Anda di halaman 1dari 13

Dampak

Perkembangan
Kolonialisme
dan
Imperialisme
A.Dampak dalam Bidang Politik, Pemerintahan dan Ekonomi
1. Bid. Politik Pemerintahan
a. Masa Kekuasaan VOC
Sejak kedatangan VOC, kondisi pem di beberapa kerajaan lokal di
Indonesia mengalami perubahan, terlihat pada pergantian kekuasaan di
lingkungan kerajaan. VOC yg awalnya berniat melakukan p’dagangan dgn
kerajaan2 lokal, dlm perkembangannya mulai campur tangan dalam
proses pengangkatan raja / putra mahkota. Bahkan VOC sering
menerapkan politik adu domba (devide et impera) utk memecah belah
keluarga kerajaan.
Kondisi pem yg tdk stabil memudahkan para penguasa kolonial
memegang kendali pem kerajaan, penguasa kolonial sering mengambil
keuntungan dari kerajaan yg bersedia diajak bekerjasama. Bahkan
beberapa penguasa lokal mulai tdk memperhatikan kesejahteraan
rakyatnya, masa kekuasaan VOC menjadi awal kolonialisme di Indonesia
karena penguasa pribumi dan rakyat menjadi bawahan penguasa kolonial.
Pada masa kekuasaan VOC, jabatan tertinggi dipegang oleh gubernur
jenderal, dalam menjlkan kekuasaan, gubernur jenderal dibantu oleh
dewan Raad van Indie, bertugas mengawasi dan memberi nasihat kpd
gubernur jenderal
b. MasaPem Gubernur Jenderal Daendels
Pada masa pem Daendels terjadi pembaruan dlm bid politik dan administrasi,
Daendels menerapkan sistem pemerintahan sentralistik semua unsur birokrasi
berada di bawah pengawasan pem pusat. Pada masa ini Raad van Indie masih
berperan sbg dewan penasihat pem, Daendels membagi Pulau Jawa menjadi 8 wil
besar (hoofafdeling) yg disebut kerasidenan (residentie). Tiap2 kerasidenan dibagi
menjadi beberapa kabupaten (regentschap).
Dalam pelaksanaan pem dalam negeri terjadi dualisme pem pem Eropa dan
pem pribumi (Inlands bestuur), kekuasaan tertinggi pem Eropa (Europees
bestuur) dipegang oleh residen, yg bertugas memimpin wil kerasidenan. Dibawah
residen ada asisten residen yg bertugas mengepalai suatu wil bagian dari
kerasidenan yg dinamakan afdeling, dibawahnya terdapat pegawai kontrolir
(controleur) yg bertugas memimpin wil controle-afdeling.
Residen (Kerasidenan)

Asisten Residen (Afdeling)

Pegawai Kontrolir (Controle-Afdeling)

Bagan Pem. Eropa


Dalam menjlkan tugasnya, bupati dibantu oleh patih. Dibawah bupati
dan patih terdapat wedana, bertugas memimpi sebuah distrik dan
membawahi asisten wedana / camat, bertugas mempimpin onderdistik,
dibawahnya terdapat pem desa.
Bupati (Kab)
Patih
Wedana (Distrik)

Asisten Wedana
(Onderdistik)

Pejabat Desa (Desa)

Bagan Pem Pribumi (Inlands Bestur)


Pada masa pem Daendels, para penguasa pribumi diangkat menjadi
pegawai pem kolonial (pegawai negeri / binnenland bestuur). Para pegawai
pem – tingkat kab digaji secara bulanan dan dilarang menerima upeti.
Sehingga, penguasa pribumi khusunya bupati kehilangan jabatan secara
turun temurun. Sementara, pegawai Eropa diberi kekuasaan besar utk
c. Masa Pem Letnan Gubernur Raffles
Raffles Penganut Liberalisme

Pada awal pem. nya, Raffles b’keinginan mereformasi sistem pem di Hindia-Belanda
menjadi sistem pem Eropa. Reformasi berupa pembaruan di bidang ketatanegaraan,
penghapusan ikatan feodal dlm masy Jawa dan kepastian hukum bagi masy.
Raffles membagi Pulau Jawa menjadi 16 kerasidenan, Raffles juga menerapkan
sistem pem “tdk langsung”, artinya pemerintah pusat memerintah rakyat melalui
perantara penguasa lokal.

Kebijakan2 yg dikeluarkan Raffles:


 Menjauhkan penguasa lokal seperti bupati dari kebijakan yg menguntungkan diri
sendiri
 Mempersempit ruang gerak para bupati dgn cara mengangkat para bupati sbg
pegawai
pem dibawah seorang residen
 Menghapus sistem penyerahan paksa dan kerja paksa agar rakyat memiliki
kebebasan
berusaha
 Mereduksi peran kepala lokal agar tdk lagi mempunyai kekuasaan besar terh
rakyat, tetapi
hanya sbg pegawai pem, bukan penarik pajak
d. Masa Pem Hindia-Belanda
Pada masa pem Hindia Belanda, kekuasaan tertinggi masih dipegang oleh gubernur
jenderal, Raad van Indie masih bertugas sbg dewan penasihat pemerintah. Pada awal
abad XX pem kolonial berkeinginan menyatukan seluruh wil Hindia Belanda yg masih
berbentuk kerajaan2. Pada awal abad XX Gubernur Jenderal Johannes Benedictus van
Heutsz mencetuskan konsep Pax Neerlandica (Perdamaian Neerlandica) penyatuan
seluruh wil Hindia Belanda di bawah kekuasaan Belanda
Dampak Kolonialisme dan Imperialisme dlm bid politik-pem terus mengalami
perubahan selama masa kolonialisme di Indonesia. Perubahan terjadi seiring p’kem
zaman dan kebutuhan pem kolonial yg sedan b’kuasa

2. Bid. Ekonomi
Pertambangan, perkebunan dan perdagangan merupakan salah satu aktivitas
perekonomian yg
telah b’kembang dan b’pengaruh bagi masy Indonesia pada masa kolonial Belanda

a. Masa Pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels


Pada masa pem Daendels, sistem perekonomian tradisional mengalami perubahan
menjadi sistem perekonomian modern. Dalam sistem modern, tanah2 milik raja
berubah status
menjadi tanah milik pem kolonial. Para petani diwajibkan membayar pajak dari
penjualan
hasil bumi kpd pem kolonial. Pajak tsb digunakan utk membiayai keperluan pem
kolonial
b. MasaPem Raffles
Raffles mengganti sistem kepemilikan tanah dari raja dan penguasa lokal
menjadi milik pem kolonial pem berhak menyewakan tanah tsb. Perubahan
sistem kepemilikan menyebabkan terjadi perubahan hub antara raja dan
rakyatnya “Patron-Client” menjadi hub b’sifat komersil. Sistem sewa tanah yg
diterapkan Raffles mendorong pem kolonial menerapkan pajak tanah, hasil
pajak tanah digunakan utk mengisi kas pem kolonial.
Sistem sewa tanah memberikan peluang ekonomi yg didukung kepastian hukum
usaha sehingga muncul p’dagangan bebas. P’dagangan bebas menyebabkan
sistem ekonomi uang di desa2 di Hindia Belanda (ekonomi swadaya) berubah
menjadi sistem ekonomi komersial. Sistem ekonomi pada masa Raffles sangat
memberatkan rakyat. Utk menyewa tanah, sbgn besar rakyat b’gantung pada
rentenir Tioghoa, sehingga rakyat terlilit utang dan tdk mampu membayarnya.

c. MasaPemerintahan Hindia – Belanda


Dampak dari kebijakan Belanda:
 Pembukaan pabrik gula
 Mengembangkan sektor agraris
 Sistem sewa tanah
 Berkembangnya industri manufaktur
 Munculnya gol majikan dan buruh
 Meluasnya perdagangan
 Mengenal sistem perbankan modern
 Pembangunan jl kereta api
 Dibangunnya transportasi antarpulau
 Berkembangnya bidang komunikasi

B. Dampak dalm Bidang Sosial, Budaya dan Pendidikan


1. Bidang Sosial – Budaya
a. Lunturnya Feodalisme
Kondisi ini terjadi saat bangsa Eropa mulai melakukan praktik
kolonialisme dan imperialisme di Indonesia. Secara bertahap penguasa
kolonial berhasil menggeser hak2 istimewa para penguasa pribumi, para
penguasa priumi di t4 kan sbg pegawai pem kolonial sehingga mereka
kehilangan statusnya sbg bangsawan yg dihormati rakyat, rakyat dan
penguasa pribumi harus menghormati pem kolonial secara b’lebihan
b. Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi Penduduk
Sebelum th 1800, pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat rendah,
tingkat pertumbuhan rata2 dari th 1400 – 1800 sekitar 0,1-0,2 %. Banyak
faktor yg menyebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan penduduk “wabah
penyakit, kelaparan, perang dan bencana alam”. Pertumbuhan penduduk
mulai mengalami peningkatan pada abad XIX, pertumbuhan tsb dipengaruhi
oleh intensitas peperangan yg semakin menurun, kebijakan kesehatan pem,
perkembangan teknologi dan sarana transportasi serta proses migrasi

c. Perkem. Stratifikasi Sosial


Perkem status sosial pada masa kolonial diatur menurut hukum
ketatanegaraan th 1927, berdasarkan hukum tsb, masy dikategorikan sbb:
 Gol atas : orang2 Eropa
 Gol Timur Asing : Tioghoa, Arab dan India
 Gol. Pribumi : bangsa Indonesia asli

Gol Pribumi dibagi menjadi:


 Lapisan bawah : rakyat jelata yg hidup di perdesaan
 Lapisan menengah : petani kaya, pedagang kecil dan menengah dan pegawai
 Lapisan atas : bangsawan / kerabat istana
d. Penyebaran Agama Nasrani
Bangsa Spanyol dan Portugis memperkenalkan agama Katolik kpd bangsa Indonesia,
misionaris yg menyebarkan agama Katolik di Maluku:
 Gonzalves Veloso
 Fernao Vinagre
 Simon Vaz

Penyebar agama Katolik terbesar di Indonesia misionaris Spanyol “St. Franciscus


Xaverius”

Bangsa Belanda menyebarkan agama Kristen Protestan, pada awalnya Belanda tdk
terlalu mementingkan penyebaran agama. Namun dlm perkembanganya Belanda
mendukung zending (penyebaran agama kristen) yg dilakukan seorang Jerman
“Ludwing Nommensen”, ia berhasil melakukan kristenisasi di Sumatera Utara

e. Perkembangan Seni Musik


Bangsa Eropa memperkenakan berbagai alat musik:
Biola, Piano, Selo (Cello), Gitar, Seruling (flute) dan ukelele

Para musisi Indonesia memadukan musik Barat dgn musik yg telah dikenal di Indonesi
Ex: Keroncong
f. Perkembangan Seni Arsitektur Barat
 Abad XVIII pem kolonial Belanda mulai membangun kota2 penting
“Batavia, Semarang,
Surabaya dan Makassar mengikuti sistem tata kota di Belanda
 Abad XIX arsitektur bergaya Eropa mengalami p’kem signifikan
 Akhir abad XIX – awal abad XX arsitektur yg berkem Indonesia menganut
gaya Napoleon
klasik

g. Perkembangan Sastra dan Karya Tulis


Karya sastra : berupa buku2 Van de Venter menulis artikel “Een
Eereschuld” (Utang Budi)

Karya Tulis
Penyerapan kosakata Portugis dan Belanda dlm B. Indonesia:
 Messa : Meja
 Menteiga : Mentega
 Soldado : Serdadu Penyerapan kosakata Portugis – Indonesia
 Bendeira : Bendera
 Avental : Bantal
 Handdoek : Handuk
 Waskom : Baskom
 Bioscoop : Bioskop Penyerapan kosakata Belanda – Indonesia
 Dienst : Dinas
 Onkosten : Ongkos
 Divan : Dipan

h. Perubahan Gaya Hidup


 Gaya pakaian
 Pesta
 Gaya makan

2. Bidang Pendidikan
 1892, Eerste School (sekolah angka 1) : utk anak2 priayi
 1914, Eerste School di ubah menjadi Hollands Inlandsche School (HIS /
sekolah dasar)
 Sekolah menengah : Algemene Middelbare School (AMS) dan Hogere
Burger School
 Gol rakyat biasa : Tweede school (sekolah angka 2) / sekolah ongko loro
Beberapa sekolah tinggi yg didirikan Belanda:
 OSVIA : utk pejabat pribumi
 STOVIA : sekolah bagi dokter2 pribumi
 NIAS : sekolah kedokteran yg didirikan di Surabaya
 Rechts School / sekolah hukum
 Rechts Hoogeschool ; sekolah tinggi hukum
 Landbouw Hoogeschool ; sekolah pertanian di Bogor
 Technische Hoogeschool / sekolah tinggi teknik di Bandung
 Sekolah guru / Kweekschool dibuka 1852 di Solo

Selain sekolah resmi, Belanda juga mendirikan:


 Taman Siswa
 Muhammadiyah
 Pondok Pesantren

b. Perkembangan Surat Kabar


 Bromartani : Surat kabar pertama
 Pewarta Prijaji
 De Preanger Bode
 Deli Courant
 Makassarsche Courant
 Bintang Hindia

Anda mungkin juga menyukai