Anda di halaman 1dari 2

PERJANJIAN PEMBIAYAAN MULTIGUNA

PEMBELIAN DENGAN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN


NO :
Pembiayaan Multiguna untuk pengadaan kendaraan bermotor ini dilakukan dengan cara pembelian dengan pembayaran secara angsuran. Perjanjian ini dibuat dan
di tandatangani pada tanggal
Yang bertandatangan di bawah ini :

I. PT. Sinar Mas Multifinance, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta. Untuk selanjutnya disebut sebagai “KREDITUR/SMMF”.
Dalam hal ini diwakili oleh selaku Kantor Cabang , oleh karenanya sah
bertindak untuk dan atas nama PT. Sinar Mas Multifinance (yang mana perjanjian ini berikut dengan seluruh dokumen terkait yang merupakan
satu kesatuan dengan perjanjian ini yaitu, antara lain surat kuasa, surat pernyataan bersama, dan surat surat lainnya).
II. , berkedudukan/ bertempat tinggal di , dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama dan untuk
melakukan tindakan hukum tersebut dalam perjanjian ini telah memperoleh persetujuan dari yaitu
Untuk selanjutnya disebut "DEBITUR”
Selanjutnya KREDITUR dan DEBITUR bersama-sama disebut “Para Pihak”

KREDITUR dengan ini memberikan Fasilitas Pembiayaan kepada DEBITUR sebagaimana DEBITUR telah menerima Fasilitas Pembiayaan dari KREDITUR dalam
bentuk penyediaan dana guna pembelian Kendaraan Bermotor (selanjutnya disebut “Kendaraan/Barang/Benda”) dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :

1. DEBITUR dengan ini menyerahkan kepada KREDITUR hak milik atas Kendaraan Bermotor secara kepercayaan (Fidusia) sebagai jaminan, sebagaimana yang
disebut dibawah ini :
a. Merek & Warna Kendaraan :
b. Tipe Kendaraan :
c. Tahun Pembuatan : (Kendaraan baru/ bekas*)
d. Nomor Mesin :
e. Nomor Rangka/Chasis :
f. Nomor BPKB :
g. Nomor Faktur/Invoice :
h. Nomor Polisi :
i. Atas nama :

2. Nilai Kendaraan Bermotor sebagai jaminan yang diberikan DEBITUR kepada KREDITUR, diakui oleh DEBITUR sebesar -
Rp.
3. Nilai Uang Muka yang dibayarkan DEBITUR kepada Pihak Ketiga (Dealer atau Perorangan) atas Kendaraan Bermotor yang menjadi jaminan yang diberikan
DEBITUR kepada KREDITUR adalah sebesar Rp. , sehingga pencairan pembiayaan yang diberikan dari KREDITUR kepada Pihak
Ketiga (Dealer atau Perorangan) adalah sebesar Rp.
4. Nilai pembiayaan yang diberikan oleh KREDITUR kepada DEBITUR yang cukup dibuktikan dengan perjanjian ini dan kwitansi tersendiri dari KREDITUR
kepada Pihak Ketiga (Dealer atau Perorangan) sebagai bukti penerimaan atas Fasilitas Pembiayaan berdasarkan perjanjian ini, DEBITUR menyatakan dan
mengaku dengan sesungguhnya telah menerima pembiayaan tersebut dari KREDITUR dengan hutang pokok sebesar Rp. dan bunga
sebesar Rp.
5. Pengembalianhutang
a. Jangka waktu : Tahun. Terhitung sejak s.d. ( angsuran)
b. Mulai bulan :
c. Pembayaran setiap tanggal :
d. Besarnya tiap angsuran :
e. Denda keterlambatan : % per hari dari nilai tunggakan angsuran
f. Bunga/ Tahun : %

6. Biaya-biaya Admin
a. Biaya Survey :
b. Biaya Notaris dan Fidusia dan/atau Asuransi Kredit :
c. Biaya Eksekusi Fidusia :
d. Biaya Provisi :
e. Biaya Administrasi :
f. Biaya Asuransi :

7. Pencairan fasilitas ini dilakukan setelah DEBITUR memenuhi seluruh kewajiban yang telahdisepakati bersama dan DEBITUR setuju pinjaman yang diterima
dari KREDITUR hanya akan digunakan untuk pengadaan/ pembelian Kendaraan/ Barang/ Benda sebagaimana ternyata dalam Perjanjian dan merupakan
jaminan atas pinjaman yang diterima oleh DEBITUR.
Apabila DEBITUR bermaksud untuk tetap melunasi Hutangnya kepada KREDITUR sebelum berakhirnya jangka waktu pinjaman, KREDITUR dapat
menyetujuinya dengan ketentuan bahwa DEBITUR sepakat harus membayar administrasi sebesar 5% (lima persen) dari sisa hutang pokok dan refund
(pengembalian sisa premi) Asuransi menjadi hak KREDITUR.

8. Para Pihak telah sepakat untuk tunduk dan patuh kepada seluruh syarat perjanjian sebagaimana yang telah tertulis pada Addendum yang dilekatkan pada
Perjanjian ini beserta seluruh lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

*) Coret yang tidak perlu

PT SINAR MAS MULTIFINANCE DEBITUR menyetujui : SAKSI


(Suami/istri*)
SYARAT DAN KETENTUAN
PERJANJIAN PEMBIAYAAN MULTIGUNA PEMBELIAN DENGAN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN

Pasal 1: Tata Cara Pembayaran


1. Apabila DEBITUR memiliki tagihan/piutang kepada KREDITUR maka DEBITUR sepakat tidak menuntut kembali dan atau menjadikan alasan penundaan pembayaran kembali seluruh hutang kepada KREDITUR
berdasarkan perjanjian ini atau perjanjian lain yang disebutkan didalam perjanjian ini dan DEBITUR tidak dapat memperhitungkan tagihan/piutang kepada KREDITUR untuk dijadikan suatu kompensasi sehingga
menyebabkan perjanjian ini berakhir. dan untuk maksud tersebut DEBITUR melepaskan semua haknya sebagaimana diatur dalam Pasal 1425 sampai dengan Pasal 1435 KUHPerdata.
2. Setiap pembayaran melalui Bilyet Giro (BG), transfer dan atau kuasa Debet ke Rekening dianggap telah di terima KREDITUR, yaitu apabila dana tersebut telah efektif di Rekening KREDITUR. Bila pembayaran
dilakukan dengan: BG harus di buat atas nama “PT. Sinar Mas Multifinance” atau atas nama Pihak lain yang ditunjuk KREDITUR sejumlah yang telah ditetapkan KREDITUR berdasarkan Perjanjian. Apabila BG
tersebut ditolak oleh Bank dengan alasan apapun, maka DEBITUR bersedia untuk mengganti setiap BG yang nilainya sejumlah yang ditolak dan membayar biaya penolakan per BG sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Perbankan.
3. Apabila pembayaran dilakukan dengan transfer maka dengan ini DEBITUR sepakat mentransfer angsuran/ Kewajiban Pembayaran tersebut tepat waktunya ke Rekening KREDITUR dengan mencantumkan
Nomor Perjanjian dan nama DEBITUR, yaitu ke Rekening : a/n PT. Sinarmas Multifinance. No. A/C: Dan
bukti transfer tersebut wajib diberitahukan kepada KREDITUR.
Pasal 2: Perihal Asuransi atas Kendaraan / Barang/ Benda yang menjadi Objek Jaminan Fidusia
1. DEBITUR setuju mengasuransikan Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Jaminan Fidusia selama masa pinjaman hutang DEBITUR belum lunas (termasuk perpanjangannya dan penambahannya) ke
Perusahaan Asuransi yang disetujui/ ditunjuk oleh KREDITUR dan atas nama KREDITUR dan polis asuransinya memenuhi ketentuan “Kreditur Clause” dalam arti KREDITUR adalah penerima ganti rugi atas
peristiwa yang terjadi atas Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia, dengan biaya premi ditanggung DEBITUR dan menyerahkan asli polisnya termasuk perpanjangan perubahan beserta
endosemennya kepada KREDITUR.
2. DEBITUR setuju bahwa atas polis asuransi tercantum klausula bahwa dalam hal terjadi kerugian, seperti kehilangan dan atau kerusakan maka uang pengganti kerugiannya harus dibayarkan kepada KREDITUR ,
yang selanjutnya akan memperhitungkannya dengan jumlah yang terhutang termasuk bunga-bunga dan biaya –biaya lain yang harus di bayar oleh DEBITUR berdasarkan Perjanjian sedangkan sisanya (Jika masih
ada) harus dikembalikan oleh KREDITUR kepada DEBITUR dengan tidak ada kewajiban KREDITUR membayar bunga atau ganti kerugian kepada DEBITUR . Apabila ternyata uang pengganti dari perusahaan
asuransi tersebut tidak mencukupi, maka DEBITUR berkewajiban untuk membayar lunas sisa yang harus dibayar oleh DEBITUR kepada KREDITUR dan untuk kepentingan dimaksud, DEBITUR memberi kuasa
kepada KREDITUR untuk mengurus segala sesuatu yang diperlukan.
3. Bahwa Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Perjanjian Pembiayaan ini yang sudah diasuransikan sesuai dengan jenis asuransi yang ditutup dengan nilai pertanggungan yang sudah ditentukan. Dengan
ini DEBITUR setuju apabila ada pelunasan lebih awal, premi yang sudah dibayar menjadi hak KREDITUR dan Asuransi tersebut harus dibatalkan oleh KREDITUR dan menjadi hak KREDITUR sepenuhnya.
Pasal 3: Pernyataan/ Penjaminan Pembayaran
Untuk menjamin pembayaran seluruh kewajiban pembayaran DEBITUR kepada KREDITUR, baik yang timbul dari Perjanjian ini dan atau Perjanjian lainnya yang dibuat oleh DEBITUR dan KREDITUR, maka
DEBITUR dengan ini sepakat menyerahkan hak miliknya secara Fidusia atas Kendaraan/ Barang/ Benda bergerak lainnya yang dicantumkan dalam halaman depan Perjanjian ini dari KREDITUR, sebagaimana
KREDITUR menerima pula Kendaraan/ Barang/ Benda tersebut sebagai Jaminan dengan syarat dan ketentuan-ketentuan yang lazim dipergunakan dalam penyerahan hak milik secara Fidusia antara lain:
1. DEBITUR berjanji untuk tidak memindahkan isi perjanjian ini/ hak-haknya sebagai DEBITUR kepada Pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KREDITUR.
2. Para Pihak sepakat bahwa Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Jaminan Fidusia tersebut, telah diterima dan tetap dipegang oleh DEBITUR, tetapi DEBITUR tidak lagi sebagai pemilik melainkan
sebagaimana Pemakai atau Peminjam saja dari KREDITUR.
3. DEBITUR sepakat untuk tidak meminjamkan, menyewakan, menjaminkan dan menyerahkan penguasaan atau penggunaan atas Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Jaminan Fidusia kepada Pihak ketiga
dengan jalan apapun juga tanpa persetujuan secara tertulis dari KREDITUR, pelanggaran terhadap ini menyebabkan DEBITUR dapat dikenakan tuntutan pidana penggelapan.
4. DEBITUR sepakat atas beban dan resikonya bertanggung jawab untuk menjaga, merawat dan mempergunakan kendaraan dengan sebaik-baiknya dan sebagaimana mestinya serta melakukan perawatan, perbaikan-
perbaikan yang dianggap perlu, adapun perubahan fisik dan mesin kendaraan dengan izin tertulis dari KREDITUR.
5. DEBITUR sepakat bahwa KREDITUR dengan ini diberi kuasa dengan hak subtitusi oleh DEBITUR selama hutang belum lunas mengizinkan untuk setiap saat memasuki tempat dimana Kendaraan/ Barang/ Benda
yang menjadi Objek Jaminan Fidusia tersebut berada/ disimpan, memeriksa keadaannya dan bila diperlukan memindahkannya ke tempat lain dimana Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Jaminan
Fidusia tersebut berada atau disimpan, memeriksa keadaannya dan bila diperlukan memindahkannya ke tempat lain dibawah kekuasaan KREDITUR dan menyuruh melakukan segala perbuatan yang selayaknya
dilakukan oleh DEBITUR untuk mempertahankan kendaraan dalam keadaan sebaik-baiknya.
6. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) asli wajib disimpan dengan baik oleh DEBITUR dan KREDITUR akan menyimpan Bukti Kepemilikan objek Jaminan dan dokumen terkait lainnyasampai seluruh
kewajiban DEBITUR telah dibayar lunas sepenuhnya.
7. DEBITUR dan KREDITUR sepakat pada waktu KREDITUR menggunakan haknya berdasarkan Perjanjian ini dan atau Perjanjian lainnya yang dibuat oleh DEBITUR dan KREDITUR bahwa KREDITUR dapat
menentukan seluruh jumlah penagihannya terhadap DEBITUR baik yang berupa jumlah hutang keseluruhan/ sisa jumlah hutang keseluruhan, denda, biaya pelelangan/penjualan, honorarium notaris, pengacara/
kuasa hukum untuk menagih, atas biaya yang timbul tersebut termasuk pajak-pajak dan atau pungutan-pungutan lainnya yang timbul karena Perjanjian ini merupakan kewajiban yang harus dibayar DEBITUR.
8. DEBITUR sepakat harus memberitahukan secara tertulis kepada KREDITUR setiap kali DEBITUR pindah alamat, dengan ketentuan pemberitahuan dari DEBITUR kepada KREDITUR baru dianggap diterima
jika benar-benar telah diterima oleh KREDITUR dengan suatu konfirmasi penerimaan.
9. DEBITUR dengan ini menyatakan dan berjanji tanpa adanya paksaan dan tekanan dari Pihak manapun, bahwa apabila DEBITUR sudah menyelesaikan kewajiban pembayaran di PT. Sinarmas Multifinance sesuai
Perjanjian, DEBITUR segera mengambil Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sesuai di Perjanjian maksimal 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal pelunasan, jika DEBITUR tidak mengambil Buku Pemilik
Kendaraan Bermotor (BPKB) sebagaimana dimaksud, DEBITUR bersedia dikenakan biaya atas penyimpanan BPKB sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per BPKB/ bulan , dan atau biaya lain yang
timbul sesuai ketentuan yang berlaku dan KREDITUR tidak bertanggung jawab lagi atas BPKB yang tidak diambil tersebut. Dan DEBITUR menyatakan membebaskan KREDITUR dari segala tuntutan hukum.
10. KREDITUR berhak untuk menentukan seluruh kewajiban DEBITUR berdasarkan perjanjian ini berupa hutang pokok, sisa hutang, bunga, denda, biaya eksekusi unit jaminan fidusia, biaya pelelangan/penjualan,
biaya pengacara untuk menagih serta biaya biaya lain yang menjadi beban DEBITUR berdasarkan perjanjian ini.
11. Apabila DEBITUR tidak melaksanakan satu / lebih kewajibannya termasuk namun tidak terbatas pada lewatnya tenggat waktu pembayaran angsuran, maka DEBITUR sepakat untuk dinyatakan Cidera
Janji/Wanprestasi terhadap KREDITUR.
Pasal 4 : Perihal Pelaksanaan Kewajiban Debitur
Bahwa seluruh kewajiban DEBITUR berdasarkan perjanjian ini dapat ditagih seketika dan sekaligus dengan diberikannya Surat Peringatan terlebih dahulu menurut cara yang di pandang baik oleh KREDITUR apabila
terjadi hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam hal DEBITUR tidak menjalankan dan atau tidak memenuhi salah satu ketentuan dalam perjanjian ini dan atau yang mana cidera janji tersebut semata-mata terbukti dengan lewatnya waktu
DEBITUR dalam melaksanakan salah satu/ lebih kewajibannya yang ditentukan dan disepakati, maka sesuai dengan Pasal 15 ayat (2) Jo. Pasal 29 Undang-Undang Jaminan Fidusia No. 40 Tahun
1999 apabila DEBITUR cidera janji, KREDITUR mempunyai hak untuk mengeksekusi atau mengambilalih Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Jaminan Fidusia dan KREDITUR berhak
untuk melakukan penjualan terhadap Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Jaminan Fidusia
2. DEBITUR mengajukan permohonan yang dinyatakan pailit atau DEBITUR mengajukan permohonan penundaan pembayaran hutang-hutang (eurcoance van betalling)
3. Harta kekayaan DEBITUR sebagian atau seluruhnya disita oleh Pihak lain.
4. DEBITUR tersangkut dalam suatu perkara pidana.
5. Kendaraan/ Barang/ Benda menjadi Objek Jaminan Fidusia tersebut dipindahtangankan atau dijaminkan kepada Pihak ketiga tanpa pendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KREDITUR.
6. DEBITUR meninggal dunia diletakkan dibawah pengampuan atau dinyatakan oleh pengadilan tidak mampu lagi melakukan tindakan hukum, akan tetapi ahli waris DEBITUR harus bersedia atau bertanggung
jawab atas hutang DEBITUR kepada KREDITUR maka ahli waris DEBITUR tersebut harus menggantikan kedudukan DEBITUR sebagai DEBITUR PT. Sinarmas Multifinance dan menyelesaikan seluruh
kewajiban yang ada dan atau dengan ketentuan lain yang ditentukan KREDITUR.
7. DEBITUR memberikan data yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan atau yang menandatangani perjanjian ini ternyata bukan orang yang berwenang.
Pasal 5 : Pengakhiran
Dalam hal perjanjian ini diakhiri akibat DEBITUR cidera janji/ lalai maka para Pihak sepakat sebagai berikut :
1. Bahwa Debitur akan menyerahkan secara sukarela Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Jaminan Fidusia tersebut dan dapat dijual sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 ayat (1) diatas,
baik berdasarkan title eksekutorial atau dapat langsung dilaksanakan tanpa melalui pengadilan dan bersifat final mengikat para pihak;atau melalui pelelangan dimuka umum;atau melalui penjualan
dibawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan DEBITUR dan KREDITUR jika dengan cara demikian diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para Pihak.
2. Untuk keperluan penjualan tersebut KREDITUR berhak menghadap dimana perlu, membuat atau suruh membuat serta menandatangani semua surat/akta serta dokumen lain yang diperlukan, menerima uang harga
penjualan dan memberikan tanda penerimaan untuk itu, menyerahkan apa yang dijual kepada pembelinya, memperhitungkan atau mengkompensir uang harga penjualan yang diterimanya itu dengan semua apa
yang wajib dibayar oleh DEBITUR kepada KREDITUR, dengan tidak ada kewajiban bagi KREDITUR untuk membayar bunga atau ganti kerugian berupa apapun juga kepada DEBITUR. Selanjutnya KREDITUR
juga berhak untuk melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna dalam rangka penjualan Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Jaminan Fidusia tersebut dengan tidak ada satupun yang
dikecualikan.
3. Apabila hasil penjualan dari Kendaraan/ Barang/ Benda yang menjadi Objek Perjanjian Pembiayaan tersebut tidak mencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayar oleh DEBITUR kepada KREDITUR,
maka DEBITUR sepakat tetap terikat untuk membayar lunas sisa uang yang masih harus dibayar oleh DEBITUR kepada KREDITUR. Apabila masih terdapat sisa uang dari hasil penjualan, maka sisa uang tersebut
merupakan hak DEBITUR
Pasal 6 : Penyelesaian Sengketa
Apabila terjadi perselisihan atau sengketa akibat dari pelaksanaan perjanjian ini yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah diantara para Pihak, maka para Pihak dapat menyelesaikannya melalui Lembaga
Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) sesuai dengan Ketentuan atau Peraturan yang berlaku pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau memilih penyelesaian sengketa pada Pengadilan Negeri diwilayah KREDITUR
berkantor.
Pasal 7 : Lain-lain
1. Apabila terjadi tindakan moneter oleh Pemerintah Republik Indonesia maka KREDITUR dapat menyesuaikan jumlah kewajiban pembayaran DEBITUR kepada KREDITUR sebagimana akan diberikan secara
tertulis kepada DEBITUR dan DEBITUR wajib mengikuti penyesuaian tersebut, akan tetapi ketentuan ini tidak berlaku jika suku bunga pinjaman yang diberikan adalah fixed rate.
2. Atas tagihan/ piutang KREDITUR kepada DEBITUR yang timbul berdasarkan Perjanjian ini, DEBITUR dengan ini setuju dan para Pihak sepakat bahwa KREDITUR berhak sepenuhnya untuk menjual,
mengalihkan, menjaminkan atau dengan cara lain apapun memindahkan tagihan-tagihan/ piutang-piutang tersebut kepada kantor cabang lain di dalam dan di luar negeri, ataupun kepada Pihak ketiga lainnya tanpa
kecuali apapun serta tidak terbatas pada Bank-Bank maupun lembaga keuangan/ lembaga pembiayaan lainnya. Sehubungan dengan penjualan, pengalihan, penjaminan atau pemindahan tagihan/ piutang
KREDITUR tersebut. DEBITUR dengan ini setuju KREDITUR tanpa persetujuan dari DEBITUR berhak memindahkan kepada pembeli atau penerimaan pengalihan tagihan/piutang tersebut semua kuasa yang
diberikan DEBITUR berdasarkan atau berkaitan dengan perjanjian ini untuk dijalankan pembeli atau penerima pengalihan tagihan/piutang tanpa pembatasan apapun, termasuk kuasa memasang atau menyesuaikan
pemberian Jaminan Fidusia menurut ketentuan UU Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.
3. KREDITUR berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak substitusi oleh DEBITUR untuk melakukann perubahan atau penyesuaian dalam rangka memenuhi ketentuan dalam peraturan pemerintah tentang
pendaftaran Fidusia maupun ketentuan dalam Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia dan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan
lain yang terkait.
4. Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini termasuk pengurangan dan atau penambahan beserta perubahan-perubahan yang dianggap perlu oleh Para Pihak akan diatur dalam suatu perjanjian tambahan
yang merupakan satu kesatuan dari dan tidak terpisahkan dengan perjanjian ini, dan dengan ini telah dibaca, dimengerti dan disetujui isi perjanjian ini oleh DEBITUR.
5. Semua kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian ini bersifat tetap dan tidak dapat ditarik kembali selama DEBITUR masih mempunyai hutang kepada KREDITUR, atau belum memenuhi semua kewajibannya
terhadap KREDITUR.
6. Para Pihak sepakat bahwa DEBITUR dan Pasangan DEBITUR telah bersedia untuk dilakukan pemeriksaan kelayakan dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan.
7. DEBITUR sepakat dan setuju untuk memperkenankan KREDITUR dalam memberikan Data DEBITUR kepada Pihak Lain.
8. Sebagaimana diatur di dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.07/2014 Tentang Perjanjian Baku, bahwa “ PERJANJIAN INI TELAH DISESUAIKAN DENGAN KETENTUAN
PERUNDANG UNDANGAN TERMASUK KETENTUAN OTORITAS JASA KEUANGAN”

Anda mungkin juga menyukai