Anda di halaman 1dari 4

Ecoprinting

1. Pengertian Ecoprint

Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat
menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun,
bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

2. Sejarah Ecoprint

1). Muncul Tahun 2000

Teknik ecoprint pertama kali muncul pada awal tahun 2000-an. Teknik ini menggabungkan tentang pewarnaan
alami dan seni untuk menciptakan metode yang unik dan menarik.

2). Diperkenalkan oleh India Flint

India Flint adalah seorang seniman yang menjadi sosok sentral dalam perkembangan ecoprint. Ia mengembangkan
metode ini melalui eksperimen dan penelitian yang mendalam tentang sifat-sifat tumbuhan, pigmen alami, dan
serat kain.

Karya-karyanya telah menginspirasi banyak seniman tekstil di seluruh dunia untuk menjelajahi teknik pencetakan
alami ini.

3). Mulai Masuk ke Indonesia

Teknik ecoprint mulai diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 2016. Di negara ini, tradisi pencelupan alami dan
seni tekstil memiliki akar yang kuat sehingga ecoprint memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat seniman dan
perajin lokal.

4). Berkembangnya Produsen Ecoprint

Pada 2018, ecoprint semakin mendapatkan perhatian dan popularitas. Banyak produsen kain dan pakaian mulai
mengadopsi teknik ini dalam proses produksi mereka.

SEJARAH ECOPRINT

1). Eco-Print pada Zaman PrasejarahJejak awal eco-printing bisa ditelusuri hingga zaman prasejarah. Manusia
purba pertama kali menyadari potensi bahan-bahan organik dalam menciptakan corak pada kain. Daun, bunga,
dan kulit kayu menjadi alat pertama dalam mencetak motif alami pada kain mereka. Pada masa ini, eco-printing
mungkin lebih berfungsi sebagai kebutuhan praktis, namun secara tidak sadar menciptakan keindahan artistik yang
menghiasi kehidupan mereka.
2). Eksplorasi dalam Seni dan KreativitasSeiring berjalannya waktu, eco-printing mengalami perkembangan dan
eksplorasi lebih lanjut dalam seni dan kreativitas manusia. Budaya-budaya kuno seperti Mesir, Persia, India, dan
Tiongkok memanfaatkan teknik ini dalam menciptakan kain-kain berwarna alami dan indah. Eco-printing menjadi
bagian integral dalam seni tekstil, menghiasi pakaian, hiasan dinding, dan benda-benda lain dengan motif alami
yang elegan dan khas.

3). Relevansi Eco-Print pada Masa ModernMeskipun teknologi dan industri tekstil modern telah memberikan
alternatif dalam mencetak motif pada kain, eco-printing tetap relevan dan diminati dalam dunia mode dan seni
masa kini. Minat terhadap keberlanjutan dan seni alami semakin mengangkat popularitas eco-printing. Seniman,
desainer, dan penikmat seni mulai menyadari nilai artistik dan keunikan corak alami yang dihasilkan eco-printing.

4).Peran Edukatif dan Budaya LingkunganEco-printing tidak hanya menjadi tren seni semata, tetapi juga memiliki
peran edukatif dan budaya lingkungan yang penting. Eco-printing mengajarkan kita untuk menghargai alam dan
keunikan flora dan fauna di sekitar kita. Penggunaan bahan-bahan organik juga menjadi bagian dari upaya kita
dalam menjaga lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam.

5).Inspirasi dan Inovasi BerkelanjutanSejarah eco-printing membuktikan bahwa seni ini tidak hanya bertahan
dalam perjalanan waktu, tetapi juga terus menginspirasi inovasi berkelanjutan. Penggunaan bahan-bahan organik
yang beragam dan kombinasi teknik seni serta sains memberikan kesempatan untuk terus eksplorasi dan
menciptakan desain yang baru dan unik dalam eco-printing

3. Contoh Ecoprint

1. Baju Ecoprint.

2. Mempunyai baju dari bahan katun, linen atau rayon yang berwarna putih polos saja tentu
kurang menarik.

3. Celana Ecoprint.

4. Tas Ecoprint.

5.Jilbab Ecoprint.

6.Scraf Ecoprint.

7.Sprei Ecoprint.

8.Tirai Ecoprint.

MANFAAT ECOPRINT
Manfaat ecoprint untuk lingkungan sangat besar. Dengan mengurangi penggunaan tinta
berbahan kimia dan kertas biasa, kita secara signifikan mengurangi jejak karbon dan limbah
yang dihasilkan oleh industri percetakan. Ini membantu melindungi ekosistem kita, termasuk
hutan dan lautan yang penting bagi kehidupan di Bumi.

TUJUAN ECOPRINT

Teknik ecoprint digunakan untuk menghias permukaan suatu kain dengan


berbagai macam bentuk dan warna. Dan Karena itulah batik ini sangat ramah
lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara

•Bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan ecoprint teknik


pounding ini, diantaranya:

1. Tote bag berbahan kain blacu

2. Plastik

3. Palu kayu atau ulekan batu

4. Kain putih polos (kain mori)

5. Beberapa jenis daun

6. Tawas

7. Sendok

8. Ember

9. Air

* Cara pembuatannya:

1. Siapkan alat bahan.

2. Plastik ditaruh di dalam tas 1 lalu daun ditaruh di atas tote bag (di bagian luar).
3. Pada atas daun ditutup dengan kain putih polos. Hal ini bertujuan agar ecoprint
yang dihasilkan lebih bagus. Kain putih polos ini dapat diganti dengan lembaran
plastik.

4. Pukul daun bagian yang telah tertutup kain atau plastik dengan palu hingga
rata.

5. Siapkan air 1 L dan tawas 1 sendok makan (15 gr).

6. Jika motif yang dicetak pada tote bag dirasa sudah cukup cantik, rendam tote
bag dalam air tawas selama 5-15 menit. Proses ini disebut fiksasi yang bertujuan
agar zat warna daun dapat bertahan lama pada tote bag.

7. Lalu keringkan tote bag.

Dari observasi tersebut peneliti mendapatkan hasil pewarnaan pada ecoprint yang dihasilkan
dari tumbuhan memiliki kelemahan yaitu kurangnya variasi warna, daya tarik zat warna
terhadap bahan tekstil dan untuk mengikat warna yang kurang muncul, agar menghasilkan
kualitas yang baik pada hasil pewarnaan.

Anda mungkin juga menyukai