Anda di halaman 1dari 8

IPS

IPS
Kelas VIII
2023
CREATIIVE
Penjelajahan Samudra,
IPS Kolonialisme, dan Imperialisme
Modul Pelajaran IPS kelas VIII Tema 3
Penjelajahan Samudra, Kolonialisme, dan Imperialisme di Indonesia

I. Pendahuluan
1. Pengenalan tentang zaman penjelajahan samudra dan hubungannya dengan eksplorasi dunia.
Zaman Penjelajahan Samudra, yang berlangsung pada akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-17,
adalah periode penting dalam sejarah dunia yang ditandai dengan penemuan dan pelayaran jauh
oleh para penjelajah dari Eropa. Periode ini memiliki dampak besar pada peta dunia, perdagangan,
dan interaksi antarbudaya.
Latar Belakang Zaman Penjelajahan Samudra:
 Kondisi Eropa Abad Pertengahan: Pada abad pertengahan, Eropa mengalami kemajuan dalam
bidang ekonomi, teknologi, dan kestabilan politik setelah keluar dari zaman kegelapan.
 Pencarian Rute Barat ke Asia: Demi memperoleh rempah-rempah dan kekayaan Asia, Eropa
mencari rute laut alternatif ke Timur setelah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Utsmaniyah
pada tahun 1453.
2. Faktor pendorong penjelajahan dunia
 kekayaan alam (rempah –rempah )
Pada masa Penjelajahan Dunia, yang terjadi pada akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-17,
perdagangan rempah-rempah menjadi salah satu faktor utama yang mendorong ekspedisi dan
eksplorasi laut oleh bangsa Eropa. Rempah-rempah dari Asia Tenggara dan Hindia Belanda
menjadi barang dagangan yang sangat dicari karena nilainya yang tinggi dan keterbatasan akses
ke sumber-sumber aslinya.
 Motivasi 3G (gold, Gospel, glory)
gold, glory, gospel," yang dikenal sebagai "Three Gs of Exploration" atau "Tiga G Penjelajahan."
Frasa ini merujuk pada motivasi utama yang mendorong penjelajahan dan ekspansi kolonial pada
Zaman Penjelajahan Dunia. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

Gold (Emas):
Motivasi ekonomi adalah salah satu faktor utama di balik penjelajahan dunia. Para penjelajah dan
bangsa-bangsa Eropa mencari kekayaan, terutama emas, perak, dan rempah-rempah di wilayah-
wilayah baru. Keberhasilan menemukan sumber daya berharga ini di wilayah baru bisa
memberikan keuntungan ekonomi yang besar bagi negara-negara Eropa.

Glory (Kemuliaan):
Motivasi politik dan status juga menjadi faktor penting dalam penjelajahan dunia. Bangsa-bangsa
Eropa bersaing satu sama lain untuk memperoleh kehormatan, reputasi, dan keunggulan militer.
Menemukan dan menguasai wilayah baru memberikan kehormatan kepada negara penjelajah,
dan eksplorasi tersebut dianggap sebagai tindakan mulia.

Gospel (Injil):
Motivasi agama juga memainkan peran dalam beberapa ekspedisi penjelajahan. Beberapa
penjelajah, terutama yang datang dari Spanyol dan Portugal, memiliki tujuan untuk menyebarkan
agama Kristen di seluruh dunia. Penyebaran Injil dan konversi penduduk setempat menjadi salah
satu tujuan mendasar.

3. Konteks sejarah Indonesia pada masa itu.


Konteks sejarah Indonesia pada masa Zaman Penjelajahan Dunia mencakup berbagai aspek yang
memengaruhi perkembangan wilayah ini selama abad ke-15 hingga awal abad ke-17. Berikut adalah
beberapa elemen konteks sejarah Indonesia pada masa itu:

- Kerajaan-kerajaan Nusantara
Pada awal Zaman Penjelajahan Dunia, wilayah Indonesia didominasi oleh kerajaan-kerajaan
Nusantara yang memiliki sistem pemerintahan, budaya, dan ekonomi mereka sendiri. Beberapa
kerajaan yang terkenal antara lain Majapahit di Jawa, Sriwijaya di Sumatra, dan Demak di Jawa
Tengah.
- Pusat Perdagangan Rempah-rempah
Indonesia merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat dicari oleh bangsa Eropa,
terutama cengkeh, pala, dan lada. Keberadaan rempah-rempah ini menjadi faktor utama yang
mendorong penjelajahan dan ekspansi kolonial Eropa ke wilayah Indonesia.
4. Tokoh-tokoh penjelajah terkenal (Columbus, Vasco da Gama, dll.)
- Christopher Columbus (Italia): Menemukan rute laut ke Amerika pada tahun 1492.
- Vasco da Gama (Portugis): Mencapai India melalui Tanjung Harapan pada tahun 1498.
- Ferdinand Magellan (Spanyol): Melakukan ekspedisi keliling dunia pada tahun 1519-1522.
-
5. Dampak penjelajahan samudra terhadap hubungan antarbangsa dan perubahan globa
- Dampak Penjelajahan Samudra
Perubahan Peta Dunia: Penjelajahan memperluas pengetahuan tentang geografi global dan
menciptakan peta dunia yang lebih akurat.
- Perdagangan Global: Munculnya jalur perdagangan baru antara Eropa, Asia, dan Amerika.
- Austem dan Barat Pertemuan Budaya: Kontak langsung antara Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia
menyebabkan pertukaran budaya, bahasa, dan teknologi.
-
II. Kolonialisme di Indonesia
Kolonialisme di Indonesia merujuk pada masa ketika berbagai bangsa Eropa, terutama Belanda,
menjajah dan menguasai wilayah-wilayah di kepulauan ini. Periode kolonial di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi beberapa tahap, mulai dari kedatangan bangsa Eropa pertama hingga
kemerdekaan Indonesia
a. Pengertian kolonialisme dan kolonisasi.
Kolonialisme adalah sistem di mana satu negara atau kelompok negara mengeksploitasi sumber
daya, tenaga kerja, dan wilayah dari negara atau wilayah lain dengan cara yang merugikan dan
merendahkan. Biasanya, negara-negara kolonial akan mendirikan pemerintahan mereka sendiri
di wilayah yang dikoloninya, memaksakan aturan mereka, dan memanfaatkan ekonomi dan
kekayaan alam dari wilayah tersebut.
Kolonisasi, di sisi lain, adalah tindakan atau proses pendirian koloni oleh satu negara atau
kelompok negara di wilayah lain. Kolonisasi dapat mencakup penguasaan wilayah tersebut,
pendirian pemukiman, penanaman budaya dan nilai-nilai penguasaan, serta eksploitasi sumber
daya alam dan manusia di wilayah tersebut.
Dengan kata lain, kolonialisme adalah sistem yang mencakup penguasaan dan penjajahan suatu
wilayah oleh negara asing, sementara kolonisasi adalah proses fisik pendirian koloni dan
pemindahan penduduk atau nilai-nilai dari negara penjajah ke wilayah yang dikoloninya.
Kolonisasi seringkali menjadi manifestasi dari kolonialisme, dan keduanya memiliki dampak
besar pada perkembangan sejarah, sosial, dan ekonomi wilayah yang terlibat.

b. Peristiwa-peristiwa penting selama masa kolonialisme


o Kedatangan Portugis (Abad ke-16)
Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang mencapai wilayah Indonesia pada awal abad ke-16.
Mereka terutama berfokus pada perdagangan rempah-rempah, terutama cengkeh dan lada.
Portugis mendirikan benteng-benteng perdagangan di Maluku dan sekitarnya.

o Dominasi Belanda (Abad ke-17 - Awal Abad ke-20)


Belanda menjadi kekuatan kolonial utama di Indonesia setelah mengalahkan Portugis dan
bersaing dengan Inggris. Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), didirikan pada tahun 1602,
memainkan peran penting dalam mendominasi perdagangan dan mendirikan monopoli di
berbagai wilayah, termasuk di Jawa.

o Pemberontakan dan Perang Diponegoro (1825-1830)


Perlawanan besar terhadap kekuasaan kolonial Belanda terjadi selama Perang Diponegoro, yang
dipimpin oleh Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah. Meskipun pemberontakan ini gagal, namun
menandai salah satu perlawanan terbesar terhadap kolonialisme di Indonesia.

o Pemerintahan Kolonial Etis (Awal Abad ke-20)


Pada awal abad ke-20, Belanda mulai menerapkan kebijakan "etis" yang diumumkan oleh
Menteri Kolonial Johannes van den Bosch. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan
pendidikan dan pelayanan kesehatan kepada penduduk pribumi. Namun, realitasnya masih
banyak ketidaksetaraan dalam hak politik dan ekonomi.

o Periode Pendudukan Jepang (1942-1945)


Selama Perang Dunia II, Jepang menduduki Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Meskipun
pendudukan Jepang membawa perubahan sosial dan politik, seperti pembebasan tahanan
politik, tetapi juga menimbulkan penderitaan di kalangan penduduk Indonesia.

o Perjuangan Kemerdekaan (1945-1949)


Setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II, Indonesia menyatakan kemerdekaannya
pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan
mencoba untuk menguasai kembali wilayah kolonialnya. Ini memicu Perang Kemerdekaan
Indonesia yang berlangsung hingga tahun 1949.

o Pengakuan Kemerdekaan Indonesia (27 Desember 1949)


Akhirnya, pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia setelah
tekanan internasional. Ini menandai akhir dari periode kolonial di Indonesia.
Periode kolonialisme di Indonesia memberikan dampak yang mendalam pada sejarah, politik,
ekonomi, dan budaya negara ini. Proses penjajahan juga memicu perlawanan dan perjuangan
kemerdekaan yang akhirnya membawa Indonesia menuju kemerdekaan pada tahun 1949.

III. Imperialisme di Indonesia


Imperialisme di Indonesia merujuk pada pengaruh dan dominasi kekuatan imperialis, terutama
dari negara-negara Eropa, yang mencari keuntungan ekonomi, politik, dan strategis di wilayah
Indonesia. Imperialisme Eropa di Indonesia terutama terjadi selama periode penjelajahan dan
ekspansi kolonial di abad ke-16 hingga ke-20

a. Perbedaan antara kolonialisme dan imperialism


Definisi
Kolonialisme: Merujuk pada praktik negara atau kelompok negara mengeksploitasi dan
menguasai wilayah lain dengan mendirikan koloni dan memimpin secara langsung
pemerintahan di wilayah tersebut.
Imperialisme: Merujuk pada kebijakan atau praktik ekspansi dan dominasi kekuasaan oleh
satu negara atau kelompok negara ke wilayah-wilayah lain, baik melalui pendirian koloni
maupun melalui pengaruh ekonomi, politik, atau budaya.

Sifat dan Implementasi


Kolonialisme: Lebih bersifat langsung dan terlibat dalam pendirian koloni, di mana negara
penjajah mengambil alih kendali penuh atas pemerintahan, ekonomi, dan sumber daya
wilayah yang dikoloninya.
Imperialisme: Dapat mencakup berbagai bentuk dominasi, termasuk ekspansi ekonomi,
pengaruh politik, dan kontrol sumber daya, tanpa selalu melibatkan pendirian koloni.
Imperialisme dapat melibatkan pengaruh yang lebih tidak langsung atau menggunakan
sekutu lokal untuk mencapai tujuan.

Tujuan
Kolonialisme: Tujuannya adalah mendirikan koloni dan mengambil kendali penuh atas
wilayah dan sumber daya untuk kepentingan negara penjajah.
Imperialisme: Tujuannya adalah memperluas kekuasaan dan pengaruh, dan dapat mencakup
berbagai bentuk ekspansi, termasuk ekspansi ekonomi, politik, atau budaya.

Interaksi dengan Penduduk Lokal


Kolonialisme: Melibatkan kontrol langsung dan seringkali penindasan terhadap penduduk
lokal. Pemukiman koloni dibangun oleh pendatang dari negara penjajah.
Imperialisme: Dapat melibatkan interaksi dengan penduduk lokal melalui perdagangan,
kebijakan ekonomi, atau bentuk dominasi yang lebih tidak langsung, dan tidak selalu
melibatkan pendirian pemukiman oleh pendatang

b. Dampak imperialisme terhadap masyarakat dan ekonomi Indonesia


Imperialisme Eropa di Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan
ekonomi Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak utama:

Dampak terhadap Masyarakat Indonesia:


Perubahan Sosial dan Budaya:
Kedatangan bangsa Eropa membawa perubahan dalam pola hidup dan budaya masyarakat
Indonesia. Pengaruh Eropa, terutama Belanda, tercermin dalam aspek-aspek seperti bahasa,
pakaian, dan arsitektur.

Sistem Pendidikan Barat


Penjajah Belanda membawa sistem pendidikan barat yang mengakibatkan perubahan dalam
pendidikan di Indonesia. Meskipun awalnya dirancang untuk melatih pegawai pribumi,
sistem pendidikan ini kemudian menjadi salah satu faktor penting dalam pembentukan
identitas nasional Indonesia.

Stratifikasi Sosial
Imperialisme menciptakan stratifikasi sosial yang kuat. Orang pribumi seringkali ditempatkan
di tingkat sosial yang lebih rendah dan memiliki akses terbatas terhadap pekerjaan dan
pendidikan.

Pengenalan Gaya Hidup Barat


Kedatangan bangsa Eropa juga membawa pengenalan gaya hidup Barat, termasuk tren
mode, makanan, dan hiburan. Ini menciptakan perubahan dalam pola konsumsi dan gaya
hidup masyarakat.

Perlawanan dan Identitas Nasional


Proses imperialisme juga memicu perlawanan di kalangan masyarakat Indonesia. Beberapa
perlawanan melibatkan perjuangan untuk mempertahankan budaya dan keberagaman lokal,
dan hal ini berkontribusi pada pembentukan identitas nasional Indonesia.

Dampak terhadap Ekonomi Indonesia:


Eksploitasi Sumber Daya Alam
Imperialisme Eropa, terutama melalui VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie),
mengakibatkan eksploitasi besar terhadap sumber daya alam Indonesia, terutama rempah-
rempah seperti cengkeh, pala, dan lada.

Sistem Monopoli dan Ekonomi Eksploitatif


VOC mendirikan sistem monopoli di sejumlah wilayah, mengontrol produksi dan
perdagangan rempah-rempah. Sistem ini sangat eksploitatif dan memberikan keuntungan
besar bagi Belanda.

Pengembangan Infrastruktur Ekonomi


Meskipun lebih fokus pada eksploitasi, penjajahan juga menyaksikan pengembangan
beberapa infrastruktur ekonomi, seperti pelabuhan dan jalur kereta api, yang pada akhirnya
dapat memberikan dampak positif pada perkembangan ekonomi.

Penanaman Tanaman Perkebunan


Penjajah Belanda memperkenalkan sistem perkebunan dan menanam tanaman komoditas
seperti kopi, teh, karet, dan nila. Sistem ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar
Eropa dan meningkatkan ekspor.

Pembentukan Kelompok Ekonomi Elit


Imperialisme menciptakan kelompok ekonomi elit pribumi yang berkolaborasi dengan
penjajah Belanda. Kelompok ini sering mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi dalam banyak
kasus, diharapkan untuk mempertahankan status quo penjajahan.

IV. Latihan dan Tugas


a. Soal-soal latihan untuk mengukur pemahaman siswa.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan "Zaman Penjelajahan Samudra" dan
mengapa periode ini dianggap sebagai titik balik dalam sejarah dunia?
2. Sebutkan dan jelaskan peran yang dimainkan oleh salah satu pahlawan
penjelajahan samudra seperti Vasco da Gama atau Christopher Columbus.
3. Jelaskan tiga motif utama (gold, glory, gospel) yang mendorong bangsa Eropa
menjalankan praktik kolonialisme di Indonesia.
4. Apa yang Anda ketahui tentang Pertempuran Laut Banda? Jelaskan peranannya
dalam pengaruh kolonialisme di wilayah Indonesia.
5. Jelaskan perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme dan berikan contoh
spesifik dari kedua konsep tersebut di konteks sejarah Indonesia.
6. Diskusikan dampak imperialisme Eropa terhadap masyarakat dan ekonomi
Indonesia. Berikan setidaknya tiga dampak positif dan tiga dampak negatif.
7. Identifikasi satu tokoh berpengaruh atau satu peristiwa signifikan yang terkait
dengan tema penjelajahan samudra, kolonialisme, atau imperialisme di Indonesia,
dan jelaskan perannya.
8. Jelaskan beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh masyarakat pribumi
selama periode kolonial di Indonesia dan bagaimana mereka meresponsnya.
9. Salah satu dampak dari kolonialisme dan impreliasme adalah pembentukan
ekonomi elit, jelaskan temtang hal tersebut…
10. Apakah pada hari ini tahun 2023 indonesia masih dalam koloniasme dan
imprealisme

b. Tugas kelompok untuk mengembangkan pemahaman lebih lanjut.


1. Pilih satu penjelajah samudra terkenal seperti Vasco da Gama, Ferdinand
Magellan, atau Zheng He. Buat biografi singkat yang mencakup latar belakang,
perjalanan utama, dan dampaknya pada penjelajahan samudra.
2. Temukan peta sejarah yang menggambarkan rute penjelajahan samudra atau
wilayah kolonial di Indonesia. Analisis peta tersebut dan jelaskan bagaimana
penjelajahan atau kolonialisme tercermin dalam tata letak dan detail peta.

V. Sumber Belajar
a. Daftar buku, artikel, dan sumber lain yang dapat digunakan siswa untuk mendalami topik ini.

Anda mungkin juga menyukai