Sebelum era kolonialisme barat, letak nusantara yang strategis sudah sangat dikenal
dunia, contohnya saja seperti kerajaan samudera pasai, kesultanan malaka yang pernah
menjadi pusat perdagangan rempah dan pelabuhan transit bagi para pedagang
pedagang asing. Daerah Maluku pun dikenal dunia pada masa itu dengan sebutan surga
dari timur (karena suburnya tanaman rempah rempah dan kualitasnya yang sangat baik)
BERIKUT ASPEK GEOSTRATEGIS YANG MEMICU KOLONIALISME BARAT DI INDONESIA
3. Oleh karena itu letak geofrafis Indonesia secara tidak langsung telah
mengundang para kolonial kolonial barat untuk datang dan mencari
sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh mereka
B. PERUBAHAN BUDAYA, SOSIAL, PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
EKONOMI (SISTEM MONOPOLI, KERJA PAKSA, SEWA TANAH,
TANAM PAKSA PADA MASA KOLONIAL BARAT)
1. SISTEM MONOPOLI
Tata kehidupan Barat seperti cara bergaul, gaya hidup, cara berpakaian dan
pendidikan mulai dikenal di kalangan atas atau istana.
Dalam bidang sosial, perluasan kolonialisme dan imperialisme berakibat makin melemahnya
kedudukan dan perekonomin penguasa pribumi. Penguasa pribumi lebih banyak ditugaskan
untuk menggali kekayaan bumi Indonesia, seperti memungut pajak, mengurusi tanaman
milik pemerintah, dan mengerahkan tenaga kerja untuk kepentingan pemerintah
Belanda.Turunnya kedudukan penguasa pribumi mengakibatkan turunnya derajat dan
kehormatan sebagai penguasa pribumi.
Pengaruh pendidikan modern berdampak pada perluasan lapangan kerja pada masyarakat
Indonesia. Munculnya elit intelektual menyebabkan lahirnya jenis pekerjaan baru seperti
guru, administrasi, pegawai pemerintah, dan sebagainya.
PERUBAHAN DALAM BIDANG TEKNOLOGI
Perubahan lain yang dirasakan masyarakat Indonesia adalah semakin banyaknya fasilitas
transportasi dan komunikasi. Pembangunan jalan-jalan raya serta rel-rel kereta api
menjadikan daerah-daerah yang jauh lebih mudah dan cepat untuk dicapai.
Dalam bidang ekonomi, penghasilan penguasa pribumi makin berkurang. Sudah pasti
keadaan ini akan menimbulkan kegoncangan dalam kehidupan para penguasa pribumi. Di
pihak rakyat, khususnya para petani dibebani kewajiban untuk mengolah sebagian tanahnya
untuk ditanami dengan tanaman-tanaman eskpor dan masih harus menyumbangkan
tenaganya secara paksa kepada pemerintah kolonial. Hal inilah yang mengakibatkan
runtuhnya perekonomian rakyat.