Tari Saman
Tari Saman
Tari saman yaitu tarian asal suku hayo yang ada di Aceh. Tari saman ini mulai
dimaksimalkan mulai dari abad ke 14 oleh seorang ulama besar yang bernama Syekh
Saman. Awalnya tarian ini cuma sekadar permainan rakyat yang sebelumnya
diberikan nama Pok Ane.
Kemudian kebudayaan Islampun masuk ke tempat Gayo sehingga dua kultur ini
berakulturasi, dan menyebabkana perubahan mulai dari lagu pengiring permainan Pok
Ane yang sebelumnya cuma sekadar komplemen, sekarang menjadi nyayian yang
dipenuhi oleh arti dan makna kebanggaan untuk Allah. Adat Islam ini juga mengubah
sebagian gerakan tari saman mulai dari gerakan tepukan tangan dan perubahan tempat
duduknya.
Tarian ini tergolong tarian sakral dan hanya ditampilkan di acara-acara tertentu saja.
Selain kesakralannya, tarian ini memiliki gerakan yang sangat unik dan cukup sulit,
sehingga tidak bisa dilakukan oleh sembarang penari. Namun karena itulah, Tari Tor
Tor Sipitu Cawan ini tergolong sebagai tarian yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
Tari Piring
Tari Piring
Tari Piring berasal dari Sumatera Barat, tepatnya di Solok. Pada awalnya, tari piring
dilakukan oleh perempuan dan laki-laki untuk membawakan sesembahan kepada para
dewa sebagai wujud rasa syukur atas masa panen yang memberikan hasil sangat
memuaskan. Mereka menari dengan sangat lincah sembari memegang piring-piring di
telapak tangannya. Terdapat tiga jenis variasi gerakan dalam seni Tari Piring, yaitu
tupai bagaluik (tupai bergelut), bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal
melilit).
4.Tari Tradisional Riau
Tari Makan Sirih hingga kini masih sering dipertunjukkan dalam perhelatan-
perhelatan besar untuk menyambut tamu. Oleh karena itu, tari ini disebut juga dengan
Tari Persembahan Tamu. Adanya tari penyambutan untuk tamu menunjukkan bahwa,
orang Melayu sangat menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan (Haji
Tengku M. Lah Husny, 2001).
Gerakan Tari Makan Sirih umumnya menggunakan gerakan pada Tari Lenggang
Patah Sembilan. Meskipun demikian, ada perbedaan nama gerakannya di mana untuk
Tari Makan Sirih hanya terdapat 2 gerakan saja, yaitu gerakan lenggang patah
sembilan tunggal dan ganda. Sedangkan pada Tari Lenggang Patah Sembilan terdapat
3 bagian gerakan, yaitu lenggang di tempat, lenggang memutar satu lingkaran, dan
lenggang maju atau berubah arah (Tengku Mira Sinar, ed., 2009). Penari Tari Makan
Sirih ini harus memahami istilah-istilah khusus dalam tarian Melayu, seperti igal
(menekankan pada gerakan tangan dan badan), liuk (gerakan menundukkan atau
menganyunkan badan), lenggang (berjalan sambil menggerakkan tangan), titi batang
(berjalan dalam satu garis bagai meniti batang), gentam (menari sambil
menghentakkan tumit kaki), cicing (menari sambil berlari kecil), legar (menari sambil
berkeliling 180 derajat), dan lainnya (Sinar, ed., 2009).
Tari Gamelan
Tari Gamelan
Tarian Gamelan merupakan salah satu tarian Melayu klassik. Tarian klasik ini mula di
direkodkan dipersembahkan di Istana di empayar Riau dan Lingga dalam kurun ke-
17. Tarian ini yang mana di persembahkan secara eksklusif oleh penari wanita boleh
di pentaskan secara dalaman ataupun persembahan terbuka. Unsur Jawa boleh di lihat
dari segi seni tarian tersebut. Secara estetikanya, tarian ini adalah sangat cantik dan
merupakan bentuk tarian yang paling kaya dari segi jenisnya dalam kebanyakan
kostum tarian Melayu
Tari Andun
Tari Andun
Tari Andun adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Bengkulu.
Tarian ini termasuk jenis tarian pergaulan yang biasanya ditampilkan oleh para penari
pria dan penari wanita. Tari Andun merupakan tarian tradisional yang cukup terkenal
di Bengkulu, terutama di daerah Bengkulu Selatan. Tarian ini biasanya sering
ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, penyambutan, maupun acara budaya
yang diselenggarakan di sana.
Gending Sriwijaya merupakan salah satu tarian tradisional khas Palembang, Sumatera
Selatan. Sebenarnya ini tidak hanya sekedar tarian tetapi juga merupakan sebuah lagu.
Melodi lagu Gending Sriwijaya digunakan sebagai pengiring untuk mengiringi tarian
Gending Sriwijaya. Sesuai dengan namanya, tarian dan lagu ini menggambarkan
kejayaan, keagungan, dan keluhuran kerajaan Sriwijaya yang pernah mengalami
kejayaan selama bertahun-tahun dan berhasil mempersatukan wilayah Barat
Nusantara
Tarian ini biasanya ditampilkan secara khusus sebagai tarian untuk menyambut tamu-
tamu kehormatan seperti Duta Besar, Presiden, dan tamu-tamu agung yang lain.
Sekilas, tarian ini mirip dengan Tari Tanggai. Bedanya terletak pada perlengkapan
busana penari dan jumlah penarinya. Dalam sebuah pementasan, penari Gending
Sriwijaya total berjumlah 13 orang. Dari 13 orang tersebut terdapat satu orang sebagai
penari utama. Penari ini membawa tepak, kapur, dan sirih. Sisanya 6 orang sebagai
penari pendamping, dua orang pembawa tombak, dua penari pembawa peridon atau
perlengkapan tepak, satu orang pembawa payung, dan satu orang penyanyi. Pembawa
payung kebesaran dan pembawa tombak adalah pria sedangkan sisanya adalah
perempuan.
Tari Sepen
Tari Sepen
Tari Sepen adalah tarian tradisional masyarakat kepulauan Belitung yang di dalamnya
terdapat unsur gerakan pencak silat. Tarian ini merupakan tari tradisional dari daerah
Bangka Belitung yang sangat kental akan budaya melayu, baik dari segi kostum,
pengiring dan beberapa gerakan di dalamnya. Tari Sepen ini biasanya ditampilkan
sebagai tarian selamat datang pada acara penyambutan tamu besar yang datang
kesana. .
10. Tari Tradisional Lampung
Tari sembah Sigeh Penguten merupakan tari adat budaya lampung yang berasal dari
suku Pepadun. Semula tarian ini di persembahkan untuk menyambut kedatangan para
raja dan tamu-tamu istimewa. Sebagai cara menunjukan keramahan dan
penghormatan. Mungkin karena hal ini kemudian tari sembah sigeh penguten identik
sebagai tari penyambutan. Selain diperagakan diupacara-upacara adat serta upacara
penyambutan tamu agung, tari sembah juga sering di peragakan di acara pernikahan
adat Lampung, fungsinya tetap sama yaitu sebagai upacara penyambutan untuk para
tamu ytari sigeh pengutenang hadir di acara tersebut.
Sebagai sebuah tarian daerah, tari sembah Sigeh penguten dalam setiap
penampilannya sangat menonjolkan ciri-ciri budaya adat istiadat lampung. Terutama
dalam busana yang dikenakan oleh para penari. Busana yang dikenakanoleh para
penari adalah busana asli daerah seperti yang dikenakan pengantin wanita asli suku
Lampung lengkap dengan siger dan tanggainya.
Tari Walijamaliha
Tari Walijamaliha
Kata Walijamaliha berasal dari Bahasa Arab yang bermakna daerah yang memiliki
kecantikan atau daya tarik. Adapun tarian ini dibawakan oleh penari wanita dengan
gerak yang ceria serta mengenakan kostum religi, hal ini mencerminkan karakter
masyarakat Banten yang terbuka, riang, ramah, hangat dan enerjik dalam suasana
yang agamis.
Tari Yapong
Tari Yapong
Tari yapong adalah sebuah tari kontemporer yang berasal dari budaya masyarakat
Betawi, DKI Jakarta. Meski tidak berasal dan berakar langsung dari kehidupan
masyarakat Betawi, tarian yang diciptakan oleh Bagong Kussudiarjo ini sejatinya
bersumber dari pola hidup dan nilai-nilai filosofis yang menjadi dasar kepribadian
masyarakat Betawi. Saat ini tari Yapong semakin dikenal luas. Keindahan gerak yang
berfungsi sebagai hiburan serta nilai pengajaran yang termaktub dalam setiap
gerakannya membuat tarian ini mulai banyak dipelajari untuk kembali dilestarikan
Tari Jaipong
Tari Jaipong
Tari Jaipong atau ada juga yang menyebut nya dengan Jaipongan merupakan jenis
Tari Tradisional Tarian Khas Jawa Barat, tari Jaipong Jawa barat ini cukup populer
dan terkenal di Indonesia dan sering di pentaskan dalam acara pertunjukan
kebudayaan dan seni yang di selenggarakan oleh dinas Kebudayaan dan pariwisata,
bahkan pada saat ini tari jaipong ini sering di pertunjukan pada acara-acara Hajatan
seperti Pernikahan atau Khitanan sehingga menyajikan hiburan untuk seluruh
masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Tari Bedhaya Ketawang adalah sebuah tari yang amat disakralkan dan hanya digelar
setahun sekali pada saat Jumenengan Ndalem (penobatan raja). Konon didalamnya
sang Ratu Kidul ikut menari sebagai tanda penghormatan kepada raja-raja penerus
dinasti Mataram dengan busana pengantin putri basahan dan sangat cantik, tetapi haya
orang tertentu saja yang bisa melihatnya
Kesenian Reog merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Timur bagian
barat laut dan Ponorogo. Ponorogo disebut sebagai kota asal kesenian reog yang
sebenarnya karena pada gerbang kota Ponorogo dihiasi dengan dua sosok bagian dari
kesenian ini. Dua sosok tersebut adalah Warok dan Gemblak. Kesenian ini masih
sangat kental dengan hal-hal mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Tari Golek Ayun-Ayun adalah tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya
Solo. Tarian ini adalah tarian untuk penyambutan tamu kehormatan. Tarian yang
paling sedikit ditarikan oleh 2 penari putri ini, berkisah tentang gadis-gadis yang
sedang beranjak dewasa, dimana mereka sedang senang-senangnya bersolek
mempercantik diri. Tarian ini pada tahun 1976 diperkenalkan oleh Romo Sas sang
penciptanya. Dengan musik iringan gendhing jawa serta kostum dan properti yang
indah, menambah cantik penampilan para penari, sehingga terlihat seperti bidadari.
Pada gerakan lainnya juga terlihat gerakan layaknya si penari sedang menyulam.
Tari Trunajaya
Tari Trunajaya
Menurut sejarah Tari Trunajaya berasal dari bali tepatnya dari Buleleng. Buleleng
terletak di Pulau Bali bagian utara. Tari Trunajaya menggambarkan gerak gerik
seorang pemuda yang baru menginjak dewasa. Gerakannya menggambarkan prilaku
seorang remaja yang enerjik, penuh emosional dan ulahnya senantiasa untuk memikat
hati seorang gadis. Tari Trunajaya termasuk tari putra keras yang
biasa ditarikan oleh penari putri. Pencipta tari Trunajaya adalah Pan Wandres dalam
bentuk kebyar Legong dan kemudian disempurnakan oleh I Gede Manik. Tarian ini
diciptakan pada tahun 1915. Kreasi tarian Trunajaya ini diciptakan untuk sebuah tari
hiburan yang bisa dinikmati saat-saat perayaan tertentu.
Tari Trunajaya termasuk dalam kategori tari Balih-balihan atau sebagai tari hiburan.
Sebagai tari hiburan tarian ini dapat dipentaskan dimana saja. Misalnya di halaman
pura, di lapangan atau panggung tertutup/terbuka, dan di tempat- tempat lainnya.
Tari Lenggo
Tari Lenggo
Tari Lenggo adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Bima, NTB.
Tarian ini dibagi menjadi dua jenis tarian yaitu Tari Lenggo Melayu dan Tari Lenggo
Mbojo. Tari Lenggo Melayu ini merupakan jenis Tari Lenggo yang dimainkan oleh
penari pria, sedangkan Tari Lenggo Mbojo dimainkan oleh penari wanita. Tarian
lenggo awalnya merupakan tarian klasik yang muncul serta berkembang di
lingkungan istana Kerajaan Bima, dan hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu
saja.
Tari Kataga
Tari Kataga
Tari Kataga adalah tarian tradisional sejenis tarian perang yang khas dari Sumba
Barat, Nusa Tenggara Timur(NTT). Tarian ini biasanya dimainkan oleh para penari
pria dengan berkostum adat dan dilengkapi senjata seperti pedang dan perisai. Tari
Kataga ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di NTT,
khususnya Sumba Barat yang merupakan tempat asalnya. Tarian ini biasanya
ditampilkan di berbagai acara adat, penyambutan, maupun pertunjukan budaya.
Tari Monong
Tari Monong
Tari Monong adalah salah satu tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan barat.
Tari Monong juga sering di sebut sebagai tari manang. Tarian ini merupakan tarian
penyembuhan atau tarian penolak penyakit yang di lakukan saat warganya terkena
penyakit.
Tari Hugo
Tari Hugo
Tarian Hugo dan Huda ini merupakan tarian tradisional dari Kalimantan Tengah yang
termasuk dalam tarian ritual agar para dewa menurunkan hujan ke bumi. Tarian ini
biasanya dilakukan apabila telah berlangsung musim kemarau yang cukup lama.
Namun tarian ini sendiri merupakan tarian hiburan yang ada pada daerah ini sendiri
dan sering juga dipertunjukkan sebagai tarian hiburan untuk pelepas stress dari
masyrakat yang ada yang disekitar daerah tersebut. untuk tarian Hugo dan Huda ini
sendiri biasanya dilakukan oleh satu orang saja yang menarikan tarian ini, dimana
biasanya tarian ini diiringi dengan alat music kecapi dalam tarian itu sendiri. dan
biasanya tarian ini dilakukan oleh perempuan untuk menghibur para masyarakat.
Tari Baksa Kembang adalah salah satu tarian klasik dari Kalimantan selatan yang di
fungsikan sebagai tarian penyambutan tamu. Tarian ini biasanya dimainkan oleh
penari wanita sebagai penari tunggal atau bisa juga dengan berkelompok dengan
syarat jumlah penari harus ganjil.
Tari Gantar
Tari Gantar
Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang berasal dari
Suku Dayak Benuaq dan Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan
Timur.Tarian ini melambangkan kegembiraan dan juga keramah-tamahan suku Dayak
dalam menyambut tamu yang datang ke Kalimantan Timur, baik sebagai wisatawan,
investor, atau para tamu yang dihormati. Tamu-tamu bahkan diajak ikut menari
bersama para penari.
Gerakan-gerakan tari Gantar melukiskan orang yang sedang menanam padi. Tongkat
menggambarkan kayu penumbuk untuk membuat lubang di tanah. Sementara bambu
berisi biji-bijian melambangkan benih padi dan wadahnya. Tarian ini tidak hanya
dikenal oleh suku Dayak Tunjung, namun dikenal juga oleh suku Dayak Benuaq.
Tarian Gantar bisa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar
Busai, dan Gantar Senak atau Gantar Kusak.
Tari Magunatip
Tari Magunatip
Tari Magunatip atau Tari Lalatip adalah tarian tradisional dari daerah Malinau dan
Tarakan Kalimantan Utara. Pada zaman dahulu tarian magunatip dilakukan sebagai
latihan ketangkasan kaki saat melompat dan menghindari sebuah rintangan.
Hal ini diadakan karena terjadinya perang antar suku. Akan tetapi kini latihan
ketangkasan itu dijadikan sebuah tarian
Tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah
Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan
berbusana adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas
sebagai atribut menarinya. Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian
tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan, terutama di daerah Gowa. Tarian
ini sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat adat maupun hiburan, bahkan
Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan,
khususnya di daerah Gowa.
Tari Pontanu
Tari Pontanu
Tari Pontanu adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Donggala, Sulawesi
Tengah. Tarian ini biasanya ditarikan oleh para penari wanita dan gerakan dalam
tarian ini menggambarkan aktivitas para wanita yang sedang menenun Sarung
Donggala, yaitu jenis sarung yang khas dari daerah Donggala. Tari Pontanu
merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Tengah,
khususnya di daerah kabupaten Donggala. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai
acara seperti penyambutan tamu penting, festival budaya, bahkan promosi wisata.
Tari Balumpa
Tari Balumpa
Tari Balumpa adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Wakatobi, Sulawesi
Tenggara. Tarian ini termasuk tarian pergaulan yang ditampilkan oleh penari wanita
untuk menyambut para tamu terhormat yang datang ke sana. Tari Balumpa ini
merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Tenggara,
khususnya daerah Wakatobi. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti
penyambutan tamu penting, pertunjukan seni, dan festival budaya.
Tari Maengket
Tari Maengket adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Minahasa yang tinggal
di Sulawesi Utara. Tarian ini biasanya dilakukan secara masal (penari dengan jumlah
yang banyak), baik penari pria maupun penari wanita. Tari Maengket ini merupakan
salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Utara dan masih terus
dipertahankan sampai sekarang. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara
seperti panen raya, upacara adat, penyambutan, pertunjukan seni dan lain-lain.
Tari Patuddu
Tari Patuddu
Tari Patuddu adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Barat.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari wanita dengan gerakannya yang
lemah gemulai dan menggunakan kipas sebagai alat menarinya. Tarian Patuddu
merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Barat dan
sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara penyambutan, pertunjukan seni, dan
festival budaya.
30. Tari Tradisional Gorontalo
Tari Dana Dana adalah salah satu tarian tradisional dari daerah Gorontalo. Tarian ini
termasuk jenis tarian pergaulan masyarakat yang biasanya ditampilkan oleh penari
pria maupun penari wanita. Selain itu tarian ini juga merupakan perpaduan budaya
Islam dan budaya masyarakat setempat, hal itu terlihat dari gerakan penari dan
pengiringnya. Tari Dana Dana merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup
terkenal di Gorontalo dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan,
perayaan hari besar dan lain-lain.
Tari Lenso
Tari Lenso
Tari Lenso adalah salah satu tarian tradisional dari daerah Maluku. Tarian ini
merupakan tarian yang dibawakan oleh para penari wanita dengan menggunakan sapu
tangan atau selendang sebagai ciri khas dan atribut menarinya. Tari Lenso merupakan
salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Maluku dan sering ditampilkan di
berbagai acara yang bersifat adat, hiburan, maupun pertunjukan seni budaya.
32. Tari Tradisional Maluku Utara
Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan
kampung untuk membangun.
Tari Musyoh
Tari Musyoh
Tari Musyoh ini adalah salah satu seni tari yang sangat sakral, tari ini merupakan tari
ritual untuk mengusir para arwah orang yang meninggal akibat hal tertentu, dan pada
umumnya tarian ini ditarikan pada saat terdapat warga dari tanah papua yang telah
meniggal akibat kecelakaan, masyarakat papua mempercayai jika ada seorang yang
meninggal karena kecelakaan maka arwah yang meninggal tersebut tidak akan tenang,
oleh sebab itu dilangsungkanlah ritual Tari Musyoh ini, karena dipercayai dengan
mengadakan Tari Musyoh ini sang arwah dapat tenang.
34. Tari Tradisional Papua Barat
Tari Wutukala
Tari Wutukala
Tari Wutukala adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Suku Moy di Papua
Barat. Tarian ini menggambarkan aktivitas masyarakat saat berburu ikan. Biasanya
tarian ini dilakukan secara berkelompok atau berpasangan antara penari pria dan
penari wanita. Tari Wutukala merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup
terkenal di Papua Barat, khususnya daerah pesisir Sorong dimana masyarakat Suku
Moy tinggal. Tarian ini biasanya ditampilkan di berbagai acara seremonial adat di
sana.
34 PROVINSI TARI
ADAT TRADISIONAL
INDONESIA
NAMA KELOMPOK :
MUHAMMAD RAFLI