Anda di halaman 1dari 5

Dampak Sosial dan Budaya Kolonialisme

dan Imperialisme

Kolonialisme dan imperialisme tentunya akan berdampak dan mempengaruhi terhadap hampir
semua aspek di wilayah yang menjadi tempat terjadinya praktik kolonialisme dan imperialisme.
Sehingga baik langsung maupun tidak langsung pengaruh-pengaruh dari luar akan berbaur
bahkan mendominasi sistem ataupun kebiasaan di tempat tersebut. Berikut ini dampak positif
dan negatif akibat kolonialisme dan imperialisme terhadap sosial dan budaya.

Sosial
1. Asimilasi

Adanya percampuran antara negara yang berbeda. Hal ini menyebabkan keturunan campuran.

+ terjadinya percampuran yang bisa menghasilkan wajah yang unik

– ciri khas wajah suatu negara bisa hilang

2. Organisasi masyarakat
Negara yang dijajah:

+ Menjadi sadar tentang perlunya bersatu dan berorganisasi (misalnya: Budi Utomo)

Negara yang menjajah:

– Membahayakan dirinya karena masyarakat menjadi lebih sadar

3. Hukum

Negara yang dijajah:

+ mengenal hukum perdata, pidana, dan pengadilan

Negara yang menjajah:

+ membuat masyarakat yang dijajah menjadi lebih teratur

4. Stratifikasi sosial

Negara yang dijajah:

– adanya perlakukan yang tidak adil

Negara yang menjajah:

+ mendapatkan perlakuan yang lebih karena statusnya yang lebih tinggi

Budaya
1. Westernisasi: pakaian, makanan, kesenian (lagu dan tarian)

Negara yang dijajah:

+ mendapatkan ilmu baru dari negara lain (misalnya memakai jas)

+ negara menjadi lebih maju karena ilmu tersebut

– kebudayaan asli bisa luntur

Negara yang menjajah:

+ bisa mempelajari budaya lain

+ bertukar kebudayaan, dapatkan ilmu lebih


– kebudayaan aslinya tidak menjadi ciri khas negara tersebut karena diambil negara lain

2. Pendidikan

Negara yang dijajah:

+ Dapat mengadaptasi suatu sistem pendidikan formal, yaitu: ada pembagian kelas-kelas dan di
setiap kelas, para siswa menghadap ke depan, dan adanya guru di depan sebagai narasumber
utama belajar

– Pendidikan tidak bisa dinikmati semua orang

Negara yang menjajah:

+ Mendapatkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas

– Negara yang dijajah menjadi mengetahui pendidikan

3. Bahasa

Negara yang dijajah:

+ mendapatkan kosakata baru

misalnya: meja diambil dari bahasa portugis (mesa)

nasional diambil dari bahasa belanda (nationaal)

– kurangnya penguasaan bahasa sendiri

Negara yang menjajah:

+ menyebarkan bahasanya sehingga orang lebih akan mengerti bahasanya dan hal itu membuat
bahasanya menjadi ‘penting’

– orang-orang menjadi mengerti apa yang ia katakana


Dampak Politik, Sosial, Ekonomi, dan Budaya dari keberadaan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di
Indonesia, sebagai berikut:

1. Perubahan dalam Bidang Politik

-Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern.Para Bupati dijadikan
pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun temurun dan
mendapat upeti dari rakyat.Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamog praja yang
dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi sistem kepegawaian.

-Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf

-Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern

-Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal pergantian
tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.Akibatnya peranan elite kerajaan
berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.

2. Perubahan dalam dalam Bidang Sosial

-Pembentukan status sosial dimana yang tertingi adalah Eropa lalu Asia dan Timur Jauh yang terakhir
kaum Pribumi

-Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,
Seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sanga sederhana, bahkan
cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah
belanda.

-Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman. Kemunduran


perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan
feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga
kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan.

3. Perubahan dalam Bidang Ekonomi

-Belanda membuka tambang minyak bumi di Tarakan Kaltim

-Belanda membangun rel kereta api untuk memperlancar arus perdagagngan

-Liberialisme ekonomi 

-Eksploitasi ekonomi, monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di


panggung perdagangan internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat Belanda

Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai penghasil bahan
mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara dipegang oleh orang timur
asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indonesia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa
wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.
Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah
bersaing sehingga gulung tikar.

Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan
program transmigrasi.

Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda membangun :
Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan
tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa)

Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang ke sistem
ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.

4. Perubahan dalam Bidang Budaya

-Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan
menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi.

-Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian ikatan
tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.

-Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan mengalihkan
perhatiannya ke bidang seni budaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan penulisan serat Centhini,
R.Ng Ronggo Warsito menyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama
dan lain-lain.

- Budaya Barat berkembang secara meluas, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan budaya tradisional
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai contohnya, kebiasaan minum minuman keras yang
dilakukan oleh golongan bangsawan. Kebiasaan tersebut bukan milik asli bangsa Indonesia, tetapi
kebiasaan yang berlaku di kalangan bangsa Barat yang dibawa oleh para penjajah (Westernisasi
menyebar lewat jalur pendidikan dan pemerintahan).

-Birokrat menggunakan bahasa belanda sebagai simbol status mereka

-Masuknya agama katholik dan protestan

Anda mungkin juga menyukai