Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

“MENGUNGKAPKAN KREATIVITAS DAN HIDUP


BERKELANJUTAN MELALUI ECOPRINT (TOTEBAG)
DALAM DESAIN TEKSTIL”

KELOMPOK 5
1. ANINDIRA TRIAZAHRA
2. DIVA NUR SETIA PAWESTRI
3. ALIKA SUCI RAMADANI
4. ZAHRATUL NUR AMALIA
5. SALWA AL FITRI
6. GRACIA OKTAVIONA

SMA NEGERI 1 CITEUREUP


Jl. Alternatif Tengsaw Tajur No.1 Kec. Citeureup Kab. Bogor 16810
Telp (021) 87940141 E-mail: sman1citeureup@ymail.com
BAB 1
PENDAHULUAN

Kelestarian lingkungan dan alam yang sangat penting bagi kehidupan makhluk di bumi.
Apabila tidak menjaga kelestarian alamnya maka akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan
bencana alam. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembaruan
pada ilmu pengetahuan untuk menujang pertumbuhan dunia pendidikan dan dunia industri
dengan tetap menjaga kelestarian alamnya. Langkah yang diterapkan dalam dunia busana
salah satunya adalah pewarnaan tekstil yang menggunakan bahan ramah lingkungan dan
pewarnaannya tidak mencemari lingkungan seperti teknik pewarna ecoprint.

Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan
pewarna alami dari zat warna daun, akar atau batang yang diletakkan pada totebag, kemudian
totebag tersebut di rebus.

Metode pewarnaan teknik ecoprint terdiri dari beberapa macam diantarannya metode
kukus atau steam, metode pukul atau pounding, dan metode hapazome. Pada hasil percobaan
yang telah dilakukan ini, menggunakan 2 metode yaitu kukus atau steam dan pukul atau
ponding. Pembuatan ecoprint totebag menggabungkan elemen seni dan berkelanjutan yang
menjadikannya sebuah praktik yang menarik. Namun, dalam proses ini, terdapat beberapa
permasalahn yang perlu dihadapi.

Salah satu permasalahan yang signifikan adalah pemilihan bahan dasar totebag itu sendiri.
Dalam konteks keberlanjutan, penting untuk memilih bahan yang ramah lingkungan, seperti
kanvas organik, atau bahan daur ulang. Ini memerlukan penelitian dan pemahaman yang
mendalam tentang sumber bahan dan proses produksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip
keberlanjutan.selain itu, pertimbangan yang serius perlu diberikan terkait pewarna yang
digunakan dalam eoprint. Menggunakan pewarna alami yang tidak mencemari lingkungan
menjadi prioritas, dan ini bisa menjadi tantangan dalam mencapai warna yang diinginkan
pada totebag.

Kesulitan lainnya terletak pada hasil akhir ecoprint itu sendiri. Proses ecoprit
mengandalkan ekstraksi warna dan pola dari dedaun dan bahan organik lainnya. Namun,
hasilnya sangat dipengaruhi oleh jenis dedaunan yang digunakan,mulin, dan kondisi
lingkungan. Ini bisa membuat pencapaian warna dan pola konsisten menjadi sulit,terutama
jika diinginkan hasil yang spesifik.

Permasalahan-permasalahan ini, ada banyak inovasi dan teknik yang dapat digunakan,
seperti pengembangan bahan-bahan ramah lingkungan, penelitian terus-menerus dalam
ekstraksi warna alami, dan berbagi pengetahuan tentang praktik terbaik dalam ecoprint. Ini
adalah langka
BAB II
METODE PELAKSANAAN

 Peralatan yang digunakan


1. Kompor
2. Kukusan
3. Panci
4. Palu
5. Gas portable
 Bahan-bahan yang digunakan
1. Kain (totebag)
2. Plastik
3. Karet
4. Daun
5. Tawas
6. Sabun (sunlight)
7. Calsium Carbonat(cc)
8. Soda ash
9. Air
 Langkah-langkah proses pembuatan totebag ecoprint
1. Proses scouring
-Masukkan totebag ke dalam larutan air sunlight takaran 1 sdm: 2 liter
air.
-bilas menggunakan air bersih
2. Proses mordan
-Masukkan totebag ke dalam larutan air tawas dan soda ash selama 30
menit dengan takaran 100 gram tawas dan 100 gram soda ash.
-setalah direndam totebag dijemur.
-setelah kering bilas totebag dengan Calsium Carbonat (secukupnya).
kucek kucek totebag bilas
-totebag siap ditata daun.
3. Proses penataan daun
-bentangkan totebag diatas plastik,lalu balik bagian dalam totebag
menjadi bagian luar.
-lalu masukkan daun kedalam totebag yang sudah dibalik,kemudian
tata daun tersebut sesuai selera, setelah itu pukul daun secara perlahan
menggunakan palu.
4. Gulung totebag lalu lipat dan ikat totebag menggunakan karet, kukus
selama 1 jam
5. Setelah 1 jam angkat lalu angin-anginkan selama beberapa jam.
6. Totebag siap digunakan.

L
A
M
P
I
R
A
N
BAB III

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat kita simpulkan bahwa dalam proses
pembuatan ecoprint membutuhkan biaya dan tenaga yang besar dalam pengerjaannya.
Ecoprint merupakan metode pencetakan tekstil yang ramah lingkungan menggunakan
tanaman dan bahan organik. Proses ini mengandalkan pigmen alami tanaman, menghasilkan
desain unik yang mencerminkan kreativitas siswa/i. Meskipun sederhana, pembuatan ecoprint
memerlukan keterampilan dalam memilih tanaman dan teknik pencetakan. Setiap produk
ecoprint merupakan karya seni unik yang memiliki potensi bisnis kecil yang berkelanjutan.
Dengan demikian, ecoprint merupakan cara yang menarik dan peduli lingkungan untuk
menciptakan tekstil.

Sekian,terimakasih....

Anda mungkin juga menyukai