Anda di halaman 1dari 4

Nama : Puput Desinta Sari

Kelas : VIII F
Tugas IPS
Rangkuman tentang perlawanan bangsa Indonesia
kepada kolonial asing di indonesia

PERLAWANAN TERHADAP KOLONIALISME

1). Perlawanan terhadap Portugis


a. Malaka dan Demak angkat senjata
  Pada tahun 1512 timbul perlawanan di Malaka. Perlawanan dipimpin oleh Pate
Kadir. lalu Demak pun menyerang Portugis dibawah kepemimpinan Pati
Unus ( Pengeran Sabrang Lor )
b. Perlawanan rakyat Aceh
  Aceh dan Demak pada tahun 1513 melancarkan serangan ke Malaka. Untuk
menghadapi Portugis langkah langkah yang diambil oleh Aceh antara lain:

1. Kapal Aceh yang berlayar ke Timur Tengah dilengkapi dengan Meriam dan
sejumlah prajurit
2. Aceh meminta bantuan persenjataan, militer, dan Ahli perang dari Turki
dipenuhi pada tahun 1567.
3. Aceh juga mendatangkan bantuang dari Kalikut dan Jepara

c. Maluku Bergolak
  Pada tahun 1529 terjadilah perang antara Portugis dengan Kerajaan Tidore.
Portugis dibantu oleh Kerajaan Ternate dan Bacan sedangkan Kerajaan Tidore di
bantu oleh Spanyol. Sultan Hairun dikhianati dan lalu dihukum mati. Itulah yang
menyebabkan rakyat Tidore marah dan menyerang Portugis habis habisan
2). Perlawanan terhadap VOC
a. Maluku kembali angkat senjata
  Perlawanann terjadi di beberapa daerah seperti : daerah rakyat hiu, Ambon,
Ternate, Jailolo dan sebagainya
b. Perlawanan Makassar ( Gowa )
  VOC ingin menguasai perdagangan di Makassar untuk itu VOC mengusulkan hal
berikut

1. kepada Kerajaan Gowa Sultan Gowa bersama VOC menyerang Band


2. Kerajaan Gowa hendaknya tidak menjual rempah rempah ke Portugis
3. Gowa dilarang membeli rampah rempah dari Portugis

  Karena tidak disetujui terjadilah perang antara VOC dengan Kerajaan Gowa yang
dipimpin oleh Sultan Hasanudin
c. Perlawanan Trunajaya
  Kerajaan Mataram mengadakan perjanjian perdamaian dengana VOC. Isi
perjanjian tersebut yaitu :

1. Mataram mengakui kekuasaan VOC di Batavia


2. Mataram boleh berdagang di seluruh Indonesia kecuali Maluku
3. VOC mengirim duta setiap tahun ke Kerajaan Mataram
4. Diadakan tukar menukar tawanan perang

  Karena Raja Amangkurat bertindak sewenang wenang terhapat rakyat


terjadilah pemberontakan Trunajaya yang dipimpin oleh Pangeran Adipati Anom
yang mendapat bantuan dari Makassar yang dipimpin oleh Karaeng Galesung.

3). Perlawanan terhadap Kolonial Belanda  


a. Perlawanan di Maluku
  Perlawanan terjadi karena Belanda memaksa masyarakat menyerahkan
berbagai macam hasil bumi. Pada malam hari tanggal 15 Mei 1817 para pemuda
Saparua di bawah pimpinan Pattimura mereka mambakar kapal kapal di
pelabuhan Belanda. Namun pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum
gantung oleh Belanda
b. Perang Padri ( 1815-1837 )
  perang ini tidak lepas dari pertentangan kaum adat dan kaum padri.
Pertempuran terjadi karena Belanda menyuruh kaum adat dan padri untuk kerja
rodi. Peperangan ini dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan mendapat bantuan
dari Sentot Alibasah. Namun Tuanku Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur
c. Perang Diponegoro ( 1825 - 1830 )
  Pangeran Diponegoro menggunakan taktik gerilya untuk menghadapi Belanda.
Namun Belanda menggunakan siasat Benteng Stelsel sehingga Pangeran
Diponegoro diasingkan ke Manado. Setelah itu Dipindahkan ke Makassar.
d. Perang Jagaraga ( 1849 )
  Kapal belanda terjebak di buleleng. sesuai hukum tawab karang, kapal itu
menjadi milik kerajaan buleleng. lalu terjadilah peperangan dengan Belanda
dibawah kepemimpinan Gusti Ketut Jelantik. Perang ini sering disebut dengan
Perang puputan ( perang habis habisan ) namun Belanda memenangkan
peperangan sehingga seluruh Bali dikuasai Belanda

REAKSI RAKYAT INDONESIA


 Nilai Informatif
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mendorong rakyat Indonesia melakukan
perlawanan:

1. Sikap bangsa Barat yang ingin menguasai kekayaan alam dan menjajah
rakyat Indonesia
2. Keinginan untuk hidup aman dan tenteram.
3. Keinginan untuk berdaulat di wilayah sendiri.
4. Sistem kolonialisme dan imperialisme sangat membelenggu kehidupan
rakyat Indonesia.

  Faktor-faktor penyebab kegagalan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah


adalah sebagai berikut:

1. Sumber daya manusia bangsa Indonesia yang lemah jika dibandingkan


dengan sumber daya manusia bangsa Barat (penjajah).
2. Perjuangan dalam melawan penjajah kurang terorganisir.
3. Kurangnya sarana komunikasi antardaerah, sehingga tidak ada gerakan
serempak untuk melawan penjajah.
4. Semakin kuatnya unsur kedaerahan, sehingga rakyat mudah dipecah-belah
oleh penjajah.
5. Senjata yang dimiliki Indonesia kalah canggih dengan bangsa Barat

 Nilai Edukatif
Nilai pendidikan yang dapat diambil dari reaksi dan perlawanan bangsa Indonesia
terhadap kolonialisme dan imperialisme bangsa asing yaitu apabila kita memiliki
sesuatu cita-cita yang mengandung nilai-nilai kebenaran maka haruslah kita
perjuangkan.
 Nilai Inspiratif
Reaksi bangsa Indonesia terhadap kaum kolonialisme dan imperialisme dalam
mempertahankan wilayah Indonesia patut diteladani. Semangat pantang
menyerah dan rela berkorban demi kepentingan bangsa yang lebih besar. .

Anda mungkin juga menyukai