KELAS : XI MIPA 5
SEMESTER : GANJIL
Dalam Penulisan makalah ini kami selaku kelompok 5 merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Ibu Dra. Asnidar selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia yang sudah memberikan
tugas kelompok ini.
2. Teman – teman dari kelompok 5.
3. Teman – teman kelas XI MIA 5 di SMAN 1 Batam.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kia
semua.
Pertanda,
Kelompok 5 – XI Mipa 5
BAB I : Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Salah satu materi yang dibahas di mata pelajaran sejarah Indonesia adalah tentang
Kolonialisme dan imperialisme.
Kolonialisme berasal dari kata Koloni, koloni menurut bahasa latin artinya pemukiman.
Upaya yang dilakukan negara-negara penguasa dalam rangka menguasai suatu
daerah/wilayah untuk mendapatkan sumber daya disebut kolonialisme.
Imperialisme merupakan istilah yang berasal dari kata "imperator" artinya memerintah.
berarti Imperialisme itu adalah suatu sistem dalam dunia politik yang bertujuan untuk
menguasai negara lain dalam memperoleh kekuasaan atau keuntungan dari negara yang
dikuasainya. Perbedaan kolonialisme dan imperialisme terletak pada tujuannya.
Kolonialisme dan imperialisme sudah dilakukan oleh bangsa Eropa sejak abad ke-15 di
seluruh dunia, sampai akhirnya masuk ke nusantara (Indonesia). Pada saat itu, latar
belakang bangsa Eropa masuk ke wilayah nusantara disebabkan oleh beberapa hal,
seperti jatuhnya Konstantinopel di kawasan Laut Tengah ke kekuasaan Turki Usmani
pada tahun 1453, merosotnya ekonomi dan perdagangan bangsa Eropa, serta terjadinya
revolusi industri.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Kolonialisme dan Imperialisme, maka diperlukan
subpokok bahasan yang saling berhubungan. Salah satunya adalah mencari dampak dari
adanya Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia, sehingga rumusan masalahnya
sebagai berikut:
Hasil dari penjelajahan tersebut adalah ditemukannya Nusantara. Sehingga penemuan ini
menjadikan Portugis adalah bangsa pertama yang menemukan kawasan Nusantara yang
merupakan negara kita.
Penemuan Nusantara oleh bangsa Portugis diawali dari penemuan daratan India pada Juli
1511. Sebulan setelah mendarat di India, mereka menepi dan menaklukkan masyarakat di
Malaka yang terletak di seberang pulau Sumatera. Mulai saat itu lah, mereka menguasai
rempah-rempah yang ada di Nusantara.
Setelah rempah-rempah pertama dari Nusantara dibawa kembali ke Eropa, banyak yang
terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Sehingga Nusantara menjadi tempat
yang recomended bagi orang-orang Eropa untuk membeli rempah-rempah dan memenuhi
kebutuhan mereka.
Penjajahan di Malaka dirasa kurang cukup bagi mereka, sehingga daerah Nusantara lainnya
mulai didatangi oleh Bangsa Eropa. Mereka berbondong-bondong untuk menjajah pulau-
pulau lain di Nusantara, satu per satu mereka datangi dan jajahi. Ini lah awal mula terjadinya
kolonialisme di Indonesia.
Dampak negatif kolonialisme dan impe rialisme pada bidang ini yaitu:
Mempengaruhi jalannya kekuasaan kerajaan atau pemerintahan pribumi. Bahkan wilayah
kerajaan diambil alih, duduki, dipersempit, dan sebagian hancur karena ulah kolonial
Belanda.
Dampak positif atau keuntungan dari kolonialisme dan imperialisme pada bidang
pendidikan, yaitu:
Rakyat diperkenalkan kepada sistem dan kurikulum pendidikan modern yang sekuler
(tidak bersifat keagamaan)
Pemerintah kolonial membangun berbagai infrastruktur yang relevan dengan
pendidikan, ilmu pengetahuan, dan litbang teknologi,
Rakyat diperkenalkan ke ilmu dan metode pengeobatan modern, meningkatkan
pemahaman umum terhadap ilmu kesehatan.
Rakyat diberikan pendidikan dasar dan menengah (atau kejuruan) yang memberikan
mereka kemampuan dasar agar bisa berkontribusi bagi pemerintah kolonial, dan
republik pasca kemerdekaan.
Rakyat diberikan pendidikan tinggi dalam berbagai bidang, dari teknik (engineering)
hingga ilmu agama (teologi).
Rakyat Indonesia mampu mengenyam sistem pendidikan Barat.
Munculnya golongan elite cendekiawan di Indonesia.
Dampak negatif atau kekurangan dari kolonialisme dan imperialisme pada bidang
pendidikan, yaitu:
Sistem yang diterapkan bersifat diskriminatif dari segi rasial dan kelas sosial; tidak
semua orang bisa menempuh pendidikan, dan orang biasa harus menunjukkan
kemampuan yang luar biasa agar bisa menempuh pendidikan tinggi.
Pendidikan bahasa Belanda dan bahasa Eropa lainnya, yang kala itu sangat penting,
tidak diajarkan ke semua rakyat karena anggapan bahwa rakyat biasa tidak layak
(unworthy) berbahasa Eropa.
Sistem yang diterapkan pemerintah kolonial mungkin dianggap tidak sesuai dengan
budaya lokal.
Dampak positifnya :
Munculnya elit terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga
menyebabkan didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota. Hal ini mendorong lahirnya elit
terdidik (priyai cendikiawan) di perkotaan. Walaupun jumlah mereka sedikit, tetapi sangat
berperan dalam perkembangan pergerakan.
Dampak negatifnya :
1. Terjadinya perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial.
2. Terjadinya mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi, terutama untuk
memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan yang dibuka Belanda di luar
Jawa.
3. Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam.
Dampak negatif pada bidang budaya berdasarkan cara berpakaian, yaitu berkurangnya
minat dalam pakaian lokal dan lebih menyukai pakaian luar negeri. Hal ini dikarenakan
terdapat beberapa pakaian yang benar-benar menonjolkan akan kental budaya Eropa.
Dampak positif kolonialisme dan imperialisme pada kesenian membuat budaya Indonesia
dapat berbaur dengan budaya-budaya Eropa yang masuk sehingga membuat keunikan
tersendiri.
Sedangkan dampak negatifnya yaitu, menjadikan budaya kita perlahan tersingkirkan karena
kedatangan budaya dari bangsa Eropa yang pada saat itu mendominasi wilayah nusantara.
J. GALERI FOTO.
Bidang Ekonomi
Bidang Hukum
Bidang Pendidikan
Bidang Sosial
Bidang Budaya
BAB III : Penutup
KESIMPULAN
Kolonialisme merupakan upaya yang dilakukan negara-negara penguasa dalam rangka
menguasai suatu daerah/wilayah untuk mendapatkan sumber daya. Sedangkan Imperialisme
adalah suatu sistem dalam dunia politik yang bertujuan untuk menguasai negara lain dalam
memperoleh kekuasaan atau keuntungan dari negara yang dikuasainya.
Adanya Kolonialisme dan Imperialisme banyak memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap Indonesia. Pengaruh itu berdampak pada berbagai bidang, seperti bidang politik;
pemerintahan; hukum; pendidikan; sosial dan budaya. Pengaruh yang didapatpun sangat
beragam, baik pengaruh dari segi positif dan segi negatif.
Mengingat banyaknya dampak yang Indonesia terima akibat adanya kolonialisme dan
imperialisme ada baiknya kita tidak melupakan sejarah dan terus mau belajar ataupun
mencari tahu tentang sejarah-sejarah yang sudah di lalui oleh negara kita.
SARAN
Kami selaku kelompok 5 menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami benar-benar mengharapkan kritik dan saran yang positif agar kami dapat
memperbaikinya di tugas mendatang, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
kami sebagai penulis.
Pelaksanaan Kegiatan Kerja Kelompok
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang ada pada makalah ini mengingat susahnya
berinteraksi maupun berkomunikasi antar sesama anggota pada masa pandemi seperti ini.
Berkomunikasi untuk bekerja sama membahas tugas adalah salah satu kesulitan kami dalam
pengerjaan tugas kali ini. Tidak sedikit diantara kami yang benar-benar sulit diminta untuk kerja
sama. Ada juga dari mereka yang tidak mengerti namun enggan untuk bertanya. Beberapa
diantara kami tetap melakukan tugasnya masing-masing namun kurang maksimal atau hanya
sekedar apa adanya.
Namun, permasalahan yang bisa dinilai cukup besar bisa diatasi walaupun terhalang oleh
beberapa kendala. Jadi, bisa disimpulkan bahwa keaktifan para anggotalah menjadi akar dari
kendala yang kami hadapi.
Pembagian materi berlangsung dengan lancar, kami memutuskan untuk memilih bagian tugas
masing-masing agar terkesan lebih adil. Sumber yang kami ambil juga bersifat bebas, masing-
masing anggota berhak mengambil materi dari buku sekolah maupun internet. Saat pengumpulan
materi berlangsung, terjadi beberapa kendala yang bisa dengan cepat diatasi.
Atas izin Tuhan Yang Maha Esa, selesailah makalah yang kami buat meski terjadi beberapa
kendala yang datang diluar perkiraan kami. Terima kasih kepada seluruh anggota kelompok 5
atas kerja samanya. Terima kasih juga kepada Ibu Asnidar atas kesempatan yang diberi untuk
menyelesaikan tugas ini.
Pertanda,
Kelompok 5 – XI Mipa 5