BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belangkang
Telah kita ketahui sebelumnya, Indonesia memang terkenal akan kekayaan
alamnya terutama pada rempah – rempahnya sehingga banyak yang datang untuk
mengadakan perdagangan dengan rakyat Indonesia. Namun begitu, ada pula yang
menyalahgunakan kekayaan tersebut, atau dapat dikatakan dari adanya kekayaan
rempah – rempah tersebut membuat mereka bernafsu untuk dapat menguasainya.
Kedatangan bangsa Belanda di Indonesia pada pertama kalinya adalah
semata-mata untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya untuk memperoleh
kejayaaan atau mengharumkan tanah airnya (gold, gospel, glory). Untuk
mengatasi persaingan tidak sehat dan sekaligus mematahkan dominasi Portugis,
seorang anggota parlemen Belanda bernama Johan Van Oldebanevelt mengajukan
usul yaitu penggabungan seluruh perusahaan datang yang ada di Belanda menjadi
satu serikat dagang. Usulan tersebut mendapat sambutan baik. Pada tanggal 20
Maret 1602, berdiri Verenigde Oost Compagnie atau serikat perusahaan dagang
hindia timur, yang biasa dikenal dengan VOC. Dengan modal pertama 6,5 miliar
gulden, VOC dipimpin oleh tujuh belas direktur. Mereka dikenal dengan sebutan
Heeren Zeventien.
Dari situlah awal cerita VOC dalam menguasai rempah – rempah
Indonesia. Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih lanjut sejarah VOC di
Indonesia, mengetahui apa saja yang mereka lakukan sehingga mereka dapat
berkembang yang kemudian dapat bangkrut dan akhirnya dibubarkan.
Selain itu,Kolonialisme dan imperealisme mulai berkembang sekitar abad
ke – 15 yang diawali dengan adanya gejala pembaharuan di eropa di bidang
ekonomi, politik, sosial, maupun budaya dalam bentuk gerakan renaisans dan
humanisme yang berpikiran maju. Kemampuan berpikir yang berhaluan maju
inilah yang kemudian menghasilkan banyak penemuan-penemuan baru seperti
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan.
a. Di bidang ilmu pengetahuan
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ditandai dengan munculnya teori
Heliosentris (tata surya) oleh Nicolaus Copernicus, seorang ahli ilmu pasti dan
2
astronomi dari Polandia. Ajaran Copernicus yang muncul pada tahun 1543
menjelaskan bahwa matahari sebagai pusat dari seluruh benda-benda antariksa
dan ia menyatakan pula bahwa bentuk bumi adalah bulat seperti bola. Pernyataan
Copernicus ini sesungguhnya pernah muncul jauh sebelumnya, yakni bersumber
dari pengalaman Marco Polo yang melakukan perjalanan dari Venesia (Italia)
melalui jalur darat ke negeri Cina antara tahun 1271-1292 hingga kembali ke
tempat asalnya.
b.Di bidang Teknologi
Selain di bidang ilmu pengetahuan, Nicolaus Copernicus juga mampu
mengembangkan teknologi dengan cara membuat kompas yang dapat digunakan
untuk menunjukkan arah dalam pelayaran. Pada tahun 1610, muncul ilmuwan
baru dari Italia bernama Galileo yang mendukung dan memperjelas pokok-pokok
ajaran Heliosentris dari Copernicus. Pada saat itu, Galileo telah mampu
mengembangkan teknologi dengan cara membuat teropong jauh (teleskop).
c. Di bidang sosial ekonomi
Pada tahun 1453, bangsa Turki Usmani berhasil merebut wilayah
Konstatinopel (terutama Bandar Bizantium yang biasa digunakan sebagai bandar
hubung perdagangan antara Asia dengan Eropa). Peristiwa itu mengakibatkan
terputusnya jalur perdagangan antara Asia dan Eropa, sehingga para pedagang
sulit untuk mendapatkan rempah-rempah. Kondisi sosial ekonomi para pedagang
eropa yang menurun akibat krisis jalur lintas perdagangan ini, memaksa mereka
untuk mencari jalan lain dalam menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan
membelinya secara langsung dengan cara berlayar menjelajahi samudera.
Perjalanan Marco Polo dari Venesia (Italia) ke negeri Cina dan ajaran
Copernicus, yang menyatakan bahwa bentuk bumi seperti bola, telah mampu
mempengaruhi dan mendorong pelaut Eropa lain seperti bangsa Portugis, Spayol,
Inggris, Belanda, dan prancis untuk berlayar mengarungi samudera ke segala
penjuru dunia hingga dapat menemukan daerah-daerah baru yang kemudian
dikuasai sebagai daerah jajahannya
3
2.Tujuan
Adapun tujuan kita mempelajari kolomialisme dan kezaliman manusia ini:
a. Mengetahui proses penjelajahan serta penjajahan bangsa eropa diIndonesia
b. Mengetahui penyebab dibentuknya VOC.
c. Mengetahui perkembangan VOC di Indonesia.
d. Mengetahui saja yang dilakukan baik itu kebijakan maupun kezaliman yang
diterapkan pada rakyat Indonesia.
e. Mengetahui proses kemunduran VOC.
f. Mengetahui penyebab kebangkrutan VOC hingga akhirnya dibubarkan.
g. Mengetahui proses Inggris menguasai Indonesia.
h. Mengetahui kebijakan-kebijakan yang dilakukan Inggris.
i. Mengetahui proses bangsa Belanda kembali menguasai Indonesia setelah
mengalahkan Inggris.
j. Mengetahui perlawanan-perlawanan rakyat dalam bentuk gerakan sosial.
4
BAB II
KOLONIALISME DAN KEZALIMAN MANUSIA
Atas dukungan Ratu Isabella (Spayol), Colombu berlayar ke arah barat Atlantik,
karena ia sudah sering menyusuri perairan itu untuk menuju ke Eropa Utara,
Eslandia, Azora, dan Madelra. Colombus meyakinkan ratu Spayol bahwa dengan
menelusuri bagian barat samudera Atlantik atau laut kegelapan (sea of darkness),
akan tetapi cepat tiba di Hindia Timur daripada berlayar melalui tanjung harapan
baik (cape of good hope).
1. Colombus berangkat dari Spayol pada bulan agustus 1492 dan tiba di kepulauan
bahma (san salvador) pada tanggal 12 Oktober 1492.
2. Pada tanggal 5 Desember 1492, Colombus mendarat di Haiti (Hispaniola), laut
Karibia, Amerika Tengah dan berhasil menemukan jalan ke benua Amerika. Pada
saat mendarat di kepulauan Bahama, Colombus mengira telah tiba diHindia dan
penduduk setempat yang dijumpainya disebut sebagai orang hindia. Tujuan
pelayarann Colombus sebenarnya adalah untuk mencari kepulauan Hindia
(Indonesia) atau yang disebut Hindia Timur.
Amerigo Vespucci adalah pelaut Italia yang mengikuti jejak Colombus untuk
melintasi samudera Atlantik serta berhasil menyusun peta kuno dan menuliskan
benua Amerika di dalam peta tersebut.
Magellan – del Cano
Pada tanggal 10 agustus 1519, Magellan dengan dibantu kapten Juan Sebastian
del Cano dan Pegafetta (sastrawan dan sejarawan dari Italia) berlayar
menyebarangi samudera Atlantik. Mereka berhasil mengelilingi bumi dan
membuktikan bahwa bumi itu bulat (karena pelayaran diawali dari pesisir barat
Benua Amerika, Ujung Amerika Selatan, dan memasuki selat yang
menghubungkan lautan Atlantik dengan lautan Pasifik yang dikenal dengan selat
Magellan). Tahun 1512, pelayaran mengarungi lautan Pasifik dilanjutkan menuju
kepulauan Massava (Filipina), namun sesampainya di pulau Cebu, Magellan
tewas saat membantu raja Cebu melawan suku Mactan. Walaupun Magellan telah
tewas, pelayaran tetap dilanjutkan hingga Kepulauan Maluku, dan berhasil
mengangkut rempah-rempah. Setelah itu, awak kapal tersebut kemudian kembali
ke Spayol melalui tanjung harapan baik (cape of good hope).
Ferdinand Cortez
Pada tahun 1519, Cortez berekspedisi dan mendarat di Veracrus. Setibanya di
Meksiko, Cortez menetap beberapa bulan di pantai dan mengumpulkan informasi
7
2. Bangsa Inggris
Pada abad 16, para pelaut dan warga negara Inggris secara
rombongan telah menjelajah samudera melintasi samudera Atlantik menuju
Amerika Utara dan menguasai wilayah ini sebagai daerah koloninya. Pada masa
pemerintahan Ratu Elizabeth I, sekitar tahun 1607, telah terjadi perpindahan
penduduk secara besar-besaran dari Inggris ke Amerika Utara, terutama di daerah
Virginia, yang kemudian dikuasai sebagai koloninya. Pelaut Inggris yang terkenal
adalah Sir Francis Drake (1577-1580).
3. Bangsa Belanda
Pelaut Belanda, yang dipimpin oleh Cornelius de Houtman, mengikuti jejak
pelaut Eropa lainnya dalam menelusuri daerah-daerah sepanjang pantai barat
Afrika dan Asia Selatan, serta berhasil mendarat di pelabuhan Banten pada tahun
1596. Pelaut Belanda itu semula ingin berdagang dengan bangsa Indonesia, yakni
ditandai dengan berdirinya persekutuan dagang VOC pada tahun 1602. Akan
tetapi, dalam perkembangan berikutnya, bangsa Belanda menguasai wilayah
Indonesia sebagai daerah jajahanya hingga 1942.
4. Bangsa Prancis
Pelaut Prancis semula penjelajahan samuderanya dari Eropa dan kemudian
melintasi Samudera Atlantik menuju Kanada, serta daerah lembah Mississippi.
Beberapa daerah inilah yang kemudian dikuasai sebagai daerah koloninya.
Demikianlah upaya bangsa-bangsaEropa untuk menemukan daerah baru atau
negeri asing yang kemudian dinyatakan sebagai miliknya tanpa menghiraukan hak
dan kedaulatan rakyat pribumi sebagai penghuni yang asli. Daerah asing yang
mereka temukan dianggapnya sebagai negeri atau tanah yang tidak bertuan dan
8
kepulauan Maluku saat itu semakin krisis, mulai dari yang bersifat persaingan
dagang hingga permusuhan. Konflik sosial antara Portugis dan Spayol yang
semakin meruncing, apabila dibiarkan berlanjut, akan merugikan sendiri. Maka
pada tahun 1534, diterbitkan perjanjian Saragosa (tahun 1534) yang isinya antara
lain pernyataan bahwa bangsaPortugis tetap berada di Kepulaan Maluku.
3. Bangsa Belanda Menjajah Indonesia
Proses penjajahan bangsa Belanda terhadap Indonesia memakan waktu yang
sangat lama, yaitu mulai dari tahun 1602 sampai tahun 1942. Pada saat perang
dunia II bangsa Jepang masuk dan merebut Indonesia dari kekuasaan Belanda.
Penjajahan bangsa Belanda di Indonesia, diawali oleh berdirinya persekutuan
dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
a. Masa VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)\
Penjajahan Belanda, Coernelius De Houtman, mendarat pertama kali di
Indonesia pada tahun 1596. Rombongan mendarat di Banten dengan alasan untuk
berdagang, akan tetapi dalam perkembangan berikutnya, bangsa belanda bersikap
kurang bersahabat sehingga mereka diusir dari kerajaan Banten.
Cornelius de Houtman beserta rombongan kemudian melanjutkan
pelayarannya ke arah Timur menelusuri pantai utara pulau Jawa hingga tiba
dipulau bali. Setelah mempelajari jalur pelayaran laut dan membeli rempah-
rempah, mereka kembali ke negara asalnya. Pada tahun 1598, bangsa Belanda
mendarat di Banten untuk kedua kalinya dan dipimpin oleh Jacob Van Neck.
Rombongan yang datang kali ini, jumlahnya lebih banyak dan masing-masing
kelompok membentuk kongsi dagang sehingga menimbulkan persaingan diantara
mereka sendiri. Upaya Inggri untuk mengatasi persaingan dagang yang semakin
kuat diantara sesama pendatang dari Belanda adalah dengan mendirikan dan
menyaingi persekutuan dagang Inggris di India dengan nama East India Company
(EIC).
Pada tahun 1619, kedudukan VOC dipindahkan ke Batavia (sekarang Jakarta)
dan diperintah oleh Gubernur Jenderal Jan Pieter Zoon Coen. Perpindahan
kedudukan VOC dari Ambon ke Batavia ditujukan untuk merebut daerah dan
memperkuat dari dalam (EIC) yang sedang konflik dengan Wijayakrama
(penguasa Jayakarta).
10
belum sempat berkuasa di Indonesia. Pada tahun 1806, terjadi perubahan politik
di Eropa hingga Republik Bataaf dibubarkan dan berdirilah Kerajaan Belanda
yang diperintah oleh raja Louis Napoleon.
b. Masa Daendels (1808-1811)
Louis Napoleon sebagai penguasa negeri Belanda pada saat itu,
mengangkat Herman Willem Daendels (1808) sebagai Gubernur jenderal Hindia
Belanda. Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Pulau Jawa dari
ancaman Inggris dan mengatur pemerintahan di Indonesia. Daendels pada saat
memerintah Indonesia dikenal sebagai penguasa yang disiplin dan keras sehingga
mendapatkan sebutan “Marsekal Besi” atau “Jenderal Guntur”.
Langkah –langkah yang ditempuh Daendels selama masa pemerintahannya
antara lain sebagai berikut.
1. Melakukan pembangunan fisik
a. Membangun pabrik senjata.
b. Membangun benteng pertahanan.
c. Menarik penduduk pribumi untuk menjadi tentara.
d. Membangun pangkalan armada laut di Anyer dan ujung Kulon.
e. Membangun jalan raya dari Anyer (Banten) sampai Panakuran (Jawa Timur)
sepanjang 1.000 km, yang kemudian terkenal dengan sebutan “jalan raya
Daendels”.
Upaya daendels untuk mewujudkan semua kegiatan pembangunan fisik
tersebut memaksa rakyat Indonesia untuk kerja rodi atau kerja paksa, sehingga
banyak rakyat menjadi korban serta meninggal dunia karena kelelahan, kelaparan,
dan terjangkit wabah penyakit.
2. Melakukan pembangunan ekonomi
a. Memungut pajak hasil bumi dari rakyat (contingenten).
b. Menjual tanah negara kepada pihak swata asing.
c. Mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (Preanger Stelsel).
d. Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual hasil panennya hanya kepada Belanda
dengan harga murah (verplichte leverentle).
Beberapa langkah yang ditempuh Daendels tersebut mendapat
kritikan tajam, baik dari kalangan rakyat Indonesia maupun dari parlemen
12
Belanda. Daendels dikritik karena dianggap telah melakukan tindakan kejam dan
penyimpangan dalam bentuk menjual tanah milik negara kepada pihak swasta.
Akhirnya, pada tahun 1811, Herman Willem Daendels digantikan oleh Gubernut
Jenderal Janssens.
c. Masa Janssens
Pada saat menjalankan tugas sebagai Gubernur Jenderal, Janssens ternyata
tidak secakap Daendels (baikdalam pemerintahan maupun dalam
mempertahankan wilayah Indonesia). Pemerintahan Janssens terlihat sangat
lemah, sehingga dimanfaatkan Inggris untuk menyerang dan menguasai
Indonesia. Janssens ternyata tidak siap untuk mengimbangi kekuatan dan serangan
Inggris, sehingga Janssens menyerah pada tanggal 18 September 1811 dan
dipaksa untuk menandatangani perjanjian di tuntang (salatiga).
4. Bangsa Inggris Menjajah Indonesia (1811-1816)
Pemerintah Inggris mulai menguasai Indonesia sejak tahun1811
ketika pemerintah Belanda menyerah berdasarkan kapitulasi tuntang. Agar
perintahan di Indonesia dapat terkendali, pemerintah Inggris mengangkat Thomas
Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia.
Ketika thomas Stamford Raffles berkuasa sejak 17 September
1811. Ia menempuh beberapa langkah yang dipertimbangkan, baik dibidang
ekonomi, sosial, dan budaya.
pada tahun 1814, ketika Raffles masih memerintah di Indonesia,
pemerintah Kaisar Napoleon berakhir dan memperoleh kembali daerah jajahannya
(Indonesia) yang dahulu dikuasai Inggris. Penyerahan kembali wilayah Indonesia
yang dikuasai Inggris dilaksanakan pada tahun 1816 dalam suatu
penandatanganan perjanjian. Pihak dari pemerintah Inggris diwakili oleh Jonh
Fendall, sedangkan dari pihak belanda diwakili oleh Van Der Capellan. Dengan
demikian, sejak tahun 1816, berakhirlah kekuasaan Inggris di Indonesia dan
pemerintah Belanda berkuasa kembali di Indonesia.
1917, tanaman kopi yang diwajibkan untuk ditanam bagi rakyat di daerah
Priangan juga dihapuskan.
c. Dampak aturan tanam paksa
Dampak yang timbul dari pelaksanaan aturan tanam paksa dapat dibedakan
menjadi dua, yakni keuntungan yang diperoleh pemerintah Belanda dan dam pak
aturan tanam paksa bagi bangsa Indonesia.
1. Dampak aturan tanam paksa bagi Pemerintahan Belanda
- Pemerintah Belanda dapat mengatasi kesulitan keuangan.
- Pemerintah Belanda dapat menulasi utangnya.
- Keuangan Belanda mengalami surpus (kelebihan).
- Perusahaan Nederlandsche Maatschappij (NHM) mendapatkan keuntungan yang
berlimpah.
2. Dampak aturan tanam paksa bagi Rakyat Indonesia
a. Sisi posifif
- Petani mengenal jenis tanaman baru dari luar negeri.
- Petani mengetahui daerah-daerah yang sesuai untuk jenis tanaman tertentu.
- Petani mengetahui cara mengolah tanah dan memelihara tanaman ekspor.
- Pasar Internasional mengetahui hasil tanaman perdagangan Indonesia.
b. Sisi negatif
- Lahan pertanian rakyat menjadi terbengkalai karena tidak terurus.
- Gagal panen pertanian rakyat sehingga petani mengalami kerugian besar.
- Timbul kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit, dan kematian.
- Mental bangsa turun selalu tertekan.
d. Reaksi terhadap pelaksanaan aturan tanam paksa
Di Belanda, antara tahun 1850-1860, terjadi perdebatan antara kelompok
yang setuju dengan kelompok yang menentang pelaksanaan tanam paksa.
Kelompok yang setuju pelaksanaan tanam paksa terdiri dari pegawai-pegawai
pemerintah dan pemegang saham perusahaan Nederlandsche Handel Maatschappij
(NHM) yang mendapat hak monopoli perdagangan. Adapun pihak yang
menentang pelaksanaan tanam paksa terdiri atas kelompok dari kalangan agama
dan rohaniawan, serta golongan menengah yang meliputi pengusaha dan
pedagang swasta yang iba atas penderitaan rakyat Indonesia.
16
untuk bercocok tanam dalam waktu antara 50 hingga 75 tahun untuk usaha di
bidang perkebunan, pertambangan, perindustrian, dan perdagangan. Undang-
undang agraria ini bertujuan untuk melindungi petani agar tanahnya tidak lepas
tangan mereka atau jatuh ke tangan para pengusaha.
menghasut raja Bone Aru Palaka untuk melawan Makasar. Pertempuran hebat
terjadi Juli 1667. Pasukan Makasar harus menghadapi persekutuan VOC dan Aru
Palaka.
Tahun 1667 bulan November Sultan Hasannudin terpaksa harus
menandatangani perjanjian Bongaya. Isinya:
Makasar harus mengakui monopoli VOC
Wilayah Makasar diperkecil hingga tinggal Gowa
Makasar harus membayar seluruh biaya perang
3. Perlawanan Banten terhadap VOC
Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC mulai berlangsung sejak VOC
merebut Jayakarta (1629). Perlawanan ditingkatkan pada masa pemerintahan
Sultan Agung Tirtayasa, sejak 1651. Melihat perkembangan Banten VOC tidak
senang, maka VOC dengan bantuan putra raja (Sultan Haji) berhasil mengadu
domba
Akhirnya Sultan berserta Pangeran Purbaya terdesak dan melarikan diri.
Tetapi Sultan dapat ditangkap tahun 1683, sedang Pangeran Purbaya menyingkir
ke Periangan.
Perlawanan rakyat Banten dilanjutkan oleh Ratu Bagus Buang dan Kyai
Tapa. Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC membawa akibat:
Banten dikuasai VOC
VOC berhak campur tangan penuh dalam pemerintahan
Hak kuasa Banten atas Cirebon harus dilepaskan
Biaya perang harus ditanggung Banten
4. Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC
Trunojoyo adalah putra bupati Madura. Tahun 1674 ia mengankat senjata
melakukan perlawanan karena Sultan Amangkurat I memerintah secara
sewenang-wenang dan bekerjasama dengan VOC. Trunojoyo dibantu Karaeng
Galesung, Monte Marano, Macan Wulung, dan lain-lain. Pengganti Angkurat I
yaitu Amangkurat II meminta bantuan VOC. Di bawah pimpinan kapten Jonker,
tahun 1679 Trunojoyo tertangkap dan dibunuh Amangkurat II
5. Perlawanan Untung Suropati
21
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
23
Daftar Pustaka
http://hujanderas.wordpress.com/2007/08/03/tak-gampang-lupakan-kejahatan-
voc/
http://rajinbelajar.net/terbentuknya-dan-perkembangan-voc
http://sejarah-andychand.blogspot.com/2013/11/faktor-faktor-penyebab-
kehancuran-voc.html
http://serbasejarah.blogspot.com/2011/10/kebijakan-kebijakan-voc-yang-
diterapkan.html
http://sunshinerainsoundgg.blogspot.com/2014/01/sejarah-berdirinya-voc-di-
indonesia.html
http://www.slideshare.net/indrisukma/kebijakan-voc-dan-pengaruhnya-bagi-
rakyat-indonesia
Kahin,George MC Turnan. Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia, terj. Ismail
bin
Muhammad. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajar
Malaysia, 1980.
Oey Hong Lie, War and Diplomacy in Indonesia 1945-50. Townsville: Comitee
of
South East Asian Studies James Cook University of North Queensland. 1981.
Poeponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosutanto. Sejarah Nasional
Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka. 1990.
Roem, Mohammad. Diplomasi: Ujung Tombak Perjuangan RI. Jakarta: Gramedia.
1989.