Anda di halaman 1dari 23

Sistem Tanam

Paksa 1830-1850
2
Sistem Tanam
Paksa

Pengertian dan Tujuan Pelaksanaan Dampak


Sejarah

Runtuh
Pengertian Tanam Paksa
Sistem tanam paksa adalah peraturan yang dikeluarkan
oleh Belanda yang mewajibkan seluruh petani menanami
komoditas ekspor, seperti gula, kopi, dan nila.

4
Dibentuknya Tanam Paksa
﹡ Kaum liberal dikalangan pemerintah Belanda, antara lain yang
mempunyai pembicaranya Dirk van Hogendrop melancarkan
gagasan baru dalam menjalankan politik kolonial, yaitu yang
didasarkan atas kebebasan dan kesejahteraan umum dari penduduk.
Mereka mengusulkan pemerintahan langsung serta sistim pajak.
Pertentangan timbul antara kaum progresif yang menganjurkan
politik liberal dengan dasar humanitarisme dengan kaum
konservatif yang mempertahankan sistim dagang politik VOC.

5
Dibentuknya Tanam Paksa
﹡ Untuk keperluan mempertinggi produksi itu pribumi
diharuskan membayar pajaknya dalam bentuk hasil yang dapat
dijual sebagai ekspor ke pasaran di negeri Belanda yang perlu
dijadikan lagi pusat perdagangan dunia bagi hasil-hasil tropis.
Komoditas yang diserahkan oleh Belanda dijual ke perdagangan
internasional untuk mengisi kas yang kosong setelah terjadinya
perang diponegoro dan perang Belgia. Sehingga komoditas tersebut
harus melebihi hasil dari Priangan.

6
Tujuan Sistem Tanam Paksa

Mengisi kas yang


kosong akibat
perang

Memperkennalka
Mengambil
n tanaman ekspor
keuntungan bagi
dan mewajibkan
negeri induk
menanamnya

7
Pelaksanaan Tanam Paksa

Ketika sampai di Pulau Jawa pada tahun 1830, Van den Bosch
memiliki beberapa instruksinya, salah satunya yaitu membuat dewan
lokal untuk meringankan kerja pemerintah kolonial dan membantu
mengawasi kerja orang pribumi. Setelah mengadakan perjalanan
keliling Van den Bosch mengadakan kesepakatan dengan beberapa
kepala desa untuk menyuplai tebu dan nila sebagai ganti pajak uang.

8
Pelaksanaan Tanam Paksa
Hasil dari tanaman wajib disetor dengan mengadakan perjanjian oleh beberapa
kontraktor Eropa untuk menerima hasil bumi itu dan mengaturnya untuk ekspor atas
nama pemerintah, serta mendorong pejabat-pejabat agar berniat melaksanakan
percobaan itu dengan memberikan kepada mereka presentase dari hasil bumi itu.
Namun, dengan mengikuti sistem tanam paksa baru itu menggabungkan sistem Priangan
dan pajak tanah mengklaim untuk mengambil duaperlima hasil bumi dalam bentuk uang,
pemerintah hanya mengambil seperlima sawahnya untuk budidaya.

9
Pelaksanaan Tanam Paksa
Pada tahun 1831, setiap residen diharuskan untuk menyetor hasil pajak sebesar f.2
perkepala walaupun dalam instruksinya yaitu f.5 perkeluarga. Mereka diharuskan
menjual gula saja dan nila kepada pemerintah dan bebas menjual kopi mereka sendiri. Di
eropa terdapat empat golongan perkebunan, yaitu:
1. Particuliere landerijen, ditanami padi dan kopi..
2. Hibah, disewa selama 20tahun.
3. Perusahaan, kesepakatan dengan pribumi.
4. Konsesi negara-negara pribumi.
Dalam melaksanakan tugas tanam paksa, para petani diawasi oleh Kontroleur agar
kerja petani menjadi terawasi dan tidak ada yang melarikan diri bahkan bermalas-
malasan.

10
Runtuhnya Tanam Paksa
Tanam paksa diberhentikan ketika di negara induk telah terjadi pergolakan antara
kaum liberal dan pemerintah. Parlemen dimenangkan oleh kaum liberal yang mendapat
laporan bahwa pemerintah menindas masyarakat pribumi dengan tidak adanya
kemanusiaan. Kaum liberal menuntut untuk diberhentikannya tanam paksa.
Banyaknya oknum-oknum yang berbuat korupsi untuk memperkaya diri sendiri
dengan mengintimidasi para petani untuk menyerahkan tanahnya. Banyaknya pejabat
yang naik pangkat sehingga produksi ekspor untuk ditingkatkan. Tidak hanya itu,
terdapat banyaknya wabah penyakit.

11
Dampak Negatif Tanam Paksa

Tanam paksa yang mewajibkan para buruh dan petani untuk melakukan
kerja rodi tentu ada dampak negatifnya, berikut beberapa dampak negatif
dari adanya tanam paksa, yaitu:
1. Jatohnya korban jiwa akibat kerja rodi.
2. Banyaknya pemberontakan dari kalangan petani dan elite modern.
3. Maraknya kelaparan.
4. Wabah penyakit menyebar.
5. Tanah pertanian menjadi rusak.

12
Dampak Positif Tanam Paksa

Penerapan tanam paksa di Hindia Belanda tidak hanya dampak negatif


saja, melainkan terdapat dampak positifnya, yaitu:
1. Adanya pengenalan cara menanam komoditas ekspor.
2. Sistem transportasi sudah maju.
3. Diberikannya pendidikan untuk elite tradisional.
4. Penemuan vaksin/obat-obatan.
5. Perbaikan sarana perumahan.

13
Sistem Liberal
Abad 20
Sistem Liberal

Pemerintahan ekonomi teknologi pendidikan

Sosial budaya
Sistem Pemerintahan
﹡ Ketika akhir abad 19, saat sistem liberal masuk ke
Hindia Belanda. Pemerintahan Belanda memerlukan
orang-orang yang ahli dalam bidang administrasi. Maka
dari itu muncul elit-elit moderen dalam pemerintahan
kolonial

16
Sistem Ekonomi
﹡ Ekonomi dalam politik liberal banyak modal-modal yang
masuk di Hindia Belanda. Dan banyak para negara-
negara barat yang melakukan investor di Hindia Belanda
dengan mendirikan perusahaan di berbagai bidang untuk
mendapatkan keuntungan di negara masing-masing.

17
Sistem Teknologi
﹡ Teknologi saat masa politik liberal sangat berkembang
pesat. Karena banyaknya perusahaan-perusahaan swasta
yang memerlukan transportasi dan jalur hubungan antar
daerah satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, jalan
raya, transportasi kereta, pesawat, dan kapal berkembang
sangat pesat guna mempercepat penyaluran komoditas
di berbagai daerah dan negara. Serta banyaknya
penemuan di segala bidang.

18
Teknologi Masa Liberal

Kereta Api

Jalan Raya Pesawat

19
Kondisi SosBud
Banyaknya bermunculan elite-elite modern di segala aspek kehidupan.
Dan masyarakat-masyarakat pribumi khususnya anak Bupati dan
Priyayi dapat bersekolah di sekolah-sekolah Belanda dan menjadi elite
modern yang merubah segala kehidupan. Tidak hanya itu saja, juga
banyak kesengsaraan yang dilakukan oleh kaum liberal untuk meraup
dan mengekploitasi seluruh tenaga dan sumber daya alam dari Hindia
Belanda dan masyarakat pribumi.

20
Sistem Pendidikan
Akhir abad 19, sekolah-sekolah yang didirikan oleh belanda sangat beraneka ragam.
Mulai dari Stovia, OSVIA, kweekschool, recht hoge school, sekolah transportasi. Dan
masyarakat dari kalangan stratifikasi bawah bisa bersekolah di sekolah pribumi yang
disebut volkschool. Pendidikan pada masa kolonial berdasarkan status, ekonomi, dan
keturunan/ras.

21
Thanks!
Any questions?

22
1. Apakah ada pemberontakan dalam tanam paksa
Yang dilakukan oleh pribumi?
2. Bagaimana pemerintah kolonial dalam
memberantas bandit?
3. Mengapa apanege diberikan oleh Bupati?
4. Bagaimana peran BO dalam melakukan
pemberontakan kepada Belanda?
5. Bagaimana peran pers dalam menarik simpati
masyarakat pribumi?
6. Bagaimana Belanda dalam menangani
pemberontakan di abad2320?

Anda mungkin juga menyukai