Anda di halaman 1dari 18

WORKSHOP

ECOPRINT
Teknik Pounding
Apa itu Ecoprint?

Ecoprint merupakan salah satu teknik pewarnaan yang menggunakan bahan pewarna alam.
Teknik pewarnaan pada ecoprint dilakukan dengan cara mentransfer warna serta bentuk pada media
kain ataupun media lain melalui kontak langsung. Teknik Ecoprint dipelopori pertama kali oleh
India Flint (Presinawangi dalam Isnaini,2017). Pada teknik ecoprint lebih banyak memanfaatkan
bagian dari tumbuhan terutama bagian daun, bunga, buah, batang, dan akar. Hasil dari teknik
kerajinan ecoprint sangat bervariasi sesuai dengan jenis tumbuhan apa yang digunakan, bagaimana
bentuk daunnya, berapa lama pengolahannya, kondisi pH air, kualitas air kandungan mineral, dll
(menurut Lestari dalam Isnaini, 2017).
3 Teknik Dasar Ecoprint

01 Pounding(pukul)
Teknik yang paling sederhana karena
Steaming(dikukus)
02
Teknik ini cukup rumit karena
cara ini hanya meletakkan daun atau memerlukan bahan yang cukup
bunga diatas kain lalu dipukul banyak, seperti pipa, alat kukus,
menggunakan palu. cuka dan lain-lain.

03 Fermentasi
Melakukan perendaman daun
menggunakan air cuka yang
kemudian dipukul seperti pada teknik
pounding.
Hal yang harus diperhatikan dalam
membuat ecoprint

1. Media/kain yang digunakan harus berasal dari serat alam.

2. Tidak semua jenis daun dapat digunakan untuk proses ecoprint.


Beberapa jenis daun dengan tannin cukup tinggi mudah
mengeluarkan warna. Sedangkan beberapa daun memerlukan
treatment terlebih dahulu.
Alat dan Bahan

Alat

1. Hammer/ pukul
2. Plastik
3. Alas Bahan
4. Ember
5. Kuas 1. Kain
2. Daun dan bunga
3. Tawas dan tunjung
Tahapan membuat ecoprint
teknik pounding
1. Siapkan kain putih polos dan air yang sudah diberi tawas.
2. Masukkan kain putih polos tersebut kedalam campuran air tawas dan rendam
selama satu malam.
3. Jemur kain tersebut sampai kering.
4. Setelah kering, bentangkan kain tersebut dan susun daun diatas kain
5. Tutup daun tersebut dengan plastik agar daun yang di pukul dapat menempel
sempurna pada kain.
6. Pukul secara merata daun tersebut sampai getah daunnya terserap dan
membentuk motif daun di atas kain. Semakin sering dipukul maka warna yang
dihasilkan akan semakin baik.
7. Jika pola sudah terlihat, angkat daun dari atas kain.
8. Setelah dipastikan benar-benar menyerap, bilas dengan air yang sudah diberi
tawas/tunjung lalu dijemur.
9. Setelah kering, kain direndam kembali dengan air tawas/tunjung untuk
melakukan fiksasi selama 1 jam lalu dijemur agar warna daun tidak luntur saat
dicuci.
10. Proses selesai.
Dokumentasi proses

Pict by @masterecoprint_id
Pict by @masterecoprint_id
Pict by @masterecoprint_id
Pict by @masterecoprint_id
Pict by @masterecoprint_id
Pict by @masterecoprint_id
Hasil Karya

Pict by @masterecoprint_id
Pict by @masterecoprint_id
Pict by @masterecoprint_id
Pict by @masterecoprint_id
TERIMAKASIH
SELAMAT BERKARYA

Anda mungkin juga menyukai