No. Absen : 11
Kelas : XI MIPA 1
Kolonialisme
1. Koloni Eksploitasi adalah penguasaan suatu wilayah atau daerah untuk dikuras habis
tenaga penduduk secara kerja paksa atau kerja rodi dan dikuras juga kekayaan alamnya
untuk kepentingan Negara yang melakukan koloni (Negara penguasa).
2. Koloni Penduduk adalah penguasaan daerah atau wilayah baru dengan cara mengusir
atau menghilangkan penduduk pribumi yang digantikan oleh pendatang yang menjadikan
kedudukan penduduk pribumi terabaikan.
3. Koloni Deportasi adalah daerah atau wilayah koloni yang digunakan sebagai tempat
membuang para narapidana yang tidak dapat ditangani lagi oleh perintah. Kebanyakan
dari mereka adalah narapidana yang mendapatkan hukuman seumur hidup, dimana
mereka dijadikan sebagai tenaga kerja tanpa bayaran daripada pemerintah harus memberi
makan mereka seumur hidup.
Tujuan kolonialisme
Tujuan kolonialisme adalah untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga
kerja, perdagangan di wilayah tersebut, wilayah koloni merupakan wilayah yang memiliki bahan
mentah yang banyak untuk memenuhi keperluan negara yang melakukan kolonialisme.
Selain itu, tujuan kolonialisme adalah untuk menguras habis sumber daya alam atau kekayaan
alam dari negara yang dijadikannya sebagai tempat koloni untuk diangkut ke negara induk.
Imperialisme
Imperialisme adalah usaha (politik) untuk menguasai negara lain atau memperluas
kerajannya dengan paksa untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya.
Maksud menguasai disini yaitu tidak perlu merebut menggunakan kekuatan senjata, tetapi bisa
dijalankan menggunakan kekuatan agama, ideologi, ekonomi, kultur, asal saja dengan paksaan.
Macam-Macam Imperialisme
Imperialisme yang muncul kurang lebih dari 1500M yang berlangsung pada
zaman kuno sampai zaman pertengahan. Semboyan dari imperialisme kuno yaitu 3G
(Gold, Glory, Gospel). Dimana suatu negara menjajah negara lain untuk keperluan gold
(mendapatkan kekayaan), glory (mencapai kejayaan), dan gospel (menyebarkan agama).
Imperialisme kuno ini dipelopori oleh Portugal dan Spanyol
Imperialisme yang terjadi saat awal revolusi indrustri (1500 M) sampai akhir
perang dunia 2 (tahun 1942), revolusi indrustri mengakibatkan pasar membutuhkan
bahan mentah yang banyak untuk mengembangkan perekonomian. Alhasil mereka
mencari daerah yang kaya dengan bahan mentah untuk dijadikan sumber bahan mentah,
penanaman modal kapital surplus, dan pasar bagi industri. Negara pelopornya adalah
inggris.
3. Imperialisme Ultramodern (Neokolonialisme)
Tujuan Imperialisme:
Pembentukan status sosial yaitu Eropa menempati status sosial tertinggi, kemudian Asia
dan Timur Jauh, untuk yang terakhir yaitu kaum Pribumi.
Terjadinya pemerasan dan pemindahan secara kejam. Tradisi dalam bangsa Indonesia,
misalnya upacara dan tata cara yang berlaku di dalam lingkungan istana berubah menjadi
sangat sederhana dan cenderung dihilangkan. Tradisi istana perlahan-lahan tergeser oleh
tradisi pemerintah Belanda.
Wilayah Indonesia terkepung laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman,
kemunduran perdagangan di laut melahirkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan
feodalisme, rakyat pribumi dipaksa patuh pada tuan tanah Barat atau Timur Asing,
mengakibatkan kehidupan penduduk pribumi menurun.
2. Dampak di Bidang Ekonomi
Perkebunan di Jawa terus berkembang tetapi di Sumatra mengalami sulit untuk mendapat
tenaga kerja sehingga dilakukan progam transmigrasi
Eksploitasi ekonomi dan monopoli dagang VOC menyebabkan perdagangan nusantara
mundur di kancah internasional. Peran syahbandar diganti oleh pejabat Belanda
Kolonialisme dan Imperialisme mengakibatkan belanda membuka tambang minyak bumi
di Tarakan Kalimantan Timur
Belanda membangun rel kereta api dengan tujuan memperlancar perdagangan
Liberalisme ekonomi.
Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal membuat Indonesia dijadikan
sebagai penghasil bahan mentah. Bangsa Belanda sebagai eksportir, dan sebagai
perantara yaitu orang timur asing terutama China dan Bangsa Indonesia hanya sebagai
pengecer. Sehingga Indonesia tidak mempunyai jiwa wiraswasta.
Pengusaha pribumi dengan modal kecil kalah bersaing dengan pedagang besar karena
pintu politik terbuka
Diperkenalkannya sistem sewa tanah, terjadi perubahan dari sistem ekonomi barang ke
sistem ekonomi uang yang menyebar juga di kalangan petani
Belanda membangun waduk, jalan raya, irigasi, jalan kereta api, dan pelabuhan untuk
mendukung progam penanaman modal di Indonesia dengan sistem kerja paksa atau kerja
rodi.
Imperialisme dan kolonialisme membuat peranan politik para elit yang merosot membuat
raja atau bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang seni budaya.
Perbuatan pemerintah Belanda untuk menghilangkan kedudukan menurut adat penguasa
pribumi dan membuat mereka jadi pegawai pemerintah, membuat runtuh kewibawaan
tradisional penguasa pribumi
Berkembangnya budaya barat secara luas, merusak sendi-sendi kehidupan budaya
tradisional yang dimiliki oleh bangsa kita. Contoh nya yaitu kebiasaan minum-minuman
keras, padahal bukan budaya asli bangsa kita.
Hadirnya agama katholik dan protestan
Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dan
mengakibatkan ikatan tradisi kehidupan pribadi menjadi lemah
Daendels atau Raffle sudah meletakkan dasar pemerintahan yang modern. Para Bupati
dijadikan pegawai negeri dan digaji, padahal menurut adat istiadat kedudukan bupati
adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati dijadikan alat kekuasaan
pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan sekarang
menjadi sistem kepegawaian.
Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
Dahulu hukum yang digunakan yaitu hukum adat dan kemudian diubah menjadi hukum
barat modern.
Belanda dan Inggris melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, contohnya
tentang pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.
Yang mengakibatkan peranan elite kerajaan berkurang dalam politik, dan kekuasaan
pribumi bahkan bisa runtuh.