BlueRock Limited berkedudukan di Cayman Islands (selanjutnya
I. disebut “Perseroan”), dan II. Debitur, sebagaimana dimaksud dalam Struktur Perjanjian ini,
dengan ini sepakat untuk menetapkan hal-hal pokok, yang
selanjutnya akan disebut sebagai Struktur Pembiayaan, sebagai berikut:
1. Jenis Kegiatan Usaha : Pinjaman Tunai KrediFazz
2. Debitur a. Nama : RIFAL RINALDI b. Nomor : 5208033112960020 KTP jln. sadari 06 B AMPENAN SELATAN AMPENAN c. Alamat : MATARAM NUSA TENGGARA BARAT (NTB) 3. Barang dan/ atau Jasa : Pembiayaan Multiguna, Admin Fee 4. Penyedia Barang dan/ atau Jasa : KrediFazz 5. Nilai Barang dan/ atau Jasa : Rp 500.000 6. Uang Muka yang dibayar sendiri oleh Debitur : Rp 0 7. Pokok Hutang : Rp 500.000 8. Jangka Waktu Pembiayaan : 3 ( tiga ) bulan 9. Asuransi Barang a. Perusahaan Asuransi :- b. Jenis Asuransi :- c. Jangka Waktu Pertanggungan : - d. Nilai Pertanggungan :- 10. Asuransi Jiwa (Life Insurance) a. Perusahaan Asuransi :- b. Jangka Waktu Pertanggungan : - c. Nilai Pertanggungan :- 11. Biaya-biaya 6.0000% dari jumlah a. Biaya Administrasi : pembelian b. Biaya Provisi :- c. PNBP Fidusia/ Hak Tanggungan :- d. Biaya Pengurusan Fidusia/ Hak :- Tanggungan e. Premi Asuransi Barang :- f. Premi Asuransi Jiwa :- g. Biaya Survey :- h. Biaya Notaris :- 12. Pembayaran Kembali oleh Debitur a. Setiap Tanggal : 23/11/2022, 23/12/2022, 22/01/2023 b. Tanggal Angsuran : 22/01/2023 Berakhir flat : 4% per bulan. Jumlah tertunggak c. Tingkat Suku : yang lewat jatuh tempo akan dikenakan Bunga bunga keterlambatan 4% per bulan. d. Nilai Angsuran Per Angsuran per bulan sebesar Rp 186.670 Bulan Termasuk : Ke 1 sampai dengan ke 3 masing- Bunga masing sebesar Rp 186.670 e. Denda Pengakhiran : 0.0 Lebih Awal f. Denda 6% dari jumlah yang belum terbayar : Keterlambatan untuk periode pembayaran tersebut. 13. Alamat Korespondensi BlueRock Limited Walkers Fiduciary Limited, a. Cayman Corporate Centre, 27 Hospital Road, : Perseroan George Town, Grand Cayman KY1-9008, Cayman Islands jln. sadari 06 B AMPENAN SELATAN AMPENAN b. Debitur : MATARAM NUSA TENGGARA BARAT (NTB) 14. Jaminan (Additional Collateral) a. Jaminan (Fidusia/ Hak Tanggungan/ Lain-lain) : - b. Nilai Penjaminan :-
Kecuali ditentukan lain dalam Struktur Perjanjian ini, maka setiap
istilah atau definisi yang dipergunakan dalam Struktur Perjanjian ini mempunyai arti dan pengertian yang sama dengan istilah atau definisi yang dipergunakan dalam Perjanjian Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran tersebut di atas.
Struktur Perjanjian ini tunduk pada dan merupakan satu kesatuan
dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran tersebut di atas, yang mengatur hal-hal pokok dari Perjanjian Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran tersebut di atas. Tempat/Tanggal: MATARAM, 2022-10-24 07:01 PM DEBITUR, BlueRock Limited RIFAL RINALDI * Ini adalah dokumen yang dihasilkan komputer dengan tanda tangan digital Anda. Tidak ada tanda tangan fisik yang diperlukan.
PERJANJIAN PEMBELIAN DENGAN PEMBAYARAN
SECARA ANGSURAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
• BlueRock Limited berkedudukan di Cayman Islands, dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan diri sendiri dan pihak sebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian dan/ atau lampiran Perjanjian yang menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini (selanjutnya disebut “Perseroan”), dan • Debitur, sebagaimana dimaksud dalam Struktur Perjanjian.
Perseroan dan Debitur dengan ini sepakat untuk saling mengikatkan
diri dan dengan ini membuat serta menanda-tangani Perjanjian Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran ini, dengan syarat- syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: (selanjutnya Perjanjian Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran ini disebut “Perjanjian”).
PASAL 1
ISTILAH
1. ”Angsuran” adalah Pokok Hutang berikut Bunga yang
dibayarkan secara berkala pada setiap bulan dalam jumlah dan tanggal sebagaimana tersebut dalam Struktur Perjanjian. 2. “Barang dan/ atau Jasa” adalah barang dan/ atau jasa yang dibiayai berdasarkan kebutuhan dan sesuai pilihan Debitur sendiri dengan menggunakan Fasilitas dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh Debitur. 3. “Fasilitas Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran” (selanjutnya disebut ”Fasilitas”) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pengadaan Barang dan/ atau Jasa yang dibeli oleh Debitur dari Penyedia Barang atau Jasa dengan pembayaran secara Angsuran. 4. “Jaminan” adalah jaminan pribadi atau jaminan perusahaan dan/ atau jaminan kebendaan baik berwujud maupun tidak berwujud yang diserahkan oleh Penjamin kepada Perseroan untuk menjamin hutang Debitur dengan sebagaimana mestinya. 5. “Debitur” adalah pihak yang memperoleh Fasilitas dari Perseroan sebagaimana ternyata dalam Perjanjian dan Struktur Perjanjian ini. 6. ”Bunga” adalah suku bunga flat. 7. “Pokok Hutang” adalah jumlah Fasilitas yang disetujui untuk diberikan kepada Debitur guna melunasi harga pembelian Barang dan/ atau Jasa sebagaimana disebutkan dalam Struktur Perjanjian. 8. “Pembayaran Kembali” adalah kewajiban Debitur untuk membayar kembali hutangnya (Pokok Hutang berikut Bunga) kepada Perseroan yang dilakukan secara Angsuran, dimana masing-masing besar Pokok Hutang berikut Bunga tercantum dalam Struktur Perjanjian, yang harus dibayar tepat pada waktunya. 9. “Pengakhiran Lebih Awal” adalah pengakhiran Perjanjian ini oleh Debitur sebelum Angsuran terakhir sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini. 10. “Penjamin” adalah Debitur atau pihak ketiga lain yang mengikatkan dirinya sebagai penjamin atau penanggung dengan menyerahkan Jaminan kepada Perseroan. 11. “Perjanjian Jaminan” adalah perjanjian antara Penjamin dan Perseroan dimana Penjamin menyerahkan Jaminan kepada Perseroan yang diikat sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku. 12. “Perusahaan Asuransi” adalah perusahaan yang memberikan jasa asuransi terhadap Barang. 13. “Struktur Perjanjian” adalah Struktur Perjanjian Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran yang mengatur hal-hal pokok dari Perjanjian ini. 14. “Penyedia Barang dan/ atau Jasa” adalah pihak yang menjual Barang dan/ atau Jasa kepada Debitur.
PASAL 2
PERSYARATAN POKOK
1. Debitur dengan ini mengakui dan setuju bahwa:
a. Fasilitas yang diperoleh berdasarkan Perjanjian ini, merupakan Fasilitas pembiayaan berdasarkan perjanjian yang dilakukan oleh Perseroan dengan pihak ketiga lainnya, sehingga Debitur mengakui dan setuju bahwa: b. pihak yang diwakili oleh Perseroan sebagaimana disebutkan dalam Struktur Perjanjian dan/ atau Lampiran Perjanjian memperoleh hak-hak selaku kreditur yang timbul berdasarkan Perjanjian ini berikut perjanjian pengikatan jaminannya serta perjanjian turutannya yang merupakan bagian dan satu kesatuan dari Perjanjian ini beserta dengan segala perpanjangan dan perubahan daripadanya; c. hutang yang timbul akibat kepersertaan pihak yang diwakili oleh Perseroan sebagaimana disebutkan dalam Struktur Perjanjian dan/ atau Lampiran Perjanjian merupakan bagian dari hutang yang timbul berdasarkan Perjanjian ini. 2. Perseroan setuju untuk memberikan Fasilitas kepada Debitur, dan Debitur setuju untuk menerima Fasilitas dari Perseroan, berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian ini. 3. Bunga, biaya-biaya dan/ atau denda: a. Debitur wajib membayar kepada Perseroan suku Bunga yang besarnya sebagaimana ditentukan dalam Struktur Perjanjian; b. Debitur wajib membayar biaya-biaya sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini dan harus dibayar segera setelah Perjanjian ini ditanda-tangani dan/ atau atas permintaan pertama dari Perseroan; c. atas setiap keterlambatan pembayaran Angsuran, Debitur dikenakan denda sebagaimana ditentukan dalam Struktur Perjanjian yang dihitung dari jumlah Angsuran yang tertunggak.
PASAL 3
CARA PENARIKAN FASILITAS
1. Penarikan Fasilitas dapat dilakukan bilamana persediaan dana
Rupiah pada Perseroan mencukupi dan setelah Debitur terlebih dahulu memenuhi semua syarat dan syarat-syarat pendahuluan yang ditetapkan oleh Perseroan. 2. Penarikan atau pencairan Fasilitas (hutang) dalam Perjanjian ini akan dilakukan dengan cara pembayaran langsung oleh Perseroan kepada Penyedia Barang dan/ atau Jasa atau pihak lain yang ditunjuk oleh Penyedia Barang dan/ atau Jasa, uang sejumlah Pokok Hutang sebagaimana tersebut dalam Struktur Perjanjian, atau jumlah lain berdasarkan kondisi dan situasi tertentu yang telah disepakati terlebih dahulu oleh Perseroan dan Debitur, guna melunasi harga pembelian Barang dan/ atau Jasa oleh Debitur kepada Penyedia Barang dan/ atau Jasa. 3. Dalam hal pembelian Barang berupa tanah dan/ atau bangunan, maka penarikan atau pencairan Fasilitas (hutang) dalam Perjanjian ini akan dilakukan setelah: a. Dibuat dan ditanda-tanganinya Akta Pengikatan Jual Beli (PPJB) atau Akta Jual Beli (AJB) di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) oleh dan antara Debitur dengan Penyedia Barang. b. Debitur terlebih dahulu membayar pajak, biaya dan beban lain untuk terlaksananya PPJB atau AJB, termasuk tetapi tidak terbatas pada Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pendaftaran (balik nama) Sertipikat tanah menjadi atas nama Debitur, termasuk tetapi tidak terbatas pada: ▪ Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB), ▪ Biaya Balik Nama Sertipikat atas nama Debitur, ▪ PNBP dan biaya lain yang dipersyaratkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk transaksi atas tanah dan bangunan. 4. Bukti pembayaran oleh Perseroan kepada Penyedia Barang dan/ atau Jasa atau pihak lain yang ditunjuk oleh Penyedia Barang dan/ atau Jasa sebesar PokokHutang atau jumlah lain berdasarkan kondisi dan situasi tertentu yang telah disepakati terlebih dahulu oleh Perseroan dan Debitur, merupakan bukti penerimaan uang oleh Debitur dari Perseroan sebagai pencairan atas Fasilitas berdasarkan Perjanjian ini. 5. Debitur bertanggung jawab atas segala risiko dalam bentuk apapun, baik berkenaan dengan penyerahan Barang dan/ atau pelaksanaan Jasa oleh Penyedia Barang dan/ atau Jasa kepada Debitur maupun risiko lain yang pada umumnya harus ditanggung oleh setiap Pembeli atas Barang dan/ atau Jasa yang dibeli oleh Debitur dari Penyedia Barang dan/ atau Jasa, yang pembayarannya dilakukan oleh atau melalui kuasa atau atas kuasa dari Debitur, demikian juga risiko atas pemakaian dan/atau penggunaan Barang dan/ atau Jasa menjadi beban dan tanggung-jawab Debitur.
PASAL 4
PERNYATAAN, JAMINAN DAN PENGAKUAN HUTANG
1. Debitur dengan ini mengaku benar dan secara sah berhutang
kepada Perseroan sebesar Pokok Hutang sebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian. 2. Debitur dengan ini mengakui bahwa besarnya seluruh hutang yang terhutang oleh Debitur kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian ini, didasarkan pada pembukuan dan pencatatan- pencatatan dari Perseroan. Pembukuan dan pencatatan- pencatatan Perseroan merupakan bukti tentang semua jumlah hutang atau kewajiban Debitur kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian ini dan mengikat terhadap Debitur. 3. Jumlah yang sewaktu-waktu terhutang oleh Debitur kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian ini meliputi semua jumlah Pokok Hutang, Bunga, Angsuran yang tertunggak, denda, pajak serta biaya-biaya lain yang berkenaan dengan Perjanjian ini. 4. Debitur dengan ini menyatakan dan menjamin kepada Perseroan bahwa Debitur: a. pada saat penanda-tanganan Perjanjian ini dalam keadaan sehat dan tidak/sedang dalam perawatan di rumah sakit; b. tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa apapun juga; c. tidak berada dalam keadaan pailit; d. tidak berada dalam keadaan wanprestasi atau dinyatakan wanprestasi oleh pihak ketiga lainnya; e. jaminan yang diserahkan kepada Perseroan adalah benar milik Penjamin dan tidak ada pihak lain yang turut memiliki jaminan tersebut, sehingga Penjamin adalah pihak satu-satunya yang berhak dan berwenang penuh untuk menjaminkannya; bahwa jaminan tersebut tidak sedang dijaminkan kepada siapapun juga, tidak sedang dijual, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, tidak dalam sitaan, dan bebas dari segala hutang pajak dan/ atau bea kepada Pemerintah, demikian sehingga Perseroan dibebaskan sepenuhnya dari tanggung jawab, bila dikemudian hari ternyata ada tuntutan- tuntutan mengenai hal- hal tersebut di atas dari pihak manapun juga; f. untuk membuat, menanda-tangani, dan menyerahkan Perjanjian ini dan jaminan-jaminan kepada Perseroan, Debitur dan Penjamin tidak memerlukan ijin atau persetujuan dari orang lain/ pihak siapapun juga. Apabila disyaratkan ijin atau persetujuan dari orang lain/ pihak siapapun juga untuk membuat, menanda-tangani, dan menyerahkan Perjanjian ini dan jaminan-jaminan kepada Perseroan maka Debitur dan Penjamin telah memperoleh ijin atau persetujuan tersebut pada tanggal ditanda- tanganinya Perjanjian ini; g. pemberian Fasilitas ini kepada Debitur tidak akan menyebabkan atau timbulnya suatu peristiwa kelalaian/ pelanggaran. 5. Perseroan atau wakilnya yang sah setiap waktu berhak untuk memeriksa keadaan dan/atau keberadaan dari Jaminan dan bilamana perlu atas biaya Debitur, melakukan atau suruh melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh Debitur dan/ atau Penjamin bilamana ternyata Debitur dan/ atau Penjamin melalaikan kewajibannya. Apabila Jaminan tersebut rusak dan/ atau karena apapun juga sehingga tidak dapat dipergunakan lagi atau tidak lagi cukup untuk menjamin hutang Debitur kepada Perseroan, maka Debitur dan/ atau Penjamin dengan ini berjanji serta mengikat diri akan mengganti dan/ atau menambah dengan barangbarang jaminan lainnya yang disetujui dan dapat diterima oleh Perseroan, dan pengganti dan/ atau penambah dari Jaminan tersebut termasuk sebagai jaminan yang dinyatakan dalam Perjanjian ini dan karenanya harus tunduk dan mentaati semua ketentuanketentuan dan syaratsyarat dalam Perjanjian ini.
PASAL 5
PEMBAYARAN KEMBALI OLEH DEBITUR
1. Debitur wajib membayar kembali hutangnya (Pokok Hutang
berikut Bunga) kepada Perseroan dalam Angsuran yang masing-masing besarnya sebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian, yang harus dibayar tepat pada waktunya. 2. Untuk setiap kali keterlambatan membayar jumlah uang Angsuran yang seharusnya dibayar oleh Debitur kepada Perseroan, Debitur wajib membayar kepada Perseroan Denda Keterlambatan sebesar sebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian, serta membayar biaya pengambilan uang Angsuran yang tertunggak dalam hal Perseroan terpaksa harus mengambil uang pembayaran tersebut ke tempat Debitur. Denda dan biaya tersebut di atas dapat ditagih secara seketika dan sekaligus tanpa diperlukan teguran untuk itu oleh Perseroan kepada Debitur. 3. Apabila terjadi tindakan moneter oleh Pemerintah Republik Indonesia, maka Perseroan berhak menyesuaikan jumlah kewajiban pembayaran oleh Debitur kepada Perseroan sebagaimana akan diberitahukan secara tertulis kepada Debitur minimal 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum pemberitahuan dimaksud berlaku efektif. 4. Kecuali ditentukan lain, semua pembayaran harus dilakukan kepada dan di kantor Perseroan sebagaimana tercantum pada Struktur Perjanjian. Pembayaran dengan cek, bilyet giro, transfer dan lainnya harus dibuat atas nama Perseroan dan baru dianggap sebagai pembayaran apabila dana telah diterima di rekening Perseroan. Apabila terdapat biaya yang timbul karena pembebanan oleh Bank, sehingga mengurangi jumlah pembayaran yang seharusnya diterima Perseroan, maka Debitur wajib membayar secara seketika dan sekaligus lunas kekurangan Angsuran, beserta denda apabila terjadi keterlambatan pembayaran kekurangan Angsuran, setelah memperoleh konfirmasi mengenai hal tersebut dari Perseroan. 5. Dalam hal tanggal Pembayaran Kembali oleh Debitur dalam setiap bulannya sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Perjanjian jatuh di luar hari kerja Perseroan dan/ atau hari libur Nasional, maka pembayaran harus diterima dan/ atau masuk ke Rekening Perseroan selambat-lambatnya sehari sebelum tanggal jatuh tempo sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Perjanjian. Apabila melampaui tanggal jatuh tempo tersebut, maka Debitur akan dibebankan Denda Keterlambatan sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Perjanjian.
PASAL 6
PENGAKHIRAN LEBIH AWAL
1. Debitur berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini sebelum
pembayaran Angsuran terakhir. 2. Dalam hal Debitur hendak melakukan Pengakhiran Lebih Awal, maka Debitur harus memberitahukan kehendaknya itu kepada Perseroan setidak-tidaknya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan membayar lunas seluruh sisa kewajiban ditambah Denda Pengakhiran Lebih Awal yang besarnya tercantum dalam Struktur Perjanjian. PASAL 7
JAMINAN
1. Untuk menjamin pembayaran kembali dengan tertib dan secara
sebagaimana mestinya seluruh kewajiban Debitur kepada Perseroan (Pokok Hutang, Bunga, Angsuran yang tertunggak, denda, pajak serta biaya-biaya lain yang timbul karena Perjanjian ini), Debitur dan/ atau Penjamin dengan ini menyerahkan Jaminan kepada Perseroan berupa Barang sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Perjanjian dengan nilai jaminan yang menurut pertimbangan Perseroan dianggap telah mencukupi. 2. Semua biaya dalam rangka penjaminan dimaksud, menjadi beban Debitur dan/ atau Penjamin sepenuhnya. 3. Dalam rangka pemberian dan pelaksanaan Jaminan, Debitur dan/ atau Penjamin dengan ini menyatakan berjanji dan mengikat diri kepada Perseroan untuk menyerahkan asli bukti- bukti kepemilikan atas Jaminan. Dalam hal Jaminan berupa kendaraan bermotor, maka asli BPKB wajib diserahkan kepada Perseroan. Dalam hal Jaminan berupa tanah dan/ atau bangunan, maka asli bukti-bukti kepemilikan atas tanah dan/ atau bangunan berikut ini wajib diserahkan kepada Perseroan: ◦ asli Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); ◦ asli gambar-gambar bangunan (blue print); ◦ asli pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB); ◦ asli Sertipikat Tanah yang sudah terdaftar atas nama Penjamin; ◦ asli Cover Note dari Penyedia Barang dan/ atau Jasa, dan/ atau dari PPAT. 4. Berkenaan dengan kewajiban dalam ayat 1 di atas, Penjamin dan Perseroan akan membuat dan menanda-tangani akta atau dokumen Jaminan yang diperlukan sesuai Jaminan yang diserahkan oleh Debitur. 5. Selama Perjanjian ini berlaku dan selama tidak terjadi Peristiwa Cidera Janji sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 12 Perjanjian ini, maka Penjamin dapat mempergunakan Jaminan atas biaya dan risiko serta tanggung jawab Penjamin namun hanya sebagai peminjam pakai semata (bruiklenner). PASAL 8
LARANGAN PENJUALAN, PENJAMINAN KEMBALI,
PEMINDAHAN TEMPAT, PERUBAHAN SERTA PENGGUNAAN JAMINAN OLEH PIHAK LAIN
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan, Debitur
dan/ atau Penjamin tidak diperbolehkan:
1. Menjaminkan kembali, menjual, mengalihkan atau dengan cara
apapun lainnya memindahkan hak kepemilikan atas Jaminan, baik sebagian ataupun seluruhnya. 2. Memindahkan Jaminan dari tempat atau lokasi yang telah disepakati bersama oleh Perseroan dengan Debitur dan/ atau Penjamin ke lokasi lain, kecuali dalam keadaan memaksa, dengan ketentuan bahwa Debitur dan/ atau Penjamin wajib dengan segera memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan tempat atau lokasi Jaminan yang baru. 3. Mengadakan tambahan, pengurangan atau merubah bentuk, fungsi maupun mutu Jaminan. Akan tetapi apabila terjadi hal demikian, maka setiap tambahan dan/ atau penyempurnaan pada Jaminan yang dilakukan dengan atau tanpa persetujuan Perseroan, menjadi atau termasuk bagian dari Jaminan. 4. Menyewakan atau mengijinkan orang atau pihak lain mempergunakan Jaminan tersebut.
PASAL 9
TANGGUNG JAWAB TERHADAP JAMINAN
1. Debitur dan/ atau Penjamin atas biaya dan ongkosnya sendiri
wajib dan taat serta patuh untuk: a. melakukan pemeliharaan dan perawatan Jaminan secara baik dan teratur; b. melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bagian yang rusak, hancur atau hilang dan setiap penggantian harus menggunakan suku cadang yang asli yang dianjurkan oleh pabrik pembuat Jaminan. c. Perseroan atau kuasanya dapat untuk pada setiap waktu yang dipandang perlu, melakukan pemeriksaan terhadap keberadaan dan keadaan Jaminan. 2. Debitur dan/ atau Penjamin menjamin pemakaian atau penggunaan Jaminan dengan cara yang benar. 3. Debitur dan/ atau Penjamin wajib mentaati dan mematuhi semua ketentuan perundangan dan/ atau peraturan yang berlaku dan atas biayanya sendiri wajib membayar tepat pada waktunya biaya-biaya pendaftaran, ijin, pajak, pungutan dan/ atau biaya lainnya yang diharuskan sehubungan dengan penguasaan, pemakaian dan/ atau penyimpanan Jaminan. 4. Bilamana terjadi kerusakan, kehilangan atau risiko lain pada Jaminan tersebut, maka Debitur dan/ atau Penjamin harus segera melaporkannya kepada Perseroan selambat-lambatnya 3 x 24 jam.
PASAL 10
PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBANDALAM PERJANJIAN INI
1. Tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari Perseroan, Debitur
dengan cara dan alasan apapun juga, tidak berhak mengalihkan atau memindahtangankan hak dan kewajibannya menurut Perjanjian ini, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak manapun. 2. Sebaliknya, Perseroan tanpa memerlukan persetujuan Debitur, berhak mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, termasuk memindahkan kuasa-kuasa yang diberikan oleh Debitur berdasarkan Perjanjian ini.
PASAL 11
ASURANSI
1. Selama Perjanjian ini berlangsung, dalam hal Debitur dan/ atau
Penjamin mengasuransikan Jaminan dan/ atau memperpanjang masa asuransi Jaminan (apabila ternyata masa asuransi pada penutupan sebelumnya akan atau telah berakhir) terhadap bahayabahaya yang dianggap perlu, begitu juga dalam hal Debitur mengasuransikan diri Debitur (life insurance), maka Debitur dan/ atau Penjamin wajib membayar dengan biayanya sendiri berupa premi asuransi serta biaya-biaya lain yang ditetapkan dan wajib dibayar kepada suatu Perusahaan Asuransi dengan jumlah pertanggungan minimal sebesar Pokok Hutang Debitur kepada Perseroan. Setiap dan semua polis asuransi yang asli diberikan kepada dan disimpan oleh Perseroan. 2. olis atau polis-polis asuransi memuat suatu klausula yang menyebutkan bahwa ganti rugi atau hasil klaim asuransi dibayarkan kepada Perseroan, dan Perseroan selaku penerima uang ganti rugi asuransi (Loss Payee) untuk diperhitungkan dengan jumlahjumlah kewajiban Debitur kepada Perseroan. Apabila terdapat kelebihan, maka Perseroan dapat mengembalikan kelebihannya kepada Debitur dan/ atau Penjamin. Dalam hal hasil uang pertanggungan tidak cukup untuk melunasi seluruh hutang Debitur, sisa hutang tersebut tetap menjadi hutang Debitur kepada Perseroan dan harus dibayar dengan seketika dan sekaligus oleh Debitur dan/ atau Penjamin pada saat ditagih oleh Perseroan. 3. Apabila asuransi dilakukan secara ”di bawah harga pertanggungan (under insured)" ataupun "di atas harga pertanggungan (over insured)", maka Debitur dan/ atau Penjamin sepenuhnya tunduk pada ketentuan-ketentuan tentang pemberian ganti rugi dan lain-lain yang berlaku dalam polis asuransi tersebut. 4. Dalam hal proses klaim asuransi atas Jaminan yang mengalami kerusakan dan/ atau hilang, sesuai jenis asuransi yang telah ditutup oleh Debitur dan/ atau Penjamin masih dalam proses oleh Perusahaan Asuransi, Debitur dan/ atau Penjamin tetap berkewajiban untuk melakukan pembayaran Angsuran secara tepat waktu. Dan jumlah-jumlah tersebut akan diperhitungkan pada saat pencairan dana hasil klaim dari Perusahaan Asuransi.
PASAL 12
PERISTIWA CIDERA JANJI
1. Peristiwa-peristiwa di bawah ini merupakan kelalaian atau
cidera janji terhadap Perjanjian ini oleh Debitur dan/ atau Penjamin i. bilamana suatu Angsuran yang tertunggak, Pokok Hutang dan Bunga atau lain-lain jumlah yang terhutang berdasarkan Perjanjian ini tidak dibayar lunas pada waktu dan dengan cara sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, dalam hal ini, lewatnya waktu saja telah menjadi bukti yang sah dan cukup bahwa Debitur telah melalaikan kewajibannya; ii. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin telah lalai memenuhi syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini dan/ atau terjadi kelalaian ataupun pelanggaran terhadap syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan yang termaktub dalam Perjanjian-perjanjian Jaminan yang dibuat berkenaan dengan Perjanjian ini; iii. jika suatu pernyataan, surat keterangan atau dokumen yang diberikan Debitur dan/ atau Penjamin sehubungan dengan Perjanjian ini ternyata palsu, tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya dalam hal-hal yang dianggap penting oleh Perseroan; iv. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin, bila ada, meninggal dunia atau ditaruh di bawah pengampuan (dalam hal Debitur dan/ atau Penjamin adalah perorangan) atau dibubarkan atau dimohon bubar (dalam hal Debitur dan/ atau Penjamin adalah suatu badan); v. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin, bila ada, mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau untuk diberi penundaan pembayaran hutang (surseance van betaling) atau karena sebab apapun tidak berhak lagi mengurus dan menguasai kekayaannya atau dinyatakan pailit atau suatu permohonan atau tuntutan untuk kepailitan telah diajukan terhadap Debitur dan/ atau Penjamin oleh instansi yang berwenang; vi. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin terlibat suatu perkara di pengadilan, dan/ atau kekayaan Debitur dan/ atau Penjamin, bila ada, seluruhnya atau sebagian disita oleh yang berwajib atau oleh pihak lainnya, vii. bilamana Jaminan atau barang-barang lain yang dijaminkan untuk pembayaran hutang Debitur kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian ini disita oleh yang berwenang atau pihak lainnya; viii. mengalihkan Jaminan kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan. 2. Apabila terjadi salah satu saja dari peristiwa-peristiwa cidera janji sebagaimana tersebut dalam ayat 1 di atas, maka menyimpang dari ketentuan tentang Jangka Waktu Pembiayaan sebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian, atau yang tercantum dalam jadwal lain yang dibuat secara khusus atau tersendiri, maka Para Pihak dengan ini menyatakan melepaskan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Republik Indonesia, Perseroan adalah berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini, dan: i. seketika dan sekaligus menagih seluruh jumlah hutang Debitur kepada Perseroan yang timbul berdasarkan Perjanjian ini, baik yang sudah jatuh tempo maupun yang belum, demikian itu berikut Bunga, denda serta semua biaya yang timbul berdasarkan Perjanjian ini, dan ii. apabila ternyata Debitur tidak melakukan pembayaran dimaksud butir a di atas, maka dengan lewatnya waktu saja telah menjadi bukti yang sempurna atas kelalaian Debitur dalam hal ini, maka Perseroan berhak untuk: 1. berdasarkan Sertipikat Jaminan Fidusia atau Sertipikat Hak Tanggungan meminta atau mengosongkan dan menjual Jaminan baik secara di muka umum (lelang) atau dengan penjualan secara di bawah tangan, dan 2. meminta pelaksanaan Perjanjian Jaminan lainnya; iii. kewajiban-kewajiban Perseroan untuk memberi Fasilitas lebih lanjut kepada Debitur segera berakhir. 3. Dalam hal Perseroan meminta Jaminan, maka Debitur dan/ atau Penjamin wajib untuk menyerahkan Jaminan kepada Perseroan untuk dijual. Dalam hal Jaminan berupa tanah dan/ atau bangunan maka Debitur dan/ atau Penjamin wajib menyerahkan Jaminan dalam kondisi kosong kepada Perseroan.
PASAL 13
BIAYA-BIAYA
Debitur menyetujui bahwa semua biaya mengenai Perjanjian ini,
dan/ atau Perjanjian Jaminan yang bertalian dengannya serta biaya lainnya yang timbul dari Perjanjian ini dan pelaksanaannya termasuk biaya pemeliharaan, premi asuransi, biaya pengambilan atau pengosongan BarangJaminan, biaya penjualan, pertukaran, eksekusi, kompromi (dading) atau penyelesaian lain untuk Jaminan, biaya Notaris/ PPAT, bea meterai, serta segala ongkos yang timbul untuk menagih hutang dan pelaksanaan perjanjian-perjanjian jaminannya akan ditanggung dan dibayar oleh Debitur.
PASAL 14
PENGGUNAAN UANG HASIL PELAKSANAAN JAMINAN
Bilamana Perseroan menjalankan hak-hak dan hak istimewa yang
timbul dari Perjanjian ini dan/ atau perjanjian jaminan yang dibuat berkenaan dengan Perjanjian ini, maka semua hasil perolehan yang diterima oleh Perseroan dari pelaksanaan jaminan-jaminan yang diberikan akan diperhitungkan dengan semua hutang dan kewajiban Debitur kepada Perseroan, dan apabila terdapat kelebihan, maka Perseroan akan mengembalikan kelebihannya tersebut kepada Debitur. Sebaliknya bilamana hasil penjualan tersebut ternyata belum cukup untuk melunasi seluruh hutang Debitur kepada Perseroan, maka kekurangan itu akan tetap menjadi tanggung jawab dan kewajiban Debitur untuk melunasinya.
PASAL 15
PENGGUNAAN UANG PEMBAYARAN
Setiap jumlah uang yang diterima oleh Perseroan berdasarkan
Perjanjian ini atau berdasarkan setiap perjanjian jaminan yang berhubungan dengan Perjanjian ini akan dipergunakan untuk:
• pertama, untuk membayar semua biaya yang terhutang
berdasarkan Perjanjian ini; • kedua, untuk pembayaran premi asuransi yang tertunggak; • ketiga, untuk pembayaran denda yang tertunggak; • keempat, untuk pembayaran Bunga yang tertunggak; • kelima, untuk pembayaran Pokok Hutang.
PASAL 16
CROSS DEFAULT DAN CROSS COLLATERAL
Apabila Debitur juga memiliki perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas
lainnya pada Perseroan, selain daripada Perjanjian ini, maka:
a. Jika terjadi peristiwa Cidera Janji oleh Debitur terhadap
Perjanjian ini, harus diartikan juga terjadi adanya peristiwa Cidera Janji oleh Debitur terhadap perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya yang dibuat oleh Debitur dan Perseroan, demikian pula sebaliknya (Cross Default); b. Jika untuk kepentingan Perjanjian ini oleh Debitur telah diberikan jaminan-jaminan kepada Perseroan, maka jaminan- jaminan tersebut harus berlaku juga terhadap perjanjian (- perjanjian)/ fasilitas lainnya yang dibuat oleh Debitur dan Perseroan, demikian pula sebaliknya (Cross Collateral);
sehingga demikian selama seluruh kewajiban Debitur berdasarkan
Perjanjian ini dan perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya belum dilunasi kepada Perseroan, maka seluruh jaminan tersebut, sekalipun telah lunas dan/ atau telah berakhir jangka waktu fasilitasnya, akan menjadi jaminan pelunasan hutang untuk perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas yang belum dilunasi tersebut.
PASAL 17
PEMBERITAHUAN
1. Semua surat menyurat atau pemberitahuan-pembertahuan
yang harus dikirim oleh masing-masing pihak kepada pihak lainnya dalam Perjanjian ini dan Perjanjian Jaminan dilakukan dengan secara langsung, surat tercatat, facsimile, email atau telex atau diserahkan atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir) ke alamat-alamat sebagaimana tersebut dalam Perjanjian ini. 2. Surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan dianggap telah diterima oleh pihak yang dituju: (i) pada tanggal tanda terima ditanda-tangani oleh Debitur atau Perseroan atau wakil (-wakil) dari Debitur atau Perseroan, apabila disampaikan secara langsung atau melalui jasa kurir; (ii) pada tanggal setelah 5 (lima) hari kerja sejak diposkannya apabila dikirim dengan surat tercatat atau sejak diserahkan kepada perusahaan ekspedisi (kurir) dan cukup bila ditanda-tangani oleh Debitur atau Perseroan atau wakil (-wakil) dari Debitur atau Perseroan; (iii) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui telex yang dikonfirmasi dengan kode jawab; (iv) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui facsimile yang dikonfirmasi dengan tanda telah dikirim; dan (v) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui email. 3. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang tercatat pada masing-masing pihak, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada pihak lain dalam Perjanjian ini selambat- lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum terjadinya perubahan alamat dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat-menyurat atau pemberitahuan- pemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya dengan dikirimnya surat atau pemberitahuan itu dengan secara langsung, surat tercatat, facsimile atau telex atau diserahkan melalui perusahaan ekspedisi (kurir) yang ditujukan ke alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang diketahui atau tercatat pada masing- masing pihak. PASAL 18
LAIN-LAIN
1. Apabila Jangka Waktu Pembiayaan ini telah berakhir
sebagaimana tercantum di dalam Struktur Perjanjian atau berdasarkan ketentuan yang tercantum di dalam Pasal 12.2 Sub a, Debitur wajib melunasi seluruh jumlah hutangnya kepada Perseroan, baik berupa Pokok Hutang, Bunga, Angsuran yang tertunggak, denda dan biaya-biaya yang terhutang berdasarkan Perjanjian ini (jika ada), dan Debitur wajib untuk mengambil dokumen-dokumen kepemilikan atas Barang di kantor Perseroan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal pelunasan oleh Debitur. Apabila Debitur tidak mengambil dokumen–dokumen kepemilikan dimaksud, maka Debitur dibebankan biaya administrasi penitipan sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) setiap bulannya, yang dihitung dari sejak Debitur melalaikan kewajiban mengambil dokumen- dokumen kepemilikan tersebut di atas. 2. Bilamana Debitur meninggal dunia, maka seluruh hutang dan kewajiban Debitur yang timbul berdasarkan Perjanjian ini merupakan hutang dan kewajiban (para) ahli waris dari Debitur. 3. Setiap lampiran, surat, dokumen ataupun adendum dari Perjanjian ini, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan oleh karenanya mengikat Perseroan dan Debitur. 4. Debitur telah membaca dan memahami seluruh ketentuan yang ada dalam Perjanjian ini, serta Debitur memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang fasilitas yang diberikan oleh Perseroan kepada Debitur. Oleh karena itu Debitur dengan ini menyatakan tunduk kepada Perjanjian ini beserta lampirannya 5. Perjanjian ini telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 6. Jika ada salah satu ketentuan dalam Perjanjian ini yang oleh karena suatu ketetapan pemerintah atau pengadilan dilarang atau tidak dapat dilaksanakan atau menjadi tidak berlaku atau dinyatakan batal demi hukum, hal tersebut tidak mempengaruhi keabsahan ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini, dan ketentuan-ketentuan lainnya tersebut tetap berlaku dan mengikat serta dapat dilaksanakan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, dalam hal ini Debitur dan Perseroan setuju untuk membuat dan menanda-tangani dokumen yang berisikan ketentuan pengganti atas ketentuan yang dilarang atau tidak dapat dilaksanakan tersebut. 7. Terhadap Perjanjian ini dan segala dokumen yang berhubungan dan yang timbul akibat Perjanjian ini dan Perjanjian Jaminan, tunduk pada hukum negara Republik Indonesia. 8. Kecuali ditetapkan lain dalam Perjanjian ini maka kedua belah pihak memilih tempat kedudukan hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta namun, tidak mengurangi hak dan wewenang pihak yang satu untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/ gugatan hukum terhadap pihak lainnya berdasarkan Perjanjian ini di muka pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditanda-tangani pada hari dan
tanggal tersebut di bawah ini, dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk Perseroan dan Debitur.