Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR PEMBIAYAAN

SEHUBUNGAN DENGAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN MULTIGUNA


UNTUK PEMBELIAN DENGAN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN

Nomor: 206250226

Yang bertanda-tangan di bawah ini:

1. PT FINACCEL FINANCE INDONESIA berkedudukan di Dipo Tower, Lantai 3, Jl. Jend.


Gatot Subroto Kav. 51, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat (selanjutnya disebut
“Kreditur”), dan
2. Debitur, dengan rincian yang tertera dan sebagaimana dimaksud dalam Struktur
Pembiayaan ini,

Dengan ini sepakat untuk menetapkan hal-hal pokok, yang selanjutnya akan disebut sebagai
"Struktur Pembiayaan" sehubungan dengan Perjanjian Pembiayaan Multiguna Dengan Cara
Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran ini (selanjutnya disebut sebagai
“Perjanjian”), sebagai berikut:

1. Jenis Pembiayaan : Pembiayaan Multiguna


2. Debitur
a. Nama : SANTI
b. Nomor KTP : 3202066204010003
c. Alamat : Warakas 2 gang 2 no 8
3. Tujuan Pembiayaan : Konsumsi
4. Barang dan/ atau Jasa : AON Unlimited 26GB (+62-89643545786)
5. Penyedia Barang dan/
atau Jasa : Kredivo Biller
6. Nilai Barang dan/ atau
Jasa : Rp 65.500
7. Uang Muka yang dibayar
sendiri oleh Debitur : Rp 0
8. Pokok Hutang : Rp 65.500
9. Biaya Layanan : Rp 0
10. Jangka Waktu
Pembiayaan : 1 ( satu ) bulan
11. Pembayaran Kembali
oleh Debitur
a. Setiap Tanggal : 04/03/2022 - Perhitungan angsuran kredit anda dimulai sejak
tanggal Perjanjian. Angsuran pertama anda akan jatuh tempo 30
hari kalender dari tanggal Perjanjian.
b. Tanggal Angsuran 04/03/2022 - Perhitungan angsuran kredit anda dimulai sejak
Berakhir : tanggal Perjanjian. Tanggal akhir pembayaran anda akan
ditentukan berdasarkan periode angsuran anda.
c. Tingkat Suku Bunga : flat : 0% untuk 30 hari pertama. Jumlah tertunggak yang lewat
jatuh tempo akan dikenakan bunga keterlambatan 4% per bulan.
d. Nilai Angsuran Per
Bulan Termasuk Bunga : Rp 65.500
e. Denda Pengakhiran
Lebih Awal : 0.0
f. Denda Keterlambatan : 6% dari jumlah yang belum terbayar untuk periode pembayaran
tersebut.
12. Alamat Korespondensi
a. Kreditur : Dipo Tower, Lantai 3, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51,
Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 10260
b. Debitur : Warakas 2 gang 2 no 8
13. Jaminan (Collateral)
a. Jaminan (Fidusia/ Hak
Tanggungan/ Lain-lain) : -
b. Nilai Penjaminan :-

Kecuali ditentukan lain dalam Struktur Pembiayaan ini, maka setiap istilah atau definisi yang
dipergunakan dalam Struktur Pembiayaan ini mempunyai arti dan pengertian yang sama
dengan istilah atau definisi yang dipergunakan dalam Perjanjian.

Struktur Pembiayaan ini tunduk pada dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian.

PT FINACCEL FINANCE INDONESIA


Tempat/Tanggal: JAKARTA UTARA, 2022-02-02 11:13 PM

DEBITUR,
SANTI
*Ini adalah dokumen yang dihasilkan komputer dengan tanda tangan digital Anda. Tidak ada tanda

tangan fisik yang diperlukan.

PERJANJIAN PEMBIAYAAN MULTIGUNA


UNTUK PEMBELIAN DENGAN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

• PT FinAccel Finance Indonesia berkedudukan di Dipo Tower, Lantai 3, Jl. Jend. Gatot
Subroto Kav. 51, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama serta mewakili kepentingan diri sendiri, sebagaimana tercantum dalam
Struktur Perjanjian (selanjutnya disebut “Kreditur”), dan
• Debitur, sebagaimana dimaksud dalam Struktur Perjanjian.

Kreditur dan Debitur dengan ini sepakat untuk saling mengikatkan diri dan dengan ini membuat
serta menanda-tangani Perjanjian Pembiayaan Multiguna Dengan Cara Pembelian Dengan
Pembayaran Secara Angsuran ini, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut: (selanjutnya Perjanjian Pembiayaan Multiguna Dengan Cara Pembelian Dengan
Pembayaran Secara Angsuran ini disebut “Perjanjian”).

PASAL 1
ISTILAH

1. ”Angsuran” adalah Pokok Hutang berikut Bunga yang dibayarkan secara berkala pada
setiap bulan dalam jumlah dan tanggal sebagaimana tersebut dalam Struktur
Pembiayaan.
2. “Barang dan/ atau Jasa” adalah barang dan/ atau jasa yang dibiayai berdasarkan
kebutuhan dan sesuai pilihan Debitur sendiri dengan menggunakan Fasilitas dengan
sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh Debitur.
3. “Fasilitas Pembiayaan Multiguna Untuk Pembelian Dengan Pembayaran Secara
Angsuran” (selanjutnya disebut ”Fasilitas”) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pengadaan Barang dan/ atau Jasa yang dibeli oleh Debitur dari Penyedia Barang atau
Jasa untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif)
dalam jangka waktu yang diperjanjikan dan dengan pembayaran secara Angsuran.
4. “Jaminan” adalah jaminan pribadi atau jaminan perusahaan dan/ atau jaminan
kebendaan baik berwujud maupun tidak berwujud yang diserahkan oleh Penjamin
kepada Kreditur untuk menjamin hutang Debitur dengan sebagaimana mestinya.
5. “Debitur” adalah pihak yang memperoleh Fasilitas dari Kreditur sebagaimana ternyata
dalam Perjanjian dan Struktur Perjanjian ini.
6. ”Bunga” adalah suku bunga flat.
7. “Pokok Hutang” adalah jumlah Fasilitas yang disetujui untuk diberikan kepada Debitur
guna melunasi harga pembelian Barang dan/ atau Jasa sebagaimana disebutkan dalam
Struktur Perjanjian.
8. “Pembayaran Kembali” adalah kewajiban Debitur untuk membayar kembali hutangnya
(Pokok Hutang berikut Bunga) kepada Kreditur yang dilakukan secara Angsuran, dimana
masing-masing besar Pokok Hutang berikut Bunga tercantum dalam Struktur
Pembiayaan, yang harus dibayar tepat pada waktunya.
9. “Pengakhiran Lebih Awal” adalah pengakhiran Perjanjian ini oleh Debitur sebelum
Angsuran terakhir sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini.
10. “Penjamin” adalah Debitur atau pihak ketiga lain yang mengikatkan dirinya sebagai
penjamin atau penanggung dengan menyerahkan Jaminan kepada Kreditur.
11. “Perjanjian Jaminan” adalah perjanjian antara Penjamin dan Kreditur di mana Penjamin
menyerahkan Jaminan kepada Kreditur yang diikat sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
12. “Perusahaan Asuransi” adalah perusahaan yang memberikan jasa asuransi terhadap
Barang dan/atau Jasa.
13. “Struktur Pembiayaan” Struktur Pembiayaan sehubungan dengan Perjanjian yang
mengatur hal-hal pokok dari Perjanjian ini.
14. “Penyedia Barang dan/ atau Jasa” adalah pihak yang menjual Barang dan/ atau Jasa
kepada Debitur.

PASAL 2
PERSYARATAN POKOK

1. Debitur dengan ini mengakui dan setuju bahwa Fasilitas yang diperoleh berdasarkan
Perjanjian ini, merupakan fasilitas pembiayaan Kredituryang disediakan langsung oleh
Kreditur, sehingga Debitur mengakui dan setuju bahwa:
a. Kreditur memiliki hak-hak sebagai pemberi pinjaman/kreditur yang timbul
berdasarkan Perjanjian ini berikut perjanjian pengikatan jaminannya serta
perjanjian turunannya yang merupakan bagian dan satu kesatuan dari Perjanjian
ini beserta dengan segala perpanjangan dan perubahan daripadanya;
b. atas Fasilitas yang diperoleh berdasarkan Perjanjian ini, setiap Data Pribadi
Debitur dan/ atau status Pembayaran Angsuran akan dilakukan pengecekan,
dicatatkan dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau Bank
Indonesia (BI) melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), sehingga
setiap keterlambatan Pembayaran Angsuran dapat berdampak dicegahnya Debitur
untuk mendapatkan pembiayaan lain dari Bank dan/atau perusahaan lain.
2. Kreditur setuju untuk memberikan Fasilitas kepada Debitur, dan Debitur setuju untuk
menerima Fasilitas dari Kreditur, berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana
diuraikan dalam Perjanjian ini.
3. Bunga, biaya-biaya dan/ atau denda:
a. Debitur wajib membayar kepada Kreditur suku Bunga yang besarnya sebagaimana
ditentukan dalam Struktur Pembiayaan;
b. Debitur wajib membayar biaya-biaya sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini
dan harus dibayar segera setelah Perjanjian ini ditanda-tangani dan/ atau atas
permintaan pertama dari Kreditur;
c. atas setiap keterlambatan pembayaran Angsuran, Debitur dikenakan bunga
keterlambatan serta denda keterlambatan sebagaimana ditentukan dalam Struktur
Pembiayaan yang dihitung dari jumlah Angsuran yang tertunggak.
4. Pembatalan:
Atas setiap pembatalan Fasilitas oleh karena dibatalkannya penyediaan Barang dan/atau
Jasa, baik yang dilakukan oleh Debitur maupun oleh penyedia Barang dan/atau Jasa
sebagaimana dinyatakan dalam Struktur Pembiayaan, maka ketentuan Angsuran, Bunga,
biaya-biaya dan/atau denda (apabila ada) sebagai berikut akan berlaku:
a. Dalam hal pembatalan dilakukan terhadap seluruh Barang dan/atau Jasa, maka
apabila pembatalan dilakukan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
Perjanjian ini, tidak ada pembayaran yang akan dikenakan kepada Debitur;
b. Dalam hal pembatalan dilakukan terhadap seluruh Barang dan/atau Jasa, maka
apabila pembatalan dilakukan setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Perjanjian
ini, suku Bunga dan denda sebagaimana ditentukan dalam Struktur Perjanjian
(apabila ada) akan tetap berlaku dan dapat dibayarkan; atau
c. Dalam hal pembatalan dilakukan terhadap sebagian Barang dan/atau Jasa, maka
apabila pembatalan dilakukan sebelum 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Perjanjian
ini, Angsuran (dan denda sebagaimana ditentukan dalam Struktur Perjanjian
(apabila ada)) yang akan dibayarkan akan dihitung dari jumlah Fasilitas yang
tersisa (untuk Barang dan/atau Jasa yang tidak dibatalkan); atau
d. Dalam hal pembatalan dilakukan terhadap sebagian Barang dan/atau Jasa, maka
apabila pembatalan dilakukan setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Perjanjian
ini, Angsuran yang harus dibayarkan akan dihitung sebagai berikut:
a. Total Angsuran (dan denda sebagaimana ditentukan dalam Struktur
Perjanjian (apabila ada)) dari jumlah Fasilitas yang tersisa (untuk Barang
dan/atau Jasa yang tidak dibatalkan); dan
b. Suku Bunga dan denda sebagaimana ditentukan dalam Struktur Perjanjian
(apabila ada) yang dihitung dari besarnya Fasilitas yang dibatalkan.

PASAL 3
CARA PENARIKAN FASILITAS

1. Penarikan Fasilitas dapat dilakukan bilamana persediaan dana Rupiah pada Kreditur
mencukupi dan setelah Debitur terlebih dahulu memenuhi semua syarat dan syarat-
syarat pendahuluan yang ditetapkan oleh Kreditur sebagaimana disebutkan dalam
Struktur Pembiayaan.
2. Penarikan atau pencairan Fasilitas (hutang) dalam Perjanjian ini akan dilakukan dengan
cara pembayaran langsung oleh Kreditur kepada Penyedia Barang dan/ atau Jasa atau
pihak lain yang ditunjuk oleh Penyedia Barang dan/ atau Jasa, uang sejumlah Pokok
Hutang sebagaimana tersebut dalam Struktur Perjanjian, atau jumlah lain berdasarkan
kondisi dan situasi tertentu yang telah disepakati terlebih dahulu oleh Kreditur dan
Debitur, guna melunasi harga pembelian Barang dan/ atau Jasa oleh Debitur kepada
Penyedia Barang dan/ atau Jasa.
3. Dalam hal pembelian Barang berupa tanah dan/ atau bangunan, maka penarikan atau
pencairan Fasilitas (hutang) dalam Perjanjian ini akan dilakukan setelah:
a. Dibuat dan ditanda-tanganinya Akta Pengikatan Jual Beli (PPJB) atau Akta Jual
Beli (AJB) di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) oleh dan antara
Debitur dengan Penyedia Barang.
b. Debitur terlebih dahulu membayar pajak, biaya dan beban lain untuk terlaksananya
PPJB atau AJB, termasuk tetapi tidak terbatas pada Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), pendaftaran (balik nama) Sertipikat tanah menjadi atas nama Debitur,
termasuk tetapi tidak terbatas pada:
▪ Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB),
▪ Biaya Balik Nama Sertipikat atas nama Debitur,
▪ PNBP dan biaya lain yang dipersyaratkan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk transaksi atas tanah dan bangunan.
4. Bukti pembayaran oleh Kreditur kepada Penyedia Barang dan/ atau Jasa atau pihak lain
yang ditunjuk oleh Penyedia Barang dan/ atau Jasa sebesar Pokok Hutang atau jumlah
lain berdasarkan kondisi dan situasi tertentu yang telah disepakati terlebih dahulu oleh
Kreditur dan Debitur, merupakan bukti penerimaan uang oleh Debitur dari Kreditur
sebagai pencairan atas Fasilitas berdasarkan Perjanjian ini.
5. Debitur bertanggung jawab atas segala risiko dalam bentuk apapun, baik berkenaan
dengan penyerahan Barang dan/ atau pelaksanaan Jasa oleh Penyedia Barang dan/
atau Jasa kepada Debitur maupun risiko lain yang pada umumnya harus ditanggung oleh
setiap pembeli atas Barang dan/ atau Jasa yang dibeli oleh Debitur dari Penyedia Barang
dan/ atau Jasa, yang pembayarannya dilakukan oleh atau melalui kuasa atau atas kuasa
dari Debitur, demikian juga risiko atas pemakaian dan/atau penggunaan Barang dan/
atau Jasa menjadi beban dan tanggung-jawab Debitur.

PASAL 4
PERNYATAAN, JAMINAN DAN PENGAKUAN HUTANG

1. Debitur dengan ini mengaku benar dan secara sah berhutang kepada Kreditur sebesar
Pokok Hutang sebagaimana tercantum dalam Struktur Pembiayaan.
2. Debitur dengan ini mengakui bahwa besarnya seluruh hutang yang terhutang oleh
Debitur kepada Kreditur berdasarkan Perjanjian ini, didasarkan pada pembukuan dan
pencatatan- pencatatan dari Kreditur. Pembukuan dan pencatatan-pencatatan Kreditur
merupakan bukti tentang semua jumlah hutang atau kewajiban Debitur kepada Kreditur
berdasarkan Perjanjian ini dan mengikat terhadap Debitur.
3. Jumlah yang sewaktu-waktu terhutang oleh Debitur kepada Kreditur berdasarkan
Perjanjian ini meliputi semua jumlah Pokok Hutang, Bunga, Angsuran yang tertunggak,
denda, pajak serta biaya-biaya lain yang berkenaan dengan Perjanjian ini.
4. Debitur dengan ini menyatakan dan menjamin kepada Kreditur bahwa Debitur:
a. pada saat penanda-tanganan Perjanjian ini dalam keadaan sehat dan tidak/sedang
dalam perawatan di rumah sakit;
b. tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa apapun juga;
c. tidak berada dalam keadaan pailit;
d. tidak berada dalam keadaan wanprestasi atau dinyatakan wanprestasi oleh pihak
ketiga lainnya;
e. jaminan yang diserahkan kepada Kreditur adalah benar milik Penjamin dan tidak
ada pihak lain yang turut memiliki jaminan tersebut, sehingga Penjamin adalah
pihak satu- satunya yang berhak dan berwenang penuh untuk menjaminkannya;
bahwa jaminan tersebut tidak sedang dijaminkan kepada siapapun juga, tidak
sedang dijual, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, tidak dalam
sitaan, dan bebas dari segala hutang pajak dan/ atau bea kepada Pemerintah,
demikian sehingga Kreditur dibebaskan sepenuhnya dari tanggung jawab, bila
dikemudian hari ternyata ada tuntutan-tuntutan mengenai hal- hal tersebut di atas
dari pihak manapun juga;
f. untuk membuat, menanda-tangani, dan menyerahkan Perjanjian ini dan jaminan-
jaminan kepada Kreditur, Debitur dan Penjamin tidak memerlukan ijin atau
persetujuan dari orang lain/ pihak siapapun juga. Apabila disyaratkan ijin atau
persetujuan dari orang lain/ pihak siapapun juga untuk membuat, menanda-
tangani, dan menyerahkan Perjanjian ini dan jaminan-jaminan kepada Kreditur
maka Debitur dan Penjamin telah memperoleh ijin atau persetujuan tersebut pada
tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini;
g. pemberian Fasilitas ini kepada Debitur tidak akan menyebabkan atau timbulnya
suatu peristiwa kelalaian/ pelanggaran.
5. Kreditur atau wakilnya yang sah setiap waktu berhak untuk memeriksa keadaan dan/atau
keberadaan dari Jaminan dan bilamana perlu atas biaya Debitur, melakukan atau suruh
melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh Debitur dan/ atau Penjamin
bilamana ternyata Debitur dan/ atau Penjamin melalaikan kewajibannya. Apabila Jaminan
tersebut rusak dan/ atau karena apapun juga sehingga tidak dapat dipergunakan lagi
atau tidak lagi cukup untuk menjamin hutang Debitur kepada Kreditur, maka Debitur dan/
atau Penjamin dengan ini berjanji serta mengikat diri akan mengganti dan/ atau
menambah dengan barang-barang jaminan lainnya yang disetujui dan dapat diterima
oleh Kreditur, dan pengganti dan/ atau penambah dari Jaminan tersebut termasuk
sebagai jaminan yang dinyatakan dalam Perjanjian ini dan karenanya harus tunduk dan
menaati semua ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini.

PASAL 5
PEMBAYARAN KEMBALI OLEH DEBITUR

1. Debitur wajib membayar kembali hutangnya (Pokok Hutang berikut Bunga) kepada
Kreditur dalam Angsuran yang masing-masing besarnya sebagaimana tercantum dalam
Struktur Pembiayaan, yang harus dibayar tepat pada waktunya.
2. Untuk setiap kali keterlambatan membayar jumlah uang Angsuran yang seharusnya
dibayar oleh Debitur kepada Kreditur, Debitur wajib membayar kepada Kreditur (i) Bunga
Keterlambatan; dan (ii) Denda Keterlambatan, dengan besaran sebagaimana tercantum
dalam Struktur Pembiayaan. Selain hal di atas, Debitur juga membayar biaya
pengambilan uang Angsuran yang tertunggak dalam hal Kreditur terpaksa harus
mengambil uang pembayaran tersebut ke tempat Debitur. Denda dan biaya tersebut di
atas dapat ditagih secara seketika dan sekaligus tanpa diperlukan teguran untuk itu oleh
Kreditur kepada Debitur.
3. Apabila terjadi tindakan moneter oleh Pemerintah Republik Indonesia, maka Kreditur
berhak menyesuaikan jumlah kewajiban pembayaran oleh Debitur kepada Kreditur
sebagaimana akan diberitahukan secara tertulis kepada Debitur minimal 30 (tiga puluh)
hari kerja sebelum pemberitahuan dimaksud berlaku efektif.
4. Kecuali ditentukan lain, semua pembayaran harus dilakukan kepada dan di kantor
Kreditur sebagaimana tercantum pada Struktur Pembiayaan. Pembayaran dengan cek,
bilyet giro, transfer dan lainnya harus dibuat atas nama Kreditur dan baru dianggap
sebagai pembayaran apabila dana telah diterima di rekening Kreditur. Apabila terdapat
biaya yang timbul karena pembebanan oleh Bank, sehingga mengurangi jumlah
pembayaran yang seharusnya diterima Kreditur, maka Debitur wajib membayar secara
seketika dan sekaligus lunas kekurangan Angsuran, beserta denda apabila terjadi
keterlambatan pembayaran kekurangan Angsuran, setelah memperoleh konfirmasi
mengenai hal tersebut dari Kreditur.
5. Dalam hal tanggal Pembayaran Kembali oleh Debitur dalam setiap bulannya
sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Pembiayaan jatuh di luar hari kerja Kreditur
dan/ atau hari libur Nasional, maka pembayaran harus diterima dan/ atau masuk ke
Rekening Kreditur selambat-lambatnya sehari sebelum tanggal jatuh tempo sebagaimana
ditentukan di dalam Struktur Pembiayaan. Apabila melampaui tanggal jatuh tempo
tersebut, maka Debitur akan dibebankan Denda Keterlambatan sebagaimana ditentukan
di dalam Struktur Pembiayaan.
PASAL 6
PENGAKHIRAN LEBIH AWAL

1. Debitur berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini sebelum pembayaran Angsuran terakhir.
2. Dalam hal Debitur hendak melakukan Pengakhiran Lebih Awal, maka Debitur harus
memberitahukan kehendaknya itu kepada Kreditur setidak-tidaknya 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya dan membayar lunas seluruh sisa kewajiban ditambah Denda Pengakhiran
Lebih Awal yang besarnya tercantum dalam Struktur Pembiayaan.

PASAL 7
JAMINAN

1. Apabila ada, untuk menjamin pembayaran kembali dengan tertib dan secara
sebagaimana mestinya seluruh kewajiban Debitur kepada Kreditur (Pokok Hutang,
Bunga, Angsuran yang tertunggak, denda, pajak serta biaya-biaya lain yang timbul
karena Perjanjian ini), Debitur dan/ atau Penjamin dengan ini memberikan Jaminan
kepada Kreditur berupa Barang sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Pembiayaan
dengan nilai jaminan yang menurut pertimbangan Kreditur dianggap telah mencukupi.
2. Semua biaya dalam rangka penjaminan dimaksud, menjadi beban Debitur dan/ atau
Penjamin sepenuhnya.
3. Dalam rangka pemberian dan eksekusi Jaminan, Debitur dan/ atau Penjamin dengan ini
menyatakan berjanji dan mengikat diri kepada Kreditur untuk menyerahkan asli bukti-
bukti kepemilikan atas Jaminan. Dalam hal Jaminan berupa kendaraan bermotor, maka
asli BPKB wajib diserahkan kepada Kreditur. Dalam hal Jaminan berupa tanah dan/ atau
bangunan, maka asli bukti-bukti kepemilikan atas tanah dan/ atau bangunan berikut ini
wajib diserahkan kepada Kreditur:
◦ asli Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);
◦ asli gambar-gambar bangunan (blue print);
◦ asli pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB);
◦ asli Sertipikat Tanah yang sudah terdaftar atas nama Penjamin;
◦ asli Cover Note dari Penyedia Barang dan/ atau Jasa, dan/ atau dari PPAT.
4. Seluruh asli bukti-bukti kepemilikan Jaminan akan disimpan oleh Kreditur di kantor
notaris atau pihak ketiga lainnya yang ditunjuk oleh Kreditur hingga selesainya kewajiban
Debitur berdasarkan Perjanjian ini.
5. Berkenaan dengan kewajiban dalam ayat 1 di atas, Penjamin dan Kreditur akan
membuat dan menanda-tangani akta atau dokumen Jaminan yang diperlukan sesuai
Jaminan yang diserahkan oleh Debitur.
6. Selama Perjanjian ini berlaku dan selama tidak terjadi Peristiwa Cidera Janji
sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 12 Perjanjian ini, maka Penjamin dapat
mempergunakan Jaminan atas biaya dan risiko serta tanggung jawab Penjamin namun
hanya sebagai peminjam pakai semata (bruiklenner).
PASAL 8
LARANGAN PENJUALAN, PENJAMINAN KEMBALI, PEMINDAHAN TEMPAT,
PERUBAHAN SERTA PENGGUNAAN JAMINAN OLEH PIHAK LAIN

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur dan/ atau Penjamin tidak
diperbolehkan:

1. Menjaminkan kembali, menjual, mengalihkan atau dengan cara apapun lainnya


memindahkan hak kepemilikan atas Jaminan, baik sebagian ataupun seluruhnya.
2. Memindahkan Jaminan dari tempat atau lokasi yang telah disepakati bersama oleh
Kreditur dengan Debitur dan/ atau Penjamin ke lokasi lain, kecuali dalam keadaan
memaksa, dengan ketentuan bahwa Debitur dan/ atau Penjamin wajib dengan segera
memberitahukan secara tertulis kepada Kreditur tempat atau lokasi Jaminan yang baru.
3. Mengadakan tambahan, pengurangan atau mengubah bentuk, fungsi maupun mutu
Jaminan. Akan tetapi apabila terjadi hal demikian, maka setiap tambahan dan/ atau
penyempurnaan pada Jaminan yang dilakukan dengan atau tanpa persetujuan Kreditur,
menjadi atau termasuk bagian dari Jaminan.
4. Menyewakan atau mengijinkan orang atau pihak lain mempergunakan Jaminan tersebut.

PASAL 9
TANGGUNG JAWAB TERHADAP JAMINAN

1. Debitur dan/ atau Penjamin atas biaya dan ongkosnya sendiri wajib dan taat serta patuh
untuk:
a. melakukan pemeliharaan dan perawatan Jaminan secara baik dan teratur;
b. melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bagian yang rusak, hancur atau hilang
dan setiap penggantian harus menggunakan suku cadang yang asli yang
dianjurkan oleh pabrik pembuat Jaminan.
c. Kreditur atau kuasanya dapat untuk pada setiap waktu yang dipandang perlu,
melakukan pemeriksaan terhadap keberadaan dan keadaan Jaminan.
2. Debitur dan/ atau Penjamin menjamin pemakaian atau penggunaan Jaminan dengan
cara yang benar.
3. Debitur dan/ atau Penjamin wajib menaati dan mematuhi semua ketentuan perundangan
dan/ atau peraturan yang berlaku dan atas biayanya sendiri wajib membayar tepat pada
waktunya biaya-biaya pendaftaran, ijin, pajak, pungutan dan/ atau biaya lainnya yang
diharuskan sehubungan dengan penguasaan, pemakaian dan/ atau penyimpanan
Jaminan.
4. Bilamana terjadi kerusakan, kehilangan atau risiko lain pada Jaminan tersebut, maka
Debitur dan/ atau Penjamin harus segera melaporkannya kepada Kreditur selambat-
lambatnya 3 x 24 jam.
PASAL 10
PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PERJANJIAN INI

1. Tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari Kreditur, Debitur dengan cara dan alasan
apapun juga, tidak berhak mengalihkan atau memindahtangankan hak dan kewajibannya
menurut Perjanjian ini, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak manapun.
2. Sebaliknya, Kreditur (“Pemberi Pengalihan”) berhak dan dapat, tanpa memerlukan
persetujuan Debitur, untuk menggadaikan atau dengan cara apapun mengalihkan atau
memindahtangankan dengan cara apapun hak dan kewajibannya baik sebagian maupun
seluruhnya piutang atau tagihan-tagihan Kreditur berdasarkan Perjanjian ini, termasuk
memindahkan kuasa-kuasa yang diberikan oleh Debitur berdasarkan Perjanjian ini
kepada pihak lain (“Penerima Pengalihan”), dengan membuat perjanjian subrogasi,
cessie, joint financing atau perjanjian kerja sama lain, berikut semua hak, kekuasaan-
kekuasaan dan jaminan-jaminan yang ada pada Kreditur dengan syarat-syarat dan
perjanjian-perjanjian yang dianggap baik oleh Pemberi Pengalihan.
3. Sehubungan dengan pengalihan hak dan kewajiban Kreditur terhadap Perjanjian ini,
dalam hal terdapat kewajiban penyampaian pemberitahuan terkait pengalihan hak dan
kewajiban Kreditur sebagaimana diatur di dalam Pasal ini, maka Perjanjian ini juga
berlaku sebagai pemberitahuan pengalihan kepada Debitur serta dengan
ditandatanganinya Perjanjian ini akan dianggap sebagai persetujuan tertulis atas
pengalihan tersebut, sehingga dengan demikian segala hal-hal terkait kewajiban
pemberitahuan tertulis serta persetujuan dari Debitur sehubungan dengan pengalihan ini
yang disyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (termasuk
namun tidak terbatas pada yang disyaratkan berdasarkan Pasal 613 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata) akan dianggap telah dipenuhi.
4. Tanpa mengesampingkan hal-hal di atas, dengan ini Kreditur (“Kreditur Awal”) dengan
ini menyatakan bahwa hak tagih dan hak-hak Kreditur Awal terhadap Debitur yang timbul
atas Perjanjian ini dialihkan, yang efektif berlaku sejak tanggal Perjanjian ini (“Tanggal
Efektif”), kepada LimeRock Limited suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
hukum Cayman Islands, yang memiliki alamat terdaftar di c/o Walkers Fiduciary Limited,
Cayman Corporate Centre, 27 Hospital Road, George Town, Grand Cayman KY1-9008,
Cayman Islands (“LimeRock”).
5. Dengan dilakukannya pengalihan hak tagih dan hak-hak Kreditur Awal terhadap Debitur
yang timbul atas Perjanjian oleh Kreditur Awal kepada LimeRock sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) Pasal ini, untuk selanjutnya setelah Tanggal Efektif, maka untuk
selanjutnya LimeRock akan bertindak sebagai kreditur baru (“Kreditur Baru”) daripada
Debitur sehubungan dengan Perjanjian ini. Tanpa mengesampingkan pengalihan
sebagaimana diuraikan dalam ayat (4) Pasal ini, sepanjang tidak diinstruksikan lain oleh
Kreditur Baru, Debitur tetap wajib membayar kewajiban pembayarannya berdasarkan
Perjanjian ini melalui Kreditur Awal untuk diadministrasikan oleh Kreditur Awal bagi
kepentingan Kreditur Baru. Oleh karenanya, Kreditur Awal tetap berhak melakukan
penagihan kepada Debitur untuk kepentingan Kreditur Baru.
6. Sehubungan dengan pengalihan sebagaimana diatur oleh Pasal ini, Debitur dengan
menandatangani Perjanjian ini menyatakan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa Debitur dengan ini mengakui dan menyetujui pengalihan dalam bentuk
apapun yang diatur berdasarkan dalam Pasal ini;
b. Bahwa Debitur menyatakan pengakuan dan persetujuannya mengenai penerimaan
pemberitahuan pengalihan yang telah efektif dilakukan sebagaimana dinyatakan
pada ayat (4) Pasal ini;
c. Bahwa sehubungan dengan pengalihan yang dilakukan oleh Kreditur kepada pihak
ketiga manapun tersebut, Debitur menyatakan bahwa Debitur setuju untuk
melepaskan segala hak yang dimilikinya untuk mengajukan gugatan, klaim,
keberatan dan/atau upaya lainnya terhadap Pemberi Pengalihan, Penerima
Pengalihan, Kreditur Lama dan/atau Kreditur Baru (sebagaimana berlaku)
(termasuk direktur, komisaris, pejabat, serta seluruh karyawan);
d. Debitur berjanji bahwa tanpa mengesampingkan pengalihan sebagaimana
diuraikan dalam ayat (4) Pasal ini, sepanjang tidak diinstruksikan lain oleh Kreditur
Baru, Debitur berjanji untuk tetap wajib membayar kewajiban pembayarannya
berdasarkan Perjanjian ini melalui Kreditur Awal untuk diadministrasikan oleh
Kreditur Awal bagi kepentingan Kreditur Baru. Oleh karenanya, Kreditur Awal tetap
berhak melalukan penagihan kepada Debitur untuk kepentingan Kreditur Baru.

PASAL 11
ASURANSI

1. Selama Perjanjian ini berlangsung, dalam hal Debitur dan/ atau Penjamin
mengasuransikan Jaminan dan/ atau memperpanjang masa asuransi Jaminan (apabila
ternyata masa asuransi pada penutupan sebelumnya akan atau telah berakhir) terhadap
bahaya-bahaya yang dianggap perlu, begitu juga dalam hal Debitur mengasuransikan diri
Debitur (life insurance), maka Debitur dan/ atau Penjamin wajib membayar dengan
biayanya sendiri berupa premi asuransi serta biaya-biaya lain yang ditetapkan dan wajib
dibayar kepada suatu Perusahaan Asuransi dengan jumlah pertanggungan minimal
sebesar Pokok Hutang Debitur kepada Kreditur. Setiap dan semua polis asuransi yang
asli diberikan kepada dan disimpan oleh Kreditur.
2. Polis atau polis-polis asuransi memuat suatu klausula yang menyebutkan bahwa ganti
rugi atau hasil klaim asuransi dibayarkan kepada Kreditur, dan Kreditur selaku penerima
uang ganti rugi asuransi (Loss Payee) untuk diperhitungkan dengan jumlah-jumlah
kewajiban Debitur kepada Kreditur. Apabila terdapat kelebihan, maka Kreditur dapat
mengembalikan kelebihannya kepada Debitur dan/ atau Penjamin. Dalam hal hasil uang
pertanggungan tidak cukup untuk melunasi seluruh hutang Debitur, sisa hutang tersebut
tetap menjadi hutang Debitur kepada Kreditur dan harus dibayar dengan seketika dan
sekaligus oleh Debitur dan/ atau Penjamin pada saat ditagih oleh Kreditur.
3. Apabila asuransi dilakukan secara ”di bawah harga pertanggungan (under insured)"
ataupun "di atas harga pertanggungan (over insured)", maka Debitur dan/ atau
Penjamin sepenuhnya tunduk pada ketentuan-ketentuan tentang pemberian ganti rugi
dan lain-lain yang berlaku dalam polis asuransi tersebut.
4. Dalam hal proses klaim asuransi atas Jaminan yang mengalami kerusakan dan/ atau
hilang, sesuai jenis asuransi yang telah ditutup oleh Debitur dan/ atau Penjamin masih
dalam proses oleh Perusahaan Asuransi, Debitur dan/ atau Penjamin tetap berkewajiban
untuk melakukan pembayaran Angsuran secara tepat waktu. Dan jumlah-jumlah tersebut
akan diperhitungkan pada saat pencairan dana hasil klaim dari Perusahaan Asuransi.

PASAL 12
PERISTIWA CIDERA JANJI

1. Peristiwa-peristiwa di bawah ini merupakan kelalaian atau cidera janji terhadap Perjanjian
ini oleh Debitur dan/ atau Penjamin
i. bilamana suatu Angsuran yang tertunggak, Pokok Hutang dan Bunga atau lain-lain
jumlah yang terhutang berdasarkan Perjanjian ini tidak dibayar lunas pada waktu
dan dengan cara sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, dalam hal ini,
lewatnya waktu saja telah menjadi bukti yang sah dan cukup bahwa Debitur telah
melalaikan kewajibannya;
ii. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin telah lalai memenuhi syarat-syarat atau
ketentuan- ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini dan/ atau terjadi kelalaian
ataupun pelanggaran terhadap syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
termaktub dalam Perjanjian- perjanjian Jaminan yang dibuat berkenaan dengan
Perjanjian ini;
iii. jika suatu pernyataan, surat keterangan atau dokumen yang diberikan Debitur dan/
atau Penjamin sehubungan dengan Perjanjian ini ternyata palsu, tidak benar atau
tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya dalam hal-hal yang dianggap penting
oleh Kreditur;
iv. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin, bila ada, meninggal dunia atau ditaruh di
bawah pengampuan (dalam hal Debitur dan/ atau Penjamin adalah perorangan)
atau dibubarkan atau dimohon bubar (dalam hal Debitur dan/ atau Penjamin
adalah suatu badan);
v. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin, bila ada, mengajukan permohonan untuk
dinyatakan pailit atau untuk diberi penundaan pembayaran hutang (surseance van
betaling) atau karena sebab apapun tidak berhak lagi mengurus dan menguasai
kekayaannya atau dinyatakan pailit atau suatu permohonan atau tuntutan untuk
kepailitan telah diajukan terhadap Debitur dan/ atau Penjamin oleh instansi yang
berwenang;
vi. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin terlibat suatu perkara di pengadilan, dan/
atau kekayaan Debitur dan/ atau Penjamin, bila ada, seluruhnya atau sebagian
disita oleh yang berwajib atau oleh pihak lainnya,
vii. bilamana Jaminan atau barang-barang lain yang dijaminkan untuk pembayaran
hutang Debitur kepada Kreditur berdasarkan Perjanjian ini disita oleh yang
berwenang atau pihak lainnya;
viii. mengalihkan Jaminan kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulis dari Kreditur.
2. Dalam hal terjadinya salah satu saja dari peristiwa-peristiwa cidera janji sebagaimana
tersebut dalam ayat 1 di atas, Kreditur dapat memberikan peringatan kepada Debitur
melalui rincian kontak Debitur yang terdaftar dalam sistem Kreditur dan/atau dengan
menyimpang dari ketentuan tentang Jangka Waktu Pembiayaan sebagaimana tercantum
dalam Struktur Perjanjian, atau yang tercantum dalam jadwal lain yang dibuat secara
khusus atau tersendiri, maka Para Pihak dengan ini menyatakan melepaskan ketentuan-
ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Republik Indonesia,
Kreditur adalah berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini, dan:
i. seketika dan sekaligus menagih seluruh jumlah hutang Debitur kepada Kreditur
yang timbul berdasarkan Perjanjian ini, baik yang sudah jatuh tempo maupun yang
belum, demikian itu berikut Bunga, denda serta semua biaya yang timbul
berdasarkan Perjanjian ini, dan
ii. apabila ternyata Debitur tidak melakukan pembayaran dimaksud butir a di atas,
maka dengan lewatnya waktu saja telah menjadi bukti yang sempurna atas
kelalaian Debitur dalam hal ini, maka Kreditur berhak untuk:
1. berdasarkan Sertipikat Jaminan Fidusia atau Sertipikat Hak Tanggungan
meminta atau mengosongkan dan menjual Jaminan baik secara di muka
umum (lelang) atau dengan penjualan secara di bawah tangan, dan
2. meminta eksekusi Perjanjian Jaminan lainnya;
iii. kewajiban-kewajiban Kreditur untuk memberi Fasilitas lebih lanjut kepada Debitur
segera berakhir.
3. Dalam hal Kreditur meminta Jaminan, maka Debitur dan/ atau Penjamin wajib untuk
menyerahkan Jaminan kepada Kreditur untuk dijual. Dalam hal Jaminan berupa tanah
dan/ atau bangunan maka Debitur dan/ atau Penjamin wajib menyerahkan Jaminan
dalam kondisi kosong kepada Kreditur.

PASAL 13
BIAYA-BIAYA

Debitur menyetujui bahwa semua biaya mengenai Perjanjian ini, dan/ atau Perjanjian Jaminan
yang bertalian dengannya serta biaya lainnya yang timbul dari Perjanjian ini dan
pelaksanaannya termasuk biaya pemeliharaan, premi asuransi, biaya pengambilan atau
pengosongan Barang Jaminan, biaya survei, biaya provisi, biaya penjualan, pertukaran,
eksekusi, kompromi (dading) atau penyelesaian lain untuk Jaminan, biaya Notaris/ PPAT, bea
meterai, serta segala ongkos yang timbul untuk menagih hutang dan pelaksanaan perjanjian-
perjanjian jaminannya akan ditanggung dan dibayar oleh Debitur.

PASAL 14
PENGGUNAAN UANG HASIL EKSEKUSI JAMINAN

Bilamana Kreditur menjalankan hak-hak dan hak istimewa yang timbul dari Perjanjian ini dan/
atau perjanjian jaminan yang dibuat berkenaan dengan Perjanjian ini, maka semua hasil
perolehan yang diterima oleh Kreditur dari eksekusi jaminan-jaminan yang diberikan akan
diperhitungkan dengan semua hutang dan kewajiban Debitur kepada Kreditur, dan apabila
terdapat kelebihan, maka Kreditur akan mengembalikan kelebihannya tersebut kepada Debitur.
Sebaliknya bilamana hasil penjualan tersebut ternyata belum cukup untuk melunasi seluruh
hutang Debitur kepada Kreditur, maka kekurangan itu akan tetap menjadi tanggung jawab dan
kewajiban Debitur untuk melunasinya.
PASAL 15
PENGGUNAAN UANG PEMBAYARAN

Setiap jumlah uang yang diterima oleh Kreditur berdasarkan Perjanjian ini atau berdasarkan
setiap perjanjian jaminan yang berhubungan dengan Perjanjian ini akan dipergunakan untuk:

• pertama, untuk membayar semua biaya yang terhutang berdasarkan Perjanjian ini;
• kedua, untuk pembayaran premi asuransi yang tertunggak;
• ketiga, untuk pembayaran denda yang tertunggak;
• keempat, untuk pembayaran Bunga yang tertunggak;
• kelima, untuk pembayaran Pokok Hutang.

PASAL 16
CROSS DEFAULT DAN CROSS COLLATERAL

Apabila Debitur juga memiliki perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya pada Kreditur, selain
daripada Perjanjian ini, maka:

a. Jika terjadi peristiwa Cidera Janji oleh Debitur terhadap Perjanjian ini, harus diartikan
juga terjadi adanya peristiwa Cidera Janji oleh Debitur terhadap perjanjian (-perjanjian)/
fasilitas lainnya yang dibuat oleh Debitur dan Kreditur, demikian pula sebaliknya (Cross
Default);
b. Jika untuk kepentingan Perjanjian ini oleh Debitur telah diberikan jaminan-jaminan
kepada Kreditur, maka jaminan-jaminan tersebut harus berlaku juga terhadap perjanjian
(- perjanjian)/ fasilitas lainnya yang dibuat oleh Debitur dan Kreditur, demikian pula
sebaliknya (Cross Collateral); sehingga demikian selama seluruh kewajiban Debitur
berdasarkan Perjanjian ini dan perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya belum dilunasi
kepada Kreditur, maka seluruh jaminan tersebut, sekalipun telah lunas dan/ atau telah
berakhir jangka waktu fasilitasnya, akan menjadi jaminan pelunasan hutang untuk
perjanjian (- perjanjian)/ fasilitas yang belum dilunasi tersebut.

PASAL 17
PEMBERITAHUAN

1. Semua surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan yang harus dikirim oleh


masing- masing pihak kepada pihak lainnya dalam Perjanjian ini dan Perjanjian Jaminan
dilakukan dengan secara langsung, surat tercatat, facsimile, email atau telex atau
diserahkan atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir) ke alamat-alamat sebagaimana
tersebut dalam Perjanjian ini.
2. Surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan dianggap telah diterima oleh pihak
yang dituju: (i) pada tanggal tanda terima ditanda-tangani oleh Debitur atau Kreditur atau
wakil (- wakil) dari Debitur atau Kreditur, apabila disampaikan secara langsung atau
melalui jasa kurir; (ii) pada tanggal setelah 5 (lima) hari kerja sejak diposkannya apabila
dikirim dengan surat tercatat atau sejak diserahkan kepada perusahaan ekspedisi (kurir)
dan cukup bila ditanda-tangani oleh Debitur atau Kreditur atau wakil (-wakil) dari Debitur
atau Kreditur; (iii) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui telex yang dikonfirmasi
dengan kode jawab; (iv) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui facsimile yang
dikonfirmasi dengan tanda telah dikirim; dan (v) pada hari dikirimkannya apabila dikirim
melalui email.
3. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut di atas atau alamat terakhir
yang tercatat pada masing-masing pihak, maka perubahan tersebut harus diberitahukan
secara tertulis kepada pihak lain dalam Perjanjian ini selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja sebelum terjadinya perubahan alamat dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut
tidak diberitahukan, maka surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan
berdasarkan Perjanjian ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya dengan
dikirimnya surat atau pemberitahuan itu dengan secara langsung, surat tercatat, facsimile
atau telex atau diserahkan melalui perusahaan ekspedisi (kurir) yang ditujukan ke alamat
tersebut di atas atau alamat terakhir yang diketahui atau tercatat pada masing-masing
pihak.

PASAL 18
LAIN-LAIN

1. Apabila Jangka Waktu Pembiayaan ini telah berakhir sebagaimana tercantum di dalam
Struktur Perjanjian atau berdasarkan ketentuan yang tercantum di dalam Pasal 12.2 Sub
a. Debitur wajib melunasi seluruh jumlah hutangnya kepada Kreditur, baik berupa Pokok
Hutang, Bunga, Angsuran yang tertunggak, denda dan biaya-biaya yang terhutang
berdasarkan Perjanjian ini (jika ada), dan Debitur wajib untuk mengambil dokumen-
dokumen kepemilikan atas Barang di kantor Kreditur selambat-lambatnya dalam waktu 1
(satu) bulan sejak tanggal pelunasan oleh Debitur. Apabila Debitur tidak mengambil
dokumen–dokumen kepemilikan dimaksud, maka Debitur dibebankan biaya administrasi
penitipan sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) setiap bulannya, yang dihitung dari
sejak Debitur melalaikan kewajiban mengambil dokumen-dokumen kepemilikan tersebut
di atas.
2. Bilamana Debitur meninggal dunia, maka seluruh hutang dan kewajiban Debitur yang
timbul berdasarkan Perjanjian ini merupakan hutang dan kewajiban (para) ahli waris dari
Debitur.
3. Setiap lampiran, surat, dokumen ataupun adendum dari Perjanjian ini, merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan oleh karenanya mengikat Kreditur
dan Debitur.
4. Debitur telah membaca dan memahami seluruh ketentuan yang ada dalam Perjanjian ini,
serta Debitur memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang fasilitas yang diberikan
oleh Kreditur kepada Debitur. Oleh karena itu Debitur dengan ini menyatakan tunduk
kepada Perjanjian ini beserta lampirannya.
5. Perjanjian ini telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
termasuk ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
6. Jika ada salah satu ketentuan dalam Perjanjian ini yang oleh karena suatu ketetapan
pemerintah atau pengadilan dilarang atau tidak dapat dilaksanakan atau menjadi tidak
berlaku atau dinyatakan batal demi hukum, hal tersebut tidak mempengaruhi keabsahan
ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini, dan ketentuan-ketentuan lainnya tersebut tetap
berlaku dan mengikat serta dapat dilaksanakan sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian ini, dalam hal ini Debitur dan Kreditur setuju untuk membuat dan menanda-
tangani dokumen yang berisikan ketentuan pengganti atas ketentuan yang dilarang atau
tidak dapat dilaksanakan tersebut.
7. Terhadap Perjanjian ini dan segala dokumen yang berhubungan dan yang timbul akibat
Perjanjian ini dan Perjanjian Jaminan, tunduk pada hukum negara Republik Indonesia.
8. Kecuali ditetapkan lain dalam Perjanjian ini maka kedua belah pihak memilih tempat
kedudukan hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat namun, tidak mengurangi hak dan wewenang pihak yang satu
untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/ gugatan hukum
terhadap pihak lainnya berdasarkan Perjanjian ini di muka pengadilan lain dalam wilayah
Republik Indonesia.
9. Fasilitas pembiayaan ini diberikan hanya kepada Nasabah yang pernah dan/atau sedang
mendapatkan fasilitas Pembiayaan dari PT FINACCEL FINANCE INDONESIA dengan
status kolektibilitas pembayaran lancar selama menjadi Nasabah pada Fasilitas
Pembiayaan.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditanda-tangani pada hari dan tanggal tersebut di bawah ini,
dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk Kreditur dan
Debitur.

PT FINACCEL FINANCE INDONESIA


Tempat/Tanggal: JAKARTA UTARA, 2022-02-02 11:13 PM

DEBITUR,
SANTI
*Ini adalah dokumen yang dihasilkan komputer dengan tanda tangan digital Anda. Tidak ada tanda

tangan fisik yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai