Anda di halaman 1dari 8

BISNIS ECOPRINT

MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Rahmini Hadi, S.E., M.Si.


Oleh:
Bagas Novi Ardhani
NIM. 214110203006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
PROF. K.H SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
2023
A. Pengertian Ecoprint

Ecoprint adalah teknik pewarnaan tekstil kontemporer yang berasal


dari abad ke-20, yang menawarkan pendekatan ramah lingkungan untuk
mewarnai kain. Metode ini memanfaatkan kekuatan bahan alami, termasuk
bunga, batang, daun, dan akar, yang semuanya memiliki keuntungan karena
ramah lingkungan dan tidak meninggalkan limbah berbahaya.
Pengembangan pewarnaan ecoprint merupakan jalur alternatif yang
mendukung pertumbuhan sektor pendidikan dan industri tekstil, yang
berkontribusi pada peningkatan pengetahuan dan mempromosikan praktik-
praktik yang sadar lingkungan. Di Indonesia, penggunaan pewarna alami
telah tertanam kuat dalam warisan budaya, terutama dalam bidang produksi
batik dan desain fesyen. Tradisi ini telah dilestarikan dengan cermat untuk
menjaga hubungan dengan warisan nenek moyang yang kaya. Selain itu,
industri perdagangan global menawarkan insentif untuk produk tekstil yang
diwarnai dengan bahan alami, yang memungkinkan mereka untuk
memasuki pasar tertentu dengan harga yang lebih tinggi.

Berbagai teknik dapat digunakan untuk mewarnai tekstil secara


alami, dengan ecoprinting sebagai pilihan utama. Ecoprinting adalah sebuah
proses yang memungkinkan transfer warna dan pola secara langsung ke
kain. Teknik ini memanfaatkan komponen tanaman yang mengandung
pigmen warna alami, seperti daun, bunga, dan kulit kayu. Berbagai
pendekatan, termasuk menumbuk, mengukus, dan merebus, dapat
diterapkan dalam ecoprinting. Motif dan warna yang dihasilkan dari
ecoprinting memiliki karakteristik yang khas. Pola-pola ini menunjukkan
keragaman dan ketidakpastian, bahkan ketika menggunakan teknik dan
bahan tanaman yang serupa. Jenis kain, proses mordanting, dan metode
fiksasi juga mempengaruhi hasil akhir, sehingga ecoprinting memiliki nilai
artistik yang tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, ecoprinting telah
mengalami kebangkitan di Indonesia, terutama di kalangan pengrajin batik.
Secara historis, produksi batik mengandalkan teknik pewarnaan lilin, di

2
mana pola dibuat dengan mengoleskan lilin ke bagian kain. Namun,
penggunaan batik kontemporer telah berevolusi melampaui batasan tradisi,
sehingga memungkinkan kebebasan berkreasi yang lebih besar dan
kemampuan beradaptasi untuk pakaian sehari-hari. Ecoprinting telah
muncul sebagai prospek bisnis yang menjanjikan dalam industri fesyen. Di
era modern saat ini, kewirausahaan fesyen telah dapat diakses oleh hampir
semua orang, dengan kekuatan media sosial yang memungkinkan bisnis
untuk mempromosikan produk mereka dan tetap selaras dengan preferensi
konsumen. Mengingat industri fesyen sangat menghargai inovasi dan
kreativitas, ecoprinting menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang
mencari peluang wirausaha di bidang ini.

B. Proses Pembuatan Ecoprint


Cara membuat ecoprint dapat dilakukan dengan dua teknik, yakni
teknik iron blanket dan juga pounding. Ecoprint adalah teknik cetak
rumahan dengan mentramsfer warna dan bentuk dari tanaman ke tekstil atau
kain. Dilansir dari laman resmi Univesitas Diponegoro, prinsip pembuatan
ecoprint yakni adanya kontak langsung antara bagian tumbuhan berpigmen
warna dengan media kain tertentu. Caranya memang bisa dibilang cukup
sederhana, tapi dapat menghasilkan motif yang otentik.
Adapun menurut Jurnal Sinar Sang Surya (Jurnal Pusat Pengabdian
kepada Masyarakat) Vol. 6 Tahun 2022, beberapa tumbuhan yang dapat
digunakan untuk mewarnai tekstil yakni pohon nila, kulit pohon soga tingi,
kayu tegeran, kunyit, teh, akar mengkudu, kulit soga jambal, kesumba, dan
daun jambu biji.
 Alat dan Bahan Membuat Ecoprint
1. Kain dengan serat alami seperti katun, sutera, atau kanvas
2. Daun-daunan/ bunga
3. Air cuka
4. Palu
5. Campuran air tawas

3
6. Pipa peralon
7. Tali
8. Panci untuk mengukus
 Cara Membuat Ecoprint dengan Teknik Iron Blanket

1. Rendam kain dalam air tawas selama sekitar 10 menit agar pewarna
dapat lebih tahan lama.
2. Rendam daun-daunan dalam larutan cuka untuk mengoptimalkan
pelepasan tannin (zat warna daun).
3. Letakkan kain yang telah direndam di atas permukaan meja dan
tempelkan daun-daunan sesuai dengan preferensi Anda, pastikan
tulang daun berada di bawah kain.
4. Gulung kain bersama daun-daunan menggunakan pipa pralon.
5. Ikat dengan tali.
6. Kukus selama 2 jam.
7. Angkat dan bentangkan kain ecoprint Anda di atas meja, lalu lepaskan
daun-daunan dengan hati-hati.
8. Jemur kain ecoprint Anda hingga kering.
9. Kain ecoprint Anda telah selesai dan siap untuk dijahit menjadi
berbagai produk kerajinan seperti pakaian, tas, dompet, syal, dan lain
sebagainya.

 Cara Membuat Ecoprint dengan Teknik Pounding

Ada juga teknik alternatif yaitu metode pounding yang lebih sederhana,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Bentangkan kain di atas meja.


2. Tempelkan daun-daunan yang Anda inginkan pada kain.
3. Pukul perlahan dengan menggunakan palu hingga warna daun
menempel pada kain.
4. Angkat daun-daunan dengan hati-hati.

4
5. Jemur kain hingga benar-benar kering.
6. Setelah itu, rendam kain dalam campuran air tawas.
7. Jemur kembali hingga kering.
8. Kini, kain ecoprint Anda telah selesai dan dapat digunakan sesuai
keinginan.

 Cara Membuat Ecoprint dengan Teknik Steaming


Selain dua teknik diatas, ada juga yang namanya teknik steaming.
Berikut adalah langkah-langkahnya

1. Celupkan kain polos ke dalam ember yang sudah terisi campuran air
dan cuka. kemudian peras kain untuk mengurangi kadar airnya.
2. Bentangkan kain di atas meja yang datar lalu letakkan beberapa helai
daun atau bunga di atas kain dengan pola atau bebas sesuai keinginan.
3. Tempatkan sepotong pipa dibagian bawah kain kemudian gulung
secara perlahan. Untuk menahan posisinya agar tidak terlepas lilitkan
potongan tali di sepanjang bagian luar gulungan kain.
4. Supaya warna dapat terkunci secara sempurna dan menghasilkan
warna yang menarik, gulungan kain tersebut harus dikukus di dalam
air tawas selama kurang lebih 2 jam. Proses ini disebut tahap Fiksasi.
5. Terakhir lepaskan ikatan benang yang terdapat pada kain.

C. Pemasaran Ecoprint
Suatu produk yang dihasilkan oleh perseorangan ataupun kelompok bila
ingin memiliki harga jual tinggi maka harus dipasarkan. Pemasaran produk dapat
dilakukan melalui strategi pemasaran. Menurut Sofjan (2013) strategi pemasaran
adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah
kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-
masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu
berubah. Sedangkan menurut Wibowo, Arifin, & Sunarti (2015) strategi pemasaran
merupakan salah satu cara menampilkan keunggulan yang dimiliki produk, baik itu
produk berupa barang ataupun jasa. Dengan demikian, strategi pemasaran dapat

5
dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan
bagi perseorangan ataupun perusahaan secara menyeluruh. Oleh sebab itu,
diperlukan strategi pemasaran yang tepat dalam memperkenalkan produk ke
pasaran sehingga dapat mengambil hati konsumen untuk membeli produk. Sejalan
dengan meningkatnya pemakaian teknologi dan informasi di era industri 4.0, maka
penggunaan internet bukanlah hal baru lagi. Semua kegiatan baik bisnis, pertanian,
perkantoran, pelajar, mahasiswa bahkan ibu rumah tangga tidak luput dari
penggunaan teknologi ini. Strategi pemasaran selain dilakukan secara offline (tatap
muka antara penjual dan pembeli), saat ini sudah banyak dilakukan secara online,
di mana transaksi dan penjualan barang melalui internet atau e-commerce. Menurut
Rahmawati & Vahlia (2019) e-commerce didefinisikan sebagai pengiriman barang
atau jasa melalui jaringan komputer atau alat elektronik. Dengan strategi
pemasaran menggunakan e-commerce kita dapat melakukan penjualan secara
onlineshop pada aplikasi E-Commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan
dapat membantu berbisnis dari rumah atau sambil mengerjakan pekerjaan rumah
tangga atau pekerjaan lain. Kelebihan dari e-commerce jual beli tidak dilakukan
tatap muka. Pembeli tidak perlu jauh-jauh datang ke toko untuk memilih barang.
Penjualpun tidak harus memiliki toko untuk menjual produk. Hal ini sejalan
dengan pemaparan Diva dan Winanta (2015) Konsumen tidak harus datang jauh-
jauh untuk mencari toko penjual, namun dapat menggunakan aplikasi ecommerce
dengan memasukkan produk kekeranjang, setelah check out konsumen mendapat
kode pembelian kemudian mentransfer sehingga mempermudah dalam bertransaksi
jual beli. Ibu-ibu rumah tangga khususnya yang tergabung dalam kelompok
dasawisma Maju Makmur di kelurahan Hadimulyo Timur belum memanfaatkan
androidnya untuk kegiatan bisnis dalam memasarkan produknya. Produk barang
yang dihasilkan berupa ecoprint. Cara yang biasa digunakan untuk memasarkan
produk adalah menawarkan langsung ke orang, menawarkan melalui whatsapp.
Cara yang digunakan ini terlalu lama untuk meningkatkan hasil penjualan karena
hanya terbatas di lingkungan sekitar orang yang dikenal. Oleh karena itu, mereka
perlu dilatih agar memiliki ketrampilan menggunakan e-commerce sehingga dapat
memasarkan produknya secara luas, dan tentunya akan meningkatkan hasil
penjualan lebih cepat.
Untuk mengenalkan dan juga mempromosikan produk batik ecoprint
secara online maupun offline. Pemasaran yang efektif melalui media online, maka

6
peserta diberi bekal untuk mempromosikan dan memasarkan melalui media sosial
yang mereka punya seperti Facebook, Instagram atau Twitter. Selain itu mereka
pun diajarkan seni mengolah kata dan kalimat persuasif yang singkat dan jelas.
Kegiatan pelatihan e-commerce dalam memasarkan produk e-coprint ini, tentunya
akan dapat membantu mitra untuk lebih dapat mengenalkan produk tersebut
sepenjuru tanah air dari Sabang sampai Mearuke. Sehingga pendapatan penjualan
produk e-coprint dapat lebih optimal. Selain itu pemanfaat e-commerce sangat
menghemat waktu dan biaya karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun
tanpa terbatas ruang dan waktu. Hal ini sejalan dengan pendapat Rakanita (2019)
bahwa pemanfaatan e-commerce akan memberikan dampak positif yakni
pendapatan semakin meningkat, selain itu produk yang dipasarkan akan lebih
mudah dikenal oleh konsumen sehingga memudahkan dalam mendapatkan
pelanggan. Dampak lain yang dirasakan diantaranya dapat menghemat biaya
promosi dan meningkatkan kecepatan bertransaksi. Penggunaan e-commerce juga
memudahkan penjual maupun pembeli dalam berbagai hal. Salah satunya yakni
menghindarkan dari penipuan. Hal ini seperti yang dipaparkan oleh Rahmawati &
Vahlia (2019) bahwa Marketing 4.0 dalam hal ini e-commerce sangat aman
digunakan karena dapat melindungi pembeli dari tindakan penipuan apabila barang
tidak sesuai dengan gambar. Ada sistem pengembalian bila barang tidak sesuai,
dan uang yang sudah dibayarkan bisa kembali ke pembeli. Penggunaan e-
commerce juga dapat membantu penjual untuk mengetahui perkembangan produk
yang diinginkan pasar. Sehingga penjual dapat terus berinovasi dalam
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Hal ini seperti yang dipaparkan oleh
Cay & Irnawati (2020) bahwa penggunaan website atau medial social merupakan
sarana untuk menjalin hubungan dengan pelanggan, mengetahui pendapat dan
saran pelanggan terhadap produk, dan dapat mengetahui perkembangan produk
yang diinginkan pasar.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dwita Anja Asmara & Sarasati Melani (2020). Penerapan Teknik Ecoprint pada
Dedaunan Menjadi Produk Bernilai Jual. Jurnal Pengabdian Seni. DOI:
https://doi.org/10.24821/jas.v1i2.4706
Flint, I. 2008. Eco Colour. Millers Point. Murdoch Books. Available online at:
https://books.google.co.id/books?
printsec=frontcover&vid=ISBN9781741960792&redi
r_esc=y#v=onepage&q&f=false
https://diskopukm.jatimprov.go.id/index.php/berita/ecoprint-teknik-steaming
diakses pada 2 November 2023 pukul 13.06
https://www.sonora.id/read/423913388/2-cara-membuat-ecoprint-teknik-iron-
blanket-dan-pounding diakses pada 2 November 2023 pukul 13.00
Sudarman, dkk. 2021. Pemasaran E-Coprint Melalui E-Commerce. (Seminar Nasional
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Ulin Naini & Hasmah 2021. Penciptaan Tekstil Teknik Ecoprint Dengan Memanfaatkan
Tumbuhan Lokal Gorontalo. Available online at:
https://journal.isipadangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi

Anda mungkin juga menyukai