Anda di halaman 1dari 49

INDONESIA PADA MASA

AWAL KEMERDEKAAN
SAMPAI MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN

KELOMPOK 3:
Alvin Christian
Ellysia Fonarti
Gregory Matthew
Ignatius Dimas
Veren Wijaya
PERKEMBANGAN
KEHIDUPAN POLITIK DAN
EKONOMI BANGSA
INDONESIA PADA MASA
AWAL KEMERDEKAAN
KEHIDUPAN POLITIK BANGSA INDONESIA PADA
MASA AWAL KEMERDEKAAN
• Belum Stabil
• Beberapa Alasannya
– Internal
• Adanya persaingan antarpartai
• Adanya gangguan keamanan
• Masih mencari sistem pemerintahan
– Eksternal
• NICA datang kembali
• Jepang mempertahankan status quo
Pembentukan Pemerintahan dan
Kelengkapan Negara Indonesia
• Dilakukan sidang PPKI (18 Agustus 1945)
– UUD 1945 disahkan
– Memilih dan mengangkat presiden dan wakilnya
– Membentuk KNI
Pembentukan Lembaga-Lembaga
Kelengkapan Negara
Pembentukan Lembaga Kementrian

• Kementrian Dalam Negeri : R.A.A. Wiranatakusumah

• Kementrian Luar Negeri : Mr. Ahmad Subardjo

• Kementrian Keuangan : Mr A.A. Maramis

• Kementrian Kehakiman : Prof. Mr. Dr. Soepomo

• Kementrian Kemakmuran : Ir. Surahman T. Adisurjo

• Kementrian Keamanan Rakyat : Supriyadi

• Kementrian Kesehatan : Dr. Buntaran Martoatmodjo

• Kementrian Pengajaran : Ki Hajar Dewantara


Pembentukan Komite Nasional Indonesia
dan Daerah
• PPKI mengadakan rapat (22 Agustus 1945)
– KNI merupakan badan yang berfungsi…
– PNI menjadi partai tunggal (batal)
– BKR menjaga keamanan umum
• Pemerintah mengeluarkan maklumat politik
– Adanya partai-partai politik
– Partai tersebut harus sudah tersusun
Beberapa Partai Politik Di Indonesia
• Majelis Suro Muslimin Indonesian
• Partai Komunis Indonesia
• Partai Buruh Indonesia
• Partai Rakyat Jelata
• Partai Kristen Indonesia
• Partai Sosialis Indonesia
• Partai Rakyat Sosialis
Penyimpangan Pertama dari UUD
1945
1. BP-KNIP meminta peralihan
pertanggungjawaban menteri dari Presiden
ke BP-KNIP
2. Soekarno menyetujui
3. Kabinet presidensial -> Kabinet parlementer
4. Sutan Syahrir dicalonkan menjadi perdana
menteri
Pembentukan Alat Kelengkapan
Keamanan Negara
• Pantia Kecil dibawah pimpinan Ahmad Subarjo
mengadakan rapat
– Rencana pembelaan negara dan BPUPKI tdk dpt
diterima
– Semua organisasi militer bentukan Jepang dibubarkan
• Para pemuda meminta Soekarno dan Hatta untuk
mendatangkan rapat (19 Agustus 1945)
• TKR didirikan (5 Oktober 1945)
• TKR -> TNI (Juni 1947)
Pembentukan Provinsi di Seluruh
Wilayah Indonesia
• Sumatra : Teuku Muhammad Hasan
• Jawa Barat : Sutarjo Kartohadikusumo
• Jawa Timur : RM Surjo
• Jawa Tengah : R. Panji Suroso
• Sunda Kecil : Mr. I Gusti Ketut Pudja
• Maluku : Mr. J. Latuharhary
• Sulawesi : Dr. G.S.SJ. Ratulangi
• Kalimantan : Ir. Pangeran Moh. Noor
KEHIDUPAN EKONOMI BANGSA INDONESIA
PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN

Kondisi perekonomian Indonesia pada awal


kemerdekaan sangat buruk dengan
• Kas negara yang kosong,
• Blokade ekonomi Belanda,
• Banyaknya pengangguran, rusaknya infrastruktur
akibat agresi militer,
• Mata uang yang beredar (3)
• Inflasi yang tinggi.
Blokade Ekonomi
• Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke
Indonesia.
• Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan
milik asing lainnya.
• Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh bangsa lain.
Dengan adanya blokade tersebut menyebabakan:
• Barang-barang ekspor RI terlambat terkirim.
• Barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat di
ekspor Indonesia kekurangan barang-barang import yang
sangat dibutuhkan.
• Inflasi semakin tak terkendali sehingga rakyat menjadi gelisah.
Tujuan/harapan Belanda dengan blokade ini
adalah:
• Agar ekonomi Indonesia mengalami
kekacauan
• Agar terjadi kerusuhan sosial karena rakyat
tidak percaya kepada pemerintah Indonesia
• Untuk menekan Indonesia dengan harapan
bisa dikuasai kembali oleh Belanda
Menembus Blokade Ekonomi
• Diplomasi beras sebanyak 500.000 ton ke India
• Kontak hubungan dagang ke luar negeri
• Konferensi Ekonomi Februari 1946
• Rekonstruksi Rasionalisasi Angkatan Perang
• Planning Board 19-1-1947 – Kasimo Plan
– Memperbanyak kebun dan bibit padi unggul
– Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
– Penanaman kembali tanah kosong
– Transmigrasi
PERKEMBANGAN
KEHIDUPAN POLITIK DAN
EKONOMI BANGSA
INDONESIA PADA MASA
DEMOKRASI LIBERAL
Ketidakstabilan Politik di Indonesia
• DPR tidak mampu menjalankan tugasnya
untuk memperjuangkan kepentingan rakyat
• Sering terjadi pergantian kabinet
• Konstituante mengalami kegagalan
Pemilu
Politik Luar Negri
• Kabinet Mohammad Hatta Asia dan Barat
• Kabinet Sukiman Amerika Serikat
• Kabinet Ali Sastroamijoyo I Asia dan Afrika
• Kabinet Burhanudin Harahap Bebas Aktif
Kabinet-Kabinet pada Masa
Demokrasi Liberal
1. Kabinet Natsir (7 September 1950 – 21 Maret 1951)
2. Kabinet Sukiman (27 April 1951 – 3 April 1952)
3. Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 – 3 Juni 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 Juli – 12 Agustus
1955)
Kabinet-Kabinet pada Masa
Demokrasi Liberal
5. Kabinet Burhanuddin Harahap ( 12 Agustus 1955 – 3
Maret 1956 )
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II ( 20 Maret – 4 Maret
1957)
7. Kabinet Juanda ( 9 April 1957 – 5 Juli 1959)
Dekret Presiden
Isinya
• Pembubaran Konstituate
• Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya UUDS 1950
• Segera dibentuknya MPRS dan DPAS
Kehidupan
Ekonomi Bangsa
Indonesia pada
Masa Demokrasi
Liberal
Te r d i r i d a r i 5 k e b i j a k a n , y a i t u :
Nasionalisasi de javasche
Bank Menjadi Bank
Indonesia

Langkah yang diambil pemerintah yaitu


melalui nasionalisasi de javasche bank:
1. Bank Indonesia menanggung beban
ekonomi dan keuangan akibat
ketentuan-ketentuan hasil Konferensi
Meja Bundar 1949.
2. Sumber devisa Indonesia hanya
mengandalkan ekspor hasil perkebunan
shg tidak mencukupi kebutuhan
anggaran belanja negara.
3. Banyak perusahaan swasta besar dan
bank umumnya dikuasai Belanda
4. Situasi dan kondisi politik belum stabil
Sistem Ekonomi
Gerakan Benteng
Suatu cara perbaikan dan
Soemitro
perubahan struktur ekonomi
peninggalan Belanda ke arah Djojohadikusumo
ekonomi nasional .
Gunting
Syafruddin
Pemotongan nilai uang (sanering).
Sistem Ekonomi
Ali-Baba
• Diprakarsai oleh
Iskaq
Tjokrohadisurjo
• Program ini
memiliki 4 tujuan
• Program ini tidak
dapat berjalan
dengan baik
dikarenakan oleh 3
sebab.
Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo
Persaingan
Finansial Ekonomi
(Finek)
Pada tanggal 7 Januari 1956 dicapai
kesepakatan rencana persetujuan Finek,
yang berisi:
1. Persetujuan Finek hasil KMB
dibubarkan
2. Hubungan Finek Indonesia-Belanda
didasarkan atas hubungan bilateral
3. Hubungan Finek didasarkan pada
UU Nasional, tidak boleh diikat oleh
perjanjian lain diantara kedua pihak.
Anak Agung Gede Agung

28
PERKEMBANGAN
KEHIDUPAN POLITIK DAN
EKONOMI BANGSA
INDONESIA PADA MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN
Perkembangan
Politik pada Masa
Demokrasi
Terpimpin
• Dengan dikeluarkan dekret
presiden 5 Juli 1959, maka
kekuasaan pemerintahan negara
berada sepenuhnya di tangan
Presiden Soekarno.
• Presiden Soekarno cenderung
memerintah secara dictator
• Pelaksanaan Demokrasi
Terpimpin dibawah Presiden
Soekarno diurai kan menjadi 12
bagian.
Logo here 30
Pembentukan
Kabinet Kerja
yang Pertama Ir. Djuanda
Penetapan Presiden tentang DPRS

• Dalam surat Presdien Soekarno yang


ditujukan kepada DPR pada 20
agusrtus 1959 dikenal 5 bentuk
peraturan negara yang baru:
1. Penetapan Presiden untuk
melaksanakan Dekret Presiden pada
tanggal 5 Juli 1959
2. Peraturan Presiden
3. Peraturan pemerintah untuk
melaksanakan peraturan Presiden
4. Keputusan Presiden
5. Peraturan Menteri dan Keputusan
Menteri
32
Pidato Presiden Soekarno tentang
Manipol Usdek

• Pada hari ulang tahun RI, 17


Agustus Presiden Soekarno
menyampaikan pidato yang
berjudul Penemuan Kembali
Revolusi Kita
• Isi pidato Presiden Soekarno
mendapat sambutan dari kalangan
tokoh negara
• Ketikaberpidato pada pembukaan
kongres pemuda di Bandung
Februari 1960, Presiden Soekarno
menyatakan bahwa intisari manipol
ada 5.

33
Pembentukan
Front Nasional
Menurut Peraturan Presiden tersebut
tujuan pokok dari Front Nasional yaitu:
1. Menyelesaikan revolusi nasional
2. Melaksanakan pembangunan
semesta nasional
3. Mengembalikan Irian Barat ke dalam
wilayah Republik Indonesia.

34
Pembentukan
DPR Gotong
Royong (DPR-GR)

35
PEMBUBARAN PARTAI MASYUMI DAN PSI

21 Juli 1960

SUTAN SYAHRIR

PRAWOTO SOEBADIO
M. YUNAN NASUTION
MANGKUSASMITO SASTROSATOMO

T. A . MURAD
17 Agustus 1960

Keputusan Presiden No
200 tahun 1960

Keputusan Presiden No
201 tahun 1960

Mr. Tamzil
13 September 1960

BUBAR
PEMEBENTUKAN MPRS MELALUI PENETAPAN
PRESIDEN
Penetapan Presiden No 2
Tahun 1959

Bandung, 10 November – 7 Desember 1960

Ada 3 keputusan, yaitu :


1. Ketetapan (TAP) MPRS No.
1/MPRS/1960
2. Ketetapan (TAP) MPRS No
2/MPRS/1960
3. Mengangkat Presiden Soekarno
PERJUANGAN PEMBEBASAN IRIAN BARAT

30 September 1960

To Build the World A New

Pancasila, perjuangan Indonesia membebaskan Irian Barat,


masalah kolonialisme, usaha memperbaiki organisasi PBB, serta
usaha-usaha meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dan
Uni Soviet.
TRI KOMANDO RAKYAT (TRIKORA)

19 Desember 1961
Isi Trikora, antara lain :
1. Gagalkan pembentukan negara boneka
Papua buatan Belanda.
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian
Barat Tanah Air Indonesia.
3. Bersiaplah untuk monilisasi umum
mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa
2 Januari 1962

Komando Mandala Pembela Irian Barat

Brigadir Jenderal Kolonel Laut Kolonel Udara


Soedomo Kolonel Ahmad Taher
Soeharto Leo Watmena
Tugas Komando Mandala, antara lain :
1. Merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi-operasi
militer dengan tujuan mengembalikan wilayah Provinsi Irian Barat ke
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mengembangkan situasi militer di wilayah Provinsi Irian Barat.

Ada 3 fase rencana operasi militer Maret – Agustus 1962


pembebasan Irian Barat :
1. Fase infiltrasi sampai akhir 1962 15 Agustus 1962
2. Fase eksploitasi mulai awal 1963
3. Fase konsolidasi pada awal 1964
PERISTIWA PERTEMPURAN LAUT ARU
15 Januari 1962

Kapal jenis destroyer, pesawat jenis Neptune dan Fire Fly

Yos Sudarso
PERSETUJUAN NEW YORK TETANG PENYERAHAN
IRIAN BARAT

15 Agustus 1962

Isi Persetujuan New York :


1. Setelah pengesahan persetujuan Indonesia-Belanda, selambat-lambatnya
pada Oktober 1962 Penguasa/Pemerintahan Sementara PBB, UNTEA akan
tiba di Irian Barat.
2. Pemerintahan Sementara PBB akan menggunakan tenaga-tenaga Indonesia,
baik sipil maupun alat-alat keamanan, bersama-sama dengan alat-alat
keamanan putra-putri Irian Barat sendiri dan sisa-sisa pegawai Belanda yang
masih diperlukan.
PENENTUAN PENDAPAT RAKYAT (PEPERA)

Gagasan Penentuan Pendapat


Rakyat (Pepera) Irian Barat

Pemerintah Sementara PBB di


Irian Barat

Ellsworth Bunker

14 Februari 1963
Penyerahan Irian Barat dari UNTEA kepada
Indonesia
Ortiz Sanz, Pejabat
UNTEA
PERKEMBANGAN EKONOMI PADA MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN

Pada akhir 1965, inflnasi telah mencapai 650 persen

Sebab-sebab pokok kegagalan Ekonomi Terpimpin , antara lain :


a. Penanganan masalah ekonomi yang tidak rasional lebih bersifat
politis dan tanpa terkendali.
b. Defisit yag meningkat ditutup dengan cara mencetak mata uang
sehingga menyebabkan inflansi.
c. Tidak adanya suatu ukuran yang objektif dalam menilai suatu
usaha/hasil orang lain.
Pola Pembangunan Semesta Berencana Tahap 1 (1961-1969)

Hal ini disebabkan antara lain :


a. Rencana pembangunan kurang matang.
b. Biaya pembangunan yang berasal dalam maupun luar negri kurang
mamadai.
c. Proyek – proyek yang sudah direncanakan sering terlantarkan.
d. Pembangunan lebih mengarah pada pembangunan yang bersifat
mercusuar, misalnya Monas.

Anda mungkin juga menyukai