saran. Karena dengan begitu kami akan
tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik

Temanggung, 13 Maret 2022

Penyusun
B. Latar Belakang
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi salah satu
warisan budaya Indonesia. Bahkan UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan
Kemanusiaan untuk Budaya Non Bendawi (Masterpiece of the Intangible Cultural Heritage
of Humanity) bagi Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009.
Banyaknya suku dan budaya yang ada di Indonesia juga menciptakan banyak pula
motif batik dari setiap daerah dan memiliki ciri khas nya masing-masing. Dalam
perkembangannya, kini batik bisa sangat mudah karena proses pembuatannya sudah
menggunakan mesin print. Namun ada yang berbeda dengan batik dari Madiun ini.
Memanfaatkan lembaran daun kering, sebuah kain dapat dibuat menjadi motif yang unik
dan memiliki warna alami dari lembaran daun kering tersebut. Siapa sangka lembaran daun
kering bisa dimanfaatkan untuk membuat kain cantik, menjadi bermotif unik. Motif dan
warna alaminya membuat produk yang dihasilkan dari kain tersebut memiliki daya tarik
tersendiri.
Batik motif ecoprint kini memang tengah digandrungi masyarakat. Tak hanya dari
keunikannya saja, namun batik jenis ini juga merupakan batik yang ramah lingkungan.
Karena bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan alami yang tidak mencemari sekitar.
Sesuai namanya, ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan
hayati atau alam dan print artinya cetak. Sistem dengan menjiplak dedaunan dan kemudian
merebusnya, mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering juga disebut batik ecoprint.
Namun, motif yang dihasilkan oleh wsistem ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan
batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik.

C. Manfaat
1. Ramah lingkungan
2. Menghemat biaya
3. Mendaur ulang sampah ornganik
4. Mengasak kreativitas
5. Motif yang bervariasi, sehingga dapat menjadi daya tarik masyarakat
6. Dapat menambah penghasilan, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi
7. Memiliki nilai seni yang tinggi
BAB II
ISI

A. Alat dan Bahan


Berikut adalah Alat dan Bahan yang digunakan untuk membuat Batik Ecoprint :
1. Alat

a. Gunting
b. Ember
c. Sendok
d. Dandang kukusan
e. Plastik kaca
f. Tali rafia
g. Kompor

2. Bahan

 Kain
 Dedaunan
 Tawas
 Air
 Kapur
 Pewarna alami

B. Langkah / Cara Memuat


Cara membuat Batik Ecoprint terdapat 2 cara yaitu sebagai berikut
 Cara 1:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kain di mordan terlebih dahulu, cuci keringkan.
3. Cuci daun, rendam daun dalam larutan air + tawas (dengan perbandingan 1,5 liter
air : 1 ons tawas / 6 sdm cuka) selama -/+1 jam.
4. Rendam kain yang sudah dimordan dalam larutan air + tawas (dengan
perbandingan 1,5 liter air : 1 ons tawas) selama -/+1 jam.
5. Bentangkan kain yang sudah direndam air tawas, kemudian tata atur daun sesuai
pola yang kalian kehendaki.
6. Tutup kembali dengan kain yang sudah direndam air tawas.
7. Tekan-tekan sampai tidak ada rongga udara.
8. Tutup dengan plastik kaca kemudian tekan-tekan kembali.
9. Gulung kain kuat dan padat, lalu ikat kuat dengan tali rafia.
10. Siapkan panci kukusan, kukus kain selama -/+ 2 jam (45 menit pertama dikukus,
matikan kompor, diamkan 30 menit tanpa membuka tutup kukusan, kukus
kembali 30 menit). Matikan api. Diamkan semalam jangan pernah dibuka atau
diintip.
11. Setelah 2x24 jam, buka ikatan talinya,jemur dan angin-anginkan (tidak terkena
sinar matahari langsung diamkan daun yang menempel) selama -/+ 1 minggu.
12. Setelah 1 minggu, bersihkanlah daun yang menempel. Rendam kain ke dalam
larutan pengunci warna air + tawas/kapur selama -/+ 60 menit.
 Cara 2:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Kain di mordan terlebih dahulu.
3. Cuci daun, rendam daun dalam larutan air + tawas (dengan perbandingan 1,5 liter
air : 1 ons tawas ) selama -/+1 jam.
4. Rendam kain dalam larutan air + tawas (dengan perbandingan1,5 liter air : 1 ons
tawas selama ) -/+1 jam.
5. Bentangkan kain yang sudah direndam air tawas, tata daun sesuai pola yang
diinginkan.
6. Tutup kembali dengan kain yang sudah diwarnai menggunakan pewarna
alam.
7. Tekan-tekan sampai tidak ada rongga udara.
8. Tutup dengan plastik kaca kemudian tekan-tekan kembali.
9. Gulung kain kuat dan padat, lalu ikat kuat dengan tali.
10. Siapkan kukusan, kukus kain selama -/+ 2 jam atau 45 menit pertama dikukus,
matikan kompor, diamkan 20 menit tanpa membuka tutup kukusan, kukus
kembali 30 menit. Matikan api.
11. Setelah dikukus diamkan 2x24 jam dalam dandang.
12. Setelah 2x24 jam, buka ikatan talinya, jemur dan angin-anginkan (tidak terkena
sinar matahari langsung diamkan daun yang menempel) selama -/+ 1 minggu.
13. Setelah 1 minggu lakukan fiksasi/ penguncian warna kain.
14. Setelah fiksasi cuci kain menggunkan air bersih, jemur, keringkan &
setrika kain.

C. Hasil dan Pembahasan


a. Hasil pembuatan (foto hasil batik ecoprint)

Gambar 1.1 Hasil Batik Ecoprint Cara 1 Gambar 1.2 Hasil Batik Ecoprint Cara 2

b. Pembahasan
1. Perkiraan Biaya Produksi
Biaya Produksi Kain : Rp. 7.000,-
Kapur : Rp. 5.000,-
Tawas : Rp. 5.000,-
Tali Rafia : Rp. 2.000,-
Plastik Kaca : Rp, 4.000,-
2. Perkiraan Harga Jual
Untuk perkiraan harga jual 1 buah batik ecoprint adalah sekitar Rp. 30.000,-
3. Sasaran Penjualan
Kami menargetkan kepada semua masyarakat dari kalangan anak - anak
hingga orang tua, karena memiliki motif yang bervariasi maka dapat dipakai oleh
semua kalangan. Dan tentunga kami juma menargetkan kepada orang – orang yang
memiliki kecintaan terhadap seni batik baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
4. Media Promosi Jualan
 Media internet : dengan memposting produk Batik Ecoprint tersebut ke media
sosial seperti Instagram, Web, Facebook, Twiter, dll atau dengan
mengunggahnya di online shop seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain –
lain.
 Brosur : dengan mencetak beberapa lembaran berisikan gambar, keunikan dan
manfaat Batik Ecoprint lalu dibagikan di jalanan atau di sebuah event.
 Poster : dengan mencetak selembaran berisikan gambar, keunikan dan manfaat
Batik Ecprint lalu ditempelkan di beberapa tempat yang strategis agar ada orang
yang ingin melihat dan membeli produk tersebut.
 Televisi : dengan mengiklankan produk Batik Ecoprint di media televisi agar
setiap orang yang sedang melihat televisi tertarik
BAB III

PENUTUP
Simpulan

Dapat kami simpulan, dari hasil praktikum yang telah kami lakukan bahwa
dengan memanfaatkan pewarna alam dan daun-daun yang ada di sekitar kita ternyata
kami dapat membuat sebuah kerajinan yang bernilai ekonomis yaiutu batik ecoprint.
Batik yang biasanya dibuat dengan cara canting kini dapat dibuat dengan teknik
steaming dan teknik blanket yang bahannya dari dedaunan yang ada disekitar kita,
dengan teknil tersebut daun – daun yang kami pilih dapat menghasilkan warna yang
berbeda tiap jenis daunnya, untuk motif yang dihasilkan ini tidak kalah unik karena
dapat kita tata dan hias sedemikian rupa sesuai dengan keinginan.

Anda mungkin juga menyukai