ABSTRAK
Ecoprint pada mulanya untuk pemberian cetakan bentuk dan warna alami tumbuhan (daun, bunga,
ranting, kulit) pada bahan kain dengan teknik pukul (pounding) dan kukus (steaming). Prinsipnya adalah
warna alami pada tumbuhan dapat tercetak pada media baru, dan media baru tersebut dapat dilakukan
pengembangan tidak hanya pada bahan kain. Oleh karena itu, artikel ini akan mengkaji media/material
alternatif non tekstil untuk pembuatan karya seni dengan teknik ecoprint. Metode yang digunakan
adalah kualitatif deskriptif. Hasilnya adalah teknik ecoprint dapat diterapkan dalam beragam media baru
yaitu: kulit, kertas, bambu, dan keramik.
ABSTRACT
Ecoprint was originally intended to give prints of natural shapes and colors of plants (leaves, flowers,
twigs, bark) on cloth using pounding and steaming. The principle technique is that natural dye in plants
can be printed on new media, and new media can certainly be developed not only on cloth. Therefore,
this article will examine other media/materials (alternative/non-textile) that can be used to make works
of art using the ecoprint technique. The method used is descriptive qualitative. The ecoprint technique
can be applied to new materials, namely: leather, paper, bamboo, and ceramics.
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-1
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-2
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-3
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
perkembangan ecoprint di Indonesia lebih kayu (Gambar 1a). Banyak variasi teknik
dinamis dengan pengembangan teknik dan pukul yang telah dikembangkan oleh para
produk yang dihasilkan lebih beraneka ecoprinter, namun secara garis besar
ragam. langkah-langkah teknik ini adalah: (1)
Ada berbagai teknik pembuatan Menyiapkan peralatan dan bahan yaitu kain,
ecoprint, namun menurut Ristiani et al., kertas untuk alas (kertas koran), palu kayu,
(2020), secara garis besar ada empat tahapan tawas, serta bahan tumbuhan yang
pokok yang harus dilakukan yaitu: 1) mengandung pigmen-pigmen warna. (2)
Penyiapan bahan baku (treatment kain) dan Pasang lembaran kertas di atas
bahan pelengkap. 2) Proses penataan landasan/lantai untuk melindungi kain agar
komposisi motif yaitu menyusun bunga, tidak kotor, kemudian letakkan kain di atas
dedaunan, ranting kecil, dan/atau kulit kayu kertas tersebut. (3) Susunlah bahan
pada kain. 3) Pencetakan (print) motif pada tumbuhan di atas kain secara artistik/indah,
kain. (4) Fiksasi akhir, apabila diperlukan. kemudian tutup kain lain. (4) Kemudian
Penggunaan bahan-bahan tetumbuhan pukul pelan dan berulang pada kain yang
proses pembuatan ecoprint ini terdapat daun/bunga tersebut agar
menghasilkan jejak motif dan warna tidak mengeluarkan warna secara maksimal dan
dapat dipastikan sama, meskipun dapat meresap pada kain sehingga
menggunakan jenis (daun, bunga, ranting mencetak motif yang diinginkan. (5) Hasil
kecil, kulit) dari tumbuhan yang sama. Hal ini pukulan didiamkan 15 menit, kemudian kain
dikarenakan beberapa faktor dan salah dibuka dan dibersihkan dari sisa-sisa
satunya adalah ecoprint yang
teknik daun/bunga yang menempel, kemudian
digunakan. Ada dua teknik ecoprint yaitu: (1) diangin-anginkan 2-3 hari supaya warna
teknik pukul atau pounding dan (2) teknik lebih meresap pada kain. (6) Selanjutnya
kukus atau steaming (Salma & Ristiani, dilakukan fiksasi dengan cara kain dicelup
2021). Selain itu, ada juga yang pada air yang telah dicampur tawas (70 gram
menambahkan teknik fermentasi daun : 1 liter air) tanpa perlu diperas langsung
(Bahankain, 2020), tetapi setelah dianalisis dijemur sampai kering. (7) Kemudian kain
hasilnya masuk ke dalam dua teknik utama direndam pada air tawas lagi selama 60
tersebut di atas. menit kemudian dikeringkan. (8) Proses
Teknik pukul merupakan teknik selesai dan jadilah kain ecoprint yang sudah
pembuatan motif ecoprint pada kain yang siap digunakan (Salma & Ristiani, 2021).
sederhana dengan cara dipukul Fiksasi adalah penguncian warna agar warna
menggunakan ganden (palu kayu). Proses tidak luntur saat produknya dicuci
pengerjaan ini banyak dipraktikkan oleh para (Pujilestari, 2014).
ecoprinter pemula yang masih belajar. Teknik kukus dilakukan dengan cara
Teknik pukul dilakukan dengan meletakkan mengukus kain yang sudah ditempeli
beberapa daun/bunga di atas kain, berbagai unsur-unsur tumbuhan, kemudian
kemudian memukulnya menggunakan palu digulung, dilapisi (blanket/plastik), ditali
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-4
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
secara kuat dan merata, kemudian dikukus kemudian membentangkan kain sambil
pada panci besar (Gambar 1b). Urutan diangin-anginkan sampai kering, dibiarkan
proses dalam teknik ini tidak mutlak, beroksidasi dengan udara agar pigmen
tergantung pengalamam, pengetahuan, menempel lebih kuat pada kain (Salma &
ketrampilan, serta orientasi wujud Ristiani, 2021). Kain dicuci dengan sabun
motif/produk yang diinginkan. Dewasa ini yang lembut dan dikeringkan. Kain ecoprint
telah beragam inovasi teknik kukus dan telah sudah jadi dan siap digunakan.
menghasilkan peningkatan jejak/warna Untuk mencapai hasil ecoprint yang
ecoprint yang artistik serta semakin kuat berkualitas, selain secara teknis sudah
daya tahan lunturnya. Berikut ini salah satu dilakukan dengan benar, dalam pembuatan
langkah standar teknik kukus yaitu : (1) ecoprint memerlukan kemahiran dalam
Menyiapkan kain polos yang akan dicetak, menyusun unsur-unsur tanaman (daun,
kemudian dicelupkan ke dalam air dan cuka bunga, ranting kecil, kulit kayu) menjadi
(3:1) atau pengolahan penyiapan komposisi yang harmonis/indah. Kemahiran
mordanting kain lainnya sesuai hasil seperti ini melibatkan “rasa” seni dari
pengembangan yang ada/dikuasai. (2) ecoprinter. Penyusunan unsur-unsur
Membentangkan kain pada tanaman dapat menghasilkan tampilan akhir
lantai/permukaan yang rata, kemudian yang bervariasi, ada yang sederhana, ada
menyusun daun/bunga/ranting kecil/kulit yang rumit, ada yang monokrom, ada yang
kayu kain tersebut secara artistik/komposisi 2-3 warna, ada yang warna-warni. Hasil
yang indah. (3) Mengevaluasi hasil ecoprint ini sangat bervariasi sesuai dengan
penataan/komposisi, kemudian lipat kain jenis tumbuhan, bagian tumbuhan yang
menjadi dua bagian sama besar. (4) digunakan, metode pencetakkan, jenis serat
Menempatkan sepotong pipa kecil di bagian (selulosa nabati atau protein), waktu dalam
bawah kain kemudian digulung secara pemrosesan, kualitas air, serta berbagai
perlahan agar hasil penataan daun/bunga faktor lainnya (Lestari, 2017; Ristiani et al.,
tidak rusak, kemudian ditali dengan benang 2020; Salma & Ristiani, 2021). Ada unsur
besar/tali kain/tali plastik melilit di kejutan (surprise) terhadap hasil cetakan,
sepanjang gulungan kain untuk menahan terutama untuk metode pengukusan
posisinya agar tidak terlepas. (5) Mengukus (steaming). Teknik ecoprinting diatas
gulungan kain selama 2 jam agar pigmen merupakan penerapan pada bahan
pada tumbuhan keluar dan meresap, kain/tekstil. Dewasa ini seiring
berpindah ke bahan kain secara maksimal, perkembangannya telah dihasilkan berbagai
menghasilkan motif berupa jejak inovasi penerapan ecoprinting pada
bentuk/warna yang unik. (6) Mengangkat media/material alternatif yang lainnya.
kain dari panci dan melepas ikatan tali,
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-5
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
a b
Gambar 1. Tiga teknik ecoprint (Maharani, 2018; Bahankain, 2020)
a. Teknik pukul (pounding) b. Teknik kukus (steaming)
Perkembangan Estetika dan Desain terukur oleh uji Laboratorium Uji Tekstil
Produk Ecoprint (Ristiani et al., 2020; Salma & Ristiani, 2021).
Kreativitas yang dinamis dalam Kualitas tapak bentuk dan cetakkan
penciptaan ecoprint di Indonesia warna yang bagus dan memiliki daya tahan
menghasilkan menghasilkan beraneka luntur yang baik merupakan peningkatan
ragam produk yang inovatif. Inovasi juga kualitas teknik dan hasil karya yang semakin
menghasilkan nilai keindahan baik sebagai berkualitas sebagaimana tujuan ecoprinter
motif maupun desain produk. Estetika motif berkarya. Semua peningkatan kualitas
antara lain terletak pada: komposisi bentuk, tersebut seiring juga pada peningkatan nilai
warna, tekstur, ketajaman tapak, dan efek keindahan atau estetika dari karya ecoprint
artistik lainnya. Estetika pada desain produk yang dihasilkan. Dalam Gambar 3, secara
antara lain: bentuk yang indah, fungsi sesuai visual terlihat perkembangan kualitas
dengan keinginan hati, warna yang serasi, estetika dari aspek warna dan tapak
komposisi yang atraktif, fasad yang elegan, cetakannya. Ecoprinter dapat berkarya
makna motif yang inspiratif, dan lain selanjutnya yaitu mengerjakan kain ecoprint
sebagainya. Dalam hal ketajaman warna dan mejadi berbagai produk (busana dan
tapak natural bentuk (daun, bunga, ranting, aksesori fesyen), namun dapat juga
kulit) yang dijumpai pada perkembangan berkolaborasi dengan desainer dan penjahit
awal ecoprint di Indonesia, masih banyak menghasilkan produk-produk baru yang
tapak cetakan yang pudar dan warna yang indah dan bernilai guna. Busana dapat
pucat serta mudah luntur. Namun dalam berupa: baju, kebaya, kain panjang,
perkembangannya, dapat dihasilkan kerudung, dan lain sebagainya (Gambar 1).
peningkatan kualitas dari karya ecoprint Aksesori fesyen antara lain: scarf, topi, tas,
yang dihasilkan. Ecoprinter semakin mampu dompet, sepatu, sandal, dan lain sebagainya.
berkarya dengan warna-warna yang kuat, Produk-produk estetik tersebut umumnya
tapak cetak yang jelas, (Gambar 2), serta terbuat dari bahan serat alam yaitu: kain
daya tahan luntur yang semakin kuat dan katun dan sutera. Oleh karena itu, yang akan
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-6
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
dibahas secara khusus dalam artikel ini material non tekstil yaitu: kertas, kulit,
adalah teknik ecoprint pada berbagai bambu, dan keramik.
a b
Gambar 2. Karya ecoprit daun jati (teknik dasar) pada kain (Salma & Ristiani, 2021)
a. Karya ecoprint periode awal b. Perkembangan kualitas karya ecoprint
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-7
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Beberapa referensi tentang penerapan 5) (BertaL, n.d.; Nuryawan et al, 2020; Lilis,
teknik ecoprinting pada material kertas 2020). Keunggulan ecoprint ini dibuat
antara lain: ecoprint pada kertas putih, dengan menggunakan bahan alami tanpa
kertas daur ulang, kertas semen, dan lain- menggunakan bahan kimia dan desain
lain, hasilnya dapat digunakan antara lain yang diperoleh spesifik, eksklusif, tidak
sebagai cover block-note ekslusif (Gambar sama satu dengan yang lain.
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-8
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
atau domba) dengan proses pre-mordant disemprot dengan varnish kulit bening.
dan mordan-in kulit. (2) Menyiapkan alas Namun proses pembuatan ecoprint pada
plastik seukuran kulit dan dibentangkan di kulit dengan jenis kulit vegtan dan vegetable
atas bidang datar. (3) Kulit yang sudah tiris tanned. Pembuatan ecoprint dengan jenis
dibentangkan diatas plastik, kemudian kulit ini tidak bisa direbus karena akan
daun/bunga ditata diatas permukaan kulit. mengakibatkan kulit menjadi susut. Ecoprint
(4) Kulit ditutup dengan kain/blanket yang kulit jenis vegtan tersebut dihasilkan dengan
sudah dicelup dalam larutan warna. (5) cara merebus bagian dari tumbuhan (daun,
Plastik dibentangkan diatas kain blanket. (6) bunga, ranting kecil, kulit kayu) tersebut,
Benda kerja/kulit digulung rapat/padat dan kemudian ditata di permukaan kulit dan
ditali pastik. (7) Dikukus selama 1,5 jam ditutup dengan plastik. Proses dilanjutkan
dalam suhu 80 - 100ºC. (8) Benda dengan menekan dengan cara memukul-
kerja/gulungan kulit dibalik setiap 30 menit. pukul dengan palu kayu secara merata agar
(9) Setelah 1,5 jam, selanjutnya gulungan kandungan warna pada tumbuhan dapat
dibuka, dan daun/bunga dibersihkan. (10) keluar dan meresap di kulit. Setelah itu,
Dalam kondisi masih basah, kulit dikeringkan dengan sinar matahari agar
dibentangkan dengan pembidang, agar menghasilkan warna yang sempurna
permukaan kulit rata/tidak kusut. (11) (Ristiani & Isnaini, 2019; Wulandari, 2020;
Setelah kering kulit dilakukan finishing, Darmawati & Sutopo, 2021).
a b
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-9
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
a b
Gambar 6. Produk ecoprint kulit
a. Tas ecoprint kulit b.Sepatu ecoprint kulit (Wulandari, 2020)
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-10
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
seperti ini akan memberi kenangan khusus permukaan keramiknya. (2) Selanjutnya
(Eskak, 2021) terhadap destinasi wisata keramik yang sudah di-coating dioven
tersebut. terlebih dulu selama dua jam. (3) Keramik
siap di-ecoprint. (4) Daun ditaruh pada
permukaan keramik, kemudian daun itu
dibalut dengan kain/kertas dibungkus
secara merata, dikuatkan lagi dengan ditali
rafia, kemudian diisolatip secara merata
menutupnya, selanjutnya dibungkus
kantong plastik dan ditali agar air tidak
masuk. (5) Kemudian benda kerja dikukus
selama 1,5 - 2 jam. (6) Selanjutnya
Gambar 7. Hasil ecoprint pada bambu (Ninik,
2020) didiamkan dulu sekitar 6 – 12 jam agar
mendingin, setelah itu bungkusan
Ecoprint pada Keramik dilepaskan. (7) Proses ecoprint pada keramik
Keramik adalah produk yang dibuat selesai, namun sebaiknya motif ecoprint
dengan bahan utama tanah liat yang disempot dengan cat bening agar motif
dibentuk dan dibakar dengan suhu 600 - lebih awet dan tidak pudar (Indah, 2020).
1300 ºC sehingga terjadi perubahan sifat Hasil ecoprint pada material keramik/mug
tanah liat menjadi lebih kuat dan tahan air dapat dilihat dalam Gambar 8.
(Astuti, 2008). Keramik dapat digunakan
sebagai media ecoprint, namun teknisnya
berbeda dari teknik media yang
lembut/berpori terhadap penyerapan air
pigmen/tanin tumbuhan. Hal ini karena
kepadatan permukaan, tekstur, serta sifat-
sifat materianya yang berbeda.
Media keramik yang dipakai agar motif
ecoprint terlihat jelas adalah keramik
Gambar 8. Hasil ecoprint pada keramik/mug
berwarna terang atau putih, antara lain
(Kinayar, 2020)
adalah jenis mug. Mug adalah wadah
bertangkai/handle sebagai alat minum KESIMPULAN DAN SARAN
sejenis cangkir yang umumnya digunakan Kesimpulan
untuk meminum minuman panas, seperti Ecoprint pada mulanya hanya
cokelat panas, kopi, atau teh, atau cokelat. diterapkan pada material kain saja, dengan
Adapun tahapan teknik ecoprinting pada teknik pukul (pounding), kukus (steaming),
keramik/mug adalah sebagai berikut: (1) dan pemeraman (ripening). Ecoprint
Keramik diproses coating dulu agar nantinya merupakan teknik untuk memindahkan
objek (motif daun) bisa melekat sempurna di
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-11
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
bahan alam (eco) dengan cara mencetakkan Ecoprinter Club, Ecoprint Indonesia Raya,
(print) ke media/material lainnya. Eksplorasi Ecoprint Market Indonesia, Beasiswa
teknik ecoprint pada berbagai Pascasarjana Pertamina 2011-2013, ISI
media/material baru menghasilkan karya Yogyakarta, FBS UNY, dan Poltek ATK
cetakan yang bagus pada: (1) kertas, (2) kulit, Yogyakarta, dan berbagai pihak yang telah
(3) bambu, dan (4) keramik. Ecoprint memberi informasi dan koreksi pada tulisan
Indonesia memiliki prospek menjadi industri ini.
kreatif yang menguntungkan karena sediaan
bahan tetumbuhan alami yang melimpah DAFTAR PUSTAKA
dan SDM ecoprinter yang kreatif, memiliki Aprita, A. (2019, June 16). Batik Ecoprint Karya
Eri Tembus Pasar Australia.
konsumen untuk kalangan menengah atas
TribunJogja.Com. Retrieved from
serta memiliki prospek sebagai produk https://jogja.tribunnews.com/2019/06/16/
ekspor (tren dunia sustainable fashion dan batik-ecoprint-karya-eri-tembus-pasar-
sustainable craft). australia
Astuti, A. (2008). Keramik, Ilmu dan Proses
Pembuatannya. Yogyakarta: Arindo Nusa
Saran Media.
Perlu dilakukan eksplorasi dan Bahankain. (2020). 3 (Tiga) Macam Teknik Eco-
eksperimen yang berkelanjutan untuk Printing. Retrieved September 24, 2022,
from
semakin meningkatkan kualitas produk
https://www.bahankain.com/2020/12/24/3
ecoprint baik dari segi: bahan, proses -macam-teknik-eco-printing
produksi, ketahanan warna, desain motif, Berta, L. (n.d.). Tutorial Bikin Ecoprint dengan
desain produk, dan selera/kebutuhan pasar, Teknik Pounding. Retrieved September 19,
2022, from
sehingga menghasilkan produk yang estetik, https://www.luciaberta.com/2020/10/bikin-
unggul, berdaya saing, dan disukai ecoprint-dengan-teknik-pounding.html
konsumen. Burns, R. I. (1996). “Paper comes to the West,
800−1400”. Dalam Lindgren, Uta.
Europäische Technik im Mittelalter. 800 bis
KONTRIBUSI PENULIS 1400. Tradition und Innovation (edisi ke-
Irfa’ina R Salma dan Edi Eskak 4th). Berlin: Gebr. Mann Verlag. hlm. 413–
merupakan penulis sekaligus kontributor 422. ISBN 3-7861-1748-9.
Darmawati, E. & Sutopo, S. (2021). Penerapan
utama dalam artikel: Teknik dan Desain
Teknik Ecoprint Pewarna Daun Jati pada
Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Kulit Tersamak Terhadap Ketajaman Warna
Baru (Non Tekstil) ini. dan Ketahanan Luntur. Majalah Kulit
Politeknik ATK Yogyakarta: Berkala
Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, Dan
UCAPAN TERIMA KASIH
Produk Kulit, 20(1), 26–38. Retrieved from
Terima kasih disampaikan kepada Balai http://e-
Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa jurnal.atk.ac.id/index.php/bptkspk/article/vi
Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB), ew/137/96
Eskak,E., Sulistyono, S., Salma, I. R., Mandegani,
Asosiasi Eco-printer Indonesia (AEPI), G.B., Pranoto, D. Y., Parijo, P. (2020). Inovasi
Komunitas Ecoprint Sumatera, Bali Dekorasi Batik pada Mebel Rotan dengan
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-12
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Perekayasaan Alat Pelorod Malam (wax) Ecoprint, Menutup Pameran Virtual Buku
Batik. Balai Besar Kerajinan dan Batik, Seni Jagat Nusantara. Tatajabar.Com.
Badan Penelitian dan Pengembangan Retrieved from
Industri. https://www.tatarjabar.com/2020/09/works
Eskak, E. & Salma, I. R. (2020). Kajian hop-daring-ecoprint-menutup.html
Pemanfaatan Limbah Perkebunan Untuk Maharani, A. (2018). Motif dan Pewarnaan
Substitusi Bahan Pewarna Alami Batik. Tekstil di Home Industry Kaine Art Fabric
Jurnal Industri Hasil Perkebunan, 15(2), 27– “Ecoprint Natural Dye.” i Universitas Negeri
37. Yogyakarta. Retrieved from
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33104/j http://eprints.uny.ac.id/57613/1/skripsi
ihp.v15i2.6331 full.pdf
Eskak, E., Paramadharma, H. & Salma. I. R. Mone, R. (2022). Sukses Mendulang Cuan dari
(2012). Teknologi Ukir Krawangan Pada Usaha Ecoprint. Https://Mnews.Co.Id/.
Bambu Betung Dendrocalamus Asper. Retrieved from
Dinamika Kerajinan Dan Batik, 31(1), 55–66. https://mnews.co.id/read/inspirasi/sukses-
Eskak, E. (2013). Metode Pembangkitan Ide mendulang-cuan-dari-usaha-ecoprint/
Kreatif Dalam Penciptaan Seni. Corak, 2(2), Monoarfa, M. (2022). Pengembangan Produk
167–174. https://doi.org/DOI: Kerajinan Bambu Dengan Teknik Ecoprint
10.24821/corak.v2i2.2338 Pada Kelompok Ekowisata Maleo.
Eskak, E. (2021). Desain Suvenir Khas Papua Universitas Negeri Gorontalo. Retrieved
Mendukung PON XX Papua 2021 Serta from
Bangkitnya Pariwisata dan Industri Kreatif. https://repository.ung.ac.id/skripsi/show/5
Prosiding Seminar Nasional Industri 44415014/
Kerajinan dan Batik, 3(1), Retrieved from Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Bogor:
https://proceeding.batik.go.id/index.php/S Ghalia Indonesia.
NBK/article/view. Ninik, F. R. (2020, March 11). Eksplorasi Flora
Hapsari. A. (2019, October 19). Produk Ecoprint dalam ”Ecoprint”. Retrieved from
Tembus Pasar Luar Negeri. https://www.kompas.id/baca/gaya-
Suaramerdeka.Com. Retrieved from hidup/2020/03/11/eksplorasi-flora-dalam-
https://kumparan.com/tugujogja/batik- ecoprint
ecoprint-khas-brontokusuman-diminati- Nuryawan, A., Risnasari, I., Irwansyah, A.,
pasar-internasional-1rqnLWMttTE Pulungan, W., Sinaga, A. S., Ginting, F. Y. E.,
Indah, M. S. (2020, March 9). Kreasikan Ecoprint (2020). Eco-print on Recycle Paper/
pada Keramik. Jawa Pos. Retrieved from Fabricsas Main Products of Business
https://www.pressreader.com/indonesia/ja Development Program of Intellectual
wa-pos/20200309/282449941080838 Property Campus of Universitas Sumatera
Kasmudjo, K. (2013). Rotan, Bambu, Kelapa, Utara. Journal OfSaintech Transfer (JST),
Kelapa Sawit, Nipah, dan Sagu: Potensi dan 3(1), 1–11.
Daya Guna. Yogyakarta: Fakultas https://doi.org/https://doi.org/10.32734/jst
Kehutanan UGM dan Cakrawala Media. .v3i1.3917
Kinayar, K. (2020). Mug Ecoprint Jember. Pujilestari, T. (2014). Pengaruh ekstraksi zat
Retrieved September 26, 2022, from warna alam dan fiksasi terhadap ketahanan
https://shopee.co.id/MUG-ECOPRINT- luntur warna pada kain batik katun.
i.88717356.9801003213 Dinamika Kerajinan Dan Batik, 31(1), 31–40.
Lestari, R. (2017). Ecoprint, Teknik Pewarnaan https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22322/
Alami yang Unik. Retrieved February 23, dkb.v31i1.1058.g901
2018, from Raharjo, T. (2011). Seni Kriya dan Seni Kerajinan.
http://www.wanita.me/culture/ecoprint/ Yogyakarta: Program Pascasarjana ISI
Lilis. (2020, September 4). Workshop Daring Yogyakarta.
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-13
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-14
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Pertanyaan : Bagaimana cara untuk mengetahui kualitas bahan keramik dan kertas
yang dapat digunakan untuk bahan ecoprint?
Jawaban : Hampir semua bahan keramik seperti gelas piring bisa digunakan asal
polos. Untuk kertas ada beberapa varian, paling baik kertas gambar A3.
Bila ingin bertekstur kertas linen, efek artistik bekas semen, paling baik
menggunakan pounding tanpa mordan
Jawaban : Saat ini belum ada, karena untuk hardware atau home decor lebih
mengutamakan ketahanan lem dan ketahanan luntur terhadap sinar
Pertanyaan : Jika ecoprint diterapkan pada produk tableware keramik sebaiknya jenis
coating yang aman atau food grade apa saja ya?
Jawaban : Untuk coating digunakan yang water based. Keramik untuk pajangan
dapat meggunakan coating secara bebas, tapi untuk keperluan makan
minum sebaiknya digunakan yang food grade. Sejauh ini yang dipakai
masih sebatas yang safe
Salma, I. R. & Eskak, E. Teknik dan Desain Produk Ecoprint dalam Berbagai Material Baru (Non Tekstil) D08-15