Anda di halaman 1dari 6

RESPON BANGSA INDONESIA

TERHADAP KOLONIALISME DAN


IMPERIALISME
KELOMPOK 2 :

• FEYNSEN • VIOLETTA
• DANDI • DESY
• FARENTINO • PUTRIANGELLIAN
• WILLIAM • SINTHIA
• VANNY • SHELLA
DAMPAK KOLONIALISME & IMPERIALISME DALAM
BIDANG EKONOMI
Sistem kerja paksa, buah dari masih nya pembangunan oleh Pemerintah Kolonial,
membuat rakyat menderita. Selain kerja paksa, berikut ini dampak lain dari
kolonialisme dan imperialisme di bidang ekonomi:
- Monopoli dan penguasaan suatu daerah atau koloni oleh penjajah yang menimbulkan
situasi yang tidak sehat dalam hal perdagangan.
- Perekonomian bergeser dari pertanian pangan menjadi industri perkebunan.
- Praktik monopoli perdagangan oleh VOC membuat mundurnya perdagangan Nusantara
dari kancah perdagangan internasional.
- VOC memanfaatkan para penguasa tradisional dalam mengeksploitasi tanah
jajahandengan menerapkan sistem indirect rule, dalam penyerahan wajib hasil bumi dan
pemungutan pajak hasil bumi.
- Penerapan sistem tanam paksa menyebabkan rakyat Indonesia mengenal jenis
tanaman baru.
- Munculnya pedagang-pedagang perantara dalam perdagangan internasional yang
dipegang oleh orang Timur Asing, sedangkan bangsa Indonesia hanya sebagai pengecer.
- Munculnya kota-kota baru di sekitar perusahaan-perusahaan Belanda.
- Sistem ekonomi uang yang diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Dampak yang
ditimbulkan salah satunya adalah sistem utang.
- Dalam pengerjaan lahan pertanian, penduduk memulai mengenal pinjaman modal.
Namun mereka harus mengembalikan uang dengan sistem bunga yang memperparah
perekonomian.
- Eksplotasi ekonomi dan monopoli dagang VOC menyebabkan perdagangan nusantara
mundur di kancah internasional.peran syahbandar diganti oleh pejabat Belanda.
- Belanda membangun waduk,jalan raya,irigasi,jalan kereta api,dan pelabuhan untuk
mendukung program penanaman modal di Indonesia dengan sistem kerja paksa atau
kerja rodi.
MASALAH DALAM DAMPAK BIDANG
Sistem monopoli perdaganganEKONOMI
rempah-rempah tersebut menimbulkan
kesengsaraan. Rakyat tidak dapat menjual rempah-rempah secara bebas.
Rempah-rempah yang dimiliki rakyat pun dihargai murah oleh pemegang
monopoli perdagangan.
Sistem monopoli telah memberikan keuntungan yang sangat besar bagi
negara penjajah. Sebalik menimbulkan kerugian bagi penduduk penghasil
rempah-rempah. Dalam pertahankan praktik monopoli terhadap perdagangan
rempah-rempah tidak jarang digunakan ancaman dan kekerasan terhadap
penduduk penghasil rempah-rempah dan bangsa lain yang ingin berdagang
dengan penduduk tersebut.
RESPON BANGSA INDONESIA DALAM BIDANG
Perlawanan terhadap tindakan monopoliEKONOMI
pun muncul di berbagai wilayah di nusantara
antara lain sebagai berikut :
1. Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap Upaya Blokade dan Monopoli VOC
=> pada abad ke-17 Banten berkembang menjadi kota pelabuhan yang radan didatangi
oleh pedagang-pedagang dari Cina, Arab, Portugis, dan Inggris. perkembangan Banten
sebagai kota dagang juga didukung oleh hasil alamnya berupa beras dan lada.
2. Perlawanan Makasar terhadap monopoli VOC
=> Perlawanan kerajaan Makasar terhadap VOC dipimpin oleh Sultan Hasanuddin.
Keinginan VOC untuk melakukan praktik monopoli perdagangan di tentang oleh Sultan
Hasanuddin yang menerapkan perdagangan bebas di wilayahnya. Pada tahun 1667.
3. Perlawanan rakyat Saparua terhadap monopoli Belanda
=> Maluku sangat penting bagi Belanda karena daerah ini merupakan penghasil rempah-
rempah. Monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku sudah dilakukan ratusan tahun
oleh Belanda sampai jatuhnya VOC tahun 1799.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai