KESEHATAN LINGKUNGAN
Anggota Kelompok 14 :
HALAMAN ...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................
BAB 2 PERMASALAHAN...................................................................................
BAB 4 PENUTUP................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN.........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Penduduk di dunia sendiri tidak pernah lepas dari sampah plastik dan
hampir setiap hari selalu ada sampah sampah plastik yang kita buang. Hampir
disetiap lokasi di mana terdapat aktivitas akan berpotensi memproduksi
sampah, misalnya di rumah, di kantor, di kantin, terutama di swalayan atau
tempat umum lainnya. Oleh karena itu, jika tidak dikelola dengan baik maka
sampah tersebut akan selalu ada di sekitar dan jumlahnya akan semakin
bertambah. Jumlah dan laju penduduk perkotaan yang cenderung meningkat
mengakibatkan sistem infrastruktur yang ada menjadi tidak memadai, karena
penyediaannya lebih rendah dibandingkan dengan perkembangan penduduk.
Desentralisi sampah yang menekankan penyelesaian masalah sampah tidak
ditumpukkan pada pemerintah lewat konsep TPA semata, akan tetapi tersebar
di sumbernya masing-masing yaitu di tingkat rukun warga (Khalil et al, 2021).
Umumnya masyarakat membuang sampah botol plastik di tempat-tempat
umum seperti di sungai, jalan, atau halaman kosong. Pembuangan sampah
botol plastik yang tidak terkendali dan tidak pada tempatnya menjadi suatu
masalah yang sangat mengkhawatirkan. Masyarakat secara umum belum
mampu mengolah sampah dengan baik akibatnya terjadi penumpukan sampah
botol plastik. Dampak negatif sampah diantaranya:
1) Dampak terhadap kesehatan
a) Menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan vector
penyakit seperti lalat, kecoa atau tikus.
b) Jumlah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akan
meningkat karena vektor penyakit hidup dan berkembang biak
dalam sampah kaleng ataupun ban bekas yang berisi air hujan.
c) Terjadi kecelakaan akibat pembuangan sampah sembarangan
seperti luka akibat benda tajam seperti besi, kaca, dan
sebagainya
d) Gangguan psikosomatis atau penyakit yang melibatkan pikiran
dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga
penyakit muncul atau menjadi bertambah parah misalnya sesak
napas, insomnia, stress, dan lain-lain.
2) Dampak terhadap lingkungan
a) Estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang mata
b) Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan
menghasilkan gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk
c) Pembakaran sampah dapat menimbulkan pencemaran undara
dan bahaya kebakaran yang lebih luas
d) Pembuangan sampah ke dalam saluran pembuangan air akan
menyebabkan aliran air terganggu dan saluran air menjadi
dangkal.
e) Apabila musim hujan datang, sampah yang menumpuk dapat
menyebabkan banjir dan mengakibatkan penccemaran pada
sumber air permukaan atau sumur dangkal.
f) Air banjir dapat mengakibatkan kerusakan pada fasilitas
masyarakat seperti jalan, jembatan, dan saluran air.
ecobrick.
Gambar 6. Ecobrick Ditimbang dan dihasilkan berat sebesar 522 gram.
f. Ecobrick yang sudah dibuat kemudian direkatkan menggunakan lakban.
Pertama, satu ecobrick di isolasi dengan satu ecobrick lainnya, kemudian
lanjutkan kembali dengan ecobrick kedua yang direkatkan dengan
ecobrick lainnya. Hal tersebut dilakukan sampai terbentuk sembilan
pasang ecobrick dan tersisa satu ecobrick yang akan digunakan diantara
atau ditengah masing-masing pasang ecobrick.
i. Ecobrick yang sudah tertutup dengan kardus akan membentuk pola seperti
kursi sofa.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan M dan Tonra WS. (2021). Pengenalan Ecobrick Di Sekolah Sebagai Upaya
Penanggulangan Masalah Sampah. Jurnal Abdimas Patikala. 1(1): 32-38.
Supiatun et al. (2021). Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Dan Kaca Menjadi
Produk Kreatif. Jurnak Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan. 5(2): 214-219.
2. Proses Pengolahan
Menyiapkan 19 botol
plastik ukuran 1,5 Liter.
Proses menggunting
plastik menjadi
potongan-potongan kecil
sebagai isian botol.
Memasukkan sampah
plastik kresek terlebih
dahulu agar isiannya
menjadi padat.
Kemudian memasukan
potongan-potongan
sampah plastik yang
sudah digunting
menggunakan tongkat.
Proses Pemasangan
Triplek.