Anda di halaman 1dari 34

Strategi

perlawanan
Bangsa Indonesia
terhadap penjajah
Bangsa Eropa
Kelompok 5 – XI Mipa 5
Tahun ajaran 2021/2022
Perlawanan rakyat
sebelum tahun 1800
(Portugis dan VOC) :
Untung Surapati
Nama anggota dari kelompok 5 :
1. RYWALDI ANDREAS PASARIBU
2. SALSA ALIFIA OKTAVIANDA
3. SINDI CLOUDIA
4. SINTA INDAH PRATIWI
5. SITI AISYAH PRASETYO
6. SRI ASTUTI DEWI
7. STIFFANNY ZEFANYA
8. USWATUN HASANAH SUBEKHI
9. VANEZIA GERDA IMMANUELLA RAJAGUKGUK
10. VICTOR ROGANDA SIMARMATA
11. YOGI ZULHENDRI
Indikator :
Latar Strategi perlawanan
01. belakang/sebab 03. yang digunakan
perlawanan dalam menghadapi
(sebab umum dan sebab bangsa asing
khusus)

Tokoh-tokoh
02. Tujuan dari
perlawanan
04. dari perlawanan
(dari pihak Indonesia maupun
pihak Portugis/VOC)
Indikator :
Penyebab-akibat
Jalannya dari perlawanan
05. perlawanan 07. bagi bangsa
(tindakan-tindakan yang
Indonesia dan
dilakukan pihak Indonesia VOC/Portugis
maupun pihak Portugis /VOC)

Galeri Photo yang


06. Akhir dari
Perlawanan
08. berhubungan
perlawanan
tersebut
01
Latar
belakang/sebab
perlawanan
(sebab umum dan sebab
khusus)
Untung Suropati pada awalnya dikenal sebagai budak belian dari Bali yang
diangkat menjadi pasukan VOC di Batavia. Karena harga dirinya direndahkan
dan tidak tega melihat bangsanya diperlakukan sewenang-wenang, Untung
Suropati berbalik melawan VOC.

Sebab Umum

Untung Suropati pada awalnya dikenal sebagai budak belian dari Bali yang
diangkat menjadi pasukan VOC di Batavia. Karena harga dirinya direndahkan
dan tidak tega melihat bangsanya diperlakukan sewenang-wenang, Untung
Suropati berbalik melawan VOC.

Sebab Khusus

Karena ada hubungan antara Untung dan Putri Moor. Kemudian Untung
dimasukkan ke penjara dan mengalami siksaan yang berat. Kemudian ia
melarikan diri bersama budak - budak yang lain dan terlibat dalam konflik
politik di Kraton Kartusuro dan mendapat perlindungan dari Amangkurat II.
02
Tujuan dari
perlawanan
Tujuan dari perlawanan tersebut :

Untuk
menghancurkan
kekuasaan VOC di
Surakarta dan
melawan Sultan
Pakubuwono I
03
Strategi perlawanan
yang digunakan
dalam menghadapi
bangsa asing
Strategi Perlawanan

Untung Surapati adalah seorang putra bangsawan dari Bali, yang dibawa pegawai
VOC ke Batavia. Semula untung dijadikan tentara VOC di Batavia. Dalam peristiwa
Cikalong (1684), merasa harga dirinya direndahkan, maka Untung berbalik melawan
VOC.

Dengan peristiwa Cikalong tersebut, Untung tidak kembali ke Batavia namun


melanjutkan perlawanan menuju Cirebon. Di Cirebon terjadi perkelahian dengan
Suropati dan Untung menang sehingga namanya digabungkan menjadi Untung
Suropati. Dari Cirebon Untung terus melanjutkan perjalanan menuju Kartasura,
dan disambut baik oleh Amangkurat II yang telah merasakan beratnya perjanjian
yang dibuat dengan VOC . Pada tahun 1686, datangla utusan VOC di Kartasura di
bawah pimpinan Kapten Tack.
Strategi Perlawanan

Kapten Tack bersama anak buahnya berhasil dihancurkan oleh Untung, dan
Untung kemudian melanjutkan perjalanan ke Jawa Timur hingga sampai ke
Pasuruan. Di pasuruan inilah Untung Suropati berhasil mendirikan istana
dan mengangkat dirinya menajdi adipati dengan gelar Adipati Ario
Wironegoro, dengan wilayah seluruh Jawa Timur, antara lain Blambangan,
Pasuruhan, Probolinggo, Malang, Kediri dan Bangil. Di Bangil, dibangun
perbentengan guna menghadapi VOC.

Pada tahun 1703, Amangkurat II wafat, putra mahkota Sunan Mas naik
takhta. Raja baru ini benci terhadap Belanda dan condong terhadap
perlawanan Untung. Pangeran Puger (adik Amangkurat II) yang ingin
menjadi raja, pergi ke semarang dan minta bantuan terhadap VOC agar
diakui sebagai raja Mataram.
Strategi Perlawanan

Pada tahun 1704, Pangeran Puger dinobatkan menjadi raja dengan


gelar Paku Buwono I dan VOC menyerang Mataram. Sunan Mas
melarikan dan bergabung dengan pasukan Untung di Jawa Timur.

Oleh pihak Kompeni di Batavia, dipersiapkan pasukan secara besar-


besaran untuk menyerang Pasuruan. Di bawah pimpinan Herman
de Wilde, pasukan kompeni berhasil mendesak perlawanan Untung.
Dalam perlawanan di Bangil, Untung Suropati terluka dan akhirnya
pada tanggal 2 Oktober 1706 gugur. Jejak perjuangannya diteruskan
oleh putra-putra Untung, namun akhirnya berhasil dipatahkan oleh
Kompeni. Bahkan Sunan Mas sendiri akhirnya menyerah,
kemudian dibawa ke Batavia, dan diasingkan ke Sailan (1708).
04
Tokoh-tokoh yang
terlibat dalam
perlawanan
Tokoh-tokoh dari pihak Indonesia :

 Untung Suropati merupakan tentara pasukan VOC yang berbalik melawan VOC
karena tidak tega melihat kesewengan VOC terhadap bangsanya sendiri. Untung
Surapati, Nama aslinya Surawiroaji. Menurut Babad Tanah Jawi dia berasal dari
Bali yang ditemukan oleh Kapten van Beber, seorang perwira VOC yang diberi
tugas di Makasar. Kapten van Beber kemudian menjualnya untuk perwira VOC
lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak mempunyai budak baru, karier dan
kekayaan Moor meningkat pesat. Anak kecil itu diasumsikan pembawa
keberuntungan sehingga diberi nama "Si Untung".
Tokoh-tokoh dari pihak Indonesia :

 Nama asli Amangkurat II ialah Raden Mas Rahmat, putra Amangkurat I raja
Mataram yang lahir dari Ratu Kulon putri Pangeran Pekik dari Surabaya.
Amangkurat II mempunyai banyak istri namun hanya satu yang melahirkan
putra (kelak menjadi Amangkurat III). Konon, menurut Babad Tanah Jawi ibu
Amangkurat III mengguna-guna semua madunya sehingga mandul.
Tokoh-tokoh dari pihak Indonesia :
 Pangeran Purbaya
Pangeran Purbaya adalah putra Sultan Ageng Tirtayasa raja Banten (1651-1683). Dia
mendukung perjuangan ayahnya dalam perang melawan VOC tahun 1656. Pangeran
Purbaya juga diangkatkan diwujudkan menjadi putra mahkota baru karena Sultan
Haji (putra mahkota sebelumnya) memihak VOC.

 Raden Ayu Gusik Kusuma


Raden Ayu Gusik Kusuma merupakan istri dari Pangeran Purbaya. Ia adalah putri
seorang pejabat tinggi di istana dinasti Mataram. Ayahnya bernama Patih
Nerangkusuma. Nerangkusuma adalah tokoh anti VOC yang gencar mendesak
Amangkurat II agar membatalkan perjanjiannya dengan bangsa Belanda tersebut.
Nerangkusuma juga menikahkan Gusik Kusuma dengan Surapati.
Tokoh-tokoh dari pihak VOC :
 Kapten Tack beserta pasukannya yang dipimpin oleh Letnan Dirk dan Anthony Eygel.
Kapten Tack adalah seorang perwira Belanda dari VOC Tahun 1686 Tack diutus VOC ke
Mataram sebagai duta. Tack dibunuh di kraton Kartasura atas perintah Amangkurat II.
Tack sempat menemukan suatu benda yang disebut "Mahkota Mas Majapahit" saat
memasuki Kediri tahun 1678 dan menawarkannya kepada Amangkurat dengan harga
1000 real (uang perak Spanyol yang diakui sebagai mata uang resmi di Jawa saat itu).
Amangkurat tidak pernah melupakan penghinaan ini dan akhirnya membalas dendam.
Tack gugur pada 8 Februari 1686 karena dibunuh oleh Untung Suropati.

 Jeremias Van Vliet dan Van Der Meer,


pasukan Kapten Tack diperkuat oleh mereka. Mereka adalah seorang syahbandar dan
merupakan pegawai kompeni yang terkenal sangat licin dalam melaksanakan segala
macam perundingan bila terjadi perselisihan antara raja-raja jawa dengan kompeni
Belanda. Dalam tugasnya itu mereka banyak membawa keuntungan bagi kompeni Belanda
(VOC). Karena itulah, mereka mendapatkan kepercayaan dan ditugaskan lagi oleh
kompeni Belanda untuk mengadakan reorganisasi pemerintahan di Jawa Timur yang telah
dikuasai oleh kompeni sebagai akibat dari isi perjanjian tahun 1677.
Tokoh-tokoh dari pihak VOC :
 Kapten Van Beber
Kapten Van Beber merupakan seorang perwira VOC yang diberi tugas di Makassar.
Ia adalah orang yang menemukan Untung Suropati dan kemudian menjualnya
kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor.

 Edeleer Moor
Moor merupakan perwira VOC yang membeli Untung Suropati. Sejak ia menjadikan
Untung sebagai budaknya, karier dan kekayaannya meningkat pesat. Ia bahkan naik
jabatan yang semulanya berpangkat kapten menjadi mayor. Dari situlah, Moor
sering memanggil anak itu dengan nama Untung.

 Suzanne
Suzanne merupakan anak dari Moor. Saat Moor menjadikan Untung sebagai
budaknya, salah satu tugas Untung adalah melayani Suzanne. Tumbuh besar
bersama, meskipun berbeda “kasta”, Suzanne dan Untung saling jatuh cinta.
Keduanya lantas menikah secara rahasia.
05
Jalannya
Perlawanan
(tindakan-tindakan yang dilakukan pihak Indonesia
maupun pihak Portugis /VOC)
Jalannya Perlawanan

Untung Suropati adalah putera Bali yang menjadi prajurit


kompeni di Batavia. Ketika Untung Suropati mendapat
tugas untuk memadamkan perlawanan rakyat Banten, ia
berhasil menangkap Pangeran Purbaya. Meskipun Untung
Suropati telah menangkap Pangeran Purbaya, ia tidak tega
untuk membunuh Purbaya sehingga dituduh sebagai
pengecut oleh sesama opsir Belanda.

Selanjutnya, antara tahun 1686 sampai 1706, Untung Suropati dan kawan- kawannya
menyingkir ke Mataram dan bekerja sama dengan Sunan Mas atau Amangkurat III
untuk melakukan perlawanan terhadap kompeni Belanda (VOC) dan membangun
pertahanan yang berpusat di Pasuruan (Jawa Timur) dan dinobatkan menjadi Adipati
dengan gelar Aria Wiranegara. Wilayah kekuasaan Untung Suropati meliputi
Blambangan, Pasuruan, Probolinggo, Bangil, Malang, dan Kediri.
Jalannya Perlawanan

Pada tahun 1705, kompeni Belanda secara sepihak


mengangkat Pangeran Puger sebagai Sunan
Pakubuwana I untuk menggantikan Amangkurat III
atau Sunan Mas. Pada saat Sunan Mas diturunkan
oleh kompeni Belanda, ia bergabung dengan Untung
Suropati.

Saat tahun 1706, wilayah pertahanan Untung Suropati diserbu oleh kompeni Belanda.
Ketika pertempuran sengit terjadi, Untung Suropati gugur di Bangil dan Amangkurat
III atau Sunan Mas tertangkap, kemudian diasingkan ke Sri Lanka.
06
Akhir dari
Perlawanan
Akhir dari Perlawanan
Pada tanggal 17 Oktober 1706, terjadi pertempuran di wilayah kekuasaan Untung
Surapati (Pasuruan). Pasukan gabungan VOC menyerbu benteng Bangil dan Untung
tewas dalam pertempuran tersebut.

Sebelum meninggal, Untung berpesan kepada prajuritnya agar makamnya


dirahasiakan. Makam Surapati pun dibuat rata dengan tanah.

Dalam ekspedisi mengejar Amangkurat III, di bawah pimpinan Herman de Wilde, ia


menemukan makam Surapati yang segera dibongkarnya. Jenazah Surapati pun
dibakar dan abunya dibuang ke laut

Sunan Mas melanjutkan perlawanannya terhadap VOC.


Tetapi setahun kemudian tertangkap, dan diasingkan ke
Sri Lanka. Sementara itu, pengikut-pengikut Surapati
masih terus melakukan perlawanan hingga tahun 1719.
07
Penyebab-akibat dari
perlawanan bagi bangsa
Indonesia dan
VOC/Portugis
Penyebab :

Perlawanan terhadap bangsa portugis didasari


karena keserakahan mereka dan monopoli
perdagangan yang didasari beberapa daerah
seperti aceh dan maluku.

Perlawanan ini juga disebabkan oleh beberapa hal


yaitu :
● Portugis berusaha memperluas daerahnya.
● Portugis melarang bangsa indonesia untuk
berlayar dan berdagang rempah-rempah.
● Portugis menangkap kapal milik masyarakat
indonesia tujuannya untuk memonopoli
perdagangan.
Akibat :

Akibat dari perlawanan ini adalah :

• Peperangan antara sultan Pakubuwono I dan Untung


Surapati yang di bantu oleh Sultan Amangkurat II.
Peperangan tersebut dimenangkan oleh VOC dan
Pakubuwono I dan melumpuhkan kekuasaan Untung
Surapati di Kartasura.
• Sebagian wilayah kekuasaan mataram menjadi milik
VOC karena Sultan Pakubuwono I melakukan sebuah
perjanjian.
08
Galeri
Foto
Amangkurat II

Untung Suropati

Amangkurat III
Lukisan Untung
Suropati sebagai
pelayan Pieter
Cnoll dan
Cornelia van
Nijenroode

Potret Untung Surapati


memegang payung.
Lukisan tradisional Jawa karya Tirto dari Gresik
menggambarkan terbunuhnya Kapten François Tack oleh
Surapati di Kartasura (1684) di bawah Susuhunan
Amangkurat II.
Sebuah topeng di Jawa merepresentasikan
karakter Tack.

Topeng koleksi Tropenmuseum ini


menggambarkan raut wajah Kapten Tack
menjadi tokoh legendaris.
Lembaran wadana atau halaman muka Babad
Tanah Jawi yang disalin pada abad 19.

Pada 1874-1877, J.J. Meinsma menerjemahkan karya


sastra ini.

Terdapat gambaran orang Jawa tentang watak


Kapten Tack yang tengah marah karena ulah
Surapati:

“Sang Kapten itu melemparkan topinya ke tanah,


menggigiti kumisnya, dan matanya memancarkan warna
merah, sembari mengumpat-umpat.”
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai