Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN PEMBIAYAAN MULTIGUNA

DENGAN CARA PEMBELIAN DENGAN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN


(KENDARAAN BERMOTOR)
Nomor : 3610302222001070

Perjanjian Pembiayaan Multiguna Dengan Cara Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran ini dibuat dan ditandatangani oleh dan
antara:

1. Nama : MUHAMAD YUSUF EDRALIN W


Jabatan : PEMIMPIN KC TANGERANG SELATAN

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas, selaku Kuasa dari dan oleh karena itu mewakili Direksi serta bertindak untuk
dan atas nama PT BRI Multifinance Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didiirikan berdasarkan hukum Negara Republik
Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan;
(untuk selanjutnya disebut “Kreditur”)

2. Nama : ADI WIJAYA


Alamat : KP.PERUMASAN Rt.010 Rw.002 KALANG ANYAR, TAKTAKAN, SERANG, 42162
Alamat Domisili : KP.PERUMASAN RT 010 RW 002 ,KALANG ANYAR ,TAKTAKAN ,SERANG ,42162

Dalam melakukan tindakan hukum ini telah mendapat persetujuan dari istri/suami, yaitu:
-yang turut hadir dan menandatangani Perjanjian ini;
-sebagaimana ternyata dalam Surat Persetujuan tertanggal hari ini yang aslinya dilampirkan pada Perjanjian ini
(untuk selanjutnya disebut “Debitur”)

Kreditur dan Debitur terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:


A. Bahwa Debitur telah mengajukan permohonan kepada Kreditur untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan multiguna untuk keperluan
pengadaan atau pembelian kendaraan bermotor sebagaimana dirinci dalam Pasal 1 Perjanjian ini dan Kreditur telah menyetujui untuk
memberikan fasilitas pembiayaan multiguna untuk keperluan tersebut kepada Debitur.
B. Bahwa Para Pihak sepakat untuk membuat Perjanjian Pembiayaan Multiguna Dengan Cara Pembelian Dengan Pembayaran Secara
Angsuran ini dengan isi, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut ini (untuk selanjutnya
Perjanjian Pembiayaan Multiguna Dengan Cara Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran ini berikut semua perubahannya dan
atau penambahannya disebut “Perjanjian Multiguna”).

Pasal 1
OBYEK PEMBIAYAAN

Obyek pembiayaan yang dibeli oleh Debitur dengan menggunakan fasilitas pembiayaan multiguna dari Kreditur adalah dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Merek Kendaraan : TOYOTA
Jenis/Tipe : CALYA G 1.2 A/T
Tahun Pembuatan : 2022
Nomor Rangka :
Nomor Mesin :
Harga Perolehan : 183,760,000
Penjual : PT TUNAS RIDEAN TBK (SERANG)
Berikut semua bagian yang melekat yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari obyek pembiayaan dimaksud
(untuk selanjutnya disebut “Kendaraan”).

Paraf
Pasal 2
KETENTUAN POKOK PEMBIAYAAN

Kreditur dengan ini setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan multiguna untuk pembelian Kendaraan kepada Debitur dan Debitur dengan
ini setuju untuk menerima fasilitas pembiayaan multiguna untuk pembelian Kendaraan dari Kreditur dengan ketentuan-ketentuan pokok
sebagai berikut:

1. Harga Perolehan : Rp. 183,760,000


2. Total Uang Muka : Rp. 32,612,020 Terdiri dari :
- Uang muka murni : Rp. 27,564,000
- Biaya Administrasi : Rp. 2,500,000
- Biaya Provisi : Rp. 1,638,020
- Biaya Pengikatan Fidusia : Rp. 350,000
- Biaya Blokir BPKB : Rp. 500,000
- Biaya Asuransi : Rp. 0
- Biaya Polis Asuransi : Rp. 60,000
- Biaya Balik Nama (BBN) : Rp. 0
- Biaya Cek Absah : Rp. 0
- Angsuran 1 : Rp. 0

3. Nilai Pembiayaan (Harga perolehan – Uang muka murni) : Rp. 156,196,000


4. Biaya Asuransi : Rp. 7,605,999 +
5. Jumlah Seluruh Pokok pembiayaan : Rp. 163,801,999
6. Suku Bunga : 7.77 % pa
7. Jangka Waktu Pembiayaan : 60 bulan
8. Jadwal Pembayaran : dibayar pada tanggal __________ setiap bulan (jadwal terlampir)
9. Jumlah Angsuran : Rp. 3,791,000
10. Biaya Survey/Pengecekan Barang : Rp. 0
11. Biaya Notaris : Rp. 0
12. Denda Keterlambatan : 0,5 % /hari dari jumlah Angsuran
13. Denda Pelunasan Dipercepat : 8% x sisa hutang pokok (tahun ke-1)
5% x sisa hutang pokok (tahun ke-2)
3% x sisa hutang pokok (tahun ke-3 dan seterusnya)

Pasal 3
SYARAT-SYARAT PENCAIRAN FASILITAS PEMBIAYAAN

(1) Fasilitas pembiayaan multiguna yang disediakan oleh Kreditur kepada Debitur dapat dicairkan apabila setiap dan semua syarat dan
ketentuan berikut ini telah terpenuhi:
a. Debitur telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh Kreditur agar dapat memperoleh fasiltas pembiayaan;
b. Debitur telah menyerahkan setiap dan semua dokumen pendukung yang diperlukan untuk memperoleh fasilitas pembiayaan;
c. Debitur telah membayar Uang Muka kepada Penjual;
d. Debitur telah membayar Provisi, Biaya Administrasi, Biaya Premi Asuransi, Biaya Notaris dan/atau biaya-biaya lainnya yang
ditetapkan dalam Perjanjian Multiguna kepada Kreditur;
e. Debitur telah menandatangani Perjanjian Multiguna dan dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian Multiguna.
(2) Kreditur akan mencairkan dan membayarkan jumlah sebesar Nilai Pembiayaan untuk membayar lunas harga Kendaraan kepada
Penjual.

Pasal 4
PEMBAYARAN ANGSURAN

(1) Selama jangka waktu pembiayaan Debitur wajib membayar tepat pada waktunya Angsuran sesuai dengan jumlah dan jadwal yang telah
disepakati dan disebutkan pada Pasal 2 Perjanjian Multiguna ini;
(2) Cara pembayaran adalah dengan auto debet/transfer/pembayaran tunai di kasir/diambil oleh petugas bagian Collection Kreditur pada
tanggal jatuh tempo pembayaran setiap bulannya. Apabila tanggal pembayaran Angsuran jatuh pada hari libur maka pembayaran
Angsuran wajib dilakukan oleh Debitur pada hari kerja sebelumnya.

Paraf
Pasal 5
DENDA KETERLAMBATAN

Jika Debitur karena sebab apapun lalai untuk membayar suatu jumlah yang terhutang berdasarkan Perjanjian Multiguna ini termasuk namun
tidak terbatas pada pembayaran Angsuran dan setiap biaya yang dikeluarkan oleh Kreditur untuk kepentingan Debitur maka Debitur dengan
ini menyetujui bahwa jumlah tersebut dikenakan denda keterlambatan sesuai dengan ketentuan Pasal 2 untuk setiap hari keterlambatan,
terhitung mulai tanggal jatuh tempo pembayaran Angsuran atau tanggal timbulnya hutang lainnya, sampai dengan tanggal pelunasan oleh
Debitur.

PASAL 6
PENGAKUAN HUTANG

Sehubungan dengan segala sesuatu yang diuraikan pada pasal-pasal terdahulu, maka Debitur, sekarang dan untuk di kemudian hari
mengaku secara sah berhutang kepada Kreditur sejumlah Hutang yang dari waktu ke waktu terhutang oleh Debitur kepada Kreditur dan
cukup dibuktikan dengan suatu pernyataan tertulis dari Kreditur yang menyebutkan jumlah Hutang yang didasarkan pada catatan-catatan
pembukuan Kreditur sendiri, pernyataan mana menjadi bukti yang sah dan mengikat Debitur dan merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian Multiguna.

PASAL 7
PELUNASAN LEBIH AWAL

Dalam hal Debitur menghendaki untuk mengakhiri Perjanjian Multiguna yang dipercepat atau membayar lebih awal Hutang berdasarkan
Perjanjian Multiguna ini sebelum berakhirnya jangka waktu pembiayaan maka Debitur wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada Kreditur
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum tanggal pengakhiran atau pelunasan yang diinginkan. Atas persetujuan Kreditur maka
Debitur wajib membayar secara tunai dan sekaligus lunas seluruh Hutang Debitur kepada Kreditur dan atas pelunasan lebih awal tersebut
Debitur akan dikenakan Denda Pelunasan Dipercepat seperti yang tercantum pada Pasal 2.

Pasal 8
PENYERAHAN KENDARAAN SEBAGAI JAMINAN

(1) Untuk menjamin pembayaran kembali secara tertib setiap dan semua kewajiban atau Hutang Debitur kepada Kreditur yang timbul
berdasarkan Perjanjian Multiguna ini dan/atau perjanjian lainnya yang dibuat oleh Debitur dan Kreditur, maka Debitur dan/atau pemilik
Jaminan dengan ini menyerahkan hak milik atas Kendaraan sebagai jaminan, termasuk segala sesuatu yang melekat dan menjadi
bagian dan perlengkapannya, baik yang sudah ada pada saat pembelian maupun yang akan ada di kemudian hari, secara Fidusia
kepada Kreditur, dan Kreditur menerangkan dengan ini menerima baik penyerahan hak milik secara Fidusia atas Kendaraan tersebut di
atas dari Debitur dan/atau pemilik jaminan.
(2) Para pihak setuju dan sepakat bahwa penyerahan hak milik secara Fidusia atas Kendaraan tersebut dilakukan dan diterima dengan
tunduk pada ketentuan Undang-Undang Jaminan Fidusia serta peraturan pelaksanaannya.
(3) Seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan pemberian jaminan penyerahan hak milik secara Fidusia, termasuk namun tidak terbatas
pada biaya Notaris dan biaya pendaftaran fidusia menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh Debitur.

Pasal 9
ASURANSI

(1) Debitur wajib mengasuransikan Kendaraan atas beban biaya sepenuhnya Debitur pada perusahaan asuransi yang disetujui atau ditunjuk
serta untuk nilai dan dengan syarat-syarat asuransi yang disetujui oleh Kreditur.
(2) Debitur wajib menyerahkan asli semua polis asuransi berikut perpanjangan/perubahannya kelak, bukti pembayaran premi dan surat lain
yang berhubungan dengan asuransi tersebut kepada Kreditur untuk disimpan oleh Kreditur. Pada Polis Asuransi wajib dicantumkan
klausula hak untuk menerima pembayaran ganti rugi dari perusahaan asuransi ada pada Kreditur (Klausula Kreditur).
(3) Debitur akan membayar kepada Kreditur atas kerugian atau kerusakan Kendaraan yang tidak/belum cukup diasuransikan tanpa
memperhatikan alasannya, baik yang disebabkan oleh perbuatan kelalaian atau kesalahan Debitur maupun oleh pihak lain.
(4) Dalam rangka mitigasi risiko pembiayaan maka Kreditur juga berhak meminta kepada Debitur untuk menutup asuransi jiwa atas nama
Debitur dengan Nilai Pertanggungan minimal sama dengan Nilai Pembiayaan yang diberikan oleh Kreditur kepada Debitur pada
perusahaan asuransi yang disetujui atau ditunjuk oleh Kreditur.

Pasal 10
GANTI RUGI ASURANSI

(1) Segala ganti rugi asuransi adalah hak Kreditur sehingga segala bentuk pembayaran dan ganti rugi asuransi hanya dapat diterima oleh
Kreditur, oleh karena itu Debitur dengan ini memindahkan dan menyerahkan hak untuk menerima seluruh uang klaim ganti rugi asuransi
kepada Kreditur.

Paraf
(2) Kreditur berhak menentukan pemakaian ganti rugi asuransi tersebut untuk pembayaran pelunasan Hutang Debitur berdasarkan
Perjanjian Multiguna.
(3) Jika terjadi suatu kerugian atau klaim atas Kendaraan, Debitur wajib segera memberitahukan hal tersebut kepada Kreditur dan
menyerahkan segera dokumen yang diperlukan kepada Kreditur untuk mendapatkan semua ganti rugi asuransi, selambat-lambatnya 2
(dua) hari kerja.
(4) Selama proses klaim ganti rugi asuransi berjalan, Debitur tetap diwajibkan untuk membayar Angsuran tepat pada waktunya sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
(5) Kegagalan untuk mendapatkan ganti rugi asuransi berdasarkan ketentuan Pasal ini, tidak membebaskan Debitur dari tanggung jawab
dan kewajiban berdasarkan Perjanjian Multiguna.

Pasal 11
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN DEBITUR

Selama jangka waktu Perjanjian Multiguna ini Debitur dengan ini berjanji dan menyetujui serta mengikatkan diri untuk:
(1) Menjamin diperolehnya persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari istri/suaminya yang sah atau ditandatangani oleh Orang
Tua/Penjamin apabila Debitur belum cukup berumur 21 (dua puluh satu) tahun dan belum menikah, untuk penandatanganan Perjanjian
Multiguna ini.
(2) Menjamin tidak akan menjual, menyewakan, menggadaikan, memindahtangankan dengan cara apapun, mengalihkan hak atau
menjaminkan Kendaraan kepada pihak lain selain kepada Kreditur.
(3) Tidak memindahkan, mengubah, menghilangkan, menambah, merusak atau dengan cara lain mengganggu nomor Polisi, nomor mesin,
nomor rangka, atau setiap pelat merek dagang atau pelat tanda pengenal yang terletak atau melekat pada Kendaraan atau pada setiap
bagiannya.
(4) Tidak akan mengizinkan dalam keadaan apapun seseorang memakai, mengoperasikan, mengendarai atau menjalankan Kendaraan
tanpa memiliki izin-izin yang sah atau menggunakannya untuk maksud-maksud yang melawan hukum maupun yang dilarang menurut
Perjanjian Multiguna ini.
(5) Memberikan izin kepada Kreditur untuk setiap saat memasuki tanah pekarangan dan/atau bangunan serta barang tidak bergerak lainnya
yang menjadi tempat penyimpanan atau pemakaian Kendaraan, untuk pemeriksaan dan pengujian atau pengambilan kembali
Kendaraan tanpa atau dengan bantuan instansi yang berwenang.
(6) Menyerahkan kepada Kreditur ASLI kwitansi, invoice/faktur penjualan, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan/atau semua
dokumen pelengkap lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan pembelian, perizinan, pendaftaran dan pemakaian Kendaraan.
(7) Selama jaminan fidusia belum ditandatangani dan didaftarkan, mengakui bahwa hak milik atas Kendaraan tetap berada pada Kreditur,
meskipun Kendaraan di dalam Perjanjian Multiguna ini didaftarkan atas nama Debitur atau pihak ketiga, oleh karena itu Debitur tidak
mempunyai hak atau kepentingan apapun atas Barang kecuali sebagai peminjam pakai.
(8) Menyerahkan salinan bukti identitas, surat-surat keterangan serta dokumen-dokumen lainnya yang diminta atau disyaratkan oleh
Kreditur untuk pemberian fasilitas pembiayaan multiguna.
(9) Memberitahukan secara tertulis kepada Kreditur jika terjadi perubahan-perubahan termasuk namun tidak terbatas pada alamat serta
kondisi lainnya yang bisa mempengaruhi pelaksanaan atau pemenuhan kewajiban Debitur berdasarkan Perjanjian Multiguna.
(10) Mengambil dokumen kepemilikan Kendaraan selambat-lambatnya dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender sejak dilunasinya seluruh
kewajiban Debitur yang terhutang berdasarkan Perjanjian Multiguna. Apabila batas waktu tersebut terlampaui maka Kreditur tidak
bertanggungjawab atas segala risiko yang mungkin timbul atas dokumen kepemilikan Kendaraan tersebut.

Pasal 12
PERISTIWA CEDERA JANJI

Debitur dan Kreditur sepakat bahwa peristiwa-peristiwa yang disebutkan di bawah ini merupakan cedera janji Debitur dalam melaksanakan
Perjanjian Multiguna ini, tanpa perlu didahului dengan surat peringatan khusus atau suatu penetapan dari Pengadilan melainkan cukup
terbukti dengan:
a. Kelalaian Debitur dalam membayar Angsuran dan/atau kewajiban lainnya yang telah jatuh tempo sesuai Perjanjian Multiguna, yang
dengan lewatnya waktu saja telah memberi bukti yang cukup bahwa Debitur telah melalaikan kewajibannya menurut Perjanjian
Multiguna ini, sehingga peringatan dengan juru sita atau surat-surat lain semacam itu tidak diperlukan lagi.
b. Pelanggaran terhadap ketentuan lain dalam Perjanjian Multiguna ini dan/atau perjanjian-perjanjian serta dokumen-dokumen lainnya
yang berkaitan dengan Perjanjian Multiguna ini.
c. Apabila pernyataan, keterangan atau dokumen yang diberikan oleh Debitur yang menjadi dasar dibuatnya Perjanjian Multiguna ini, di
kemudian hari ternyata terbukti tidak benar atau palsu.
d. Debitur atau Penjamin tidak mampu membayar hutang lagi.
e. Jika Debitur melakukan suatu kompromi atau pengaturan penyelesaian kewajiban dengan Krediturnya atau melakukan
penyerahan/pemindahan barang atau kekayaan Debitur untuk kepentingan Kreditur tersebut.
f. Jika Debitur atau Penjamin mengajukan permohonan atau dinyatakan pailit.
g. Jika Penjamin Perusahaan dibubarkan atau membubarkan diri atau jika Penjamin Pribadi meninggal dunia atau ditaruh dibawah
pengampuan.
h. Apabila kekayaan Debitur atau Penjamin seluruhnya atau sebagian disita.

Paraf
i. Jika Debitur atau Penjamin tersangkut perkara perdata atau pidana yang dapat menyebabkan ketidakmampuan Debitur memenuhi
kewajibannya.
j. Jika Debitur tidak menyerahkan dokumen kepemilikan atas Kendaraan.
k. Jika Debitur menjual, menyewakan, menggadaikan, membebani dengan Jaminan Fidusia atau dengan cara apapun
memindahtangankan hak kepemilikan atas Kendaraan tanpa mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur.
l. Musnahnya Kendaraan.
Pasal 13
HAK KREDITUR DALAM HAL DEBITUR CEDERA JANJI

Dalam hal Debitur cedera janji dan/atau lalai untuk memenuhi kewajiban membayar Angsuran dan/atau hutang lain yang jatuh tempo menurut
Perjanjian Multiguna ini atau terjadi salah satu peristiwa atau kejadian yang diuraikan dalam Pasal 12 Perjanjian Multiguna atau kelalaian lain
berdasarkan ketentuan lainnya dalam Perjanjian Multiguna dan/atau perjanjian-perjanjian serta dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan
dengan Perjanjian Multiguna ini, maka Para Pihak sepakat atas hal-hal sebagai berikut:
(1) Kreditur terlebih dahulu memberikan surat peringatan kepada Debitur dan memberikan kesempatan kepada Debitur untuk
membayar/memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Kreditur dalam Surat Peringatan.
(2) Apabila setelah lewatnya batas waktu yang ditetapkan dalam Surat Peringatan Debitur tetap tidak mampu memenuhi kewajibannya yang
terhutang maka Kreditur berhak untuk menyatakan bahwa Debitur telah cedera janji dan menyatakan sebagian atau seluruh pembayaran
Angsuran yang terhutang selama jangka waktu pembiayaan serta semua biaya berdasarkan Perjanjian Multiguna yang wajib dibayar oleh
Debitur telah jatuh tempo, dan harus diselesaikan/dibayar secara seketika dan sekaligus.
(3) Debitur bersedia dan akan menyerahkan secara sukarela Kendaraan Jaminan atau meminta kepada Pemberi Jaminan Fidusia apabila
Debitur bukan Pemberi Jaminan Fidusia untuk menyerahkan secara sukarela Kendaraan Jaminan kepada Kreditur dengan tanpa syarat.
(4) Kreditur berhak melakukan eksekusi terhadap Kendaraan dari Debitur dan/atau pihak lain yang menguasai Kendaraan, tanpa harus
melalui suatu putusan atau penetapan Pengadilan atau melalui juru sita Pengadilan atau peringatan lainnya.
(5) Mengakhiri Perjanjian Multiguna dan untuk tujuan pengakhiran tersebut Para Pihak sepakat untuk tidak memberlakukan ketentuan Pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dengan dinyatakan berakhirnya Perjanjian Multiguna maka Debitur wajib membayar
seluruh kewajibannya yang terhutang termasuk outstanding (hutang) pokok, bunga, denda keterlambatan dan biaya-biaya serta hutang
lainnya yang timbul berdasarkan Perjanjian Multiguna secara seketika dan sekaligus.
(6) Menjual Kendaraan yang akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu: (i) penjualan melalui pelelangan umum; atau (ii)
penjualan secara di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan harga antara Kreditur dan Debitur atau berdasarkan harga
penawaran tertinggi yang diterima pada saat penjualan.
(7) Apabila setelah dikurangi dengan semua kewajiban/hutang Debitur kepada Kreditur termasuk outstanding (hutang) pokok, bunga, denda
keterlambatan dan biaya-biaya serta hutang lainnya yang timbul berdasarkan Perjanjian Multiguna ternyata terdapat kelebihan dari hasil
penjualan Kendaraan maka Kreditur wajib mengembalikan uang kelebihan dari hasil penjualan tersebut kepada Debitur selambat-
lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penjualan Kendaraan.
(8) Apabila hasil penjualan Kendaraan ternyata tidak cukup untuk melunasi/membayar semua kewajiban/hutang Debitur kepada Kreditur
termasuk outstanding (hutang) pokok, bunga, denda keterlambatan dan biaya-biaya serta hutang lainnya yang timbul berdasarkan
Perjanjian Multiguna, maka Debitur tetap berkewajiban untuk melunasi/menyelesaikan sisa kewajiban yang terhutang tersebut kepada
Kreditur dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh Kreditur.
(9) Walaupun Kreditur memilih salah satu dari hak atau cara–cara penanggulangan sebagaimana tersebut pada ayat (1) sampai dengan
(8) tersebut di atas, Debitur tidak dibebaskan dari setiap tanggung-jawab berdasarkan Perjanjian Multiguna, termasuk tanggung jawab
atas ganti rugi.

Pasal 14
KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) Perjanjian Multiguna ini diartikan, ditafsirkan dan tunduk pada peraturan perundang-undangan dan hukum di Republik Indonesia.
(2) Debitur dilarang untuk memindahkan semua atau sebagian hak-hak dan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian Multiguna
kepada pihak lain, kecuali atas persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur.
(3) Debitur dengan ini memberikan persetujuan kepada Kreditur untuk dapat memindahkan atau menjaminkan semua atau sebagian hak
Kreditur berdasarkan Perjanjian Multiguna ini kepada pihak ketiga.
(4) Perjanjian Multiguna ini mengikat para pengganti hak berdasarkan Undang-Undang dan orang-orang yang ditunjuk oleh Pengadilan
untuk mengganti hak-hak Para Pihak.
(5) Apabila Debitur mendapatkan lebih dari satu fasilitas pembiayaan dari Kreditur, maka semua fasilitas pembiayaan tersebut dianggap
sebagai satu kesatuan, oleh karena itu maka:
a. cedera janji atau kelalaian terhadap salah satu dari perjanjian-perjanjian pembiayaan tersebut merupakan cedera janji terhadap
perjanjian pembiayaan lainnya;
b. Kreditur berhak melakukan upaya atau tindakan untuk melindungi kepentingannya selaku Kreditur, termasuk namun tidak terbatas
untuk: mengambil dan/atau menahan semua Barang yang dibiayai, jaminan tambahan, surat-surat atau dokumen kepemilikan
Barang dari semua perjanjian pembiayaan tersebut sampai Debitur melunasi seluruh Hutang dan kewajiban lainnya kepada
Kreditur berdasarkan seluruh perjanjian pembiayaan tersebut.
(6) Debitur dengan ini menyatakan bahwa semua data dan/atau informasi yang disampaikan oleh Debitur kepada Kreditur adalah benar,
akurat dan tidak menyesatkan. Debitur dengan ini juga memberikan persetujuan kepada Kreditur untuk membuka dan/atau
menyampaikan data dan informasi yang terkait dengan Debitur, baik data dan informasi pribadi maupun perusahaan, kepada pihak
ketiga, termasuk namun tidak terbatas pada: Notaris, konsultan hukum, pengacara atau kuasa hukum, akuntan publik, jasa penilai

Paraf
publik dan/atau profesi lainnya. Persetujuan Debitur ini tidak diperlukan jika pemberian data dan/atau informasi tersebut adalah
diwajibkan atau diperlukan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pembiayaan, perdata,
pidana maupun dalam rangka kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran utang.

Pasal 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN PEMILIHAN DOMISILI

(1) Semua perselisihan/sengketa yang timbul berkaitan dengan penafsiran atau pelaksanaan Perjanjian Multiguna ini akan diselesaikan
secara musyawarah.
(2) Di dalam hal Para Pihak gagal mencapai penyelesaian secara musyawarah, maka Para Pihak akan menyelesaikan perselisihan /
sengketa yang timbul melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa
Keuangan yang berlaku. Keputusan yang dikeluarkan oleh Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan akan
mengikat kepada Para Pihak untuk mematuhi dan melaksanakannya.
(3) Pilihan penyelesaian perselisihan sengketa melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan tidak
mengesampingkan hak Para Pihak untuk menyelesaikan melalui Pengadilan. Untuk itu Kreditur serta Debitur dengan ini memilih
tempat tinggal (domisili) yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tanpa mengurangai hak Kreditur
untuk memilih tempat tinggal (domisili) yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri lainnya .

Perjanjian Multiguna ini telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan.

Demikian Perjanjian Multiguna ini dibuat dan ditandatangani secara lengkap sebagaimana tanggal yang tercantum di bawah ini oleh Para
Pihak atau para wakilnya yang ditunjuk yang bertindak untuk dan atas nama masing-masing Pihak.

Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal tanda tangan terakhir dicantumkan.

KREDITUR DEBITUR

MUHAMAD YUSUF EDRALIN W ADI WIJAYA SRI DAMAYANTI

Tanggal : Tanggal :

PERNYATAAN DEBITUR

Dengan ini Saya/Kami selaku Debitur menyatakan telah membaca, mempelajari, mengerti dan memahami segala isi dan maksud dari
ketentuan-ketentuan yang diatur oleh Perjanjian Multiguna ini dan setuju untuk mematuhi serta menjalankan hak dan kewajiban berdasarkan
Perjanjian Multiguna ini.

___________________________________________ ___________________________________________

Nama :ADI WIJAYA Nama : SRI DAMAYANTI

Paraf

Anda mungkin juga menyukai