Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENGURANGAN SAMPAH PLASTIK

MENGGUNAKAN METODE ECOBRICK

SANGGA I
Apa itu Ecobrick?

Ecobrick berasal dari dua kata dalam bahasa inggris, yaitu “ecology” dan “brick”.
Di mana ecology menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam
sekitarnya (lingkungannya). Adapun brick berarti bata, batu, batu merah/tembok.
Dua kata ini jika digabungkan menjadi “ecobrick” dapat diartikan bata ramah
lingkungan.

Ecobrick adalah teknik pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol-botol
plastik bekas yang di dalamnya telah diisi berbagai sampah plastik hingga penuh
kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Setelah botol penuh dan keras,
botol-botol tersebut bisa dirangkai dengan lem dan dirangkai menjadi meja, kursi
sederhana, bahan bangunan dinding, menara, panggung kecil, bahkan berpotensi
untuk dirangkai menjadi pagar dan fondasi taman bermain sederhana bahkan
rumah
Sejarah Ecobrick
Salah satu pemimpin utama gerakan ecobrick dunia yaitu Russel Maier. Russel
yang merupakan seorang desainer regeneratif dari Kanada ini telah
mengembangkan teknologi ecobrick sejak tahun 2012 di Philippines dan Bali.
Keahliannya adalah memicu ecobricking menjadi gerakan komunitas, kota dan
Negara. Ecobrick adalah suatu sistem untuk mengelola dan menggunakan ulang
sampah plastik. Program ecobrick sebagai suatu sistem pengelolaan sampah
berkelanjutan, dengan cara yang sederhana dan bahan yang terjangkau
diharapakan dapat meningkatkan partisipasi maysarakat dalam pengelolaan
sampah berkelanjutan

Cara Membuat Ecobrick Secara Mandiri

Sangat sederhana bentuknya dan sama sekali tidak mengeluarkan biaya, inovasi
pengelolaan limbah yang satu ini dapat dibuat secara mandiri dengan mudah.
Nah, jika Anda tertarik untuk membuatnya, berikut ini adalah sejumlah bahan dan
langkah-langkah pembuatannya.

Bahan-Bahan

1. Botol Plastik 500 ml (untuk wadah)


2. Sampah plastik
3. Sendok
Langkah-Langkah

1. Cuci dan sterilkan semua elemen plastik maupun perlengkapan


menggunakan sabun anti bakteri. Pensterilan elemen-elemen plastik sangat
diperlukan untuk menghilangkan bakteri yang melekat.
2. Keringkan semuanya menggunakan lap bersih
3. Masukkan sampah plastik yang Anda miliki kedalam botol tersebut. Jika
sampah plastik berukuran besar, potong menggunakan gunting
4. Padatkan sampah plastik menggunakan ujung bawah sendok ke seluruh
ruangan botol. Jangan sampai kempes atau mengeluarkan bunyi jika
ditekan dari luar.
5. Tutup botol tersebut dan Anda sudah menyelesaikan satu buah ecobrick.

Apa Manfaat Ecobrick?


Manfaat utama dari pembuatan ini tentu datang dari aspek pengelolaan limbah
plastik. Dimana dibanding membuang membakar atau menimbun sisa-sisa plastik
yang berpotensi menjadi faktor pencemaran alam, Anda dapat memanfaatkan
sisa-sisa plastik tersebut menjadi material pembentuk Ecobrick.
Selain mengakomodasi pengelolaan limbah plastik, inovasi limbah yang satu ini
diketahui juga memiliki berbagai manfaat lainnya. Adapun manfaat tersebut bisa
ditinjau dari sisi fungsional dan sisi ekonomis.
Dari sisi fungsional, manfaat ecobrick diketahui sering menjadi material dasar
dalam memproduksi sebuah barang. Mulai dari pembuatan furnitur, perabotan
indoor, hingga material pembentuk sebuah bangunan semisal dinding sebuah
ruang. Meskipun sederhana bentuknya, Ecobrick benar-benar dapat menjadi
material substitusi bangunan seperti batu bata merah atau batako.
Beberapa komunitas pecinta lingkungan pun banyak yang mengembangkan
bangunan dan fasilitas ramah lingkungan dengan bermodalkan Ecobrick ini loh!
Selaras dengan sisi manfaat fungsional sebelumnya, manfaat Ecobrick sebenarnya
juga memiliki nilai ekonomi. Selain dapat mengirit biaya pembuatan produk-
produk yang disebutkan sebelumnya, Anda pun bisa menjualnya ke pasaran. Saat
ini, Ecobrick banyak dijual ke platform-platform jual beli online. Bahkan, sejumlah
bank Sampah di beberapa wilayah di Indonesia pun bersedia
membeli ecobrick dengan sejumlah uang tunai. Menarik bukan?
~SKBPURWOKERTO~

Anda mungkin juga menyukai