Untung Suropati merupakan sosok pemimpin perjuangan Indonesia melawan kolonialisme VOC, yaitu sebuah perusahaan Hindia
Belanda. Untung Suropati dikenal sebagai tokoh sejarah Nusantara dan perjuangannyatercatat pada Babad Tanah Jawi yang
berbahasa Jawa.
Perlawanan terjadi karena adanya perselisihan antara Kuffeler dengan Untung Suropati. Sejak itulah Suropati keluar
dari dinas tentara VOC. Kemudian mengadakan perlawanan di daerah Priangan.
Makasar(1654-1668)
Saingan V.O.C dalam perdagangan pada abad ke 17 adalah Makasar, Sultan Makasar Hasanuddin membuka pelabuhannya untuk
negara asing yang mau berhubungan dagang dengan Makassar. Makassar merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan strategis di
wilayah Sulawesi. Hal itu membuat kongsi dagang VOC milik Belanda, ingin menguasai wilayah Sulawesi Selatan, terutama yang
dikuasai Kerajaan Gowa-Tallo. Beberapa kali VOC datang ke Kerajaan Gowa-Tallo untuk berunding dan meminta diberikan hak
monopoli. Namun, sejak era Sultan Malikussaid (1639-1653) hingga Sultan Hasanuddin (1653-1669), VOC tidak pernah diizinkan
melakukan aktivitas dagang di wilayah Makassar.
Bangsa Indonesia Menentang Penjajahan Belanda pada Abad 19 dan 20
berikut perang yang terjadi demi membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda sebelum abad ke 20:
• Perang Pattimura
Pada 1817, Belanda berusaha menguasai Maluku dengan monopoli perdagangan. Rakyat Maluku yang
dipimpin Thomas Matulessy (Pattimura) menolaknya dan melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Pertempuran sengit terjadi di Benteng Duurstede, Saparua. Belanda mengerahkan pasukan secara besar-besaran, sehingga
rakyat Maluku terdesak. Perlawanan rakyat Maluku melemah akibat tertangkapnya Pattimura dan Martha Christina Tiahahu.
• Perang Diponegoro
Perang Diponegoro adalah perang terbesar yang dialami Belanda. Perlawanan ini dipimpin Pangeran Diponegoro
yang didukung pihak istana, kaum ulama, dan rakyat Yogyakarta. Perang ini terjadi karena Belanda memasang patok-
patok jalan yang melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro.
Perang Diponegoro terjadi pada 1825–1830. Belanda mengangkat Jenderal De Kock sebagai perang
panglima Belanda di Jawa
Perang Jagaraga Bali
Perang ini terjadi akibat protes Belanda terhadap Hak Tawan Karang. Hak Tawan Karang
merupakan aturan yang memberikan hak kepada kerajaan-kerajaan Bali untuk merampas kapal asing
beserta muatannya yang terdampar di Bali.
Protes ini tidak membuat Bali menghapuskan Hak Tawan Karang, sehingga Belanda
melakukan serangan dan terjadilah perang puputan (habis-habisan) antara kerajaan-kerajaan Bali yang
dipimpin I Gusti Ketut Jelantik dengan Belanda. Belanda akhirnya berhasil memenangkan peperangan
tersebut dan menguasai Bali karena kekuatan militernya yang lebih unggul.
1.Pergerakan Nasional
Berbagai organisasi pergerakan nasional didirikan untuk memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Organisasi-organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Partai Nasional
Indonesia (PNI), dan lain-lain menjadi panggung perjuangan rakyat Indonesia untuk
mencapai kemerdekaan.
2. Sumpah Pemuda
Pada tanggal 28 Oktober 1928, diadakan Kongres Pemuda di Jakarta yang menghasilkan
Sumpah Pemuda. Sumpah ini menyatukan tekad pemuda Indonesia untuk satu bahasa
(Bahasa Indonesia), satu tanah air (Indonesia), dan satu bangsa (Bangsa Indonesia), yang
menjadi simbol persatuan dan semangat nasionalisme
3. Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan langkah terpenting
dalam usaha mencapai kemerdekaan. Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai pemimpin
nasional pada saat itu secara resmi menyatakan kemerdekaan Indonesia dan membentuk
pemerintahan darurat.
4.Pemuda-pemudi Indonesia
Para pemuda dan pemudi Indonesia memainkan peran penting dalam gerakankemerdekaan.
Mereka terlibat dalam aksi-aksi perlawanan, seperti demonstrasi, mogok, dan aksi-aksi sipil lainnya untuk
menunjukkan perlawanan mereka terhadap penjajahan.
5.Perjuangan Bersenjata
Setelah proklamasi, Indonesia terlibat dalam perjuangan bersenjata melawan tentara Belanda
yang berusaha merebut kembali wilayah yang diduduki oleh Jepang. Perang kemerdekaan Indonesia
berlangsung dari 1945 hingga 1949, yang mencakup peristiwa-peristiwa seperti Agresi Militer I dan II.
Proklamasi Kemerdekaan dan Detik- detik Kemerdekaan
Teks proklamasi disusun tiga tokoh nasional, yakni Ir Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad
Soerbadjo pada 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB. Naskah proklamasi dirumuskan di ruang makan Maeda.
Naskah teks proklamasi asli ditulis tangan oleh Ir Soekarno. Naskah sebanyak dua alinea lalu selesai dibuat 2
jam kemudian.
Naskah kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik ketika teks sudah disetujui.
Naskah teks proklamasi kemudian diserahkan kembali kepada Soekarno untuk ditandatangani.
Kemudian tepat pada pukul 10.00 WIB, hari Jumat, 17 Agustus 1945, bertempat di Jalan
Pegangsaan Timur Nomor 56, naskah teks proklamasi itupun dibacakan oleh Presiden Soekarno didampingi
Moh. Hatta. Pembacaan proklamasi kemerdekaan dilakukan dalam suasana khidmat.
Kemudian bendera Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati dikibarkan oleh seorang prajurit
PETA bernama Latief Hendraningrat, serta dibantu oleh Soepardjo dan seorang pemudi yang membawa
nampan berisi bendera Merah Putih.
Setelah bendera berkibar, lagu Indonesia Raya pun dinyanyikan. Berita momen pembacaan
proklamasi kemerdekaan RI juga disebarkan lewat berbagai media, baik radio, surat kabar, hingga telegram .
Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan