Disusun oleh :
Kelompok 5
1. SAIDINA ALI
2. MEIDINA RAHMAN
3. NADIRATUL PUTERI FAIZAH
4. HALIMAH
5. KHAIRUNNISA
Kelas : XI MIPA 3
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
Akhir kata , saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
Berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akh ir. Semoga Allah
Pada masa pemerintahan kolonial bel anda sistem pemerintahan Reffles diperbaiki kembali.
Disamping itu untuk menyatukan seluruh wilayah hindia Belanda yang masih berbentuk keraj
aan-keraj aan, pemerintah kolonial Belanda melakukan politik pasifikasi kewilayahan di Aceh,
Sumatra Barat, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda kecil, Maluku dan Papua. Penyatuan
seluruh wilayah Hindia Belanda ini baru berhasil sekitar tahun 1905. Bersatunya Hindia
Belanda ini dikenal dengan Pax Neerlandica masa setelah itu, wilayah Hindia Belanda telah
stabil dibawah kekuasaan Hindia Belanda. Wilayah inilah setelah proklamasi menjadi wilayah
negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perkembangan ekonomi juga didukung oleh munculnya kemajuan komunikasi dan transportasi.
Pada 1746, kantor pos pertama didirikan di Batavia. Hal ini mengambil kemajuan lagi setelah
Daendels membangun jalan pos yang meghubungkan di wilayah pulau Jawa. Terhubungnya
jaringan kereta api dan jalan pos setelah mempercepat pengiriman surat lewat pos, sehinggga
informasi semakin berkembang cepat.
2. Dampak positif dan negatif kolonialisme dalam bidang politik- pemerintahan dan
Ekonomi di Indonesia
2. Dapat memahami dampak positif dan negatif kolonialisme dalam bidang politik-
Kolonialisme mempunyai tujuan untuk menguras sumber daya alam dari daerah koloni untuk
dibawa ke negara induk.
Bangsa Barat membawa dampak yang cukup besar dalam dunia politik Indonesia pada masa
penjajahan. Pengaruh penjajah perlahan semakin kuat sehingga mampu melakukan intervensi
masalah internal keraj aan-keraj aan di Nusantara. Hal ini membuat kekuasaan penguasa
Indonesia pada masa tersebut semakin melemah bahkan hilang.
• Dasar pemerintahan yang modern yang dibuat Daendels atau Raffles membuat
kedudukan Bupati berubah menjadi pegawai negeri dan digaji, yang semula merupakan
kedudukan adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat menurut adat istiadat.
• Bupati dijadikan alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu
berdasarkan garis keturunan sekarang menjadi sistem kepegawaian.
• Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
• Intervensi terhadap persoalan kerajaan yang dilakukan oleh Belanda dan Inggris,
contohnya tentang pemilihan raja sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.
Yang mengakibatkan peranan elite keraj aan berkurang dalam politik, dan kekuasaan
pribumi melemah.
• Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat
modern.
• Belanda ikut campur dalam pengambilan kebijakan raja.
• Perubahan dalam politik pemerintahan kembali teijadi akibat kebijakan politik Pax
Nederlanica di akhir abad 19 menuju awal abad 20. Jawa menjadi pusat pemerintahan
dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
Dampak kolonialisme dan imperialisme penjajah juga masih berpengaruh hingga sekarang. Hal
ini terlihat dari sistem pemerintahan di Indonesia sekarang yang merupakan warisan dari
penerapan ajaran Trias Politica yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Sistem keija paksa, buah dari masif nya pembangunan oleh Pemerintah Kolonial, membuat
rakyat menderita. Selain keija paksa, berikut ini dampak lain dari kolonialisme dan
imperialisme di bidang ekonomi:
• Monopoli dan penguasaan suatu daerah atau koloni oleh penjajah yang menimbulkan
situasi yang tidak sehat dalam hal perdagangan.
• Perekonomian bergeser dari pertanian pangan menjadi industri perkebunan.
• Praktik monopoli perdagangan oleh VOC membuat mundurnya perdagangan Nusantara
dari kancah perdagangan internasional.
• VOC memanfaatkan para penguasa tradisional dalam mengeksploitasi tanah
jajahandengan menerapkan sistem indirect rule, dalam penyerahan wajib hasil bumi dan
pemungutan pajak hasil bumi.
• Penerapan sistem tanam paksa menyebabkan rakyat Indonesia mengenal jenis tanaman
baru.
• Munculnya pedagang-pedagang perantara dalam perdagangan internasional yang
dipegang oleh orang Timur Asing, sedangkan bangsa Indonesia hanya sebagai pengecer
• Munculnya kota-kota baru di sekitar perusahaan-perusahaan Belanda.
• Sistem ekonomi uang yang diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Dampak yang
ditimbulkan salah satunya adalah sistem utang.
• Dalam pengeijaan lahan pertanian, penduduk memulai mengenal pinjaman modal.
Namun mereka harus mengembalikan uang dengan sistem bunga yang memperparah
perekonomian.
A.Kesimpulan BABIII
PENUTUP