Anda di halaman 1dari 15

MODUL PRAKTIKUM

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Oleh :
Rahma Dewi, ST., M.I.L

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)


STKIP AL AMIN INDRAMAYU
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assallammualaikum Warrahmatullohi Wabarokatuh

Puji Syukur atas rahmat, hidayah,serta inayah Allah Subhanallohu wata’ala, serta shalawat
serta salam semoga tercurah pada Baginda Nabi Muhammad SAW. Kami memuji-Nya dan
bershalawat sebagai ucapan rasa syukur karena telah diperkenankan untuk menyelesaikan
Modul Praktikum Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup Program Studi IPA STKIP
ALAMIN INDRAMAYU.

Modul Praktikum ini diharapakn dapat menjadi panduan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Lingkungan Hidup pada Mata Kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup. Sehingga modul ini dapat membantu setiap mahasiswa dalam melaksanakan
praktikum dan dijadikan pedoman untuk memperkenalkan pada halayak ramai (lingkungan
sekitar) mengenai kegiatan-kegiatan pelestarianlingkungan. Saran dan masukan yang
membangun juga sangat diharapkan oleh kami agar modul ini dapat terus berkembang ke arah
yang lebih baik.

Wassallammu’alaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh

Indramayu, September 2021

RAHMA DEWI, ST., MIL


MODUL : KOMPOSTING TAKAKURA

1. Tujuan Praktikum
Memberikan pemahaman kepada Mahasiswa mengenai pengelolaan sampah organik agar
bermanfaat untuk lingkungan.
2. Alat dan Bahan
A. Alat
 Keranjang berlubang
 Kardus bekas, ukuran kardus air mineral 250ml
 Kain kasa atau bantalan sekam
 Sekop atau sendok semen
 Starter atau bakteri pengurai

B. Bahan
 1 ember semen dedak
 3 ember sekam
 1/3 ember tanah
 1/3 ember humus
 1/3 ember pupuk kandang
 1 ember air sumur
 5 sendok makan gula pasir

3. Dasar Teori
Takakura merupakan metode pengomposan kering yang cocok untuk sampah organik dapur
rumah tangga. Mengapa? Karena relatif mudah dalam penggunaan dan pembuatannya,
prosesnya tidak menimbulkan bau yang menyengat, bisa ditempatkan disudut ruangan manapun
sehingga meningkatkan pola hidup sehat keluarga. Selain itu pupuk kompos yang dihasilkan
dapat bermanfaat untuk kesehatam tanaman dirumah kita dengan catatan sesuai takarannya.

A. Cara Membuat Keranjang TAKAKURA


1. Lapisi dinding keranjang dengan kardus bekas
2. Simpan bantalan sekam sebagai alas keranjang
3. Masukan starter 1/3 keranjang kemudian tutup dengan bantalan sekam dan tutup
keranjang
4. Biarkan selama kurang lebih 1minggu sampai strater siap digunakan sebagai wadah
pembuatan kompos.

Gambar 1
Keranjang Takakura

B. Menggunakan Keranjang TAKAKURA


1. Siapkan sampah dapur yang sudah disimpan dalam jangka waktu tertentu (misalkan
sampah dapur 3hari/1minggu) sesuai aktifitas dapur dirumah masing-masing.
2. Gali lubang dengan sekop pada starter yang volumenya disesuaikan dengan jumlah
sampah yang akan dibuang.
3. Masukkan sampah
4. Timbun sampai terkubur starter atau aduk sampai rata
5. Tutup dengan bantalan sekam
6. Tutup keranjang
Gambar 2
Proses Pembuatan Starter Kompos Hingga Masa Panen

Masa panen kompos yaitu 40 hari, sehingga sebelum 40 hari starter terus diberikan sampah
dan setelah 40 hari makan kompos siap dipanen dan digunakan untuk kebutuhan
pemumpukan atau media tanam. Sesuaikan dengan keutuhan.

C. Perawatan Keranjang TAKAKURA


Perawatan keranjang TAKAKURA tidak terlalu sulit, diantaranya
 Simpan ditempat kering
 Jika kompos didalam keranjang terlalu kering tambahkan sedikit air gula sehingga
lebih lembab / basah
 Jika terlalu basah maka tambahkan sekam atau serbuk gergaji atau daun kering,
sehingga lebih hangat.
Setelah panen kompos, setelah 40 hari pembuatan, makan starter bisa ditambahkan kembali
atau menggunakan sisa kompos yang ada, tinggal menambahkan sampah kembali.

4. Tugas Pasca Praktikum


Masing-masing mahasiswa atau /kelompok membuat laporan progres keranjang TAKAKURA
selama 40 hari (sampai panen). Penelitian / kontroling setiap 3 hari - 1 minggu sekali untuk
mengetahui kondisi Starter, keranjang dan penguraian sampah. Jika terjadi ketidak sesuaian
atau temuan, segera dicatat dan melakukan perlakuan sesuai prosedur perawatan keranjang
TAKAKURA.

LAMPIRAN
FORMAT LAPORAN PENELITIAN

Nama / Kelompok / Semester:


Waktu Pembuatan Starter :

NO Tgl/bln/thn Pengamatan Kondisi Penanganan


Ke-
1
2
3
4
5
*dilakukan pengamatan selama 40hari / 5minggu

Hasil Panen :
……………………………………………………………………………………………………….
Contoh :Hasil panen kompos Takakura baunya segar (bau sayuran dan buah), medianya hangat
apabila dipegang, terlihat serat-serat putih, tidak basak tapi lembab, tekstur warnanya seperti tanah,
warna coklat kehitaman.

LAPORAN :

Laporan kegiatan praktikum, dibuat kelompok dan ada laporan kemajuan sampai akhir UAS. Setiap
pertemuan praktikum dilaporkan. Bentuk laporan dibuat tabel dan bukti foto, diarsipkan dalam map
snelhekter dan akhir perkuliahan (UAS) dikumpulkan bersama file-laporan keseluruhan praktikum.
Dokumentasi :
A. Proses Pembuatan Kompos
1. Pencampuran semen dedak dengan tanah dan sekam

2. Pencampuran humus dan pupuk kandang

3. Pencampuran gula pasir dan tanah dan air sumur


4. Pengadukan semua bahan
MODUL : PRAKTIKUM SAMPAH NON ORGANINK
Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi
masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah anorganik adalah sampah yang sudah
tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan
pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan
tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
Manfaat Sampah Anorganik
manfaat sampah anorganik yang bisa kita manfaatkan adalah dengan membuat kerajinan dari sampah /
limbah tersebut. Misalnya sampah plastik dapat dibuat tas, taplak meja makan, pernak pernik.
Pengelolaan sampah agar memiliki nilai ekonomis

Anda bisa mengelola sampah dengan prisnsip 3R. (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Pengelolaan
sampah dengan sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Sebab menangani sampah
dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian akan timbulnya penyakit
dari sampah.
1. Reuse(penggunaankembali)
Reuse adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama
ataupun fungsi yang beda.
2. Reduce(Pengurangan)
Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah

3. Recycle(daurulang)
Recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.

Contoh kegiatan reuse (penggunaan kembali) sehari-hari:


1. Menggunakan kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi yang lain.
Memakai kertas yang masih kosong untuk keperluan menulis
2. Contoh kegiatan reduce (penggurangan) sehari-hari:

Memilih produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang


Hindari pengunaan dan pemakaian produk yang menimbulkan banyaknya sampah
Menggunakan produk yang bisa diisi ulang kembali
Menghindari penggunaan barang yang tidak peru

3. Contoh kegiatan recyle (daur ulang) sehari-hari:

Olah sampah plastik menjadi kerajinan tangan

TUGAS :
Buatlah kreasi kerajinan dari sampah an-organik yang ada disekitar rumah mu, menjadi lebih
bermanfaat dan bisa juga bernilai ekonomi. Tugas individu (/mahasiswa bukan kelompok).

Referensi : https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-dan-pengelolaan-sampah-
organik-dan-anorganik-1
MODUL : PEMBUATAN ECOBRICK

Alat dan Bahan:


1. Botol bekas air mineral 1 liter
2. Sampah plastik (bekas kopi, pemberish pakaian,pembersih lantai, dsb)
3. Tongkat kayu kecil
Tahapan Pembuatan:

Hasil :

Nama : Foto hasil Keterangan


NIM :
MODUL : BUDIKDAMBER

Seiring dengan perkembangan pembangunan, lahan untuk budidaya ikan ataupun berkebun semakin
terbatas, sedangkan kebutuhan protein nabati dan hewani semakin terus bertambah. Budidaya Ikan
dalam Ember (Budikdamber) menjadi solusi potensial bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan
yang sempit dengan penggunaan air yang lebih hemat, mudah dilakukan oleh masyarakat di rumah
masing-masing dengan modal yang relatif kecil, serta akhirnya mampu mencukupi kebutuhan gizi
masyarakat. Selain itu, bagai “Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”, Budikdamber juga
merupakan cara lengkap untuk budidaya ikan dan menanam sayur dalam satu media yang sama yaitu
ember.

Sistem kerja dari Budikdamber adalah membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu ember yang
merupakan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran). Namun, perbedaannya adalah
Budikdamber tidak serumit akuaponik yang membutuhkan pompa dan filter yang akhirnya
membutuhkan listrik, lahan yang luas, biaya yang mahal, dan rumit. Budikdamber justru memiliki
keunggulan seperti hemat air, zero waste, perawatan yang mudah, dan tanpa bahan kimia.

JENIS IKAN

Tidak semua ikan dapat dibudidayakan dengan teknik Budikdamber ini. Hanya ikan yang tahan oksigen rendah
yang cocok dibudidayakan, seperti ikan lele, patin, betok, gabus, dan gurame.

JENIS TANAMAN

Jenis tanaman yang dapat ditanam tergantung dari jenis media yang digunakan. Untuk sayuran seperti kangkung,
genjer, dan bayam Brazil dapat dibudidayakan menggunakan media arang. Sedangkan media berupa AKT
(arang, kain, dan tanah) dapat digunakan untuk semua jenis sayuran.

PERALATAN DAN BAHAN

Peralatan dan bahan yang digunakan untuk membuat Budikdamber tidaklah sulit, yaitu antara lain:

1. Ember 80 liter
2. Arang batok kelapa

3. Gelas plastik

4. Benih lele

5. Tang

6. Kawat

7. Bibit kangkung

8. Solder

CARA MEMBUAT

A. Persiapan Media Tanam Sayur


1. Lubangi gelas plastik 10 buah dengan solder.
2. Potong kangkung, sisakan bagian bawah.

3. Masukkan kangkung ke dalam gelas.


4. Isi gelas dengan arang batok kelapa antara 50 sampai 80 persen ukuran gelas.

5. Potong kawat kurang lebih 12 cm dan buat model kait yang bisa dijadikan pegangan gelas di ember.

B. Persiapan Media untuk Budikdamber


1. Isi air 60 liter ke dalam ember, diamkan kurang lebih 1-2 hari.
2. Masukkan benih ikan lele, diamkan 1-2 hari.

3. Rangkai gelas kangkung di pinggir ember.

PEMELIHARAAN

Tidak cukup hanya sampai dalam tahap pembuatan. Pemeliharaan untuk Budikdamber ini juga diperlukan guna
mencapai hasil yang maksimal. Pemeliharaan untuk Budikdamber tidaklah sulit, tetapi dibutuhkan konsistensi
dalam pemeliharaannya, yaitu dengan cara:

1. Ember diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari maksimal.


2. Kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3.

3. Apabila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang, karena kangkung akan keriting dan mati.

4. Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran sekenyangnya. Dapat diberikan 2-3 kali dengan waktu tetap.

5. Apabila nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk (NH3, H2S), dan ikan menggantung (kepala di atas,
ekor di bawah), ganti air atau sipon (penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang). Biasanya 10-14 hari
sekali.

6. Penyedotan dapat 50-80 persen dari keseluruhan air atau dapat seluruhnya apabila diperlukan. Kemudian
ganti dengan air bersih.

7. Kangkung yang membesar membutuhkan air yang lebih banyak sehingga tambahkan air setinggi leher
ember.

PANEN

Ketika pemeliharaan yang rutin sudah dilakukan, maka kita dapat mencapai hasil yang maksimal pada tahap
panen. Prosedur untuk memanen hasil dari Budikdamber ini yaitu:

1. Panen kangkung pertama adalah 14-21 hari sejak tanam.


2. Sisakan bagian bawah tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali.

3. Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali.

4. Panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, jika benih bagus dan pakan baik.

5. Tingkat bertahan hidup (survival) ikan adalah 40-100 persen.

6. Panen ikan dapat dilakukan dengan cara diserok atau dikuras.

LAPORAN :

Laporan kegiatan praktikum, dibuat setiap mahasiswa dan ada laporan kemajuan sampai akhir UAS. Setiap pertemuan
praktikum dilaporkan. Bentuk laporan dibuat tabel dan bukti foto, diarsipkan dalam map snelhekter dan akhir
perkuliahan (UAS) dikumpulkan bersama file-laporan keseluruhan praktikum.

Referensi:
Nursandi, J. 2018. Budidaya Ikan Dalam Ember “Budikdamber” dengan Aquaponik di Lahan Sempit.
Dipublikasikan dalam Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri
Lampung, Lampung: 08 Oktober 2018. Hal 129-136.

Kompas.com. (2020, 04 Mei). Ramai Soal Budikdamber, Berikut Cara Ternak Lele dan Tanam
Kangkung dalam Ember. Diakses pada 21 Juli 2020,
dari https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/04/182000065/ramai-soal-budikdamber-berikut-cara-
ternak-lele-dan-tanam-kangkung-dalam?page=all

MODUL : MENANAM MANGROVE

Menurut Dewi, R (2011) kawasan pantai berhutan bakau (mangrove) dilakukan untuk
melestarikan hutan bakau sebagai pembentuk ekosistem hutan bakau (mangrove) dan tempat
berkembang biaknya berbagai biota laut disamping sebagai pelindung pantai dari pengikisan
laut serta pelindung usaha budidaya dibelakangnya termasuk peruntukan tambak. Zona
penyebaran mangrove pun harus sesuai dengan zona alamiahnya. Zona mangrove didasarkan
pada :
1. Frekuensi penggenangan oleh pasang surut;
2. Tingkat salinitas; dan
3. Jenis mangrove yang dominan.
Oleh karena itu penanaman mangrove yang sesuai dengan zona alamiah mangrove dapat
memperbaiki keadaan lingkungan disekitar

Sumber : Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Environmental Management Development In
Indonesia (EMDI), Jakarta, 1995.

Tanaman mangrove memiliki manfaat yang multifungsi (Kantor Menteri Negara Lingkungan
Hidup dan Environmental Management Development In Indonesia (EMDI), 1995), yaitu :

1. Fungsi Lindung/Ekologis
a) Pelindung pantai penahan abrasi, penahan angin badai, penahan banjir.
b) Mempercepat perluasan pantai karena terjadi pengendapan lumpur.
c) Mencegah intrusi air laut ke daratan, meningkatkan fungsi tata air menyerap bahan
pencemar dari limbah industri dan limbah rumah tannga.
d) Temat memijah dan berkembangbiak berbagai macam ikan, udang kepiting,
kerang-kerangan, katak dan biota laut lainnya.
e) Tempat berlindung dan berkembangbiak berbagai jenis burung, mama-lia, buaya,
biawak, ular, kera ekor panjang, bekantan, lutung dan serangga.
f) Sebagai pengatur suhu udara, penghasil oksigen dan sebagainya.
2. Fungsi Ekonomis
a) Keperluan runah tangga, kayu bakar, arang, bahan bangunan, bahan makanan dan
obat – obatan
b) Keperluan industri, bahan baku kertas, bahan baku tekstil, bahan baku kosmetik,
penyamak kulit dan bahan pewarna.
c) Penghasil bibit ikan, nener udang, kepiting, kerang-kerangan, madu, dan telur
burung.
d) Sebagai tempat pariwisata dan tempat penelitian serta pendidikan.

KEGIATAN :
Mebuat suatu kegiatan penanaman mangrove di Kawasan Pesisir Indramayu dengan lokasi
dan kerjasaam dengan pihak terkait, sesuai diskusi bersama.

LAPORAN BERBENTUK MAKALAH


1. Makalah dibuat / individu Mahasiswa sebagai nilai UAS
2. Outline Makalah :
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
SUSUNAN KEPANITIAAN
KATA PENGANTAR
LATAR BELAKANG KEGIATAN
WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN
LAPORAN KEGIATAN PENANANAMAN MANGROVE
LAMPIRAN
LEMBAR KERJASAMA (jika ada)

3. PENGUMPULAN DILAKUKAN 1 MINGGU SETELAH KEGIATAN PENANAMAN


MANGROVE

Anda mungkin juga menyukai