DISUSUN OLEH :
Ecoprint berasal dari kata “Eco” yang berarti lingkungan hayati / alam dan “print” yang
artinya mencetak yang berarti Ecoprint adalah mencetak suatu bahan dari alam pada suatu media
tertentu. Ecoprint juga dapat diartikan sebagai teknik cetak dengan pewarnaan kain alami
yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip
pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian
tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.
Meski hanya mencetak daun, namun ecoprint tidak semudah kita menjiplak daun
dalam sebuah kertas. Karena tidak semua media, terutama kain bisa dibuat untuk ecoprint.
Jadi kain yang bagus untuk ecoprint adalah kain yang sifatnya mudah menyerap, seperti
katun, sutra dan kanvas.
Metode pembuatan batik ecoprint ada 2 yaitu Teknik Pounding & Teknik Steam.
Teknik pounding adalah memukulkan daun atau bunga ke atas kain menggunakan palu.
Teknik pounding ini ibarat mencetak motif daun pada kain. Palu dipukulkan pada daun yang
telah diletakkan di atas kain yang ditutup dengan plastik untuk mengekstrak pigmen warna.
Sedangkan Teknik Steam adalah Teknik yang dilakukan dengan cara contact-printing
dimana media kain di-press dengan bahan ecoprint kemudian dikukus dengan tujuan
mengeluarkan zat warna pada daun yang akan kita cetak pada kain.
Ecoprint juga memiliki kekuranagan yaitu 1. Hasilnya kemungkinan besar tidak seragam.
2. Belum terstandar. 3. Meski pasarnya ada, namun tidak banyak. 4. Daftar daun dan
bunga untuk ecoprint belum diteliti. 5. Hasilnya kadang tidak bisa terprediksi sama
sekali.
TEKNIK ECOPRINT
Setiap Teknik juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing yaitu:
A. Teknik Pounding
Kelebihan:
1. Tidak perlu treatment daun, karena daengan cara pounding maka jejak daun
sudah akan terlihat.
2. Jejak daun lebih terlihat jelas dibandingkan Teknik steam. Dan pengerjaan lebih
simple.
Kekurangan:
1. Pengerjaan relative lebih lama, karena harus dikerjakan satu persatu.
2. Lebih cocok untuk background warna putih, karena daun terlihat lebih jelas.
3. Kain dapat robek jika dipukul terlalu keras.
B. Teknik Steam
Kelebihan:
1. Lebih cepat dilakukan karena dapat dilakukan secara bersamaan dalam suatu
waktu.
2. Bisa menghasilkan warna monokrom yang banyak diminati.
Kekurangan:
1. Kadang jejak daun kurang terlihat jelas.
2. Warna daun rentan luntur ke kain lainnya, sehingga terlihat seperti ada
bayangan.
3. Kadang ada daun yang perlu ditreatment. Karena jika tidak, maka tidak muncul
jejak pada kain.
Menurut data diatas, kelompok kami lebih memilih menggunakan Teknik Steam.
Meskipun terlihat lebih rumit, kami tetap memilih menggunakan Teknik Steam karena jika
kami menggunakan Teknik Pounding; 1. Kain yang dipukul akan berlubang karena
memukul terlalu keras; 2. Memiliki waktu pengerjaan yang lebih lama; 3. Terkadang
terdapat warna daun yang tidak menempel pada kain.; 4. Diperlukan kesabaran &
ketelitian dalam pengerjaan.
Bahan:
1. Daun
2. Kain (Mamel)
3. Tawas
4. Abu soda/Soda Ash
5. Cuka
6. Bunga
7. Air
B. Manfaat
KESIMPULAN DAN REFLEKSI
“Poin-Poin Penting yang Didapatkan dalam Kegiatan P5 Kearifan Lokal Ecoprint”
JURNAL KEGIATAN P5
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TEMA : KEARIFAN LOKAL
TOPIK : PEMBUATAN ECO PRINT
NO HARI/TANGGAL RANGKAIAN KEGIATAN CATATAN PARAF GURU
KEGIATAN
1 Senin, 7 November 2022 1. Pengenalan kegiatan Ecoprint Anggota yang tidak contoh
2. Pemberian materi Ecoprint partisipatif dalam
dengan narasumber (Nuning kegatan 1. Lukman
Masbakha, S. Pd) (18), 2. Rindi (2)
3. dst
2
10
DOKUMENTASI KEGIATAN
HARI/TANGGAL :
NARASUMBER :
Foto 1 :
Pukul 07.30 – 09.00
Foto 2 :
Pukul
DOKUMENTASI KEGIATAN
HARI/TANGGAL :
NARASUMBER :
Foto 1 :
Pukul 07.30 – 09.00
Foto 2 :
Pukul
dst