Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa di Asia tentu tidak hadir secara tiba
tiba. Pada awalnya, kolonialisme dan imperialism Eropa bukanlah dilatarbelakangi oleh
ambisi untuk menguasai dan menjajah bangsa bangsa di Asia dan Afrika. Tujuan utama
kedatangan Bangsa Eropa adalah berdagang. Mereka membeli barang barang yang
langka di Pasar Eropa, terutama rempah rempah, dan sesekali menjual hasil hasil
produksi mereka, seperti pakaian kepada bangsa Asia dan Afrika. Singkat kata, motivasi
utamanya adalah berdagang.
Masa penjajahan Bangsa Eropa ke Asia dan Afrika berlangsung sekitar abad XV dan
XVI yang sering dinamakan zaman Penjelajahan dalam sejarah Eropa. Masa penjelajahan
ini penuh dengan heroism dan pengorbanan karena mereka akan mendatangi wilayah
yang belum pernah mereka kenal sebelumnya
Penjelajahan bangsa Eropa mengarungi samudra dipelopori oleh Bangsa Portugis
yang melakukan pelayaran s`amudra dengan semangat mengejar kekayaan
perdagangan (gold), membangun kekuasaan (glory), dan misi penyebaran agama Kristen
(gospel). Ekspedisi laut Bangsa Portugis di bawah Dom Henry pada tahun 1915 berhasil
menaklukan ceuta. Ekspedisi ke Afrika ini dianggap berhasil karena dengan dikuasainya
ceuta maka Bangsa Portugis dengan leluasa dapat berdagang dengan Bangsa Afrika
secara langsung. Dari Pedagang Arab yang berada di Afrika inilah Bangsa Eropa
memperoleh informasi penting daerah penghasil rempah rempah di Asia, termasuk
Nusantara.
Kesuksesan portugis mendorong Spanyol membiayai ekspedisi Christopher
Columbus pada tahun 1492. Sam dengan bangsa portugis, tujuan ekspedisi spanyol
adalah menemukan rute alternative ke india. Christopher Columbus adalah orang yang
tidak sengaja menemukan benua amerika yang pada awalnya dia kira itu adalah benua
india. Penjelajahan samudra bangsa spanyol dilanjutkan oleh Ferdinand magelland,
kemudian dilanjutkan lagi oleh juan Sebastian Del Cano dan berhasil sampai ke Maluku
pada tahun 1521. Sesampainya di Maluku, bangsa spanyol membeli rempah rempah
dengan jumlah banyak dan mengangkutnya ke dalam kapal, berita ini cepat tersebar luas
ke seluruh negeri.
Beberapa factor yang mendorong bangsa Eropa melakukan pelayaran samudra
yakni sebagai berikut :
1. Konstantinopel dikuasai oleh turki usmani
2. Berkembangnya teknologi pelayaran
3. Berkembangnya merkantilisme di Eropa
4. 3G ( gold, gospel, glory )

Pada awal mulanya kedatangan bangsa spanyol, portugis, belanda disambut baik
oleh masyarakat Indonesia, tetapi dengan seiring berjalannya waktu tujuan bangsa
bangsa barat yang pada awalnya hanya berdagang berubah menjadi kearah penjajahan.
Kebijakan kebijakan yang telah mereka buat menimbulkan perlawanan dari rakyat
Indonesia kepada bangsa barat.

Dampak yang dirasakan oleh rakyat Indonesia pada jaman itu bermula dari

1. Pembentukan VOC
2. Kebijakan kebijakan voc
3. Kebijakan yang merugikan bagi bangsa Indonesia yang telah dibuat oleh
para petinggi voc
4. Permonopolian yang telah dilakukan oleh bangsa belanda pada kala itu
5. Teknik pecah belah kepada rakyat Indonesia yang telah dilakukan oleh
bangsa barat kepada kerajaan kerajaan

Tentu saja dampak bagi rakyat Indonesia setalah penjajahan oleh bangsa barat
tidak hanya menimbulkan dampak negative saja, tetapi dampak positif juga dapat kita
ambil dari bangsa barat.
BAB II

ISI

Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara memengaruhi kebudayaan


bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut mulai dari kosakata bahasa, musik, seni
tari, pakaian, arsitektur hingga cara berpikir. Selain itu, kedatangan Bangsa
Eropa juga mengenalkan berbagai hal baru ke bangsa kita. Misalnya, kita jadi
tahu berbagai musik internasional ataupun tarian seperti dansa. Selain itu, ada
juga bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu terhadap segala peristiwa
masa lampau. Semua bangunan tersebut punya ciri khas yang sulit dibuat saat
ini. Seperti bangunan yang bisa kita temui di Kota Tua, Jakarta. Dulunya, Kota
Tua merupakan pusat pemerintahan Batavia.

Pengaruh kolonialisme terhadap kehidupan politik, social, dan budaya


rakyat Nusantara hingga kini dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Pengaruh Kolonialisme Portugis


a. Agama
Penyebaran Agama Kristen di Nusantara pertama kali dimulai pada
abad XIV. Saat itu, beberapa rohaniwan Katolik singgah di Nusantara.
Salah satunya adalah Odorico de Pordonone. Pada tahun 1321 Ia
singgah di istana Majapahit dan Bandar Lamuri di Aceh. Lalu seorang
rohaniwan Fransiskan, bernama Joao de Marignolli mengikuti jejaknya
dan pernah diterima dengan baik di Istana Samudra Pasai tahun 1347.
Akan tetapi penyebaran agama katolik berpengaruh lebih besar pada
saat kedatangan bangsa portugis di nusantara
Misionaris terkemuka bernama Fransiskus Xaverius mengunjungi
Ambon, Ternate, dan Halmahera tahun 1546 sampai 1547. Misionaris
lainnya adalah dari ordo Fransiskan dan Dominikan, mereka
menyebarkan agama katolik di Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya
mereka ke Minahasa, Bolaang Mongundow, Pulau Siau, Sangihe
Talaud, Blambangan, dan Panarokan. Penyebaran tersebut
berkembang baik di Flores dan Timor. Saat ini pengaruh Portugis masih
dapat ditemukan dalam bentuk warisan nama – nama yang dipakai
orang timor yang mirip dengan nama orang portugis dan peryaan
keagamaan warisan portugis yang masih disaksikan setiap tahun.
b. Kesenian
Pengaruh Portugis dalam bidang kesenian tampak pada music
keroncong.kita masih bias menemukan peninggalannya di Kampung
Tugu,Jakarta Utara.Musik keroncong berasal dari music Portugis abad
XVI yang disebut fado, dari bahasa Latin yang berarti nasib. Awalnya
fado merupakan sejenis nyanyian bersuasana ratapan yang dibawa
para budak kulit hitam dari Cape Verde,Afrika Barat,ke Portugal sejk
abad XV. Lambat laun,fado berkembang menjadi lagu perkotaan dan
mengiringi tari tarian. Ketika masuk Nusantara,alat music tersebut
digunakan untuk menyanyikan lagu pengiring tarian moresco.Karena
suara yang dikeluarkan berbunyi crong crong,masyrakat nusantara
menamai music pengiring tarian tersebut keroncong.
c. Bahasa

Dalam bidang Bahasa, banyak kosa kata Portugis diserap kedalam


Bahasa Indonesia.Sebagai contoh armada (armada),bendera
(bandera),gereja (igreja),keju (queijo),lemari (almario),minggu
(dominggo),misa (missa),dan sepatu (sapato).
2. Pengaruh kolonialisme belanda
 Dalam bidang social budaya
Pengaruh penjajah belanda tampil misalnya dalam bentuk tertanam
semakin kuatnya apa yang disebut mentalitas inlander. Pengaruh lain
tampak dalam hal dikenalkannya pendidikan kepada kaum pribumi,
Bahasa, dan gaya hidup yang kebarat-baratan.
1) Mentalitas inlander
Mentalitas Inlander berarti mentalitas khas orang pribumi
(Indonesia), yang dikonotasikan secara negative karena
menganggap warga pribumi adalah yang paling rendah
dibandingkan warga negara lain.
Pada saat itu Belanda mengolongkan penduduk Indonesia
kedalam kelas-kelas social sebagai berikut:
 Kelas satu = terdiri atas orang belanda dan eropa
 Kelas dua = terdiri atas orang timur asing
 Kelas tiga = terdiri atas orang pribumi
2) Pendidikan
System pendidikan barat di Indonesia digarap oleh belanda sejak
abad ke-18. Pada saat itu, system pendidikan di Indonesia
diselenggarakan oleh berbagai elemen, ada yang diselenggarakan
oleh pihak keagamaan dan ada juga yang diselenggarakan oleh
pihak belanda sendiri. Tujuan pembentukan system pendidikan
belanda bagi orang Indonesia sekedar untuk menyediakan tenaga
ahli yang murah untuk mengerjakan administrasi kolinial.
3) Bahasa
Bahsa belanda juga banyak memngaruhi bahsa Indonesia dan
Bahasa jawa serta bahasa Bahasa nusantara lainnya.
 Bidang ekonomi
Pengaruh ekonomi yang membekas sampai sekarang terutama sejak
diberlakunya system tanam paksa dan kebijakan pintu terbuka (system
ekonomi liberal)
Pengaruh system tanam paksa, misalnya tampak dua hal:
1) Petani pribumi mulai mengenal jenis jenis tanaman komoditi lain
seperti kopi dan the
2) Petani mulai menganal system upah, yang sebelumnya tidak
dikenal
3) Sementara itu, system ekonoi liberal membuat rakyat Indonesia
mengenal hal hal berikut : system sewa tanah, ekonomi uang,
system kerja kontrak
 Bidang politik
Pengaruh belanda tampak pada hal hal model birokrasi pemerintahan
 Bidang hukum
Hokum belanda masih sangat mempengaruhi system hokum Indonesia.
Pasal pasal dalam kitab undang undang hokum pidana dan kitab
undang undang hokum perdata Indonesia, misalnya masih mewarisi
pasal pasal dari kitab hokum belanda.
 Belanda mengenalkan paham liberalisme yang juga memengaruhi system
politik dan ekonomi Indonesia sampai sekarang. Sementara itu,
penjajahan Belanda juga membuat rakyat Indonesia mengenal teknologi
berbasis mesin, persenjataan modern, serta teknologi komunikasi dan
informasi.
Pengaruh negative dari kolonialisme bangsa eropa

Dampak negatif dari kolonialisme dan imperialisme untuk bangsa Indonesia, dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, dan budaya, tidak jauh berbeda,
yakni:
a. Negara penjajah menjadi kaya, sedangkan negara yang dijajah menjadi miskin,
b. Banyak korban berjatuhan,
c. Terjadinya kesenjangan sosial, d. Pengeksploitasi besar-besaran sumber daya
alam yang ada di Indonesia,
e. Campur tangan pihak asing terhadap urusan pemerintahan, f. Munculnya
istilah monopoli,
g. Timbulnya kegelisahan, kekecewaan dan kebencian rakyat terhadap
pemerintah kolonial yang menimbulkan perlawanan, h. Makin meluasnya
kebudayaan barat, sehingga kebudayaan tradisional mulai luntur,
i. Dan yang paling fatal, merupakan nenek moyang praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme di Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian diatas, dapat diimpulkan bahwa kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara
baik itu Belanda maupun Portugis sama sama membawa pengaruh yang sangat
berdampak bagi Nusantara. Dampak yang dihasilkan ada yang positif, ada juga yang
negatif. Dampak – dampak positif yang ditimbulkan dari kedatangan Bangsa Eropa ke
Nusantara secara perlahan membuat Nusantara semakin berkembang sehingga dapat
menjadi Bangsa Indonesia yang seperti sekarang.

Dampak positif dari kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara yang hingga kini masih
dapat kita lihat dan rasakan adalah dampak di bidang bahasa. Bahasa – bahasa
Indonesia beberapanya merupakan bahasa serapan dari Belanda dan Portugis. Karena
itu, bahasa Indonesia yang mungkin awalnya hanya bahasa yang sederhana, lama –
kelamaan akan semakin berkembang karena pengaruh yang didatangkan oleh Bangsa
Portugis dan Belanda. Selain di bidang bahasa, pengaruh yang masih dapat kita lihat
dengan jelas adalah pengaruh di bidang kesenian. Saat ini kita masih dapat melihat
bahwa musik keroncong adalah salah satu budaya kita yang cukup populer. Musik /
kesenian itu merupakan salah satu pengaruh yang dibawa oleh Bangsa Eropa. Karena
kekhasannya, akhirnya musik keroncong dapat menjadi suatu budaya Indonesia yang
cukup diminati oleh orang – orang. Pengaruh lainnya lagi adalah pengaruh di bidang
keagamaan. Karena pengaruh yang dibawa oleh Bangsa Eropa tentang agama,
Nusantara menjadi lebih berkembang agamanya, dari yang awalnya menganut
animisme, dinamisme, akhirnya muncul kristen yang dibawa oleh bangsa Eropa
sehingga mereka lebih terbuka pikirannya.

Terlepas dari itu, kita juga tidak boleh melupakan sampak negatif yang ditimbulkan dari
kedatangan Bangsa Eropa. Beberapa dampak negatif yang perlu kita waspadai karena
dapat membawa kehancuran bagi Bangsa kita adalah monopoli perdagangan yang
sangat merugikan nusantara, pengikut campuran Bangsa Barat terhadap pemerintahan
Bangsa kita, adanya banyak sekali korban jiwa akibat kebijakan – kebijakan yang mereka
berlakukan kepada kita, dan masih banyak hal negatif lainnya.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda, sebaiknya lebih bijak dan cerdas dalam
melakukan sesuatu. Kita harus memilah – milah mana dampak yang positif dan mana
dampak yang negatif bagi diri kita sendiri, orang disekitar kita, maupun negara kita. Jika
kita dapat bijak dalam memilih mana yang baik dan buruk bagi kita, maka baik diri kita,
orang disekitar kita, dan negara kita, akan berkembang dengan baik bersama dengan
pengaruh – pengaruh positif yang diberikan oleh negara lain. Perjuangan untuk dapat
menjadi generasi muda yang cerdas dapat kita raih dengan hal yang sangat sederhana.
Misalnya dengan belajar yang bersungguh – sungguh. Dengan belajar kita dapat
menentukan mana yang baik maupun yang salah. Terakhir, kita juga harus mencintai
tanah air kita sendiri dan mau melestarikan dan mengembangkan apa yang bangsa kita
miliki.

Anda mungkin juga menyukai