Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH INDONESIA

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1. RYWALDI ANDREAS PASARIBU


2. SALSA ALIFIA OKTAVIANDA
3. SINDI CLOUDIA
4. SINTA INDAH PRATIWI
5. SITI AISYAH PRASETYO
6. SRI ASTUTI DEWI
7. STIFFANNY ZEFANYA
8. USWATUN HASANAH SUBEKHI
9. VANEZIA GERDA IMMANUELLA RAJAGUKGUK
10. VICTOR ROGANDA SIMARMATA
11. YOGI ZULHENDRI

KELAS : XI MIPA 5
SEMESTER : GANJIL

TAHUN AJARAN 2021-2022


Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Sejarah Indonesia yang
berjudul Kolonialisme dan Imperilisme.

Dalam Penulisan makalah ini kami selaku kelompok 5 merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Ibu Dra. Asnidar selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia yang sudah memberikan
tugas kelompok ini.
2. Teman – teman dari kelompok 5.
3. Teman – teman kelas XI MIA 5 di SMAN 1 Batam.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kia
semua.

Batam, September 2021

Pertanda,

Kelompok 5 – XI Mipa 5
BAB I : Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Salah satu materi yang dibahas di mata pelajaran sejarah Indonesia adalah tentang
Kolonialisme dan imperialisme.

Kolonialisme berasal dari kata Koloni, koloni menurut bahasa latin artinya pemukiman.
Upaya yang dilakukan negara-negara penguasa dalam rangka menguasai suatu
daerah/wilayah untuk mendapatkan sumber daya disebut kolonialisme.

Imperialisme merupakan istilah yang berasal dari kata "imperator" artinya memerintah.
berarti Imperialisme itu adalah suatu sistem dalam dunia politik yang bertujuan untuk
menguasai negara lain dalam memperoleh kekuasaan atau keuntungan dari negara yang
dikuasainya. Perbedaan kolonialisme dan imperialisme terletak pada tujuannya.

Kolonialisme dan imperialisme sudah dilakukan oleh bangsa Eropa sejak abad ke-15 di
seluruh dunia, sampai akhirnya masuk ke nusantara (Indonesia). Pada saat itu, latar
belakang bangsa Eropa masuk ke wilayah nusantara disebabkan oleh beberapa hal,
seperti jatuhnya Konstantinopel di kawasan Laut Tengah ke kekuasaan Turki Usmani
pada tahun 1453, merosotnya ekonomi dan perdagangan bangsa Eropa, serta terjadinya
revolusi industri.

B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Kolonialisme dan Imperialisme, maka diperlukan
subpokok bahasan yang saling berhubungan. Salah satunya adalah mencari dampak dari
adanya Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia, sehingga rumusan masalahnya
sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah kolonialisme dan imperialisme di Indonesia?


2. Apa saja dampak baik ataupun buruk dari kolonialisme dan imperialisme di
Indonesia?
3. Apa saja bidang yang berdampak saat terjadinya kolonialisme dan imperialisme?
BAB II : Pembahasan
A. SEJARAH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA.
Awal munculnya keinginan untuk menguasai daerah lain itu ketika jatuhnya
Konstantinopel. Konstantinopel adalah tempat yang strategis untuk berdagang dan Turki
Usmani ingin menaklukkannya. Setelah ditaklukkannya Konstantinopel, bangsa Eropa
menjadi bingung harus mencari ke mana untuk memenuhi komoditas rempah-rempah,
padahal di masa itu rempah-rempah sangat tinggi nilai jualnya di Eropa. Pada akhirnya,
Indonesia menjadi rujukan orang-orang Eropa untuk membeli rempah-rempah dan memenuhi
kebutuhan mereka.

Hasil dari penjelajahan tersebut adalah ditemukannya Nusantara. Sehingga penemuan ini
menjadikan Portugis adalah bangsa pertama yang menemukan kawasan Nusantara yang
merupakan negara kita.

Penemuan Nusantara oleh bangsa Portugis diawali dari penemuan daratan India pada Juli
1511. Sebulan setelah mendarat di India, mereka menepi dan menaklukkan masyarakat di
Malaka yang terletak di seberang pulau Sumatera. Mulai saat itu lah, mereka menguasai
rempah-rempah yang ada di Nusantara.

Setelah rempah-rempah pertama dari Nusantara dibawa kembali ke Eropa, banyak yang
terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Sehingga Nusantara menjadi tempat
yang recomended bagi orang-orang Eropa untuk membeli rempah-rempah dan memenuhi
kebutuhan mereka.

Penjajahan di Malaka dirasa kurang cukup bagi mereka, sehingga daerah Nusantara lainnya
mulai didatangi oleh Bangsa Eropa. Mereka berbondong-bondong untuk menjajah pulau-
pulau lain di Nusantara, satu per satu mereka datangi dan jajahi. Ini lah awal mula terjadinya
kolonialisme di Indonesia.

B. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DI BIDANG POLITIK DAN PEMERINTAHAN.


Bidang Politik-Pemerintah pada masa pemerintahan kolonialisme dan imperialisme
memunculkan adanya sistem dualisme yakni pemerintahan Eropa dan pemerintahan Pribumi.
Misalnya di pemerintahan Daendels, orang Eropa memimpin sebagai residen yang
memimpin karesidenan dan asisten residen yang mengepalai afdeling (setingkat kabupaten).
Sedangkan orang pribumi memimpin sebagai bupati yang menjadi pemimpin kabupaten dan
dibantu oleh seorang patih, wedana yang memimpin distrik, hingga asisten wedana yang
memimpin desa-desa.
Dikutip dari buku ‘Sejarah Indonesia: Masuknya Islam Hingga Kolonialisme’ karya Akhmad
Fakhri, pengaruh dari masuknya kolonialisme dan imperialisme dengan adanya UU Agraria
yang membawa swasta asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Dampak negatif kolonialisme dan impe rialisme pada bidang ini yaitu:
Mempengaruhi jalannya kekuasaan kerajaan atau pemerintahan pribumi. Bahkan wilayah
kerajaan diambil alih, duduki, dipersempit, dan sebagian hancur karena ulah kolonial
Belanda.

Dampak positifnya yaitu :


Saat pelaksanaan politik etis banyak bermunculan tokoh pelajar berpendidikan yang
kemudian pada masa pergerakan nasional memperjuangkan status kemerdekaan Indonesia.

C. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DI BIDANG EKONOMI.


Dampak Positif bidang ekonomi kolonialisme Belanda adalah:
 Masyarakat Indonesia mengetahui sistem ekonomi liberalis dan kapitalis.
 Diperkenalkannya sistem perbankan di Indonesia.
 Penerapan sistem tanam paksa menyebabkan rakyat indonesia mengenal jenis
tanaman baru.
 Munculnya pedagang-pedagang perantara dalam perdagangan internasional yang
dipegang oleh orang timur asing, sedangkan bangsa Indonesia hanya sebagai
pengecer.
 Munculnya alat transportasi modern seperti kereta api dan kapal uap.

Dampak Negatif bidang ekonomi kolonialisme Belanda, yaitu:


 Bangsa Indonesia banyak yang mengalami kemiskinan dan kelaparan karena
kebijakan yang menindas.
 Munculnya kota-kota baru di sekitar perusahaan-perusahaan Belanda.
 Runtuhnya sistem ekonomi tradisional Indonesia.
 Adanya monopoli perdagangan oleh bangsa kolonial yang merugikan.
 Perekonomian bergeser dari pertanian pangan menjadi industri perkebunan.
 Praktik monopoli perdagangan yang diterapkan oleh VOC mengakibatkan mundurnya
perdagangan di nusantara dari kancah perdagangan internasional.
D. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DI BIDANG HUKUM.
Dampak Negatif : Dampak Positif :
 Ideologi pemerintah kolonial masih  Pada tahun 1924, dibenuk fakultas
tertanam hingga kini. penganjaran hukum yang membuka
kesempatan untuk pribumi agar dapat
lebih bebas memahami dan sukses
dalam bidang hukum.
 Hukum yang diaplikasikan Belanda  Terdapat sistem hukum yang berupa
cenderung membentuk pola eksploitasi. hasil kolaborasi antara sistem hukum
adat dan sistem pemerintah kolonial.
 Sulit melupakan sistem-sistem yang
telah berlaku pada masa jajahan.
 Banyak terdapat hukum yang hanya
menguntungkan pihak Belanda.
 Terdapat hukum plural yang
menggambarkan diskriminasi pada
penduduk asli di Indonesia.
 Orang Indonesia dipaksa tunduk pada
peraturan Belanda, sementara hanya
orang Eropa yang diperbolehkan
memiliki andil dalam sektor
pemerintahan.

E. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DI BIDANG PENDIDIKAN.


Awalnya, fasilitas pendidikan hanya diberikan kepada orang yang keturunan Belanda saja,
namun sejak akhir abad ke-19, fasilitas pendidikan dibuka ke orang Indonesia (para pribumi),
namun sekolah yang bergengsi tetap eksklusif untuk keturunan Belanda dan bangsawan atau
kelas elit pribumi. Tujuan pembentukan sistem pendidikan Belanda bagi orang Indonesia
sebelum politik etis adalah sekedar untuk menyediakan tenaga ahli yang murah untuk
mengerjakan administrasi kolonial.

Dampak positif atau keuntungan dari kolonialisme dan imperialisme pada bidang
pendidikan, yaitu:

 Rakyat diperkenalkan kepada sistem dan kurikulum pendidikan modern yang sekuler
(tidak bersifat keagamaan)
 Pemerintah kolonial membangun berbagai infrastruktur yang relevan dengan
pendidikan, ilmu pengetahuan, dan litbang teknologi,
 Rakyat diperkenalkan ke ilmu dan metode pengeobatan modern, meningkatkan
pemahaman umum terhadap ilmu kesehatan.
 Rakyat diberikan pendidikan dasar dan menengah (atau kejuruan) yang memberikan
mereka kemampuan dasar agar bisa berkontribusi bagi pemerintah kolonial, dan
republik pasca kemerdekaan.
 Rakyat diberikan pendidikan tinggi dalam berbagai bidang, dari teknik (engineering)
hingga ilmu agama (teologi).
 Rakyat Indonesia mampu mengenyam sistem pendidikan Barat.
 Munculnya golongan elite cendekiawan di Indonesia.

Dampak negatif atau kekurangan dari kolonialisme dan imperialisme pada bidang
pendidikan, yaitu:

 Sistem yang diterapkan bersifat diskriminatif dari segi rasial dan kelas sosial; tidak
semua orang bisa menempuh pendidikan, dan orang biasa harus menunjukkan
kemampuan yang luar biasa agar bisa menempuh pendidikan tinggi.
 Pendidikan bahasa Belanda dan bahasa Eropa lainnya, yang kala itu sangat penting,
tidak diajarkan ke semua rakyat karena anggapan bahwa rakyat biasa tidak layak
(unworthy) berbahasa Eropa.
 Sistem yang diterapkan pemerintah kolonial mungkin dianggap tidak sesuai dengan
budaya lokal.

F. DAMPAK PADA BIDANG SOSIAL : PEMBAGIAN STATUS SOSIAL


MASYARAKAT.
Pada masa kolonial Belanda, pembagian status social di tetapkan dalam peraturan Hukum
Ketatanegaraan Hindia Belanda (Indische Staatsregeling) tahun 1927.
Menurut Hukum tersebut, penggolongan penduduk Indonesia sebagai berikut :

 Golongan Eropa dan yang dipersamakan, yaitu :


a. Bangsa Belanda dan keturunannya.
b. Bangsa-bangsa Eropa lain, seperti Portugis, Perancis, dan Inggris.
c. Orang-orang bangsa lain (bukan Eropa) yang telah dipersamakan berdasarkan
kekayaannya, keturunan bangsawan, dan pendidikan.
 Golongan Timur Asing, yaitu golongan yang terdiri dari China, Arab, India, Pakistan,
dan lainnya ini berada di lapisan tengah.
 Golongan Pribumi, yaitu penduduk asli Indonesia yang berada pada lapisan bawah.

Dampak negatif dari pembagian status sosial masyarakat :


 Adanya pertidaksamaan hak antara manusia.
 Tidak sesuai dengan asas keadilan sosial.
 Munculnya praktik perbudakan.
 Adanya perbedaan perlakuan antara golongan tertinggi dengan golongan
terendah.
 Muncul golongan buruh dan golongan majikan yang muncul karena berdirinya
pabrik-pabirk dan perusahaan sehingga pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi
dinamis.
 Pembentukan status sosial dimana yang tertinggi adalah Eropa lalu Asia dan
Timur yang terakhir kaum Pribumi

G. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DI BIDANG SOSIAL : PELAPISAN SOSIAL.


Dalam masyarakat pribumi dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan status sosialnya
yaitu :
 Lapisan atas, terdiri dari keturunan-keturunan bangsawan dan kerabat raja yang
memerintah suatu daerah. Umumnya mereka terbagi lagi dalam tingkatan dan gelar
sesuai dengan tingkat kedekatan hubungan darah mereka dengan raja. Biasanya
golongan ini disebut elite tradisional dan elite daerah.
 Lapisan menengah, terdiri dari para pedagang kecil dan menengah, petani-petani kaya,
serta pegawai.
 Lapisan bawah, terdiri dari rakyat jelata dan merupakan penduduk terbesar dan hidup
melarat.

Dampak positifnya :
Munculnya elit terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga
menyebabkan didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota. Hal ini mendorong lahirnya elit
terdidik (priyai cendikiawan) di perkotaan. Walaupun jumlah mereka sedikit, tetapi sangat
berperan dalam perkembangan pergerakan.

Dampak negatifnya :
1. Terjadinya perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial.
2. Terjadinya mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk
memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan yang dibuka Belanda di luar
Jawa.
3. Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam.

H. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DI BIDANG BUDAYA : PAKAIAN DAN


BAHASA.
Kedatangan Hindia Belanda memunculkan suatu kebudayaan yang bernama kebudayan
Indis. Kebudayaan ini adalah perpaduan kebudayaan Belanda atau barat dengan kebudayaan
jawa, baik dalam gaya hidup, arsitektur, dan sosial budaya di Hindia Belanda.
Dampak positif pada bidang budaya berdasarkan cara berpakaian, yaitu dapat
memperkenalkan beragam jenis motif-motif pakaian yang berasal dari Indonesia dan disatu
padankan dengan nuansa Eropa.

Dampak negatif pada bidang budaya berdasarkan cara berpakaian, yaitu berkurangnya
minat dalam pakaian lokal dan lebih menyukai pakaian luar negeri. Hal ini dikarenakan
terdapat beberapa pakaian yang benar-benar menonjolkan akan kental budaya Eropa.

Sedangkan untuk dampak positif berdasarkan kebahasaannya yaitu :


Dapat mengenal lebih jauh peribahasa ataupun bahasa asing lainnya sehingga memudahkan
kita untuk berkomunikasi dengan bangsa asing.

Kemudian, dampak negatif berdasarkan kebahasaanya yaitu :


Perkataan-perkataan buruk/nyelenah yang salah digunakan ke kehidupan sehari-hari.

I. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DI BIDANG BUDAYA : KESENIAN.


Seperti yang dituliskan sebelumnya, kedatangan bangsa Eropa membawa pengaruh dalam
bidang budaya salah satunya adalah Kesenian.

Dampak positif kolonialisme dan imperialisme pada kesenian membuat budaya Indonesia
dapat berbaur dengan budaya-budaya Eropa yang masuk sehingga membuat keunikan
tersendiri.

Sedangkan dampak negatifnya yaitu, menjadikan budaya kita perlahan tersingkirkan karena
kedatangan budaya dari bangsa Eropa yang pada saat itu mendominasi wilayah nusantara.
J. GALERI FOTO.

Bidang terkait : Foto:

Bidang Politik dan Pemerintahan

Bidang Ekonomi

Bidang Hukum

Bidang Pendidikan

Bidang Sosial

Bidang Budaya
BAB III : Penutup
KESIMPULAN
Kolonialisme merupakan upaya yang dilakukan negara-negara penguasa dalam rangka
menguasai suatu daerah/wilayah untuk mendapatkan sumber daya. Sedangkan Imperialisme
adalah suatu sistem dalam dunia politik yang bertujuan untuk menguasai negara lain dalam
memperoleh kekuasaan atau keuntungan dari negara yang dikuasainya.

Adanya Kolonialisme dan Imperialisme banyak memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap Indonesia. Pengaruh itu berdampak pada berbagai bidang, seperti bidang politik;
pemerintahan; hukum; pendidikan; sosial dan budaya. Pengaruh yang didapatpun sangat
beragam, baik pengaruh dari segi positif dan segi negatif.

Mengingat banyaknya dampak yang Indonesia terima akibat adanya kolonialisme dan
imperialisme ada baiknya kita tidak melupakan sejarah dan terus mau belajar ataupun
mencari tahu tentang sejarah-sejarah yang sudah di lalui oleh negara kita.

SARAN
Kami selaku kelompok 5 menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami benar-benar mengharapkan kritik dan saran yang positif agar kami dapat
memperbaikinya di tugas mendatang, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
kami sebagai penulis.
Pelaksanaan Kegiatan Kerja Kelompok
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang ada pada makalah ini mengingat susahnya
berinteraksi maupun berkomunikasi antar sesama anggota pada masa pandemi seperti ini.

Berkomunikasi untuk bekerja sama membahas tugas adalah salah satu kesulitan kami dalam
pengerjaan tugas kali ini. Tidak sedikit diantara kami yang benar-benar sulit diminta untuk kerja
sama. Ada juga dari mereka yang tidak mengerti namun enggan untuk bertanya. Beberapa
diantara kami tetap melakukan tugasnya masing-masing namun kurang maksimal atau hanya
sekedar apa adanya.

Tugas kelompok memiliki kelebihan dan kekurangan dalam masing-masing pengerjaannya


tergantung pada seberapa bertanggung jawabnya masing-masing individu. Kesadaran akan kerja
sama kami dinilai masih kurang karena sulitnya berkomunikasi serta rasa kerja sama yang tidak
mudah dibangun.

Namun, permasalahan yang bisa dinilai cukup besar bisa diatasi walaupun terhalang oleh
beberapa kendala. Jadi, bisa disimpulkan bahwa keaktifan para anggotalah menjadi akar dari
kendala yang kami hadapi.

Pembagian materi berlangsung dengan lancar, kami memutuskan untuk memilih bagian tugas
masing-masing agar terkesan lebih adil. Sumber yang kami ambil juga bersifat bebas, masing-
masing anggota berhak mengambil materi dari buku sekolah maupun internet. Saat pengumpulan
materi berlangsung, terjadi beberapa kendala yang bisa dengan cepat diatasi.

Atas izin Tuhan Yang Maha Esa, selesailah makalah yang kami buat meski terjadi beberapa
kendala yang datang diluar perkiraan kami. Terima kasih kepada seluruh anggota kelompok 5
atas kerja samanya. Terima kasih juga kepada Ibu Asnidar atas kesempatan yang diberi untuk
menyelesaikan tugas ini.

Pertanda,

Kelompok 5 – XI Mipa 5

Anda mungkin juga menyukai