Anda di halaman 1dari 6

DAMPAK

KOLONISLISME
DAN
IMPERIALISME
XI MIPA 2
A.PERKEMBANGAN EKONOMI
PADA PEMERINTAHAN DAENDELS

 Pada masa pemerintahan Daendels dalam


sistem modern, tanah milik raja berubah
statusnya menjadi tanah milik pemerintah
kolonial. Mencari uang dan mengumpulkan
kekayaan menjadi tujuan utama. Untuk
mendapatkan uang, pemerintah kolonial
memperolehnya dari penjual hasil bumi dara
para petani berupa pajak. Petani harus
menjual hasil bumi dengan harga yang di
tetapkan.
 Penghasilan penguasa pribumi makin
berkurang. Sudah pasti keadaan ini akan
menimbulkan kegoncangan dalam kehidupan
para penguasa pribumi. Di pihak rakyat,
khususnya para petani dibebani kewajiban
untuk mengolah sebagian tanahnya untuk
ditanami dengan tanaman-tanaman eskpor
dan masih harus menyumbangkan tenaganya
secara paksa kepada pemerintah kolonial. Hal
inilah yang mengakibatkan runtuhnya
perekonomian rakyat.
Memberlakukan sistem sewa tanah (land rent) dengan melakukan
pemungutan pajak perorangan. Atas pandangan bahwa tanah adalah milik
pemerintah, maka rakyat yang menggarap tanah dianggap sebagai penyewa.
Besarya pajak ditentukan oleh kelas tanah yang diagi menjadi tiga, yaitu
untuk tanah kelas I (tanah yang subur) pajaknya adalah setengah dari hasil
bruto, untuk tanah kelas II (tanah setengah subur) pajaknya adalah sepertiga
dari hasil bruto, untuk tanah kelas III (tanah tandus) pajaknya adalah dua per
lima dari hasil bruto.

•Sewa tanah diwajibkan atas petani dalam bentuk uang.


•Menghapuskan sistem penyerahan wajib (Verplichte
Laverantie) dan pajak hasil bumi (contingenten) yang
diterapkan dari zaman VOC.

•Petani bebas menanam tanaman yang bisa diekspor, dan pemerintah


bertugas membuka pasar agar membuat petani mau menanam tanaman
ekspor yang banyak memberi keuntungan.
•Memberlakukan monopoli garam dan minuman keras.
C.PERKEMBANGAN EKONOMI PADA
PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA
 Bidang Ekonomi- Bangsa Indonesia mulai mengenal industri pertambangan
dengan dibukanya kilang minyak bumi di Tarakan Kaltim oleh Belanda-
Belanda membangun rel kereta api untuk memperlancar arus perdagangan-
Liberialisme ekonomi - Eksploitasi ekonomi, monopoli dagang VOC
menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di panggung perdagangan
internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat Belanda-
Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia
sebagai penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa
Belanda, pedagang perantara dipegang oleh orang timur asing terutama
bangsa Cina dan bangsa Indonesia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak
memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.
.- Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka pengusaha pribumi
yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.

- Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga


kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.

- Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia


pemerintah Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api
dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa
dengan sistem rodi (kerja paksa)

- Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem


ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan
petani.

Anda mungkin juga menyukai