Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN UNJUK KERJA

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


TEMA : KEARIFAN LOKAL
TOPIK : PEMBUATAN ECO PRINT

DISUSUN OLEH :

1. Adinda Puteri Maharani


2. Kanaya Dahayu Hanandita
3. Muhammad Alif Fahrozi
4. Muhammad Rafli Nabil Athallah
5. Wildan Ahmad Muttaqin

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA


SMP NEGERI 12 SURABAYA
2022/2023
DESKRIPSI ECOPRINT DAN KEARIFAN LOKAL

Ecoprint berasal dari kata “Eco” yang berarti lingkungan hayati / alam dan “print” yang
artinya mencetak yang berarti Ecoprint adalah mencetak suatu bahan dari alam pada suatu media
tertentu. Ecoprint juga dapat diartikan sebagai teknik cetak dengan pewarnaan kain alami
yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip
pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian
tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Meski hanya mencetak daun, namun ecoprint tidak semudah kita menjiplak daun
dalam sebuah kertas. Karena tidak semua media, terutama kain bisa dibuat untuk ecoprint.
Jadi kain yang bagus untuk ecoprint adalah kain yang sifatnya mudah menyerap, seperti
katun, sutra dan kanvas.

Metode pembuatan batik ecoprint ada 2 yaitu Teknik Pounding & Teknik Steam.
Teknik pounding adalah memukulkan daun atau bunga ke atas kain menggunakan palu.
Teknik pounding ini ibarat mencetak motif daun pada kain. Palu dipukulkan pada daun yang
telah diletakkan di atas kain yang ditutup dengan plastik untuk mengekstrak pigmen warna.
Sedangkan Teknik Steam adalah Teknik yang dilakukan dengan cara contact-printing
dimana media kain di-press dengan bahan ecoprint kemudian dikukus dengan tujuan
mengeluarkan zat warna pada daun yang akan kita cetak pada kain.

Ecoprint memiliki keunggulan diantaranya yaitu ramah lingkungan, tidak


menggunakan bahan kimia, proses pembuatannya mudah, bahannya mudah diperoleh
karena berasal dari dedaunan, bunga maupun ranting tumbuhan serta tidaak
memerlukan mesin sehingga dapat memberikan lapangan kerja yang baru bagi para
masyarakat.

Ecoprint juga memiliki kekuranagan yaitu 1. Hasilnya kemungkinan besar tidak seragam.
2. Belum terstandar. 3. Meski pasarnya ada, namun tidak banyak. 4. Daftar daun dan
bunga untuk ecoprint belum diteliti. 5. Hasilnya kadang tidak bisa terprediksi sama
sekali.
TEKNIK ECOPRINT

Setiap Teknik juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing yaitu:
A. Teknik Pounding
Kelebihan:
1. Tidak perlu treatment daun, karena daengan cara pounding maka jejak daun
sudah akan terlihat.
2. Jejak daun lebih terlihat jelas dibandingkan Teknik steam. Dan pengerjaan lebih
simple.
Kekurangan:
1. Pengerjaan relative lebih lama, karena harus dikerjakan satu persatu.
2. Lebih cocok untuk background warna putih, karena daun terlihat lebih jelas.
3. Kain dapat robek jika dipukul terlalu keras.

B. Teknik Steam
Kelebihan:
1. Lebih cepat dilakukan karena dapat dilakukan secara bersamaan dalam suatu
waktu.
2. Bisa menghasilkan warna monokrom yang banyak diminati.
Kekurangan:
1. Kadang jejak daun kurang terlihat jelas.
2. Warna daun rentan luntur ke kain lainnya, sehingga terlihat seperti ada
bayangan.
3. Kadang ada daun yang perlu ditreatment. Karena jika tidak, maka tidak muncul
jejak pada kain.

Menurut data diatas, kelompok kami lebih memilih menggunakan Teknik Steam.
Meskipun terlihat lebih rumit, kami tetap memilih menggunakan Teknik Steam karena jika
kami menggunakan Teknik Pounding; 1. Kain yang dipukul akan berlubang karena
memukul terlalu keras; 2. Memiliki waktu pengerjaan yang lebih lama; 3. Terkadang
terdapat warna daun yang tidak menempel pada kain.; 4. Diperlukan kesabaran &
ketelitian dalam pengerjaan.

PROSES PEMBUATAN ECOPRINT


A. Alat dan Bahan
Alat:
1. Tali
2. Panci
3. Kompor
4. Plastik tipis
5. Baskom

Bahan:
1. Daun
2. Kain (Mamel)
3. Tawas
4. Abu soda/Soda Ash
5. Cuka
6. Bunga
7. Air

B. Tahapan Pembuatan Ecoprint


Langkah-Langkah:
1. Siapkan Alat & Bahan.
2. Bentangkan plastik pada lapisan paling bawah.
3. Letakkan kain yang sudah dimordanting dengan campuran air tawas & soda ash pada
lapisan atas setelah plastik.
4. Tata bunga/daun yang sudah direndam dengan air cuka dengan permukaan daun
menghadap ke atas.
5. Lalu, tutupi daun dengan kain blanket.
6. Setelah itu, gulung plastik & kain dan ikatlah dengan tali.
7. Siapkan panci dan masukkan gulungan plastic & kain kedalam panci.
8. Kukus gulungan plastik & kain selama 2 jam.
9. Setelah 2 jam, keluarkan kain dari dalam panci.
10. Buka ikatan tali dan buka gulungan plastik & kain
11. Buka satu per satu lapisan kain & plastik.
12. Buang daun yang sudah dipakai.
13. Jemur kain tanpa dicuci.
14. Kain siap digunakan.

HAMBATAN DAN SOLUSI


A. Hambatan yang Dihadapi Dalam Proses Pembuatan Ecoprint
Hmabatan yang dialami:
1. Kesulitan untuk mencari daun yang masih hijau & tidak robek.
2. Kurangnya kerja sama dalam pembuatan batik ecoprint.
3. Terdapat warna daun yang tidak menempel pada kain.

B. Solusi yang Ditemukan untuk Mengatasi Hambatan


Solusi yang ditemukan:
1. Melakukan pencarian daun di daerah yang memiliki daun yang masih hijau & tidak robek.
2. -
3. Mencoba mengamati apakah ada yang salah dalam proses pembuatan.

TUJUAN DAN MANFAAT


A. Tujuan
Tujuan pembuatan batik ecoprint sendiri ditujukan untuk meningkatkan keterampilan
Siswa & Siswi,

B. Manfaat
KESIMPULAN DAN REFLEKSI
“Poin-Poin Penting yang Didapatkan dalam Kegiatan P5 Kearifan Lokal Ecoprint”

JURNAL KEGIATAN P5
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TEMA : KEARIFAN LOKAL
TOPIK : PEMBUATAN ECO PRINT
NO HARI/TANGGAL RANGKAIAN KEGIATAN CATATAN PARAF GURU
KEGIATAN
1 Senin, 7 November 2022 1. Pengenalan kegiatan Ecoprint Anggota yang tidak contoh
2. Pemberian materi Ecoprint partisipatif dalam
dengan narasumber (Nuning kegatan 1. Lukman
Masbakha, S. Pd) (18), 2. Rindi (2)
3. dst
2

10

DOKUMENTASI KEGIATAN
HARI/TANGGAL :
NARASUMBER :

Foto 1 :
Pukul 07.30 – 09.00

Foto 2 :
Pukul

DOKUMENTASI KEGIATAN
HARI/TANGGAL :
NARASUMBER :

Foto 1 :
Pukul 07.30 – 09.00

Foto 2 :
Pukul

dst

Anda mungkin juga menyukai