DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
KELAS : VII.8
GURU PEMBIMBING : RINAWATI S.Pd
Penyusun
Kelompok 3
1.Tari Bungong Jeumpa (Aceh)
Tari yang satu ini kini cukup populer karena lagunya dinyanyikan pada ajang Asian
Games 2018 Jakarta dan Palembang. Tari khas Aceh ini memiliki gerakan cukup
simpel dengan dilakukan secara bergantian, duduk dan berdiri.
Sambil menari, para penari juga menyanyikan lagu Bungong Jeumpa yang menjadi
kebanggaan masyarakat Aceh. Lagu dan tarian Bungong Jeumpa melambangkan
keindahan dan kesuburan tanah Aceh.
Bungong Jeumpa sejatinya adalah bunga yang memiliki beragam warna. Bagi
masyarakat Aceh, bunga ini adalah simbol keindahan. Maka, tak heran apabila
Toppers akan sering melihat bunga bungong jeumpa di acara tradisional warga
Aceh
Tari Tanggai merupakan tarian tradisional dari Sumatera Selatan yang juga
dipersembahkan untuk menyambut tamu kehormatan. Berbeda dengan tari Gending
Sriwijaya, Tari Tanggai dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas
daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat
atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang, dan tanggai yang berbentuk kuku
terbuat dari lempengan tembaga.
Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas
Dari Barat Pulau Sumatra, tepatnya di Minangkabau, terdapat tari piring yang punya
gerakan indah dan kaya makna. Tari piring merupakan simbolisasi dari pemberian
persembahan kepada sang pencipta atas keberhasilan panen.
Namun, di masa sekarang tari piring sudah dipertunjukkan secara bebas dalam
berbagai perayaan. Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari yang
memegang dua hingga tiga piring dalam tangannya dan gelang lonceng kecil yang
diikat pada kaki penari.
Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat musik tradisional
Minangkabau yakni bong dan saluang.
Tari Andun adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Bengkulu.
Tarian ini termasuk jenis tarian pergaulan yang biasanya ditampilkan oleh para
penari pria dan penari wanita. Tari Andun merupakan tarian tradisional yang cukup
terkenal di Bengkulu, terutama di daerah Bengkulu Selatan. Tarian ini biasanya
sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, penyambutan, maupun
acara budaya yang diselenggarakan di sana.
Tari Makan Sirih hingga kini masih sering dipertunjukkan dalam perhelatan-
perhelatan besar untuk menyambut tamu. Oleh karena itu, tari ini disebut juga
dengan Tari Persembahan Tamu. Adanya tari penyambutan untuk tamu
menunjukkan bahwa, orang Melayu sangat menghargai hubungan persahabatan
dan kekerabatan (Haji Tengku M. Lah Husny, 2001).
Gerakan Tari Makan Sirih umumnya menggunakan gerakan pada Tari Lenggang
Patah Sembilan. Meskipun demikian, ada perbedaan nama gerakannya di mana
untuk Tari Makan Sirih hanya terdapat 2 gerakan saja, yaitu gerakan lenggang patah
sembilan tunggal dan ganda. Sedangkan pada Tari Lenggang Patah Sembilan
terdapat 3 bagian gerakan, yaitu lenggang di tempat, lenggang memutar satu
lingkaran, dan lenggang maju atau berubah arah (Tengku Mira Sinar, ed., 2009).
Penari Tari Makan Sirih ini harus memahami istilah-istilah khusus dalam tarian
Melayu, seperti igal (menekankan pada gerakan tangan dan badan), liuk (gerakan
menundukkan atau menganyunkan badan), lenggang (berjalan sambil
menggerakkan tangan), titi batang (berjalan dalam satu garis bagai meniti batang),
gentam (menari sambil menghentakkan tumit kaki), cicing (menari sambil berlari
kecil), legar (menari sambil berkeliling 180 derajat), dan lainnya (Sinar, ed., 2009).
7. Tari Gamelan ( Kepulauan Riau)
Tarian Gamelan merupakan salah satu tarian Melayu klassik. Tarian klasik ini mula
di direkodkan dipersembahkan di Istana di empayar Riau dan Lingga dalam kurun
ke-17. Tarian ini yang mana di persembahkan secara eksklusif oleh penari wanita
boleh di pentaskan secara dalaman ataupun persembahan terbuka. Unsur Jawa
boleh di lihat dari segi seni tarian tersebut. Secara estetikanya, tarian ini adalah
sangat cantik dan merupakan bentuk tarian yang paling kaya dari segi jenisnya
dalam kebanyakan kostum tarian Melayu
Tari Sekapur Sirih adalah tarian penyambut tamu di Provinsi Jambi yang diiringi
musik langgam melayu. Seorang seniman bernama Firdaus Chatap menciptakan
tarian ini yang diperkenalkan pada tahun 1962.
Tarian Sekapur Sirih biasanya dilakukan sembilan orang penari perempuan dan tiga
penari laki-laki. Satu penari laki-laki akan membawa payung, dan dua lainnya
berperan sebagai pengawal.
Tari sembah Sigeh Penguten merupakan tari adat budaya lampung yang berasal
dari suku Pepadun. Semula tarian ini di persembahkan untuk menyambut
kedatangan para raja dan tamu-tamu istimewa. Sebagai cara menunjukan
keramahan dan penghormatan. Mungkin karena hal ini kemudian tari sembah sigeh
penguten identik sebagai tari penyambutan. Selain diperagakan diupacara-upacara
adat serta upacara penyambutan tamu agung, tari sembah juga sering di peragakan
di acara pernikahan adat Lampung, fungsinya tetap sama yaitu sebagai upacara
penyambutan untuk para tamu ytari sigeh pengutenang hadir di acara tersebut.
Sebagai sebuah tarian daerah, tari sembah Sigeh penguten dalam setiap
penampilannya sangat menonjolkan ciri-ciri budaya adat istiadat lampung. Terutama
dalam busana yang dikenakan oleh para penari. Busana yang dikenakanoleh para
penari adalah busana asli daerah seperti yang dikenakan pengantin wanita asli suku
Lampung lengkap dengan siger dan tanggainya.
10. Tari Sepen ( Bangka Belitung)
Tarian Hugo dan Huda ini merupakan tarian tradisional dari Kalimantan Tengah
yang termasuk dalam tarian ritual agar para dewa menurunkan hujan ke bumi.
Tarian ini biasanya dilakukan apabila telah berlangsung musim kemarau yang cukup
lama.
Namun tarian ini sendiri merupakan tarian hiburan yang ada pada daerah ini sendiri
dan sering juga dipertunjukkan sebagai tarian hiburan untuk pelepas stress dari
masyrakat yang ada yang disekitar daerah tersebut. untuk tarian Hugo dan Huda ini
sendiri biasanya dilakukan oleh satu orang saja yang menarikan tarian ini, dimana
biasanya tarian ini diiringi dengan alat music kecapi dalam tarian itu sendiri. dan
biasanya tarian ini dilakukan oleh perempuan untuk menghibur para masyarakat.
13. Tari Baksa Kambang ( Kalimantan Selatan)
Tari Baksa Kembang adalah salah satu tarian klasik dari Kalimantan selatan yang di
fungsikan sebagai tarian penyambutan tamu. Tarian ini biasanya dimainkan oleh
penari wanita sebagai penari tunggal atau bisa juga dengan berkelompok dengan
syarat jumlah penari harus ganjil.
Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang berasal dari
Suku Dayak Benuaq dan Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan
Timur.Tarian ini melambangkan kegembiraan dan juga keramah-tamahan suku
Dayak dalam menyambut tamu yang datang ke Kalimantan Timur, baik sebagai
wisatawan, investor, atau para tamu yang dihormati. Tamu-tamu bahkan diajak ikut
menari bersama para penari.
Tari Magunatip atau Tari Lalatip adalah tarian tradisional dari daerah Malinau dan
Tarakan Kalimantan Utara. Pada zaman dahulu tarian magunatip dilakukan sebagai
latihan ketangkasan kaki saat melompat dan menghindari sebuah rintangan.
Hal ini diadakan karena terjadinya perang antar suku. Akan tetapi kini latihan
ketangkasan itu dijadikan sebuah tarian
16.Tari Walijamaliha Banten)
Kata Walijamaliha berasal dari Bahasa Arab yang bermakna daerah yang memiliki
kecantikan atau daya tarik. Adapun tarian ini dibawakan oleh penari wanita dengan
gerak yang ceria serta mengenakan kostum religi, hal ini mencerminkan karakter
masyarakat Banten yang terbuka, riang, ramah, hangat dan enerjik dalam suasana
yang agamis.
Tari cokek adalah tarian akulturasi antara budaya Betawi, Cina dan Banten. Suku
Betawi yang tinggal di sekitar Jakarta atau ibukota dari Indonesia sejak dulu, sangat
mudah untuk berinteraksi dengan suku atau bangsa lain.
Karena itulah, seiring berjalannya waktu, kesenian Betawi pun berkembang dan
bercampur padu dengan kesenian lain. Salah satunya tari Cokek ini, nama Cokek
berasal dari Bahasa Hokkian “chiou-khek” yang berarti menyanyikan lagu.
Tarian cokek ini biasa dimainkan pada saat ada pertunjukan atau pesta hiburan.
Penari Cokek menunjukan kemampuannya sambil menyanyi diiringi oleh alunan
musik Gambang Kromong. Gerakan tarian ini layaknya beradu bokong atau banyak
yang menggoyangkan pinggul
Tari Jaipong atau ada juga yang menyebut nya dengan Jaipongan merupakan jenis
Tari Tradisional Tarian Khas Jawa Barat, tari Jaipong Jawa barat ini cukup populer
dan terkenal di Indonesia dan sering di pentaskan dalam acara pertunjukan
kebudayaan dan seni yang di selenggarakan oleh dinas Kebudayaan dan pariwisata,
bahkan pada saat ini tari jaipong ini sering di pertunjukan pada acara-acara Hajatan
seperti Pernikahan atau Khitanan sehingga menyajikan hiburan untuk seluruh
masyarakat yang ada di daerah tersebut.
19. Tari Bedhaya Ketawang ( Jawa Tengah)
Tari Bedhaya Ketawang adalah sebuah tari yang amat disakralkan dan hanya
digelar setahun sekali pada saat Jumenengan Ndalem (penobatan raja). Konon
didalamnya sang Ratu Kidul ikut menari sebagai tanda penghormatan kepada raja-
raja penerus dinasti Mataram dengan busana pengantin putri basahan dan sangat
cantik, tetapi haya orang tertentu saja yang bisa melihatnya
Tari Golek Ayun-Ayun adalah tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya
Solo. Tarian ini adalah tarian untuk penyambutan tamu kehormatan. Tarian yang
paling sedikit ditarikan oleh 2 penari putri ini, berkisah tentang gadis-gadis yang
sedang beranjak dewasa, dimana mereka sedang senang-senangnya bersolek
mempercantik diri. Tarian ini pada tahun 1976 diperkenalkan oleh Romo Sas sang
penciptanya. Dengan musik iringan gendhing jawa serta kostum dan properti yang
indah, menambah cantik penampilan para penari, sehingga terlihat seperti bidadari.
Pada gerakan lainnya juga terlihat gerakan layaknya si penari sedang menyulam.
Kesenian Reog merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Timur
bagian barat laut dan Ponorogo. Ponorogo disebut sebagai kota asal kesenian reog
yang sebenarnya karena pada gerbang kota Ponorogo dihiasi dengan dua sosok
bagian dari kesenian ini. Dua sosok tersebut adalah Warok dan Gemblak. Kesenian
ini masih sangat kental dengan hal-hal mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
22.Tari Legong (Bali)
Tari Legong adalah tarian klasik Bali yang telah ada sejak abad ke-19. Konon, Tari
Legong terinspirasi dari mimpi seorang Pangeran yang sedang sakit lalu bertemu
dengan dua gadis menari diiringi oleh alunan gamelan.
Tari Legong memiliki gerakan yang cukup kompleks dan terikat dengan tabuhan
gamelan. Alat musik yang mengiringi Tari Legong namanya Gamelan Semar
Pagulingan. Hingga kini di Bali memiliki berbagai macam Tari Legong, khususnya di
Bali Selatan.
Adapun Tari Legong yang cukup populer adalah Legong Lasem (Kraton) yang
dimainkan oleh dua orang legong dan seorang condong. Selain ini, ada Tari Legong
Jobog, Ledog Bawa, Kuntul, Sudarsana, Smaradahana dan lain-lain.
Tari Caci atau adalah tari perang antara sepasang penari laki-laki yang bertarung
dengan cambuk dan perisai. Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak
sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai
(tameng).
Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara
pembukaan lahan, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting
Tari Gandrung merupakan kesenian tari tradisional asal Lombok yang ditarikan oleh
penari wanita yang diiringi dengan seperangkat gamelan. Tarian ini biasanya juga
ditampilkan dengan puisi dan nyanyian.
Meski namanya serupa, tari gandrung asal Lombok berbeda dengan yang ada Jawa
maupun Bali. Perbedaan yang sangat menonjol dapat ditemukan baik pada gerakan,
kostum maupun penyajian pertunjukannya.
Awalnya, tarian ini digunakan untuk menghibur para prajurit setelah pulang dari
medan perang. Dengan iringan dari beberapa perangkat Gamelan yang ada, para
penari wanita menari sambil mengajak satu persatu para prajurit untuk menari
secara berpasangan.
25. Tari Dana- dana ( Gorontalo)
Tari Dana Dana adalah salah satu tarian tradisional dari daerah Gorontalo. Tarian ini
termasuk jenis tarian pergaulan masyarakat yang biasanya ditampilkan oleh penari
pria maupun penari wanita. Selain itu tarian ini juga merupakan perpaduan budaya
Islam dan budaya masyarakat setempat, hal itu terlihat dari gerakan penari dan
pengiringnya. Tari Dana Dana merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup
terkenal di Gorontalo dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan,
perayaan hari besar dan lain-lain.
Tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah
Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan
berbusana adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas
sebagai atribut menarinya. Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian
tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan, terutama di daerah Gowa.
Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat adat maupun hiburan,
bahkan Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di
Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa.
28.Tari Maengket ( Sulawesi Utara)
Tari Maengket adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Minahasa yang
tinggal di Sulawesi Utara. Tarian ini biasanya dilakukan secara masal (penari
dengan jumlah yang banyak), baik penari pria maupun penari wanita. Tari Maengket
ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Utara
dan masih terus dipertahankan sampai sekarang. Tarian ini sering ditampilkan di
berbagai acara seperti panen raya, upacara adat, penyambutan, pertunjukan seni
dan lain-lain.
Tari Balumpa adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Wakatobi, Sulawesi
Tenggara. Tarian ini termasuk tarian pergaulan yang ditampilkan oleh penari wanita
untuk menyambut para tamu terhormat yang datang ke sana. Tari Balumpa ini
merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Tenggara,
khususnya daerah Wakatobi. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti
penyambutan tamu penting, pertunjukan seni, dan festival budaya.
30. Tari Kipas Pakarena (Sulawesi Selatan)
Tari Kipas Pakarena berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Setiap gerakan dari
tarian mencerminkan karakter perempuan Gowa yang patuh, sopan, dan hormat
terhadap laki-laki, khususnya terhadap suami.
Terdapat aturan unik pada tarian ini. Para penari tidak diperbolehkan membuka
matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi.
Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam.
Tari Tide Tide adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Halmahera
Utara, Maluku Utara. Tarian ini biasanya ditarikan secara berpasangan oleh pria dan
wanita pada acara-acara tertentu seperti pesta adat, penyambutan, pernikahan, dan
lainnya.
Tarian Saureka Reka dimainkan oleh muda mudi yang terdiri dari 4 laki-laki dan 4
perempuan. Pada mulanya, tarian ini dimainkan hanya pada saat musim panen sagu
yang merupakan ungkapan rasa syukur rakyat namun pada saat ini tarian Saureka
Reka sudah banyak dimainkan pada pertunjukkan-pertunjukkan.
Properti yang digunakan untuk tarian ini adalah gaba-gaba, tifa, dan totobuang.
Gaba-gaba hanya dimainkan oleh laki-laki sementara perempuan menari
menghindari gaba-gaba. Sedangkan tifa dan totobuang digunakan sebagai musik
pengiring tarian.
Tari Wutukala adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Suku Moy di Papua
Barat. Tarian ini menggambarkan aktivitas masyarakat saat berburu ikan. Biasanya
tarian ini dilakukan secara berkelompok atau berpasangan antara penari pria dan
penari wanita. Tari Wutukala merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup
terkenal di Papua Barat, khususnya daerah pesisir Sorong dimana masyarakat Suku
Moy tinggal. Tarian ini biasanya ditampilkan di berbagai acara seremonial adat di
sana.
Kesenian tari ini tidak diketahui secara pasti asal usulnya. Menurut beberapa
sumber, tarian ini sudah mulai ada sejak tahun 1990-an.
Nama tari Sajojo diambil dari judul lagu yang mengiringinya yaitu Sajojo. Lagu
“Sajojo” merupakan lagu daerah dari Papua yang menceritakan tentang sebuah
kisah perempuan cantik dari desa.
Tari Bakar Batu adalah tarian yang biasa ditampilkan pada acara adat seperti
pernikahan, upacara adat, dan perayaan keagamaan. Tari ini menggambarkan
proses memasak menggunakan teknik bakar batu yang merupakan tradisi kuliner
khas Papua Tengah.
36. Tari Yospan ( Papua Pegunungan)
Tari Yospan berasal dari daerah Pegunungan Tengah Papua. Tari ini merupakan
tarian yang penuh semangat dan diiringi dengan musik khas daerah tersebut. Tarian
ini menggambarkan kegembiraan masyarakat setempat dalam menyambut tamu
atau acara penting.
Tari Cakalele berasal dari Maluku dan juga tersebar di wilayah Papua Selatan.
Tarian ini dilakukan oleh para penari pria yang mengenakan pakaian tradisional dan
membawa perisai serta tombak. Tarian ini menggambarkan semangat para prajurit
dalam mempertahankan wilayahnya dari serangan musuh.
38. Tari Serui ( Papua Barat )
Tari Serui adalah tarian tradisional dari Pulau Serui, Papua Barat Daya. Tarian ini
dilakukan oleh para penari wanita yang mengenakan pakaian tradisional dan diiringi
oleh musik tradisional. Tarian ini menggambarkan kecantikan, keanggunan, dan
keramahan masyarakat setempat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.tokopedia.com/blog/tarian-daerah-edu/?
utm_source=google&utm_medium=organic